Bagian 1

Setelah keluar dari ruangan kerja Alka sang papa. Arka langsung melangkah menuju ke kamarnya, pria itu sudah tak sabar melakukan hubungan suami istri malam ini.

Seminggu sudah pernikahan mereka, tetapi Arka belum mendapatkan haknya. Bukan karena Serra menolaknya, tetapi gadis itu tengah mendapatkan menstruasi saat acara pernikahan dilaksanakan. Itulah yang membuat acara malam pertama mereka gagal melakukannya.

Malam ini membuat Arka senang, karena menstruasi Serra telah selesai dan gadis itu sudah bersih dari kotoran darah. Arka juga sudah menyiapkan pakaian yang akan di pakai istrinya malam ini. Pria itu sudah menaruhnya di atas tempat tidur mereka. Mungkin saja sekarang Serra telah memakainya.

“Aku bisa membayangkan, istriku pasti sangat sexy.” Batin Arka berjalan cepat.

‘Ceklek’ Suara pintu kamar yang di buka oleh Arka dari luar. Membuat Serra malah menyelimuti dirinya karena malu dengan pakaiannya yang kekurangan bahan.

Arka bingung melihat istrinya yang berselimut hingga sebatas leher. “Sayang kamu kenapa? Sakit,” tanyanya, bergegas mendekati istrinya membawa tangannya ke dahi sang istri.

“Tidak panas yank,” ujar Arka.

Dengan sekali tarikan selimut yang menutupi tubuh Serra terlepas sampai jatuh ke bawah ranjang. Serra menyilangkan tangannya di dadanya saat merasakan selimut tidak menutupi tubuhnya lagi.

“Sexy, kamu cantik sekali sayang,” puji Arka, Serra yang dipadang intens oleh suaminya membuat gadis itu malah merasa malu. Karena ini kali pertama baginya memakai pakaian yang kekurangan bahan.

“Ka, aku malu,” kata Serra dengan semburat merah dipipinya.

“Jangan malu sayang, kitakan sudah halal,” sahut Arka.

Arka perlahan naik ke atas ranjang, pertama kali dilakukannya adalah mencium kening istrinya, turun ke pipi kanan kiri, lalu terakhir di bibir istrinya. Kegiatan mereka terganggu akibat suara ketukan pintu, bahkan di gedor dari luar.

Tokk...tokk..

“Ka sepertinya ada orang diluar,” ujar Serra baru bisa bicara saat Arka melepaskan ciumannya.

“Siapa sih yang ganggu,” kesal Arka tetap beranjak untuk membukakan pintu.

Saat pintu terbuka, berdirilah Devita ibunya Arka. Devita langsung masuk ke kamar Arka dan Serra dan mengambil tempat duduk di tepian ranjang. Serra pun menyelimuti tubuhnya kembali dengan mengambil selimut yang tadi terjatuh akibat tarikan Arka.

“Ma, ada apa?” tanya Arka.

“Duduklah dulu ka, ada yang mama ingin sampaikan sama kalian berdua. Tapi terlebih dulu mama ingin bertanya, apa kalian sudah melakukan hubungan suami istri selama satu minggu pernikahan kalian?” tanya Devita sebelum menyampaikan sesuatu yang sangat penting bagi wanita itu untuk kelangsungan keluarganya.

“Belum ma, Serra masih perawan. Kami baru saja ingin melakukannya,” ucap Arka berkata jujur, membuat Serra memelototi suaminya itu yang bicara sangat vulgar menurutnya.

Devita menatap Serra memastikan jawaban yang dikatakan oleh Arka itu benar, Serra mengangguk yang artinya membenarkan perkataan suaminya.

“Baguslah, jika kalian belum melakukannya,” Devita tersenyum.

“Memangnya kenapa mah?” tanya Arka sedangkan Serra hanya diam saja, gadis itu tidak ingin ikut menimpalinya jadi memilih untuk diam saja.

“Begini Arka, mama tidak ingin kalian berdua sampai kebablasan dan membuat Serra hamil nantinya. Walaupun mama tahu banyak cara untuk mencegahnya, tetapi itu akan membahayakan Serra nantinya. Jadi mama minta untuk kalian berdua agar bisa menahannya sampai kelulusan sekolah nantinya, mama tidak ingin sampai pernikahan kalian diketahui satu sekolahan ataupun orang diluar sana. Jaga rahasia pernikahan kalian baik-baik, jika sampai ada orang yang mengetahui siap-siap saja mendapat hukuman dari papa. Ini keputusan mama dan papa dan demi kebaikan kalian juga," jelas Devita memberitahu panjang lebar. Padahal semua ini bukanlah keputusan suaminya, melainkan dirinya yang meminta suaminya agar menyetujuinya.

“Kami bisa menjaga rahasia pernikahan kami agar tidak diketahui oleh orang lain. Tapi untuk urasan tidak melakukan hubungan suami istri, rasanya aku tidak bisa menahannya mah,” kata Arka menolak permintaan mamanya itu.

“Ini perintah papa mu ka, jadi turuti perintah papa mu atau kamu mau menerima hukuman dari papa mu,” ujar Devita.

“Tapi ma-“

“Ka sudahlah, kita turuti saja perintah papa ya. Sebentar lagi juga kita akan lulus,” ucap Serra akhirnya bersuara, agar suaminya tidak membantah perkataan mama Devita.

“Baiklah aku akan menuruti perintah papa, tapi aku juga mau setelah kami lulus nanti aku minta rumah sendiri. Bagaimana mah?” Tanya Arka, sepertinya pria itu akan mempertimbangkan keinginan istrinya yang ingin pindah rumah sendiri.

“Untuk itu bicaralah nanti dengan papa mu, tapi yang pastinya mama tidak mau kamu pindah dari rumah ini,” tegas Devita, lalu bangkit berdiri melangkah keluar dari dalam kamar anak dan menantunya.

Kini sepeninggal Devita, Arka menatap istrinya seperti ingin melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda akibat gangguan mamanya. Tetapi Serra menggeleng, ini demi kebaikan pernikahan mereka berdua.

“Tahan ya ka, ini demi kebaikan pernikahan kita,”

“Iya sayang, tapi aku pengen yank,”

“Sini, aku kelonin aja ya,”

Akhirnya Arka mengangguk dan merapatkan tubuhnya dengan Serra. Serra mengelus kepala suaminya yang menempel di dadanya, gadis itu juga tetap memakai pakaiannya yang sama tidak menggantinya. Jadi memudahkan suaminya mencium dadanya, sebagai ganti karena tak bisa melakukan hubungan suami istri.

🌷🌷🌷🌷

Tiba-tiba Serra terbangun tengah malam saat membuka matanya melihat jarum jam menunjukkan pukul 01:00. Lalu beralih pada suaminya yang tidur menyamping dengan memeluk guling.

Serra merasa tenggorokan kering dan melihat ke meja nakas. Ternyata air dalam gelasnya kosong.

“Huh, rasanya males banget mau turuh,” ucapnya mengeluh dengan suara kecil agar tak menganggu tidur suaminya.

Gadis itupun melangkah keluar dari kamar menuju dapur yang berada dibawah. Hampir sampai didapur Serra menghentikan langkah ketika mendengar suara orang sedang berbicara lewat telpon.

“Aku tidak mau tahu dengan kesibukan mu itu. Pokoknya kau harus datang makan malam besok. Jika kau tidak datang siap saja perusahaan mu ku acak-acak, aku tidak perduli.” Ancam Alka pada orang yang tengah diajak bicara lewat telpon.

Sedangkan Serra masih berdiri ditempatnya, kakinya belum bergerak untuk melangkah ke dapur. Sampai suara bariton papa mertua membuatnya terlonjak kaget dan hampir gelas ditangan terlepas.

“Ehem, kenapa kau berdiri disitu,” dehem Alka.

“Eung, anu pa. Anu Serra kebangun dan haus. Ini mau ke dapur ambil air putih,” ucap Serra gugup sampi bicara tergagap.

“Oh, yasudah ambilah. Papa mau keatas istirahat,” ujar Alka berjalan melewati menantunya dan pergi menuju lantai atas menggunakan lift agar cepat.

“Huh, untung aja papa ngga curiga. Lagian aku ngapain sih pakai berhenti segala dan kepo sama orang ditelpon papa,” dumel Serra mengelus dadanya yang sempat berdebar takut. Menurut Serra papa mertuanya itu berwajah datar serta tegas dalam bicara. Itulah yang membuatnya seakan segan dan takut pada papa mertuanya.

Setelah mengambil air putih, Serra segera naik kembali ke atas dan berbaring diranjang. Entahlah mata gadis itu sangat susah untuk tidur kembali setelah terbangun.

🌷

🌷

🌷

🌷

Bersambung. . .

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaitu vote, like, comennt dan gifts agar author semakin semangat updatenya.

Yuk follow ig author : @dianti2609

Terimakasih ❤

Terpopuler

Comments

kia

kia

aneh mamanya si arka dah sah ,halal kok pake acara GK bolehin MP sih,curiga pasti ada sesuatu,,

2023-05-06

1

linamaulina18

linamaulina18

bukannya ortu me'inginkan cpt dpt cucu y

2023-03-31

0

Sagitarius Zodiak Q

Sagitarius Zodiak Q

mulai tertarik 🤔

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1
3 Bagian 2
4 Bagian 3
5 Bagian 4
6 Bagian 5
7 Bagian 6
8 Bagian 7
9 Bagian 8
10 Bagian 9
11 Bagian 10
12 Bagian 11
13 Bagian 12
14 Bagian 13
15 Bagian 14
16 Bagian 15
17 Bagian 16
18 Bagian 17
19 Bagian 18
20 Bagian 19
21 Bagian 20
22 Bagian 21
23 Bagian 22
24 Bagian 23
25 Bagian 24
26 Bagian 25
27 Bagian 26
28 Bagian 27
29 Bagian 28
30 Bagian 29
31 Bagian 30
32 Bagian 31
33 Bagian 32
34 Bagian 33
35 Bagian 34
36 Bagian 35
37 Bagian 36
38 Bagian 37
39 Bagian 38
40 Bagian 39
41 Bagian 40
42 Bagian 41
43 Bagian 42
44 Bagian 43
45 Bagian 44
46 Bagian 45
47 Bagian 46
48 Bagian 47
49 Bagian 48
50 Bagian 49
51 Bagian 50
52 Bagian 51
53 Bagian 52
54 Bagian 53
55 Bagian 54
56 Bagian 55
57 Bagian 56
58 Bagian 57
59 Bagian 58.
60 Bagian 59.
61 Bagian 60.
62 Bagian 61
63 Bagian 62.
64 Bagian 63.
65 Bagian 64.
66 Bagian 65.
67 Bagian 66.
68 Bagian 67.
69 Bagian 68.
70 Bagian 69.
71 Bagian 70.
72 Bagian 71.
73 Bagian 72
74 Bagian 73.
75 Bagian 74.
76 Bagian 75.
77 Bagian 76.
78 Bagian 77.
79 Bagian 78.
80 Bagian 79.
81 Bagian 80.
82 Bagian 81.
83 Bagian 82.
84 Bagian 83.
85 Bagian 84.
86 Bagian 85.
87 Bagian 86.
88 Bagian 87.
89 Bagian 88.
90 Bagian 89.
91 Bagian 90.
92 Bagian 91.
93 Bagian 92.
94 Bagian 93.
95 Bagian 94.
96 Bagian 95.
97 Bagian 96.
98 Bagian 97.
99 Bagian 98.
100 Bagian 99.
101 Bagian 100.
102 Bagian 101.
103 Bagian 102.
104 Bagian 103.
105 Bagian 104.
106 Bagian 105.
107 Bagian 106.
108 Bagian 107.
109 Bagian 108.
110 Bagian 109.
111 Bagian 110.
112 Bagian 111.
113 Bagian 112.
114 Bagian 113.
115 Bagian 114.
116 Bagian 115.
117 Bagian 116.
118 Bagian 117.
119 Bagian 118.
120 Bagian 119.
121 Bagian 120.
122 Bagian 121.
123 Bagian 122.
124 Bagian 123.
125 Bagian 124.
126 Bagian 125.
127 Bagian 126.
128 Bagian 127.
129 Bagian 128.
130 Bagian 129.
131 Bagian 130.
132 Bagian 131.
133 Bagian 132.
134 Bagian 133.
135 Bagian 134.
136 Bagian 135
137 Bagian 136.
138 Bagian 137.
139 Bagian 138.
140 Bagian 139.
141 Bagian 140.
142 Bagian 141.
143 Bagian 142.
144 Bagian 143.
145 Bagian 144.
146 Bagian 145.
147 Bagian 146.
148 Bagian 147.
149 Bagian 148.
150 Bagian 149.
151 Bagian 150.
152 Bagian 151.
153 Bagian 152.
154 Bagian 153.
155 Bagian 154.
156 Bagian 155.
157 Bagian 156.
158 Bagian 157.
159 Bagian 158.
160 Bagian 159
161 Bagian 160.
162 Bagian 161
163 Bagian 162
164 Bagian 163
165 Bagian 164
166 Bagian 165
167 Bagian 166
168 Bagian 167
169 Bagian 168
170 Bagian 169
171 Bagian 170
172 Bagian 171
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1
3
Bagian 2
4
Bagian 3
5
Bagian 4
6
Bagian 5
7
Bagian 6
8
Bagian 7
9
Bagian 8
10
Bagian 9
11
Bagian 10
12
Bagian 11
13
Bagian 12
14
Bagian 13
15
Bagian 14
16
Bagian 15
17
Bagian 16
18
Bagian 17
19
Bagian 18
20
Bagian 19
21
Bagian 20
22
Bagian 21
23
Bagian 22
24
Bagian 23
25
Bagian 24
26
Bagian 25
27
Bagian 26
28
Bagian 27
29
Bagian 28
30
Bagian 29
31
Bagian 30
32
Bagian 31
33
Bagian 32
34
Bagian 33
35
Bagian 34
36
Bagian 35
37
Bagian 36
38
Bagian 37
39
Bagian 38
40
Bagian 39
41
Bagian 40
42
Bagian 41
43
Bagian 42
44
Bagian 43
45
Bagian 44
46
Bagian 45
47
Bagian 46
48
Bagian 47
49
Bagian 48
50
Bagian 49
51
Bagian 50
52
Bagian 51
53
Bagian 52
54
Bagian 53
55
Bagian 54
56
Bagian 55
57
Bagian 56
58
Bagian 57
59
Bagian 58.
60
Bagian 59.
61
Bagian 60.
62
Bagian 61
63
Bagian 62.
64
Bagian 63.
65
Bagian 64.
66
Bagian 65.
67
Bagian 66.
68
Bagian 67.
69
Bagian 68.
70
Bagian 69.
71
Bagian 70.
72
Bagian 71.
73
Bagian 72
74
Bagian 73.
75
Bagian 74.
76
Bagian 75.
77
Bagian 76.
78
Bagian 77.
79
Bagian 78.
80
Bagian 79.
81
Bagian 80.
82
Bagian 81.
83
Bagian 82.
84
Bagian 83.
85
Bagian 84.
86
Bagian 85.
87
Bagian 86.
88
Bagian 87.
89
Bagian 88.
90
Bagian 89.
91
Bagian 90.
92
Bagian 91.
93
Bagian 92.
94
Bagian 93.
95
Bagian 94.
96
Bagian 95.
97
Bagian 96.
98
Bagian 97.
99
Bagian 98.
100
Bagian 99.
101
Bagian 100.
102
Bagian 101.
103
Bagian 102.
104
Bagian 103.
105
Bagian 104.
106
Bagian 105.
107
Bagian 106.
108
Bagian 107.
109
Bagian 108.
110
Bagian 109.
111
Bagian 110.
112
Bagian 111.
113
Bagian 112.
114
Bagian 113.
115
Bagian 114.
116
Bagian 115.
117
Bagian 116.
118
Bagian 117.
119
Bagian 118.
120
Bagian 119.
121
Bagian 120.
122
Bagian 121.
123
Bagian 122.
124
Bagian 123.
125
Bagian 124.
126
Bagian 125.
127
Bagian 126.
128
Bagian 127.
129
Bagian 128.
130
Bagian 129.
131
Bagian 130.
132
Bagian 131.
133
Bagian 132.
134
Bagian 133.
135
Bagian 134.
136
Bagian 135
137
Bagian 136.
138
Bagian 137.
139
Bagian 138.
140
Bagian 139.
141
Bagian 140.
142
Bagian 141.
143
Bagian 142.
144
Bagian 143.
145
Bagian 144.
146
Bagian 145.
147
Bagian 146.
148
Bagian 147.
149
Bagian 148.
150
Bagian 149.
151
Bagian 150.
152
Bagian 151.
153
Bagian 152.
154
Bagian 153.
155
Bagian 154.
156
Bagian 155.
157
Bagian 156.
158
Bagian 157.
159
Bagian 158.
160
Bagian 159
161
Bagian 160.
162
Bagian 161
163
Bagian 162
164
Bagian 163
165
Bagian 164
166
Bagian 165
167
Bagian 166
168
Bagian 167
169
Bagian 168
170
Bagian 169
171
Bagian 170
172
Bagian 171

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!