Pagi hari Rizi terbangun dengan berlari kecil menuju kekamar mandi memuntahkan semua isi perutnya sedari tadi perutnya terasa diaduk aduk...
"Mas tidak apa apa." Tanya Abisah membantu suaminya melap keringat dikening nya
Baru akan menjawab Rizi kembali memuntahkan cairan berwarna kuning..
Hoek...Hoek...
Abisah memapah Rizi ke tempat tidurnya kemudian merebahkan tubuh suaminya diseka keringat yang membasahi kening suaminya..
"Tunggu sebentar ya Mas aku bikinkan teh hangat dulu",Hanya anggukan pelan dari Rizi, ia sudah tak sanggup lagi untuk berbicara rasa mual masih terasa..
Abisah datang dengan secangkir teh hangat untuk suaminya Rizi pun meminumnya dengan di bantu oleh Abisah..
"Terimakasih sayang", ucapnya kemudian lalu berbaring kembali dan meminta istrinya untuk menemaninya tidur karna jam masih menunjukkan pukul 6 pagi Abisah pun menuruti permintaan suaminya..
jam Sudah menunjukkan pukul 8 pagi perlahan Abisah membuka matanya, dilihatnya wajah suaminya tidur dengan damai...
Abisah lalu keluar dari kamar menuju dapur, disana sudah ada Daiyan ibu mertuanya serta Nora sedang menyantap sarapan paginya
Tatapan sinis dari ibu mertuanya seakan ingin menerkam hidup hidup dirinya...
"Wah wah kau memang nyonya dirumah ini jadi kau bisa seenaknya jangan karna Rizi tidak pernah menegurmu kamu semakin ngelunjak."Cibir ibu nya Rizi
Sedikitpun Abisah tidak menghiraukan perkataan ibu mertuanya, ia malah terus melangkah kearah Daiyan yang sudah siap untuk berangkat kerja...
"kamu baru akan berangkat Dai."tanya Abisah
"Iya tan pekerjaanku tdk banyak hari ini jadi perginya agak siangan dikit."Daiyan tertawa pelan..
"Om Rizi tidak ikut sarapan.",tanya Daiyan yang dari tadi tidak melihat om nya..
"Dikamar, dia sedang tidak enak badan.",
"Apa perlu kita bawa om ke dokter"
"Tidak Apa apa, kau berangkat saja, Aku akan merawat nya dia cuma butuh perhatianku, kau tau dia itu sangat manja pagi ini ", bisik Abisah pelan..
Daiyan hanya terkekeh geli melihat tingkah Abisah..
"Hei wanita sialan aku sedang bicara denganmu."Geram ibu Rizi karna sedari tadi dia merasa di cuekin..
"NENEK..!!!"bentak Daiyan tanpa sadar.
Dia tidak mau jika perempuan yang sudah ia anggap sebagai ibu nya sediri dihina.., Daiyan sangat menghormati Abisah karna perhatian yang diberikan Abisah, mengingatkan pada mendiang ibunya yang selalu memanjakannya, sering kali Abisah mengkhawatirkan nya jika dia terlambat pulang Abisah menghubungi nya menanyakan keadaan nya itulah kenapa Daiyan sangat menghormati Abisah...
"Kau membentak ku dasar Anak HARAM "Sentak ibu Rizi dengan nada tinggi
"IBU.....!!! suara Rizi tak kalah tinggi nya."
Rizi berdiri dihadapan ibunya dengan tatapan sinisnya menatap wanita yang sudah melahirkan nya itu...
"Jangan karena ibu yang melahirkan ku berpikir aku tidak bisa berbuat keras dengan ibu, ibu sudah keterlaluan..!"
"Mas..." Abisah mendekati suami nya mengusap bahu suaminya memberikan sedikit ketenangan..
"Kau sama saja dengan kakak mu "ibu nya berdiri dan meninggalkan mereka semua sementara Nora hanya diam saja..
"Daiyan kau berangkat lah jangan pikirkan ucapan Nenekmu.",
"Baik om..!"
Daiyan pun berlalu dengan membawa sedikit perasaan sedih bercampur kecewa terhadap Nenek nya...
Daiyan tak langsung kekantor ia menghubungi Sely untuk menemuinya di sebuah kafe.
dengan sedikit tergesa-gesa Sely menghampiri Daiyan pasalnya Sely menerima telpon dari Daiyan terdengar sangat berbeda dari biasanya, Sely merasa saat ini Daiyan sedang tidak baik baik saja terlihat dari sorot matanya mengatakan dia sedang ada masalah??
"Kau sudah datang..",Sely hanya menganggukkan kepalanya saja
"Apa kamu ada masalah..",Sely mencoba bertanya dengan lembut
"Sel.." Panggil Daiyan yang nyaris tak terdengar oleh Sely, maukah kamu menikah dengan ku.", ucapan Daiyan sontak membuat Sely terkejut mendengar nya..
Sely diam masih mencerna kata yang di ucapkan Daiyan barusan.". Apakah dia sedang melamar ku...?",Menolong Sely
Sely menatap manik mata Daiyan mencari kesungguhan di sana, Sely melihat kesungguhan di mata Daiyan tapi kenapa
dia tiba-tiba bersikap seperti ini.", Sely masih berperan dengan pikirannya sendiri
Daiyan yang biasanya selalu ceria dengan tingkah konyolnya, selalu menggoda Sely setiap kali ketemu namun saat ini Daiyan terlihat sedih...
"Aku bisa jadi pendengar jika kau butuh teman untuk berbagi.",ujar Sely masih berusaha mencari tahu masalah yang dihadapi Daiyan..
Baiklah jika kau belum bisa cerita..",Sely mulai menyerah membiarkan Daiyan sedikit tenang baru dia akan bertanya lagi..",pikir Sely
"Aku membutuhkanmu disisi ku, aku membutuhkan dukungan dari orang orang yang aku sayangi ", lirih Daiyan lagi..,
" Aku ingin berbagi sedikit rasa lelahku kekamu, aku ingin tau bagaimana rasanya berbagi dengan orang yang kita sayangi.", Tambahnya lagi
Sely menggenggam tangan Daiyan memberinya sedikit kekuatan., Sely tau saat ini Daiyan ada masalah..
Sedangkan Daiyan yang digenggam tangannya oleh tangan mungil Sely, merasa meremang, ada perasaan yang tak bisa ia jabarkan, ini kali pertamanya bersentuhan dengan Sely, selama ini Sely selalu menjaga jarak dengannya, mungkin karna ia ingin memberiku sedikit ketenangan..", Begitulah kira kira dipikiran Daiyan saat ini .
Aku tidak memiliki keberanian untuk menerima atau pun menolak permintaan mu namun jika kamu bersungguh-sungguh ingin menikahiku maka datanglah ke bapak, jika bapak merestui kita maka aku akan menerima lamaran mu.",
"Benarkah "ucapnya Antusias..
Sely menganggukkan kepalanya, sebagai tanda membenarkan perkataan nya
***
"Mas..Daiyan kok gak angkat telpon aku ya.."Tanya Abisah yang sedari tadi uring uringan mencemaskan keadaan Daiyan dia yakin Daiyan saat ini sedang bersedih .
"Hei.. berhentilah mondar-mandir seperti itu kepalaku tambah pusing melihatmu seperti itu"Keluh Rizi yang saat ini duduk bersandar di kepala tempat tidur..
"Mas..."kamu kok santai begitu melihat Daiyan seperti itu", kesal Abisah lalu duduk di sofa didalam kamarnya..
"Terus.."Rizi mengerutkan keningnya Ucapan istrinya seakan dirinya tdk peduli dengan Daiyan..
"Sayang Daiyan sudah terbiasa begini, aku yakin dia tau apa yang akan dia lakukan jadi kamu tidak usah khawatir lagi dengan dia, mending kamu temani Aku disini , S
Sepertinya aku kangen dengan calon anakku "ucap Rizi terkekeh kecil...
"Abisah yang tau maksud dari suaminya pun berjalan menuju tempat tidur kemudian menghampiri suaminya diatas ranjang, hari ini suaminya sangat manja bahkan Abisah tidak bisa keluar dari kamar, bahkan tadi pun suaminya cemburu dengan Daiyan karena mengkhawatirkan Daiyan hehee suaminya itu seperti Anak kecil saat ini
"Rizi mencium bibir Abisah menyesap, *******.., bahkan suara decapan pun memenuhi kamar itu...
"Tangan nakalnya mulai memainkan kedua aset berharga Abisah, meremas sesekali memainkannya dengan lidahnya..
"Aaaakh...mas Rizi...
"Yes..sayang panggil namaku..."Rancau Rizi yang kini sudah dipenuhi oleh Gairah...
Abisah menggeliat hebat saat lidah Rizi sudah berada dibawa sana sedang bermain di daerah paling sensitif Abisah...
"Aaaakh...mas..aku mau keluar.",
"keluarkan sayang...
Setelah sejam lamanya akhirnya Rizi pun tumbang di samping tubuh Abisah...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ney Maniez
😲😲
2022-11-28
0
Hanna Devi
aku nyicil2 bacanya ya Mak.. merayap aku 🙏
2022-03-06
1
Hasrie Bakrie
semangat 💪
2022-01-25
0