Riuh sorakan dan tepuk tangan penonton memenuhi lapangan basket di belakang kampus siang itu dengan panasnya sinar matahari yang tengah panas-panasnya.
Waktu Kayla dan Bagus tiba di lapangan basket, tim cowok dari jurusan manajemen tengah bertanding dengan tim cowok dari jurusan teknik elektro.
Sesekali cewek-cewek jurusan manajemen menjerit ketika tim lawan hendak memasukkan bola ke ring tim manajemen. Wajar saja kalau banyak cewek dari tim manajemen, karena memang dari tim jurusan teknik elektro tidak ada ceweknya.
Jeritan dari cewek jurusan manajemen itu di tunjukkan untuk mendukung tim manajemen sekaligus untuk menjatuhkan mental dari tim basket jurusan teknik elektro.
Suasana pertandingan pun semakin panas dengan adanya teriakan yang diberikan cewek-cewek dari jurusan manajemen.
"Kayla!!"
Kayla pun menengok ke arah sumber suara yang memanggil namanya.
Desi, teman sekelas Kayla sekaligus sobat karib Kayla melambaikan tangan kepada Kayla.
Kemudian Kayla langsung berjalan menuju ke arah Desi yang tadi memanggil namanya.
"Kamu dari mana saja sih? Di cariin juga." tanya Desi sambil mengipasi mukanya dengan buku karena kepanasan.
"Habis ini kita main, La!" tambah Desi memberitahu Kayla kalau timnya sebentar lagi akan bertanding.
"Kamu kok tidak memberitahu aku sih! Aku kan tidak membawa baju ganti!" seru Kayla kepada Desi agak sewot.
"Aku juga baru tau lima belas menit yang lalu." sahut Desi.
"Tapi kamu tenang saja, baju ganti sudah di siapkan oleh pihak panitia." ucap Desi memberi tahu Kayla.
"Lagian kamu, aku telepon dari tadi tidak nyambung - nyambung??" tambah Desi lagi kepada Kayla
Kayla kemudian mengecek handphonenya. Ternyata banyak panggilan masuk dari Desi yang tidak Kayla tau.
"Tidak ada sinyal!" seru Kayla sambil sedikit tertawa.
"Tolong yah! Hape kamu itu, body saja bagus, sinyalnya parah banget, ganti hp kenapa La." ucap Desi sedikit kesal dan menyuruh Kayla agar mengganti hpnya.
"Hp kayak gitu masih saja kamu pelihara,itu kalau buat melempar maling, maling saja enggak mau ngambilnya." tambah Desi sambil tertawa bercanda setelah mengomentari hape Kayla.
"Sudah puas kamu ngomong dan mengomentari hp aku?" ucap Kayla sambil menjitak kepala Desi yang sudah biasa mengomentari hp Kayla dengan sangat sadis.
Bagus pun kemudian juga menghampiri ke arah Kayla dan juga Desi yang sedari tadi malah berdebat masalah hp Kayla.
"Kita kurang pemain satu orang nih?"
"Masa cuma tujuh orang, kan harusnya delapan orang. Mana lawan yang akan kita hadapi cukup berat lagi." ucap Bagus kepada Kayla dan juga Desi.
"Memangnya anak-anak yang lain pada kemana? Kok bisa sampai kurang pemain?" tanya Kayla kepada Bagus sambil mencari-cari teman-temannya yang lain di sekeliling lapangan basket.
"Si Dani tidak ada Gus??" tanya Desi.
"Farhan sakit, Dodi juga sakit, kalau Bony sudah tidak mau kuliah lagi." balas Bagus menjelaskan dengan wajah yang sedikit bingung karena belum menemukan pemain untuk melengkapi tim yang kekurangan satu orang.
"Eh ada Raka tuh!!" kata Kayla sambil menunjuk seseorang di sebelah lapangan.
"Bagaimana kalau kekurangan pemainnya di tambah dia aja." tambah Kayla.
Desi dan Bagus pun langsung menoleh dan melihat ke arah yang di tunjuk oleh Kayla Wajah Bagus pun tampak kelihatan sumringah.
Bagus pun kemudian melambaikan tangan kepada Raka. Kemudian Raka berjalan ke arah Kayla, Desi dan juga Bagus.
"Gebetan kamu kan? Pantengin saja terus sampai Blades." ujar Kayla sedikit bercanda kepada Desi.
"Ye syirik saja sih kamu!" seru Desi membalas Kayla.
Tanpa sadar ternyata Kayla dan juga Desi sama-sama memperhatikan Raka, cowok yang sedikit unik ketika dia sedang berjalan menuju ke arah mereka.
Meskipun penampilan Raka biasa-biasa saja, tapi ada sesuatu yang luar biasa yang tidak bisa di deskripsikan lewat kata-kata.
Tapi entah enggak tau kenapa ada sesuatu yang istimewa dari Raka yang membuat dia berbeda dengan cowok-cowok yang lain di kampusnya.
Mungkin karena aura cool-nya itu yang membuat Raka berbeda dengan kebanyakan cowok-cowok lain di kampusnya
Dulu sebenarnya Kayla sempat ngecengin Raka juga, barengan dengan Desi juga, waktu mereka masih semester pertama.
Tapi tidak tau kenapa Kayla dulu menghentikan untuk tidak lagi ngecengin Raka dan tidak tau juga apa sebabnya Kayla mundur.
Mungkin juga karena Kayla tau kalau Desi juga ngecengin Raka waktu itu, jadi Kayla lebih memilih untuk mundur dari pada bersaing dengan Desi, sobat karibnya, atau mungkin lebih tepatnya karena Kayla lebih mementingkan persahabatannya dengan Desi.
Raka mempunyai potongan rambut yang sangat khas yaitu potongan rambut yang ala oriental. Seperti Tomingse atau Sancai.
"Ada apa Gus kok memanggil aku?" tanya Raka ketika sudah sampai dan berdiri di depan Bagus, Kayla dan juga Desi.
"Kamu bermain basket yah!! Sekarang dan harus, enggak boleh enggak!! Kita kekurangan personel soalnya." ucap Bagus sedikit memaksa Raka karena memang keadaan yang memang sangat genting.
"Sekarang? Tapi aku tidak membawa sepatu olahraga Gus." balas Raka sambil menunjuk ke arah sepatu kets yang dia pakai.
"Tidak apa-apa Ka, pakai sepatu itu saja." sahut Kayla
"Iya itu saja tidak apa-apa." tambah Desi yang ikut-ikutan dan sedikit grogi sambil menatap Raka.
"Memangnya sudah tidak ada orang lain lagi ya Gus,selain aku?" tanya Raka kepada Bagus.
"Yee, kamu itu, kalau ada orang yang lain ngapain juga aku memanggil kamu kemari." balas Bagus sedikit meledek Raka.
"Sudahlah Ka, ikut saja tidak apa-apa." sela Kayla.
"Apa tidak lihat tuh muka Bagus sudah kayak sapi kelaparan gitu." tambah Kayla sedikit bercanda kepada bagus
"Iya tuh Ka, mirip banget kayak sapi kelaparan tuh muka Bagus." ucap Desi menambahkan dan ikut-ikutan meledek Bagus.
Raka pun nampak berpikir sebentar sebelum menerima permintaan Bagus untuk ikut bermain basket dengan timnya.
Tiba-tiba angin kecil bertiup dan menyapu rambut poni Raka yang sedang memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan kepada Bagus.
Tanpa tau apa yang tengah di alami Kayla, tiba-tiba saja ada yang ber'desir di dada Kayla ketika melihat wajah Raka dengan rambut poninya yang sedikit tertiup oleh angin kecil itu.
"Ya sudah tidak papa, aku akan ikut bermain!! Kita akan bermain jam berapa? "balas Raka menyetujui ajakan Bagus untuk ikut bermain basket dengan timnya sekaligus menanyakan kapan permainannya akan di mulai.
"Jam setengah tiga, jangan kemana-mana yah...!!" seru Bagus dengan muka yang terlihat sangat girang karena Raka akhirnya setuju untuk ikut bermain basket bergabung dengan timnya, untuk melengkapi kekurangan satu personelnya .
Kayla pun tidak melepaskan pandangannya dari muka Raka, apa mungkin rasa yang dulu pada waktu semester pertama kini muncul kembali.
Namun tanpa sadar Desi mencolek lengan Kayla yang sedari tadi sedang asik memandangi wajah cool Raka.
"Suruh Raka duduk di sebelah aku dong, La.!!" bisik Desi kepada Kayla ketika Raka masih berdiri di tempatnya.
"Ka, duduk dong. Kamu lagi tidak bisulan kan, dari tadi berdiri saja, sudah kayak pagar di perumahan."
"Masih ada tempat kosong nih." ucap Kayla sambil menawarkan tempat duduk yang masih kosong di sebelah Desi.
Jangan lupa berikan dukungannya ya sobat.
Berikan Like dan komentarnya sobat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
💋ShasaVinta💋
Kubaca pelan2 yah kak... mau maraton tp harus ngetik utk UP juga
2022-05-15
0
💋ShasaVinta💋
yg cool emang biasa bikin penasaran kak... misterius2 gimana gitu yah
2022-05-15
0
💃💃 H💃💃💃
lnjut
2022-04-22
1