Pertemuan Keluarga

Sepanjang perjalanan pulang, Raisa menyeka air matanya yang jatuh. Ponselnya sedari tadi berdering, namun tak dihiraukan olehnya. Kini langkah Raisa terhenti disebuah taman yang tak jauh dari kampus. Ia duduk pada sebuah kursi panjang yang menghadap ke danau.

Raisa mencoba menenangkan dirinya. Baru kali ini ia merasakan yang namanya jatuh cinta. Vano adalah cinta pertamanya dan sekarang dia harus merasakan patah hati. Raisa memegang dadanya yang terasa sesak. Matanya kembali berkaca-kaca. Sudah bisa dipastikan satu kali kedipan saja air matanya akan jatuh.

"Ya Tuhan, kenapa mencintai seseorang rasanya sesakit ini?!" lirih Raisa.

Ia menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Tangisnya kembali luruh. Apalagi saat ia mengingat akan perjodohannya.

"Anda tidak apa-apa?" Tiba-tiba suara seorang lelaki menghentikan tangis Raisa.

Raisa mendongak. "Ya, aku tidak apa-apa."

Sejenak kedua orang yang tidak saling mengenal itu pun saling memandang.

"Ambil ini dan pakailah." Lelaki itu memberikan sapu tangan pada Raisa. Raisa menatap sapu tangan berwarna putih dengan corak daun dibagian ujungnya, lalu menerimanya.

"Terimakasih." Ucap Raisa.

Lelaki itu tersenyum dan berlalu pergi. Raisa hendak memanggilnya namun ponselnya kembali berdering. Ternyata Bu Widia yang menelpon. Ia meminta Raisa untuk segera pulang.

"Baik Bu aku akan segera pulang." Jawab Raisa lalu mematikan ponselnya.

Siapa lelaki tadi? Kenapa dia baik dan tampan sekali? Apa dia seorang malaikat?

*****

Hari ini dirumah yang nampak sederhana nan asri, akan ada pertemuan antar dua keluarga yang akan membahas tentang kelanjutan perjodohan dua insan muda.

Ibu sedari pagi sudah terlihat sibuk didapur menyiapkan beberapa menu masakan untuk disajikan pada calon besannya nanti.

Begitu juga dengan ayah yang nampak sibuk membersihkan sudut-sudut rumah agar terlihat bersih, rapi dan sedap dipandang mata. Raisa pun terlihat membantu ayahnya memindahkan barang-barang yang dirasa sudah tidak terpakai. Ayah dan Ibu melakukan tugasnya masing-masing dengan semangat dan raut wajah bahagia. Berbeda dengan Raisa, sedari tadi ia menekuk wajahnya.

"Raisa! Jangan cemberut saja! Cepat rapihkan dan masukkan barang yang sudah tidak terpakai kedalam dus itu, lalu taruh digudang!" Perintah ayah.

"Iya yah, ini lagi dirapihkan!" Jawab Raisa. Dengan malas ia memasukkan benda-benda itu kedalam kardus.

Ayah menggelengkan kepalanya melihat Raisa yang ogah-ogahan membantunya. "Ingat nak, jika nanti Tuan Danu dan keluarganya sudah datang jangan pasang wajah seperti itu! Tidak baik!" Pesan ayah mengingatkan.

"Iya yah!" Raisa mengulas senyum semanis mungkin. Karena Raisa tahu , jika ayah sudah marah bisa lebih bahaya daripada ibu.

Drrtt..drrtt

Suara ponsel membuyarkan konsentrasi Raisa. Raisa menoleh dan meraih ponsel yang tergeletak disampingnya. Melihat siapa yang menelepon, ia lalu menggeser kekanan lencana berwarna hijau itu.

"Hallo Raisa?!" Terdengar suara seorang gadis disebrang sana.

"Ya hallo, ada apa Nad?" Tanya Raisa menempelkan ponselnya diantara daun telinga dan bahu. Kedua tangannya masih sibuk memasukan barang-barang ke dalam kardus.

"Kau sedang apa? Kenapa tidak membalas pesanku dari kemarin? Telponku juga tidak kau angkat, membuatku khawatir saja!" Protes Nadia.

"Aku baik-baik saja Nad, tidak apa-apa." Jawab Raisa. "Sekarang aku sedang membantu ayah bersih-bersih rumah."

"Apa ada acara Sa?" Tanya Nadia.

"Ya, siang ini keluarga Tuan Danu akan datang."

"Oh iya aku sampai lupa hehe. Oh iya Sa, apa kau masih marah pada Kak Vano, sejak kemarin dia menanyakanmu padaku?"

Sejenak tidak ada jawaban.

"Hallo Sa?!"

"Aku tidak marah padanya Nad. Mungkin kemarin aku hanya terbawa suasana." Jawab Raisa bohong.

"Syukurlah jika kau tidak marah Sa. Anggap saja Kak Vano bukan jodohmu. Lagipula kau sudah menerima perjodohan ini kan? Kau harus memikirkan perasaan kedua orang tuamu." Ucap Nadia.

Raisa menghela nafas berat. "Ya, kau benar Nad. Terimakasih ya."

"Iya sama-sama Sa."

Tiba- tiba terdengar Pak Rahman memanggil Raisa. "Raisa cepat bersiaplah sebentar lagi keluarga Tuan Danu akan segera datang!" Perintah ayah.

"Baik yah!" Jawab Raisa.

"Hallo Nad, kau masih disana?" Tanya Raisa dengan suara setengah berbisik.

"Iya Sa aku masih disini. Sepertinya calon besanmu akan segera tiba." Nadia terkekeh.

"Iya Nad, Sorry yaa. Nanti kita sambung lagi." Jelas Raisa.

"Sa..!" Panggil Nadia pelan.

"Iya Nad?"

"Semoga lancar ya acaranya! Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu!" Doa Nadia untuk Raisa.

"Terimakasih Nad!" Jawab Raisa. "Oh iya Nad, boleh aku minta tolong?!" Tanya Raisa.

"Minta tolong apa Sa? Katakan saja aku pasti akan membantumu!"

"Tolong kau rahasiakan soal ini dari Kak Vano ya." Pinta Raisa.

"Ehmm.. Baiklah Sa. Aku janji tidak akan memberitahukan hal ini padanya." Jawab Nadia

"Sekali lagi terimakasih Nad."

Sambungan telepon pun terputus dan Raisa segera beranjak untuk bersiap-siap.

*****

Sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat dipekarangan rumah Pak Rahman. Pak Rahman dan Bu Widia sudah siap berdiri diteras untuk menyambut sahabat sekaligus calon besannya. Senyum mengembang terlihat di wajah mereka.

"Danu apa kabar?" Ayah menyapa saat Tuan Danu sudah turun dari mobil, ia memeluk tubuh tinggi sahabatnya. Tuan Danu menyambut hangat pelukan itu.

"Baik, kabarku sangat baik Rahman! Bagaimana denganmu? Kau tambah muda saja!" Kelakar Tuan Danu sambil menepuk bahu pak Rahman.

"Benarkah? Ini semua berkat istriku karena sudah merawat dan mengurusku dengan baik, hingga aku menjadi awet muda!" Ayah pun tak kalah berkelakar. Wajah ibu tersipu karena ucapan suaminya. Semua keluarga pun tertawa.

"Nyonya Danu, kita bertemu lagi! Bagaimana kabar anda?" Sapa Bu Widia ramah pada istri Tuan Danu.

"Ah iya ini pertemuan kedua kita ya setelah bertemu di pesta pernikahan putrinya Tuan Harun waktu itu! Kabar saya baik. Bagaimana dengan kabar Bu Widia? Oh iya panggil saja Bu Risma biar lebih akrab!" Tutur Bu Risma sambil menepuk kedua tangan Bu Widia.

"Haha.. Baiklah Bu Risma, kabar saya juga baik." Jawab Bu Widia.

Setelah para orang tua bertegur sapa kini pandangan ayah dan ibu menatap sesosok lelaki tampan berperawakan tinggi dan gagah yang berdiri dibelakang tuan dan nyonya Danu.

"Sakti! Apa kabar nak?! Ayah langsung menghamburkan pelukan pada putra Tuan Danu.

Sakti menyambut hangat pelukan calon ayah mertuanya itu. "Kabar saya baik paman." Jawab Sakti dengan ramah.

"Syukurlah. Akhirnya kita bertemu lagi ya nak! Kau tambah tampan dan gagah saja!" Tutur ayah memuji seraya menepuk-nepuk pundak calon menantunya. Sakti hanya mengulas senyum diwajahnya tampannya.

Ayah dan Ibupun mempersilahkan mereka masuk dan membawa mereka keruang makan. Berbagai hidangan yang nampak lezat sudah tersaji disana.

"Ayo silahkan duduk!" Ibu mempersilahkan.

"Oh iya dimana calon menantu kita, kok dari tadi tidak kelihatan!" Pandangan Bu Risma sedari tadi mencari sosok gadis yang akan jadi menantunya.

"Raisa masih bersiap-siap Bu, maklum anak gadis, dandannya suka lama! Apalagi kalau mau ketemu calon suaminya." Ujar Bu Widia sembari melirik Sakti. Ucapan Bu Widia sontak membuat calon besannya tertawa, begitu juga dengan Sakti.

"Raisa sayang ayo keluar nak! Tuan Danu dan Bu Risma sudah datang!" Panggil Bu Widia seraya berjalan kearah kamar Raisa. Baru saja ibu memegang handle pintu, Raisa sudah membuka lebih dulu pintu kamarnya.

"Bu bagaimana penampilanku?" Tanya Raisa dengan mimik wajah khawatir. Ibu terpana melihat penampilan Raisa.

"Sayang kau cantik sekali! Pasti calon mertua dan calon suamimu akan senang!" Puji ibu sambil memegang kedua bahu Raisa.

Raisa tersenyum getir. Menilik pakaiannya sendiri dari atas sampai bawah.

Kenapa aku harus berdandan seperti ini sih?! Seakan-akan menyetujui perjodohan ini saja, huh!

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

ennita

ennita

hai salam kenal boom like mendarat untukmu dari "Malaikat Kecilku"😊🙏

2022-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!