PERCAYA PADAKU

Nara terkejut melihat kedatangan Septian malam malam kerumahnya. Penampilnnya acak acakan. Rambut sedikit basah, begitu juga bajunya. Wajahnya pucat, bibirnya sedikit membiru, mungkin efek kedinginan menembus hujan deras dimalam hari.

"Ngapain lo kesini?" Geram Nara sambil memelototi Septian.

"Kita perlu bicara."

"Gak ada yang perlu dibicarain, mending lo pulang."

"Ada, banyak."

Nara menggigit bibir bawahnya sambil celingukan. Tak mau sampai ada yang mendengar obrolan mereka, terutama orang tuanya.

Nara mendekati Septian lalu menarik lengan pria itu hingga keluar rumah. Udara dingin seketika menyeruak saat itu juga. Hujannya memang sagat desar, ditambah suara guruh yang kadang kala terdengar. Membuat malam terasa lebih mencekam.

"Besok kita bicara. Sekarang, mending lo pulang." Nara sedikit berteriak karena hujan deras meredam suaranya.

"Kenapa sih gak sekarang aja." Tolak Septian. Masalah ini sangat menguras energinya, hingga tak bisa fokus melakukan apa apa. Jadi lebih cepat dibahas lebih baik. Dia sudah menerobos hujan demi mendapatkan kejelasann tentang anak dalam kandungan Nara. Tapi sepertinya sia sia, Nara sama sekali tak mau membahas soal ini.

"Ada orang tua gue dirumah." Pekik Nara tertahan. "Mending lo pulang sekarang."

"Tapi Ra."

"Besok pagi gue gak ada kelas ngajar. Lo ada waktu?"

"Iya, gue bisa."

"Gue tunggu di depan minimarket waktu itu. Gak usah bawa motor. Bawa mobil gue aja. Sekarang mending lo pulang." Nara bersedekap sambil melihat kearah pintu gerbang rumahnya.

Septian mengehela nafas. Dia mengambil jas hujan yang tadi dia letakkan dikursi teras lalu memakainya.

"Ya udah gue pulang dulu."

Tanpa menjawab, Nara langsung masuk kedalam rumah. Rasanya masih sebal saja dengan sikap Septian kemarin. Dan malam ini, apa coba tujuannya tiba tiba datang.

"Loh, tamunya mana Non?" Tanya Bik Surti sambil membawa nampan berisi teh hangat.

"Pulang." Jawab Nara sambil meninggalkan ruang tamu.

...*****...

Nara dan Septian berada dipinggiran sebuah danau. Tapi mereka tak keluar, memutuskan tetap bicara didalam mobil karena merasa lebih privat. Topik yang akan meraka bahas sangat intim. Jadi sebisa mungkin, tak ada orang lain yang mendengar.

"Apa itu anak gue?" Tanya Septian to the point sambil menghadap kearah Nara.

"Menurut lo?" Nara balik bertanya. Tapi pandangannya tetap lurus kedepan.

"Anak gue."

"Terus, kenapa masih nanyak?" Salak Nara sambil menoleh kearah Septian. Kesal karena Septian menanyakan hal yang sudah dia ketahui jawabannya.

"Hanya ingin memastikan."

Nara tersenyum sinis mendengarnya. "Mungkin lo ragu karena merasa pakai pengaman. Tapi asal lo tahu. Gue hanya pernah ngelakuin itu sama lo. Jadi kalau sampai gue hamil, jelas itu anak lo."

Septian menghela nafas sebelum melanjutkan obrolan ke obrolan yang lebih serius lagi.

"Gue bakal tanggung jawab."

Nara hanya tersenyum kecut mendengar penuturan Septian. Seolah hal itu bukan sesuatu yang luar biasa.

"Gak perlu." Jawabnya santai.

"Maksud lo?" Septian terkejut mendengar penolakan Nara. Selain itu, ekspresi Nara tampak biasa saja menanggapi keseriusannya.

"Gue gak mau menikah. Jadi lo gak usah repot repot tanggung jawab."

"Maksud lo gak mau menikah?" Septian dibuat tercengang dengan ucapan Nara. Dia hamil, tapi tak mau menikah, konyol.

"Gue mau gugurin anak ini."

Lagi lagi Septian dibuat tercengang. Tak menyangka jika Nara tetap kekeh mau menggugurkan biarpun dia bersedia tanggung jawab.

"Gue udah pesen obat buat luruhin kandungan. Hari ini kemungkinan udah datang. Jadi lo gak___"

"Jangan gila." Potong Septian sambil menarik lengan Nara. "Itu bukan keputusan yang tepat."

"Menurut lo. Tapi tepat menurut gue." Seru Nara sambil melepaskan tangan Septian dari lengannya.

"Gue bakal tanggung jawab. Bakal nikahin lo. Jadi Please, jangan gugurin janin itu."

"Keputusan gue udah bulat. Gua tetep akan gugurin anak ini."

"NARA." Septian tak tahan lagi untuk tidak berteriak. Nara sungguh mencabar kesabarannya.

"Ngapain lo bentak bentak gue." Salak Nara.

"Sorry." Ucap Septian sambil berusaha mengatur emosi. Dia berkali kali menarik nafas lalu membuangnya perlahan. Dia harus benar benar menurunkan egonya saat bicara dengan Nara. Semuanya akan makin runyam jika keduanya sama sama emosi.

"Gue tahu lo masih trauma sama pernikahan. Tapi kali ini, please, percaya sama gue." Septian meraih kedua tangan Nara lalu menggenggamnya.

"Gue emang bukan siapa siapa yang bisa kasih lo materi yang melimpah. Tapi gue janji, bakal selalu jagain lo, selalu prioritasin lo dan anak kita. Selalu ada buat lo. Dan yang pasti, gak akan pernah mengkhianatin lo. Percaya sama gue Ra."

Nara menarik tangannya dari genggaman Septian sambil tersenyum meremehkan. "Gue udah bosen dengan janji dan kata kata manis. Dulu, Abi juga selalu janji bakal bahagian gue. Tapi apa, nasib pernikahan kami..... TRAGIS." Nara menekankan kata katanya.

"Gak sampai 24 jam, semua udah berakhir. Kami pacaran 8 tahun Sep, 8 tahun." Nara mulai terbawa suasana jika mengingat hal itu. Matanya mulai berkaca kaca dan dadanya terasa sesak.

"Kalau yang pacaran 8 tahun saja, bercerai dalam waktu kurang dari 24jam. Lalu bagaimana dengan yang tak pernah pacaran. Kita gak saling kenal Sep, kita gak saling cinta. Membina rumah tangga? apa itu bisa?" Nara tak bisa lagi menahan air matanya. Pernikahannya dengan Abi memang sangat pahit. Dan dia tak ingin mengulang kepahitan itu untuk kedua kalinya.

"Jangan jadikan pernikahan lo yang dulu sebagai tolok ukur. Pacaran lama, gak menjadi jaminan pernikahan akan langgeng. Justru banyak yang pacaran lama berujung gak jadi nikah. Dan yang baru kenal, justru langsung nikah." Septian berusaha untuk meyakinkan Nara.

"Gue gak bisa Sep. Gua gak bisa." Nara terus menggeleng. Dia masih trauma dengan pernikahan.

"Kalau lo emang gak bisa percaya, kita bisa bikin perjanjian pranikah."

"Enggak Sep, gue gak bisa."

"Ra, please... ."

"Maaf Sep, gue gak bisa. Keputusan gue udah bulat. Gue bakal gugurin anak ini."

"Nara."

"Please, keluar dari mobil gue. Sepertinya, bahasan kita udah selesai."

"Belum Ra. Belum selesai."

"Udah selesai Sep." Salak Nara sambil menyeka air matanya. "Keluar Sep."

Septian mengambil kertas dan bolpoin dari dalam tasnya. Dia menulis nomor teleponnya dan cafe tempat dia bekerja.

"Gue harap, lo bisa mengambil keputusan yang tepat. Telepon gue atau cari gue disini kalau lo berubah pikiran." Septian menyerahkan kertas tersebut pada Nara lalu keluar dari mobil wanita itu.

Terpopuler

Comments

jeje

jeje

ini novel ke 3 mu thor yg aku baca...kerennnn

2024-04-14

0

Yunia Afida

Yunia Afida

nara jika kamu gugurin anak itu sama aja jadi pembunuh

2023-07-26

0

Yunia Afida

Yunia Afida

betul itu, kakaku contoh nya pacaran 10tahun g jadi nikah si ceweknya nikah ama orang lain, setelah itu eh dia pacaran 3bulan langsung nikah sekarang langgeng dan bahagia

2023-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 TRAGEDI BRIDESMAID
2 FIRASAT
3 IKRAR TALAK
4 PRIA ASING
5 PRIA ASING 2
6 PRIA ASING 3
7 PRIA ASING 4
8 LIFE MUST GO ON
9 ( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10 AJAKAN KE BALI
11 PERASAAN YANG ANEH
12 KEJUTAN TAK TERDUGA
13 TERPAKSA KONON
14 WE MEET AGAIN
15 WE MEET AGAIN 2
16 DIPERSIMPANGAN DILEMA
17 SIAPA LAKI LAKI ITU?
18 GALAU
19 PERCAYA PADAKU
20 YANG DITAKUTKAN TERJADI
21 BAPER
22 DISAMBUT DENGAN BAIK
23 STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24 TINGGAL SELANGKAH LAGI
25 SELANGKAH LEBIH MAJU
26 TERLALU TEGANG
27 TREAT LIKE A QUEEN
28 BELUM BERUNTUNG
29 USAHA MENGAMBIL HATI
30 DATING
31 DATING 2
32 THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33 MOST WANTED LECTURER
34 ABANG
35 MY MORNING
36 COFFEE SHOP
37 NGEMALL
38 SELALU BERUNTUNG
39 KE RUMAH IPAR
40 NGIDAM
41 TERJEPIT SITUASI
42 CURIGA
43 DIKEJAR BERONDONG
44 SUAMI LUAR BIASA
45 PAPA OH PAPA
46 TEMAN BARU
47 MASA LALU
48 I LOVE YOU
49 SEPUCUK SURAT
50 MANTAN
51 YOU ARE SO BEAUTIFULL
52 TAHLILAN
53 BERDERIT
54 KEDATANGAN MANTAN
55 DIBANDING DIA
56 TAKUT
57 FIRST LOVE
58 BAHAGIA BERSAMAMU
59 AKU BUKAN PELAKOR
60 MENGENANG MASA LALU
61 HEBOH
62 DIA ISTRI SAYA
63 LIHATLAH DAHIKU
64 HEMPASKAN PELAKOR
65 MEMINTA MAAF
66 CANDLE LIGHT DINNER
67 CANDLE LIGHT DINNER 2
68 GOOD LUCK
69 JATUH
70 DIRAWAT
71 DIRAWAT 2
72 BERTEMU LAGI
73 BUNGA TAK BERTUAN
74 TERDENGAR TAK ASING
75 TAK ADA MAAF
76 TAWARAN DARI PAPA
77 SELALU MENDUKUNGMU
78 DIKIRA PACAR
79 ACARA TUJUH BULANAN.
80 JADIAN
81 SALAH SASARAN
82 BERTIGA
83 SINGKAT
84 GALANG DANA
85 GRAND OPENING
86 DEBAT
87 USAHA MEMPERBAIKI
88 NGINEP
89 TAWARAN
90 MELAMAR KERJA
91 TAK PULANG
92 BERBUNTUT PANJANG
93 LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94 KANGEN
95 AKU DATANG
96 PERIKSA DADAKAN
97 BERUBAH PIKIRAN
98 MODUS
99 LEGA
100 JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101 KONTRAKSI
102 PANIK
103 MENJELANG PERSALINAN
104 AKIBAT CANDAAN
105 OEK OEK
106 ADA HATI YANG TERLUKA
107 BABY AY
108 GOSIP OH GOSIP
109 MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110 PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111 BUTUH WAKTU
112 LIVE
113 TAMU TAK DIUNDANG
114 BUKTIKAN
115 BERSYUKUR
116 MULAI KELIHATAN HASILNYA
117 OBROLAN TENGAH MALAM
118 BELAJAR
119 TAK BISA TIDUR
120 WILL U MARRY ME
121 YESSS
122 RESTU
123 WAKTU
124 GAGAL
125 MELEPAS LAJANG
126 RASA YANG INDAH
127 BAHAGIA BERSAMAMU
128 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 128 Episodes

1
TRAGEDI BRIDESMAID
2
FIRASAT
3
IKRAR TALAK
4
PRIA ASING
5
PRIA ASING 2
6
PRIA ASING 3
7
PRIA ASING 4
8
LIFE MUST GO ON
9
( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10
AJAKAN KE BALI
11
PERASAAN YANG ANEH
12
KEJUTAN TAK TERDUGA
13
TERPAKSA KONON
14
WE MEET AGAIN
15
WE MEET AGAIN 2
16
DIPERSIMPANGAN DILEMA
17
SIAPA LAKI LAKI ITU?
18
GALAU
19
PERCAYA PADAKU
20
YANG DITAKUTKAN TERJADI
21
BAPER
22
DISAMBUT DENGAN BAIK
23
STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24
TINGGAL SELANGKAH LAGI
25
SELANGKAH LEBIH MAJU
26
TERLALU TEGANG
27
TREAT LIKE A QUEEN
28
BELUM BERUNTUNG
29
USAHA MENGAMBIL HATI
30
DATING
31
DATING 2
32
THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33
MOST WANTED LECTURER
34
ABANG
35
MY MORNING
36
COFFEE SHOP
37
NGEMALL
38
SELALU BERUNTUNG
39
KE RUMAH IPAR
40
NGIDAM
41
TERJEPIT SITUASI
42
CURIGA
43
DIKEJAR BERONDONG
44
SUAMI LUAR BIASA
45
PAPA OH PAPA
46
TEMAN BARU
47
MASA LALU
48
I LOVE YOU
49
SEPUCUK SURAT
50
MANTAN
51
YOU ARE SO BEAUTIFULL
52
TAHLILAN
53
BERDERIT
54
KEDATANGAN MANTAN
55
DIBANDING DIA
56
TAKUT
57
FIRST LOVE
58
BAHAGIA BERSAMAMU
59
AKU BUKAN PELAKOR
60
MENGENANG MASA LALU
61
HEBOH
62
DIA ISTRI SAYA
63
LIHATLAH DAHIKU
64
HEMPASKAN PELAKOR
65
MEMINTA MAAF
66
CANDLE LIGHT DINNER
67
CANDLE LIGHT DINNER 2
68
GOOD LUCK
69
JATUH
70
DIRAWAT
71
DIRAWAT 2
72
BERTEMU LAGI
73
BUNGA TAK BERTUAN
74
TERDENGAR TAK ASING
75
TAK ADA MAAF
76
TAWARAN DARI PAPA
77
SELALU MENDUKUNGMU
78
DIKIRA PACAR
79
ACARA TUJUH BULANAN.
80
JADIAN
81
SALAH SASARAN
82
BERTIGA
83
SINGKAT
84
GALANG DANA
85
GRAND OPENING
86
DEBAT
87
USAHA MEMPERBAIKI
88
NGINEP
89
TAWARAN
90
MELAMAR KERJA
91
TAK PULANG
92
BERBUNTUT PANJANG
93
LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94
KANGEN
95
AKU DATANG
96
PERIKSA DADAKAN
97
BERUBAH PIKIRAN
98
MODUS
99
LEGA
100
JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101
KONTRAKSI
102
PANIK
103
MENJELANG PERSALINAN
104
AKIBAT CANDAAN
105
OEK OEK
106
ADA HATI YANG TERLUKA
107
BABY AY
108
GOSIP OH GOSIP
109
MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110
PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111
BUTUH WAKTU
112
LIVE
113
TAMU TAK DIUNDANG
114
BUKTIKAN
115
BERSYUKUR
116
MULAI KELIHATAN HASILNYA
117
OBROLAN TENGAH MALAM
118
BELAJAR
119
TAK BISA TIDUR
120
WILL U MARRY ME
121
YESSS
122
RESTU
123
WAKTU
124
GAGAL
125
MELEPAS LAJANG
126
RASA YANG INDAH
127
BAHAGIA BERSAMAMU
128
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!