PRIA ASING

Detik ini juga, aku jatuhkan talakku padamu

Ucapan Abi terus berputar putar dikepala Nara. Dia seolah tak bisa mendengarkan apapun selain ikrar talak itu. Kenapa harus secepat ini? Belum genap 24 jam dia menjadi istri, kenapa sekarang harus sudah menjadi janda.

8 tahun dia menjaga cintanya untuk Abi. Tapi kenapa justru pengkhianatan yang dia dapat. Dan yang lebih menyakitkan, kenapa wanita itu harus Arumi, sahabat terbaiknya sejak SMA.

Nara membuka sling bag nya. Mengambil dua buah tiket perjalanan menuju Jepang.

Flashback

"Tara.... " Ucap Kinan dengan wajah berseri seri sambil memegang dua buah tiket pesawat.

"Apaan itu kak?" tanya Nara sambil merebut tiket tersebut. "Jepang!" serunya setengah berteriak. Sejak dulu, Jepang adalah destinasi honeymoon impian Nara.

"Iya. Hadiah pernikahan buat adik kesayangan," kata Kinan sambil memeluk Nara.

"Makasih, Kak." Nara mengeratkan pelukannya pada Kinan, kakak perempuannya satu satunya.

"Kakak juga udah reservasi hotel buat kalian. Selamat bersenang senang. Semoga pulang pulang nih perut udah isi. Kakak udah mau tiga loh, cepetan susul." Goda Kinan sambil memegang perutnya.

"Kak Kinan hamil lagi?" Nara menutup mulutnya dengan telapak tangan. Rasanya masih tak percaya. Bagaimana tidak, anak kedua Kinan baru berusia 1 tahun. Dan sekarang, wanita itu sudah hamil lagi.

Kinan mengangguk. "Calon keponakan ke tiga kamu."

"Wusss....Bang Raka produksi teroosss," ledek Nara sambil tertawa cekikikan.

Flashback off

Nara berjalan ketepi rooftop. Dia menatap nanar dua tiket perjalanan ke Jepang. Apa tiket itu masih berarti sekarang?

Ke jepang? Untuk apa? Merayakan status jandanya? Astaga, itu sangat konyol. Nara menitikkan air mata sekaligus tertawa.

Nara menerbangkan dua tiket tersebut. Melihat benda yang sudah tak ada gunanya itu melayang layang diudara karena hembusan angin hingga mendarat sempurna di halaman hotel.

Tak ada lagi honeymoon, tak ada lagi Jepang. Yang tersisa hanya hati yang terasa bagai tertusuk sembilu.

Dengan langkah terseok seok, Nara kembali ke lantai dasar. Dia hendak mengambil barangnya yang dititipkan ke satpam yang ada dilobi.

"Permisi pak, saya mau ambil barang," ujarnya lemah. Wajahnya sangat berbeda dengan pertama kali tadi dia turun ke lobi.

"Oh, iya Bu. Koper yang satunya sudah diambil suami Ibu, sebelum dia keluar beberapa saat yang lalu. Tadi saya melihat kalian bersama saat chek out. Jadi saya percaya kalau dia memang suami ibu." Ujar sekuriti tersebut sambil menarik koper dan memberikannya pada Nara.

Suami? mantan lebih tepatnya.

Jadi Abi sudah meninggalkan hotel? Sebuah kenyataan yang mencengangkan. Tak mempedulikan dia sama sekali. Tak menaruh iba padanya. Tak mengajaknya mengobrol untuk meminta maaf dari hati ke hati. Benar benar sudah tercampakkan begitu saja.

Nara mengepalkan telapak tangannya. Saat ini, bukan lagi cinta seperti beberapa waktu yang lalu yang ada dihatinya, melainkan kebencian mendalam pada pria bernama Abimana, mantan suaminya.

"Iya pak, tidak apa apa." Nara berjalan keluar hotel sambil menarik kopernya. Tapi mau kemana dia sekarang, pulang ke Jakarta? Apakah dia sudah siap dengan rentetan pertanyaan kedua orangtuanya? Rasanya masih belum.

Nara masuk kedalam sebuah taksi. Menyuruh sopir taksi untuk mengantarnya kesebuah hotel yang dekat dengan pantai. Ya, pantai, tempat itu sepertinya cocok untuk menangis. Terlebih dia pernah mendengar temannya berkata.

"Kepantai itu bisa untuk buang sial."

Dulu dia terkekeh mendengarnya. Mitos yang mustahil akan dia percaya. Tapi sekarang, dia seolah ingin mempercayainya. Berharap semua kesialan dalam hidupnya melebur dan hilang dilautan.

Nara menatap lalu lalang kendaraan di Bali. Semuanya tampak baik baik saja, mungkin memang hanya dia yang tidak baik baik saja.

Sayup sayup, dia mendengar lagu Agnes mo dari saluran radio yang disetel driver taksi.

Kamu berjalan bersamanya

Selama kamu denganku

Begitu rumitnya dunia

Hanya karena sebuah rasa

Cinta

Jadilah aku, kamu, dan dirinya

Berada di dalam dusta yang tercipta

Mengapakah harus kurasa?

Sepenting itukah cintamu?

Kita berawal karena cinta

Biarlah cinta yang mengakhiri

Sebuah backsound sempurna yang mengiringi patah hatinya. Membuatnya tak mampu untuk tidak kembali menangis. Ya, mungkin hanya menangis yang bisa dia lakukan untuk mengurangi sesak didada.

"Are you ok miss?" tanya driver taksi yang memperhatikannya dari center mirror.

"I'm ok."

Benarkah? tentu saja tidak. Kebohongan untuk terlihat tegar. Mulut dan hati tak sinkron. Hatinya jelas hancur berkeping keping sekarang, tapi otak berusaha untuk menyangkal. Ingin terlihat kuat, meski itu tidak mudah.

Saat taksi berhenti di lampu merah, Nara tiba tiba tersenyum saat melihat stiker yang tertempel di sisi dihelm seorang perempuan.

Janda semakin didepan

Driver taksi tampak mengernyit. Tadi nangis nangis, sekarang senyum senyum sendiri. Gila? belum, pasti masih tahap depresi, itu yang ada diotak driver taksi.

Sesampianya di hotel, Nara segera melakukan chek in. Dia memesan standar room untuk satu malam. Satu malam mungkin tak cukup untuk membuatnya mampu kembali terlihat baik baik saja. Tapi menyimpan masalah ini dari keluarganya terlalu lama, juga tidak mungkin. Sembunyi bukan jalan keluar yang bagus.

Saat baru memasuki kamar, ponselnya berdering. Ada panggilan dari Kinan. Mungkin wanita itu ingin memastikan apakah dirinya sudah berangkat ke Jepang atau belum.

Tak tahu harus menjawab apa, Nara memilih menonaktifkan ponselnya. Hanya untuk hari ini. Dia berjanji pada dirinya sendiri, besok dia akan menyampaikan berita menyakitkan ini. Ya, besok, dia belum siap hari ini.

...----------------...

Nara berjalan ditepi pantai memakai gaun warna pink yang sengaja dia persiapkan untuk momen honeymoon. Gaun yang dia gadang gadang akan dipakai saat gala dinner bersama Abi. Nyatanya tinggal kenangan. Malah berakhir dengan dipakai jalan sendirian, tengah malam di tepi pantai.

Setelah kakinya terasa pegal karena berjalan sendirian menyusuri bibir pantai. Nara memutuskan untuk duduk sambil membuka kaleng minuman yang tadi sempat dia beli di minimarket.

Minuman dengan kadar alkohol rendah untuk menemaninya menghabiskan malam yang dingin dibibir pantai. Angin malam yang menerpa serta deburan ombak, menjadi pelengkap kedukaannya. Backsound yang sempurna untuk membuat hatinya makin sendu.

"Sendirian?" tegur seseorang yang tiba tiba duduk disebelahnya.

Nara hanya melirik dari sudut matanya. Tak berniat sama sekali menjawab teguran pria tak dikenal yang sok kenal itu.

"Septian." Pria itu mengulurkan tangannya ke arah Nara.

Daripada menjabat tangan cowok itu, Nara lebih tertarik untuk menenguk minumannya.

"Biasa minum minuman beralkohol?" pria itu kembali bertanya meski pertanyaan-pertanyaan yang tadi tidak dijawab.

Merasa terganggu dengan kehadiran pria itu, Nara berniat untuk pergi dan mencari tempat duduk lain yang lebih tenang.

"Patah hati?" tebak pria itu. "Lupain cowok yang udah nyia nyiain lo. Hidup kadang emang gak melulu bahagia. Sedikit rasa getir juga dibutuhkan agar tak merasa bosan dengan hidup. Biar lebih ada warna, gak hanya monocrom."

Ucapan pria sok tahu itu mengurungkan niat Nara untuk beranjak. Entahlah, sepertinya dia memang butuh teman curhat saat ini. Bukankah curhat dengan orang tak dikenal lebih aman.

"Masih muda. Putus, cari yang baru. Sesimpel itu hidup."

Nara tergelak mendengar ucapan cowok sotoy itu. Jika memang hidup sesimpel itu, tak ada yang namanya stress, gila ataupun depresi.

"Lo pernah patah hati?" Akhirnya Nara bersuara.

Septian tergelak. Tak menyangka jika cewek disebelahnya akhirnya mengeluarkan suara. "Kirain tadi bisu." Nara langsung melotot dikatain seperti itu. "Becanda," lanjut Septian sambil kembali tertawa.

"Pernah, tapi udah lupa kapan," Septian menjawab pertanyaan Nara. "Udah terlalu lama. Dan terlalu sibuk, hingga tak ada celah untuk meratapi nasib yang kurang beruntung. Elo baru putus? Kenapa, cowok lo selingkuh?"

Tebakan yang hampir benar, tapi tak seratus persen.

"Bukan putus, tapi diceraikan." Kening Septian langsung mengernyit. "8 tahun pacaran, menikah tak sampai 24 jam." Nara tersenyum getir sambil menatap tin minuman yang sedang dia pegang.

"Wow... luar biasa."

Nara menoleh ke arah Septian. Sedikit geram karena tanggapan cowok itu ternyata diluar ekspektasinya. Terkesan meremehkan masalah berat yang sedang dia hadapi.

"Kenapa ngelihat gue kayak gitu?" tanya Septian sambil terkekeh.

Nara berdecak kesal. Sepertinya dia salah karena udah curhat pada pria antah berantah yang baru dijumpainya.

"Jadi lo janda?"

Nara mendelik kesal. Hatinya kian dongkol. Dia memang janda, tapi apa perlu statusnya ditegaskan seperti itu?

"Sory kalau ucapan gue ngena banget." Septian bisa melihat kekesalan diwajah Nara. "Tapi tak ada yang salah dengan status janda. Mungkin hanya sebuah ketidak beruntungan saja," ujarnya sok bijak. "Kadang, jarang terkena masalah, membuat kita down saat pertama kali kena masalah. Beda dengan orang yang setiap harinya berteman dengan masalah, sudah tahan banting." Septian menatap lurus kedepan. Bibirnya mengulum senyum getir. Seolah sedang menceritakan diri sendiri.

"Kadang, orang merasa menjadi makhluk paling menderita di bumi," dia lanjut bicara. "Padahal, masih banyak yang jauh lebih menderita darinya. Kurang bersyukur, itulah sebabnya. Coba saja kalau dia mau menghitung berapa banyak kebahagiaan yang dia dapat selama hidup, tentu dia tak akan merasa menjadi makhluk paling terdzolimi." Septian menjeda ucapannya, lalu kembali bicara. "Kalau boleh tahu, kenapa lo diceraikan?"

"Dia akan menjadi ayah."

"Maksudnya?"

"Selama ini dia selingkuh tanpa sepengetahuan gue. Dan selingkuhannya hamil," ucapnya sambil menitikkan air mata. "Dia menalak gue demi bisa bersama selingkuhannya."

Septian membuang nafas kasar. Terdengar menyakitkan, tapi begitulah hidup. Selama kita masih bernafas, masalah pasti ada.

"Harusnya lo bersyukur. Itu artinya Tuhan sayang sama lo. Sebelum 24 jam, lo udah tahu kenyataan pahit ini. Bukankah itu lebih bagus dari pada lo tak tahu. Dibohongi hingga tertahan tahun," ujar Septian sambil menoleh ke arah Nara.

"Come on, janda bukan akhir dari segalanya. Hidup lo gak akan berhenti hanya karena status janda. Life must go on."

"Lo gak ngerasain apa yang gue rasain," tekan Nara sambil menepuk dadanya. "Makanya lo bisa menanggapi seenteng itu."

"Gua gak akan pernah ngerasain hal itu. Karena mustahil gue jadi janda, gue kan cowok." Lagi-lagi, celoteh Septian membuat Nara mendelik sebal. Bisa-bisanya cowok itu menjadikan kesedihannya untuk bahan candaan. "Tapi benerkan, gue gak mungkin ngerasain jadi janda." Septian tergelak, tapi tidak dengan Nara. Candaan itu sama sekali tak bisa membuatnya tersenyum barang sedetik.

"Lo lihat itu." Septian menunjuk seorang ibu ibu yang menjual kopi keliling. "Dia janda, anaknya tiga. Dia harus rela banting tulang demi nafkahin anaknya karena ditinggal kabur sama suaminya. Dan itu." Septian kembali menunjuk kearah seorang wanita yang sedang berkeliling menjual souvenir. "Dia janda yang ditinggal meninggal suaminya. Anaknya masih balita."

"Sok tahu." Nara memutar kedua bola matanya jengah.

Septian tergelak sambil geleng geleng mendengar ledekan Nara. "Bukan sok tahu, tapi emang tahu. Gue bekerja disana." Septian menunjuk sebuah cafe yang terlihat lumayan ramai. "Kebiasaan gue, kalau habis kerja, nyari teman ngobrol disini."

"Hai Sep," sapa emak emak yang tadi ditunjuk Septian. "Udah punya gandengan sekarang?"

"Doain aja, siapa tahu jodoh." Celetuk Septian yang langsung mendapat toyoran dilengannya.

Siapa juga yang mau berjodoh sama cowok gak jelas kayak dia.

"Masih gak percaya kalau gue kenal mereka?" Goda Septian sambil tersenyum penuh kemenangan.

Terpopuler

Comments

Lee yeon seinaa

Lee yeon seinaa

HaH...

2023-12-16

0

nawmar

nawmar

ternyat disini toh awal bertemunya

2023-11-20

1

nawmar

nawmar

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 jadi ketemunya sama ayah septian kapan ya

2023-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 TRAGEDI BRIDESMAID
2 FIRASAT
3 IKRAR TALAK
4 PRIA ASING
5 PRIA ASING 2
6 PRIA ASING 3
7 PRIA ASING 4
8 LIFE MUST GO ON
9 ( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10 AJAKAN KE BALI
11 PERASAAN YANG ANEH
12 KEJUTAN TAK TERDUGA
13 TERPAKSA KONON
14 WE MEET AGAIN
15 WE MEET AGAIN 2
16 DIPERSIMPANGAN DILEMA
17 SIAPA LAKI LAKI ITU?
18 GALAU
19 PERCAYA PADAKU
20 YANG DITAKUTKAN TERJADI
21 BAPER
22 DISAMBUT DENGAN BAIK
23 STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24 TINGGAL SELANGKAH LAGI
25 SELANGKAH LEBIH MAJU
26 TERLALU TEGANG
27 TREAT LIKE A QUEEN
28 BELUM BERUNTUNG
29 USAHA MENGAMBIL HATI
30 DATING
31 DATING 2
32 THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33 MOST WANTED LECTURER
34 ABANG
35 MY MORNING
36 COFFEE SHOP
37 NGEMALL
38 SELALU BERUNTUNG
39 KE RUMAH IPAR
40 NGIDAM
41 TERJEPIT SITUASI
42 CURIGA
43 DIKEJAR BERONDONG
44 SUAMI LUAR BIASA
45 PAPA OH PAPA
46 TEMAN BARU
47 MASA LALU
48 I LOVE YOU
49 SEPUCUK SURAT
50 MANTAN
51 YOU ARE SO BEAUTIFULL
52 TAHLILAN
53 BERDERIT
54 KEDATANGAN MANTAN
55 DIBANDING DIA
56 TAKUT
57 FIRST LOVE
58 BAHAGIA BERSAMAMU
59 AKU BUKAN PELAKOR
60 MENGENANG MASA LALU
61 HEBOH
62 DIA ISTRI SAYA
63 LIHATLAH DAHIKU
64 HEMPASKAN PELAKOR
65 MEMINTA MAAF
66 CANDLE LIGHT DINNER
67 CANDLE LIGHT DINNER 2
68 GOOD LUCK
69 JATUH
70 DIRAWAT
71 DIRAWAT 2
72 BERTEMU LAGI
73 BUNGA TAK BERTUAN
74 TERDENGAR TAK ASING
75 TAK ADA MAAF
76 TAWARAN DARI PAPA
77 SELALU MENDUKUNGMU
78 DIKIRA PACAR
79 ACARA TUJUH BULANAN.
80 JADIAN
81 SALAH SASARAN
82 BERTIGA
83 SINGKAT
84 GALANG DANA
85 GRAND OPENING
86 DEBAT
87 USAHA MEMPERBAIKI
88 NGINEP
89 TAWARAN
90 MELAMAR KERJA
91 TAK PULANG
92 BERBUNTUT PANJANG
93 LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94 KANGEN
95 AKU DATANG
96 PERIKSA DADAKAN
97 BERUBAH PIKIRAN
98 MODUS
99 LEGA
100 JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101 KONTRAKSI
102 PANIK
103 MENJELANG PERSALINAN
104 AKIBAT CANDAAN
105 OEK OEK
106 ADA HATI YANG TERLUKA
107 BABY AY
108 GOSIP OH GOSIP
109 MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110 PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111 BUTUH WAKTU
112 LIVE
113 TAMU TAK DIUNDANG
114 BUKTIKAN
115 BERSYUKUR
116 MULAI KELIHATAN HASILNYA
117 OBROLAN TENGAH MALAM
118 BELAJAR
119 TAK BISA TIDUR
120 WILL U MARRY ME
121 YESSS
122 RESTU
123 WAKTU
124 GAGAL
125 MELEPAS LAJANG
126 RASA YANG INDAH
127 BAHAGIA BERSAMAMU
128 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 128 Episodes

1
TRAGEDI BRIDESMAID
2
FIRASAT
3
IKRAR TALAK
4
PRIA ASING
5
PRIA ASING 2
6
PRIA ASING 3
7
PRIA ASING 4
8
LIFE MUST GO ON
9
( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10
AJAKAN KE BALI
11
PERASAAN YANG ANEH
12
KEJUTAN TAK TERDUGA
13
TERPAKSA KONON
14
WE MEET AGAIN
15
WE MEET AGAIN 2
16
DIPERSIMPANGAN DILEMA
17
SIAPA LAKI LAKI ITU?
18
GALAU
19
PERCAYA PADAKU
20
YANG DITAKUTKAN TERJADI
21
BAPER
22
DISAMBUT DENGAN BAIK
23
STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24
TINGGAL SELANGKAH LAGI
25
SELANGKAH LEBIH MAJU
26
TERLALU TEGANG
27
TREAT LIKE A QUEEN
28
BELUM BERUNTUNG
29
USAHA MENGAMBIL HATI
30
DATING
31
DATING 2
32
THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33
MOST WANTED LECTURER
34
ABANG
35
MY MORNING
36
COFFEE SHOP
37
NGEMALL
38
SELALU BERUNTUNG
39
KE RUMAH IPAR
40
NGIDAM
41
TERJEPIT SITUASI
42
CURIGA
43
DIKEJAR BERONDONG
44
SUAMI LUAR BIASA
45
PAPA OH PAPA
46
TEMAN BARU
47
MASA LALU
48
I LOVE YOU
49
SEPUCUK SURAT
50
MANTAN
51
YOU ARE SO BEAUTIFULL
52
TAHLILAN
53
BERDERIT
54
KEDATANGAN MANTAN
55
DIBANDING DIA
56
TAKUT
57
FIRST LOVE
58
BAHAGIA BERSAMAMU
59
AKU BUKAN PELAKOR
60
MENGENANG MASA LALU
61
HEBOH
62
DIA ISTRI SAYA
63
LIHATLAH DAHIKU
64
HEMPASKAN PELAKOR
65
MEMINTA MAAF
66
CANDLE LIGHT DINNER
67
CANDLE LIGHT DINNER 2
68
GOOD LUCK
69
JATUH
70
DIRAWAT
71
DIRAWAT 2
72
BERTEMU LAGI
73
BUNGA TAK BERTUAN
74
TERDENGAR TAK ASING
75
TAK ADA MAAF
76
TAWARAN DARI PAPA
77
SELALU MENDUKUNGMU
78
DIKIRA PACAR
79
ACARA TUJUH BULANAN.
80
JADIAN
81
SALAH SASARAN
82
BERTIGA
83
SINGKAT
84
GALANG DANA
85
GRAND OPENING
86
DEBAT
87
USAHA MEMPERBAIKI
88
NGINEP
89
TAWARAN
90
MELAMAR KERJA
91
TAK PULANG
92
BERBUNTUT PANJANG
93
LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94
KANGEN
95
AKU DATANG
96
PERIKSA DADAKAN
97
BERUBAH PIKIRAN
98
MODUS
99
LEGA
100
JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101
KONTRAKSI
102
PANIK
103
MENJELANG PERSALINAN
104
AKIBAT CANDAAN
105
OEK OEK
106
ADA HATI YANG TERLUKA
107
BABY AY
108
GOSIP OH GOSIP
109
MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110
PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111
BUTUH WAKTU
112
LIVE
113
TAMU TAK DIUNDANG
114
BUKTIKAN
115
BERSYUKUR
116
MULAI KELIHATAN HASILNYA
117
OBROLAN TENGAH MALAM
118
BELAJAR
119
TAK BISA TIDUR
120
WILL U MARRY ME
121
YESSS
122
RESTU
123
WAKTU
124
GAGAL
125
MELEPAS LAJANG
126
RASA YANG INDAH
127
BAHAGIA BERSAMAMU
128
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!