ARYA MAHESA

ARYA MAHESA

PERANG DUA DUNIA

Sudah lebih dari lima tahun sejak pintu langit dibuka. Dewa Anhur, Pemimpin para Dewa di Istana Langit, mengirim sembilan ratus ribu tentara untuk memerangi umat manusia.

Pasukan Tentara Langit tersebut dipimpin oleh sembilan Dewa Perang. Tujuan mereka hanya satu, mengambil kembali Kitab Dunia yang hilang dan memusnahkan siapa saja yang mengetahui isi dan keberadaannya.

Anhur menyadari bahwa itu tidaklah mudah. Jika saja dia tidak terlambat mengetahuinya, mungkin hanya dengan mengirim satu saja tentara langit maka semua masalah akan selesai.

Kini, manusia sudah bisa mengendalikan tenaga dalam layaknya para Dewa. Hanya saja mereka masih merupakan makhluk yang fana. Akan tetapi, seperti makhluk fana lainnya, Manusia berkembang dengan cepat, dan itu tentu saja menjadi masalah besar yang lainnya.

Diperkirakan sepuluh ribu tahun sejak Kitab Dunia menghilang dan akhirnya diketahui sudah jatuh ke tangan manusia, kini hampir semua manusia di Bumi sudah bisa mengaktifkan Tenaga Dalam mereka.

Tidak butuh waktu lama lagi sebelum manusia-manusia itu merusak keseimbangan dunia. Lebih buruk lagi, manusia bisa menjadi ancaman yang berpotensi menghancurkan Dunia itu sendiri.

Saat ini, Dewa Anhur tidak memiliki pilihan lagi selain memusnahkan seluruh umat manusia. Dan itulah kenapa Perang Dua Dunia ini dimulai.

Disisi lain, manusia berusaha mempertahankan keberadaan mereka. Selama lima tahun tersebut, manusia mencoba bertahan melawan gempuran dari Tentara Langit dengan segala upaya mereka. Manusia memang kalah dalam banyak hal, Namun manusia menang jumlah.

Selama masa perang, pejuang-pejuang hebat terus bermunculan dari kalangan manusia. Walaupun tentara langit memiliki kekuatan yang luar biasa, mereka masih setengah dewa dan belum menjadi makhluk abadi, hanya sembilan Dewa Perang yang memimpin mereka saja menyandang status Dewa sepenuhnya. Selain kekuatan sembilan Dewa tersebut, meski banyak menelan korban jiwa, selama lima tahun ini manusia bisa mengimbangi kekuatan Tentara Langit tersebut.

Perang ini hampir saja dimenangkan oleh pasukan langit. Namun, mereka tidak menyangka akan muncul satu manusia yang mampu mencapai kekuatan setara Dewa. Orang itu adalah satu-satunya manusia yang berhadapan dengan tidak satu tapi sembilan Dewa Perang yang abadi tanpa terlihat gentar sedikitpun.

Arangga berhasil memisahkan pertempurannya melawan sembilan Dewa Perang ke ujung daratan SwarnaDwipa. Arangga tidak ingin dampak pertempuran antara dirinya dan sembilan Dewa ini mengenai umat manusia lebih banyak lagi. Bagaimana tidak, belum lama mereka beradu kekuatan disini, Area pertempuran yang luas itu sudah luluh lantah.

Sembilan Dewa Perang itu benar-benar kewalahan menghadapi satu manusia ini sejak kemunculannya. Bagaimanapun mereka mencoba menyerangnya, saat itu juga Arangga membalas dan mampu memberikan mereka luka.

"Arangga, Dewa Anhur menawarkanmu satu tempat di Istana Langit jika kau mau menyerahkan Kitab Dunia pada kami."

"Jika aku menerimanya, kalian tetap akan memusnahkan umat manusia, bukan?."

"Kau pasti sudah tau betapa berbahayanya jika Kitab itu tetap berada di antara kalian, bukan?."

Tentu saja Arangga menyadari itu. Saat dia berhasil mencapai kekuatan ini, dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika umat manusia kedepan benar-benar bisa menggunakan kekuatan Dewa untuk saling menyerang. Bumi akan hancur oleh kekuatan beberapa orang saja. Namun, Arangga juga tidak ingin umat manusia dimusnahkan begitu saja.

"Maaf, aku tidak bisa memenuhi permintaan kalian. Jadi, bagaimana jika kalian kembali saja ke langit, dan katakan pada Anhur untuk tidak mencampuri urusan manusia lagi."

Mendengar perkataan Arangga itu, sembilan Dewa Perang menjadi murka. Mereka kembali menyerang Arangga bersamaan. Dengan kecepatan tinggi Arangga terbang ke angkasa, mereka juga langsung menyusul dengan kecepatan yang tak kalah tingginya.

Di langit, mereka bertukar serangan dengan Arangga. Saat setiap senjata mereka beradu, terjadi kilatan seperti petir dan suara yang menggelegar di angkasa. Sebenarnya, ini sungguh pemandangan yang tak biasa.

Baik penghuni bumi maupun langit tidak pernah menyangka, akan datang masanya tidak hanya satu tapi sembilan Dewa Perang dari langit, kewalahan hanya untuk memusnahkan satu manusia saja.

Arangga tentu saja tau perkataannya akan menyulut amarah sembilan Dewa ini. Tapi, memang itu yang diinginkannya. Saat mereka murka, mereka menyerang Arangga secara membabi buta.

Serangan seperti itu membuat mereka sedikit lengah. Arangga hanya menunggu satu momen saja. Saat itu tiba Arangga akan punya celah untuk menakhlukkan mereka semua.

Selang tak berapa lama, mereka berhasil mengepung Arangga. Merasa ini adalah kesempatan mereka, semua Dewa Perang itu menyerang Arangga dari segala Arah. Namun, tanpa mereka sadari mereka sudah berada dalam posisi yang ditunggu oleh Arangga. Mereka semua akhirnya berada dalam jangkauan tebasan pedang Arangga.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan itu. Arangga melepaskan Aura Penguasa yang telah dipelajarinya dari Kitab Dunia. Saat itu juga, waktu terasa berhenti. Itu membuat sembilan Dewa itu tidak bisa bergerak seakan tubuh mereka tiba-tiba membeku di udara.

Dengan jeda yang beri oleh Aura Penguasa itu, Arangga memiliki waktu untuk mengalirkan tenaga dalam dengan jumlah yang sangat besar pada pedangnya. Arangga berniat menjadikan ini sebagai serangan pamungkas dan mengakhiri perang yang telah berlangsung lama, saat ini juga.

"Jurus Kedua Belas... Gerbang Kematian!"

Saat Arangga mengaktifkan jurus itu, selama sepersekian detik dunia terlihat terang lalu tiba-tiba menjadi sangat gelap. Seketika sebuah lobang besar terbuka di udara dan menarik mereka semua masuk kedalamnya.

Arangga menjebak mereka. Jurus ini hanya bisa aktif jika musuh berada pada jangkauan tebasannya. Jurus ini juga membawa sembilan Dewa dari Langit ini ke dimensi lain. Di sana, mereka melayang dalam ruang gelap tak bertepi dan tetap tidak bisa bergerak sedikitpun.

Di dimensi ini aura kehidupan mereka melemah. Dalam beberapa saat saja mereka merasakan ada yang salah. Mereka merasakan sesuatu yang belum pernah dirasakan oleh tubuh mereka sebelumnya.

Ini adalah jurus terkuat yang bisa dicapai Arangga di Kitab Dunia. Dimana saat gerbang kematian terbuka, di dalamnya tidak ada lagi keabadian. Jurus ini memang diciptakan untuk membunuh makhluk abadi. Lebih tepatnya, jurus ini diciptakan memang sebagai pembunuh para para Dewa.

Sembilan Dewa Perang itu untuk pertama kali dalam hidup mereka merasakan ketakutan atas kematian. Mereka sadar dalam dimensi ini mereka tidak lagi abadi. Yang paling mengerikan lagi bagi mereka adalah, Sosok Arangga sendiri di dalam dimensi ini berubah menjadi Dewa kematian bagi mereka semua.

Arangga melayang diatas mereka. Dengan memusatkan pikirannya, Arangga kembali mengangkat pedang dengan kedua tangannya tinggi. kali ini sedikit menyamping. Memasang Kuda-kuda tanda Arangga akan segera mengayunkannya.

" Tebasan Keabadian! "

Satu tebasan itu seperti mendistorsi ruang dan waktu. Dengan satu tebasan di dalam dimensi kematian, Arangga langsung menghabisi semuanya secara bersamaan.

Kesembilan Dewa itu tidak sempat bereaksi apapun saat tebasan dari pedang Arangga langsung membinasakan tubuh dan nyawa mereka tanpa sisa. Sembilan Dewa Perang terkuat dari langit saat itu, raib begitu saja.

Dewa Anhur menyaksikan semua dari Istana Langit. Kehilangan sembilan Dewa Perang dengan cara seperti itu benar-benar membuatnya murka. Anhur tidak perduli lagi dampak kedepannya. Dengan amarah yang sedang membakarnya, Dewa Anhur menarik paksa semua tentara kembali ke Langit.

Saat semua Tentara Langit tiba-tiba menghilang, jutaan manusia yang sedang bertempur dengan mereka, terkejut. Tak lama setelahnya, mereka menyadari bahwa Arangga pasti sudah berhasil mengalahkan sembilan Dewa yang memimpin pasukan langit itu. Kemenangan yang selama ini sudah ditunggu-tunggu akhirnya dalam genggaman.

Arangga yang baru saja kembali dari dimensi kematian, merasa sudah menyelesaikan peperangan. Namun, Saat dia baru saja menginjakkan kakinya ditanah, sebuah suara yang yang sangat memekakkan telinga menggema di Angkasa.

Arangga menengadah menatap langit. Suara itu terdengar lagi dan kali ini semakin kuat. Arangga membesarkan matanya saat melihat Langit retak dan Akhirnya terkoyak. Di balik itu muncul sebuah kepala dari makhkuk yang memiliki ukuran yang sangat luar biasa besarnya. Matanya langsung menatap tajam kearah Arangga.

Arangga tidak percaya Anhur akan sampai sejauh ini. Dengan melepaskan makhluk ini, tentu saja ini tidak hanya akan mengancam keberadaan umat manusia. Ini juga akan memusnahkan seluruh kehidupan yang ada di Bumi.

Seluruh umat manusia yang sebelumnya bersorak meneriakkan kemenangannya, terbungkam mendengar suara yang sangat menakutkan itu. Saat melihat ke Langit, mereka menyaksikan kemunculan makhluk legenda yang menjadi momok menakutkan bagi setiap makhluk yang bernyawa.

Kulkan, makhluk terkuat yang pernah ada. Baru saja merobek pintu langit dan langsung menukik ke arahnya. Arangga tidak yakin bahkan Dewa Anhur yang digadang-gadang sebagai Dewa Terkuat itu sendiri pun bisa menakhlukkannya.

"Dewa Sialan!"

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

baca ulang kak

2024-06-07

1

ZERO

ZERO

saya datang untuk membaca/Applaud/

2024-01-07

1

Aris Passuka

Aris Passuka

baru gabung dan nyimak thor.
lanjutkan...

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 PERANG DUA DUNIA
2 LEDAKAN TERAKHIR
3 ARYA
4 Pengendali Elemen
5 Terdesak
6 Rahasia Natungga
7 Sadar
8 Pulih
9 Tubuh Yang Unik
10 Buah Yang Hanya Berhak Dimakan Oleh Raja
11 Rewanda Dan Krama
12 Utusan Dari Daratan Utara
13 Hampir Mati 1000 kali
14 Amia
15 Berkah Air
16 Kekuatan Iblis Langit Yang Sesungguhnya
17 Terhubung
18 Kerajaan Hutan Pegunungan Obskura
19 Keputusan Arya
20 Perubahan
21 Ciel dan Luna
22 Siluman Manusia
23 Penipu
24 Pendekar Awan Senja
25 Bukan Dewa
26 Ilmu Untuk Menghadapi Orang Bodoh
27 Kelabang Hitam
28 Baju Yang Kotor
29 Ketahuan
30 Jamuan Makan Malam
31 Karena Ini Pemberian Guruku
32 Penjinak Siluman.
33 Perkenalan
34 Bermain
35 Di Mana Darya
36 Jenis Tubuh Darya
37 Berburu
38 Dia Adikku
39 Pemilik
40 Keluarga Tidak Akan Saling Meninggalkan
41 Rahasia Sekte Awan Senja
42 Kunci
43 Kitab
44 Sekte Kecil
45 Tarian Dewi Angin
46 Rumah Untuk Kembali
47 Makanan Seharga Ratusan Ribu Arta
48 Kota Arsa
49 Penginapan Bulan Fajar
50 Harga Sebuah Informasi
51 Kemanusiaan
52 Salah Faham
53 Pengangkut
54 Harga Seseorang
55 Berburu Pemburu
56 Mulutmu
57 Makanan
58 Sisi Kelam Kota Arsa
59 Rencana
60 Kelompok Lain
61 Strategi
62 Kalah Sebelum Memulai
63 Keraguan
64 Hukum
65 Kekacauan Yang Tidak Direncanakan
66 Arya Ditawan
67 Kubu Lain
68 Aku Bukan Pendekar
69 Gagak Dan Elang
70 Sebaiknya Kalian Memang Di Dalam Saja
71 Godam
72 Keahlian Bertarung Ciel
73 Pendekar Sadis. Si Pembelah Batu, Jabara!
74 Serangan Terakhir
75 Pendekar Gagal
76 Tawanan
77 Nyaris
78 Satu Nyawa
79 Agenda Nurmageda
80 Bai Hua
81 Senjata Pusaka Dunia
82 Aku Tetap Akan Pergi
83 Wu Guo
84 Menerobos Lembah
85 Huh! Jangan Bermimpi
86 Api dan Air
87 Amukan Bai Fan
88 Pedang Mati
89 Musuh Terburuk
90 Diam
91 Masa Depan Kota Arsa
92 Yang Bertanggung Jawab
93 Keberangkatan
94 Dua Hari Pertama
95 Jubah Hitam dan Topeng
96 Sekte Lembah Hantu
97 Serikat Oldenbar
98 Pil Zulu
99 Perubahan Rencana
100 Pertemuan Empat Sekte
101 Mata-mata Oldenbar
102 Penyelamatan
103 Senjata Sihir
104 Amarah
105 Perkumpulan Orang Bodoh
106 Petempuran Di Bukit Tengkorak
107 Pertempuran Di Bukit Tengkorak 2
108 Pertempuran Di Bukit Tengkorak 3
109 Pertempuran Di Bukit Tengkorak 4
110 Pertempuran Di Bukit Tengkorak 5 (End)
111 Pasca Perang
112 Topeng
113 Ruang Penyimpanan Harta Oldenbar
114 Sekte Besar
115 Perjalanan Baru
116 Kota Gomba
117 Nama Kitab dan Jurus Arya
118 Dua Saudara Yang Mengerikan
119 Serikat Petualang
120 Tiga Kelompok Besar
121 Memasuki Reruntuhan
122 Darsapati
123 Takdir
124 BAHURAKSA
125 Tiga Wujud
126 Pahlawan Terbesar Umat Manusia, Arangga
127 Segel Ingatan
128 Manusia Biasa
129 Terimakasih
130 Pedang Di Tengah Aula Besar
131 Jiwa Seorang Pendekar
132 Pertarungan Di Mulai
133 Terulang Lagi!
134 Kemunculan Arya
135 Tenang! Aku Punya Rencana
136 Silahkan Nikmati Pertunjukkannya
137 Meteor
138 Guru dan Murid
139 Kondisi Sekte Singa Emas
140 Sekteku Sendiri
141 Pegunungan Singa Emas
142 Pemuda Yang Mempesona
143 Sesuai Rencana
144 Mangsaku
145 Tamu Yang Sangat Berbahaya
146 Rahasia Besar Edward
147 Racun
148 Master
149 Ulang! Rencana Sebenarnya
150 Kekayaan
151 Tiga Murid
152 Latihan dan Perubahan
153 Pendekar Suci Tingkat Empat
154 Kacang Tanah
155 Putri Raja
156 Juru Masak
157 Pergerakan Serta Peningkatan Kekuatan
158 Pengakuann Angus
159 Tidak Ada Yang Normal
160 Melampaui Para Dewa
161 Riak
162 Rencana Darmuraji
163 Menuju Basaka
164 Kereta dan Jalanan
165 Sang Alchemist
166 Tanah Leluhur
167 Rencana Tiga Arah
168 Misi Terakhir Bai Hua
169 Tenang Sebelum Badai
170 Di Balik Layar
171 Sekte Tanah Hitam
172 Perubahan Rencana
173 Pengiriman
174 Hilang
175 Harga Daratan Timur
176 ADAMANTINE
177 Penculikan
178 Restoran Keluarga Bai
179 Lembah Tonda
180 Pergerakan Sekte Aliran Hitam
181 Kalian Semua Akan Mati Hari Ini
182 Langkah Seribu Bintang
183 Iblis Langit dan Manusia
184 Seorang Putra
185 Tinju Api
186 Pendekar Terhormat
187 Akhir dan Awal
188 Daga
189 Gelombang Pertama
190 Sebuah Pesan
191 Keberangkatan Bai Fan
192 Gelombang Kedua
193 Awasi Punggungmu
194 Makan Siang
195 Malam Penuh Penyesalan
196 Pelindung
197 Gelombang Ketiga
198 Arah Oldenbar
199 Kembali
200 Gelombang Terakhir
201 Perusak Rencana
202 Berunding
203 Pertemuan Yang Tak Terduga
204 Setan Gila
205 Pasukan Yang Sangat Kuat
206 Tekad dan Kehormatan
207 Menuju Medan Tempur
208 Pertempuran Daratan Timur
209 Pertempuran Daratan Timur II
210 Pertempuran Daratan Timur III
211 Pertempuran Daratan Timur IV
212 Pertempuran Daratan Timur V
213 Pertempuran Daratan Timur VI
214 Pertempuran Daratan Timur VII
215 Pertempuran Daratan Timur VIII
216 Pertempuran Daratan Timur IX
217 Petempuran Daratan Timur X
218 Pertempuran Daratan Timur XI
219 Pertempuran Daratan Timur XII
220 Pertempuran Daratan Timur XIII
221 Akhir Pertempuran Daratan Timur
222 Pasca Perang
223 Pasca Perang II
224 Kemiskinan dan Kebodohan
225 PENGUMUMAN
226 Pelindung Daratan Timur
227 Masalah Baru
228 Pusaka Bumi
229 Hukum Mutlak
230 Dimana seharusnya Raja Bertahta?
231 Daratan Tujuh Negeri
232 Harga, Tawar, dan Beli
233 Rumah Tanah
234 Batu Pusaka
235 Kota Palas
236 Kebojalang
237 Kucing
238 Beri Laluan
239 Lelang
240 Legenda Daratan Barat
241 Rahasia
242 Tunjukkan Pada Mereka, Siapa Kita
243 Iblis Dari Neraka
244 Di Luar Sadar
245 Kabar Dari Timur
246 Kemungkinan Terburuk
247 Raja Malka
248 Sepasang
249 Adab dan Penilaian
250 Tenang, dan Mulailah Bicara
251 Penjelasan Rangkupala
252 Tanpa Ragu
253 Persiapan
254 Aku tidak apa-apa, Sungguh!
255 Teori dan Teknik Penyerapan Energi, Arya
256 Teknik Rahasia, Sekte Lubuk Bebuai
257 Mata Ciel dan Harapan Bai Hua
258 Kota Pinang Merah
259 Hutang Nyawa
260 Membebaskan Salendra
261 Permainan Usai saatnya menghancurkan
262 Benteng Nippokure
263 Baiklah, Mari kita lakukan!
264 Sama, Luar Biasanya
265 Penyelamatan
266 Penyelamatan II
267 Penyelamatan III
268 Penyelamatan IV
269 Penyelamatan V
270 Kebebasan
271 Keyakinan Dan Perasaan
272 Pemberantasan
273 Komandan Nippokure, Daisuke
274 Tiga Cara
275 Tanjung Kapal
276 Rakit Kayu Kelapa
277 Di Dalam Lautan
278 Pulau Batu
279 Penantian Ribuan Tahun
280 Nilam Sari dan Karpatandanu
281 Basava
282 Kerja Sama Dan Jalinan Yang Rumit
283 Aku Bukan Dia
284 Kau Memilikinya?
285 Waktu
286 Normal Untuk Yang Tidak Normal
287 Kekuatan Musuh
288 Diam-diam itu, Bukan Diam
289 Gerbang Kematian
290 Sedarah dan Sebuah Sumpah
291 Perang Benteng
292 Perang Benteng II
293 Perang Benteng III
294 Perang Benteng IV
295 Perang Benteng V
296 Perang Benteng VI
297 Perang Benteng VII
298 Perang Benteng VIII
299 Akhir Perang Benteng
300 Satu Nyawa, Satu Dunia
301 Alam Sadar
302 Tungkeh Aram
303 Berita dari Jampa
304 Kondisi Arya
305 Nasib Gonggo dan Bujang Paju
306 Mata
307 Seribu
308 Putra Sultan yang terlupakan
309 Antara Hulu dan Hilir
310 Seratus Tiga Belas
311 Kepercayaan Arya
312 Makanan dan Sebuah Pesan
313 Pengumuman
314 Tujuan Perang
315 Dua Hari
316 Metode
317 Bahagia
318 Salam dari Bulan Keajaiban
319 Akhirnya
320 Dari Balik Awan
321 Ini Bukan Mimpi
322 Tidak Ada Waktu Untuk Bermain
323 Bukankah Seharusnya Kalian Menyertakan Aku?
Episodes

Updated 323 Episodes

1
PERANG DUA DUNIA
2
LEDAKAN TERAKHIR
3
ARYA
4
Pengendali Elemen
5
Terdesak
6
Rahasia Natungga
7
Sadar
8
Pulih
9
Tubuh Yang Unik
10
Buah Yang Hanya Berhak Dimakan Oleh Raja
11
Rewanda Dan Krama
12
Utusan Dari Daratan Utara
13
Hampir Mati 1000 kali
14
Amia
15
Berkah Air
16
Kekuatan Iblis Langit Yang Sesungguhnya
17
Terhubung
18
Kerajaan Hutan Pegunungan Obskura
19
Keputusan Arya
20
Perubahan
21
Ciel dan Luna
22
Siluman Manusia
23
Penipu
24
Pendekar Awan Senja
25
Bukan Dewa
26
Ilmu Untuk Menghadapi Orang Bodoh
27
Kelabang Hitam
28
Baju Yang Kotor
29
Ketahuan
30
Jamuan Makan Malam
31
Karena Ini Pemberian Guruku
32
Penjinak Siluman.
33
Perkenalan
34
Bermain
35
Di Mana Darya
36
Jenis Tubuh Darya
37
Berburu
38
Dia Adikku
39
Pemilik
40
Keluarga Tidak Akan Saling Meninggalkan
41
Rahasia Sekte Awan Senja
42
Kunci
43
Kitab
44
Sekte Kecil
45
Tarian Dewi Angin
46
Rumah Untuk Kembali
47
Makanan Seharga Ratusan Ribu Arta
48
Kota Arsa
49
Penginapan Bulan Fajar
50
Harga Sebuah Informasi
51
Kemanusiaan
52
Salah Faham
53
Pengangkut
54
Harga Seseorang
55
Berburu Pemburu
56
Mulutmu
57
Makanan
58
Sisi Kelam Kota Arsa
59
Rencana
60
Kelompok Lain
61
Strategi
62
Kalah Sebelum Memulai
63
Keraguan
64
Hukum
65
Kekacauan Yang Tidak Direncanakan
66
Arya Ditawan
67
Kubu Lain
68
Aku Bukan Pendekar
69
Gagak Dan Elang
70
Sebaiknya Kalian Memang Di Dalam Saja
71
Godam
72
Keahlian Bertarung Ciel
73
Pendekar Sadis. Si Pembelah Batu, Jabara!
74
Serangan Terakhir
75
Pendekar Gagal
76
Tawanan
77
Nyaris
78
Satu Nyawa
79
Agenda Nurmageda
80
Bai Hua
81
Senjata Pusaka Dunia
82
Aku Tetap Akan Pergi
83
Wu Guo
84
Menerobos Lembah
85
Huh! Jangan Bermimpi
86
Api dan Air
87
Amukan Bai Fan
88
Pedang Mati
89
Musuh Terburuk
90
Diam
91
Masa Depan Kota Arsa
92
Yang Bertanggung Jawab
93
Keberangkatan
94
Dua Hari Pertama
95
Jubah Hitam dan Topeng
96
Sekte Lembah Hantu
97
Serikat Oldenbar
98
Pil Zulu
99
Perubahan Rencana
100
Pertemuan Empat Sekte
101
Mata-mata Oldenbar
102
Penyelamatan
103
Senjata Sihir
104
Amarah
105
Perkumpulan Orang Bodoh
106
Petempuran Di Bukit Tengkorak
107
Pertempuran Di Bukit Tengkorak 2
108
Pertempuran Di Bukit Tengkorak 3
109
Pertempuran Di Bukit Tengkorak 4
110
Pertempuran Di Bukit Tengkorak 5 (End)
111
Pasca Perang
112
Topeng
113
Ruang Penyimpanan Harta Oldenbar
114
Sekte Besar
115
Perjalanan Baru
116
Kota Gomba
117
Nama Kitab dan Jurus Arya
118
Dua Saudara Yang Mengerikan
119
Serikat Petualang
120
Tiga Kelompok Besar
121
Memasuki Reruntuhan
122
Darsapati
123
Takdir
124
BAHURAKSA
125
Tiga Wujud
126
Pahlawan Terbesar Umat Manusia, Arangga
127
Segel Ingatan
128
Manusia Biasa
129
Terimakasih
130
Pedang Di Tengah Aula Besar
131
Jiwa Seorang Pendekar
132
Pertarungan Di Mulai
133
Terulang Lagi!
134
Kemunculan Arya
135
Tenang! Aku Punya Rencana
136
Silahkan Nikmati Pertunjukkannya
137
Meteor
138
Guru dan Murid
139
Kondisi Sekte Singa Emas
140
Sekteku Sendiri
141
Pegunungan Singa Emas
142
Pemuda Yang Mempesona
143
Sesuai Rencana
144
Mangsaku
145
Tamu Yang Sangat Berbahaya
146
Rahasia Besar Edward
147
Racun
148
Master
149
Ulang! Rencana Sebenarnya
150
Kekayaan
151
Tiga Murid
152
Latihan dan Perubahan
153
Pendekar Suci Tingkat Empat
154
Kacang Tanah
155
Putri Raja
156
Juru Masak
157
Pergerakan Serta Peningkatan Kekuatan
158
Pengakuann Angus
159
Tidak Ada Yang Normal
160
Melampaui Para Dewa
161
Riak
162
Rencana Darmuraji
163
Menuju Basaka
164
Kereta dan Jalanan
165
Sang Alchemist
166
Tanah Leluhur
167
Rencana Tiga Arah
168
Misi Terakhir Bai Hua
169
Tenang Sebelum Badai
170
Di Balik Layar
171
Sekte Tanah Hitam
172
Perubahan Rencana
173
Pengiriman
174
Hilang
175
Harga Daratan Timur
176
ADAMANTINE
177
Penculikan
178
Restoran Keluarga Bai
179
Lembah Tonda
180
Pergerakan Sekte Aliran Hitam
181
Kalian Semua Akan Mati Hari Ini
182
Langkah Seribu Bintang
183
Iblis Langit dan Manusia
184
Seorang Putra
185
Tinju Api
186
Pendekar Terhormat
187
Akhir dan Awal
188
Daga
189
Gelombang Pertama
190
Sebuah Pesan
191
Keberangkatan Bai Fan
192
Gelombang Kedua
193
Awasi Punggungmu
194
Makan Siang
195
Malam Penuh Penyesalan
196
Pelindung
197
Gelombang Ketiga
198
Arah Oldenbar
199
Kembali
200
Gelombang Terakhir
201
Perusak Rencana
202
Berunding
203
Pertemuan Yang Tak Terduga
204
Setan Gila
205
Pasukan Yang Sangat Kuat
206
Tekad dan Kehormatan
207
Menuju Medan Tempur
208
Pertempuran Daratan Timur
209
Pertempuran Daratan Timur II
210
Pertempuran Daratan Timur III
211
Pertempuran Daratan Timur IV
212
Pertempuran Daratan Timur V
213
Pertempuran Daratan Timur VI
214
Pertempuran Daratan Timur VII
215
Pertempuran Daratan Timur VIII
216
Pertempuran Daratan Timur IX
217
Petempuran Daratan Timur X
218
Pertempuran Daratan Timur XI
219
Pertempuran Daratan Timur XII
220
Pertempuran Daratan Timur XIII
221
Akhir Pertempuran Daratan Timur
222
Pasca Perang
223
Pasca Perang II
224
Kemiskinan dan Kebodohan
225
PENGUMUMAN
226
Pelindung Daratan Timur
227
Masalah Baru
228
Pusaka Bumi
229
Hukum Mutlak
230
Dimana seharusnya Raja Bertahta?
231
Daratan Tujuh Negeri
232
Harga, Tawar, dan Beli
233
Rumah Tanah
234
Batu Pusaka
235
Kota Palas
236
Kebojalang
237
Kucing
238
Beri Laluan
239
Lelang
240
Legenda Daratan Barat
241
Rahasia
242
Tunjukkan Pada Mereka, Siapa Kita
243
Iblis Dari Neraka
244
Di Luar Sadar
245
Kabar Dari Timur
246
Kemungkinan Terburuk
247
Raja Malka
248
Sepasang
249
Adab dan Penilaian
250
Tenang, dan Mulailah Bicara
251
Penjelasan Rangkupala
252
Tanpa Ragu
253
Persiapan
254
Aku tidak apa-apa, Sungguh!
255
Teori dan Teknik Penyerapan Energi, Arya
256
Teknik Rahasia, Sekte Lubuk Bebuai
257
Mata Ciel dan Harapan Bai Hua
258
Kota Pinang Merah
259
Hutang Nyawa
260
Membebaskan Salendra
261
Permainan Usai saatnya menghancurkan
262
Benteng Nippokure
263
Baiklah, Mari kita lakukan!
264
Sama, Luar Biasanya
265
Penyelamatan
266
Penyelamatan II
267
Penyelamatan III
268
Penyelamatan IV
269
Penyelamatan V
270
Kebebasan
271
Keyakinan Dan Perasaan
272
Pemberantasan
273
Komandan Nippokure, Daisuke
274
Tiga Cara
275
Tanjung Kapal
276
Rakit Kayu Kelapa
277
Di Dalam Lautan
278
Pulau Batu
279
Penantian Ribuan Tahun
280
Nilam Sari dan Karpatandanu
281
Basava
282
Kerja Sama Dan Jalinan Yang Rumit
283
Aku Bukan Dia
284
Kau Memilikinya?
285
Waktu
286
Normal Untuk Yang Tidak Normal
287
Kekuatan Musuh
288
Diam-diam itu, Bukan Diam
289
Gerbang Kematian
290
Sedarah dan Sebuah Sumpah
291
Perang Benteng
292
Perang Benteng II
293
Perang Benteng III
294
Perang Benteng IV
295
Perang Benteng V
296
Perang Benteng VI
297
Perang Benteng VII
298
Perang Benteng VIII
299
Akhir Perang Benteng
300
Satu Nyawa, Satu Dunia
301
Alam Sadar
302
Tungkeh Aram
303
Berita dari Jampa
304
Kondisi Arya
305
Nasib Gonggo dan Bujang Paju
306
Mata
307
Seribu
308
Putra Sultan yang terlupakan
309
Antara Hulu dan Hilir
310
Seratus Tiga Belas
311
Kepercayaan Arya
312
Makanan dan Sebuah Pesan
313
Pengumuman
314
Tujuan Perang
315
Dua Hari
316
Metode
317
Bahagia
318
Salam dari Bulan Keajaiban
319
Akhirnya
320
Dari Balik Awan
321
Ini Bukan Mimpi
322
Tidak Ada Waktu Untuk Bermain
323
Bukankah Seharusnya Kalian Menyertakan Aku?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!