Di cafe Mandala, sore ini Alka janjian untuk bertemu dengan Alma adiknya,terlihat Alma sudah lebih dahulu datang, dan duduk disudut dekat jendela.
"Maaf ya dek, baru datang, kamu udah lama disini,?"tanya Alka yang duduk berhadapan dengan Alma.
Alma menggelengkan kepalanya, dan tersenyum
"Ga kok kak, aku juga baru sampai 10 menitan, tuh liat aku aja belum pesan apa-apa, " jawab Alma
"Oh, kirain kakak kamu udah lama disini, " tambah Alka.
"Pesan makanan dulu ya kak, aku udah lapar banget nih, " ucap Alma sambil melihat buku menu nya
"Oiya, tentu dong, kakak juga udah lapar banget, " sahut Alka.Pelayan datang dan mencatat semua menu yang dipesan mereka. Dan tak lama kemudian pesanan mereka berdua pun datang.
Di sela waktu makan mereka, ponselnya Alka berdering, Alka pun segera menerima panggilan telepon begitu ia melihat nama yang tertulis di layar ponselnya. Alma pun ikut melihat Alka yang sumringah dan tersenyum Bahagia. Alma tersenyum getir, sambil mengacak-acak makanannya. Alma tampak begitu kesal dan marah, tentu saja itu karena Alma yang merasa cemburu melihat kebahagiaan Alka, kakaknya yang sebentar lagi akan menikah dengan Daniel,
Sebenarnya Alma diam-diam juga memendam perasaan terhadap calon suami kakaknya itu.
"Iya, Kamu ga usah jemput aku, aku lagi makan bareng Alma di cafe, jadi nanti kami pulang bareng kok, kamu hati-hati ya di jalan. Ok bye, Love you Too " ucap Alka menutup telepon nya
"Kak Daniel ya kak? "tanya Alma dengan datar
" Iya, tadi dia telepon, mau jemput kakak, tapi kan kamu denger sendiri jawaban kakak kan,"sahut Alka
" Oh.. padahal aku sih ga papa kalau kak Daniel Mau jemput kakak, nanti aku bisa pulang sendiri kok, harusnya biarin aja kak Daniel datang kak, "ujar Alma kecewa, sebenarnya ia ingin sekali melihat Daniel, ia begitu rindu kepada kekasih kakaknya itu.
Alka sedikit terkejut mendengar perkataan adiknya itu, terdengar seperti ungkapan sedih, tapi Alka tak menghiraukan nya,
" Oiya kak udah sampai mana persiapan pernikahan nya?"Tanya Alma penasaran
"Ya, Alhamdulillah udah hampir 99 persen lah, tinggal tunggu ijab-Qabul aja, hehehe, " jawab Alka sumringah.
"Kakak bahagia banget, akhirnya 7 tahun penantian, hari itu akan segera datang" tambah Alka senang sekali. Alma yang mendengarnya memaksakan senyumnya, Ia ikut berpura-pura bahagia atas apa yang dirasakan Alka.
"Oiya, kata kamu tadi ada hal yang penting pengen bicarakan pada kakak, ?"Tanya Alka
Alma diam, ia bingung harus mulai darimana sandiwaranya.Alma sudah bertekad untuk merencanakan sesuatu untuk menggagalkan pernikahan Alma.
Alma terlihat mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ia pun segera menaruh di atas meja dan memperlihatkan kepada Alka.
Alka yang melihat benda tersebut terkejut, sebab benda itu adalah alat tes kehamilan, yang terlihat ada dua garis merah.
" Apa maksudnya ini dek, punya siapa ini,?"tanya Alka sambil memegang Tes pack, dengan rasa penasaran dan khawatir.
" Itu... itu... itu milik ku kak, "sahut Alma berpura bersikap sedih, untuk me yakinkan Alka.
Alka yang mendengarnya sangat terkejut, tapi ia berusaha untuk tenang. Setahunya saat ini Alma sedang tidak punya pacar,juga tidak ada pria yang mendekati Alma saat ini, Alka tahu jika sekarang Alma sedang fokus pada karier sebagai Model.
"Kau.. sedang tidak bercanda kan Al,ini.... ini... tuh bukan sesuatu untuk jadi bahan lelucon ?"Tanya Alka sambil memijit kepalanya tak habis pikir.
Alma bersikap sok sedih, dan bersalah, ia pun mengeluarkan air mata untuk me yakinkan Alka.
"Sekarang jawab kakak, siapa ayah bayi itu, kakak sangat kecewa sekali padamu dek, nanti bagaimana reaksi ayah sama ibu,saat tahu kamu hamil,?"Tanya Alka.
Alma tak menjawab, malah semakin menambah tangisan nya.
"Lo harus terus berakting seperti ini Alma, agar kakak lo itu semakin percaya sama lo "ujar Alma didalam hatinya.
Saat ini, suasana menjadi hening,entah apa yang akan terjadi nantinya. Ingin rasa nya Alka memarahi kelakuan adiknya yang tak bisa menjaga dirinya dengan baik, Alka juga tak mau menghakimi perbuatan Alma yang sudah membuat aib keluarga.
Tak terasa Alka pun ikut meneteskan air matanya, ia begitu prihatin pada keadaan adiknya,Usia Alka dan Alma hanya terpaut 2 tahun,
"Kita harus memberitahukan Ayah sama ibu, walaupun kakak kecewa sama kamu dek, tapi kakak selalu ada untuk kamu,kakak mohon sekarang sama kamu, jawab jujur pertanyaan kakak, siapa ayah dari bayi itu,? "ujar Alka sambil melihat ke arah perut Alma.
" Beri aku waktu kak, saat ini aku pun syok dengan kehamilan ku, aku tahu aku sudah salah, memberi aib untuk keluarga, aku juga tidak berani membayangkan perasaan ayah dan ibu jika tahu aku hamil,
sebenarnya aku sendiri juga bingung, mau berbuat apa,tapi aku mohon padamu kak, tolong.. tolong jangan memberitahukan dulu keadaanku pada ayah ibu ya kak, "ucap Alma memelas.
"Baiklah,,, tapi kau belum jawab pertanyaan ku Al,
siapa pria yang menghamili mu, karena setahu kakak, Kau saat ini tidak punya pacar,kakak juga tahu kau tidak sedang dekat dengan pria " sahut Alka
Alma yang mendengar perkataan Alka, merasa tidak senang. Ia merasa kalau Alka meragukan kehamilan nya. Alma lagi lagi harus berakting untuk me yakin kan kakaknya. Ia ingin rencananya berjalan mulus.
"Maksud kakak apa..?? "
"Kakak pikir aku sedang pura pura hamil gitu??? "
Alma menggebrak kan meja dengan keras, sehingga menjadi perhatian para pengunjung di cafe.
Melihat hal ini, Alka pun segera menenangkan adiknya itu.
"Baik,baiklah Al, kalau kamu saat ini belum siap mengatakan nya, kakak tidak akan memaksa kamu lagi, kakak tahu kamu juga butuh waktu, sekarang kamu tenangkan diri kamu, tentu saja kakak percaya saat ini kamu sedang hamil, bagaimana bisa kau punya pikiran seperti itu.." ujar Alka tak habis pikir.
"Kak, maaf aku barusan sudah membentak kakak," ucap Alma lirih
"Sudahlah dek, ga papa, aku maklumi kok,kakak ga marah sama kamu, oiya apa kamu sudah periksa ke dokter,?"tanya Alka.
" Sudah kak, kata dokter usia kandungan ku saat ini berusia 5 minggu. Katanya masih sangat rawan diusia kandungan tersebut, kata dokter juga aku jangan terlalu capek, "beritahu Alma sambil mengusap perutnya yang rata.
" Kak, janji ya jangan kasih tahu dulu masalah ini sama ayah dan ibu, "ucapnya lagi memohon.
Alka hanya mengangguk, mengiyakan permohonan adiknya itu.
Kemudian Alka dan Alma meninggalkan cafe tersebut, menuju pulang ke rumah mereka.
Daniel POV
Daniel sangat khawatir, ia merasa tidak tenang, saat mengetahui jika Alka sedang bersama Alma. Ia pun terpaku, melihat kembali pesan WA dari Alma.Bahwa ia akan mengatakan hal yang sebenarnya pada Alka, jika saat ini Alma sedang mengandung anaknya.Ini adalah sebuah berita buruk untuknya, karena kejadian malam mengerikan itu, Daniel merasa rencana pernikahan nya terancam batal, bila Alma memberitahukan kehamilannya.
Seandainya, malam itu Daniel tidak datang ke pesta ulang tahun kekasih sahabatnya, mungkin kejadian malam itu tidak akan pernah terjadi.Ia sangat menyesalinya. Seharusnya malam itu ia tak menghiraukan ajakan temannya. Yang meminta bantuan dirinya untuk berkenalan dengan Alma, yang kebetulan juga hadir malam itu.
Karena semakin gelisah,perasaan nya tak menentu yang membuatnya salah tingkah.Ia bolak-balik berjalan ke sana kemari, memikirkan ancaman Alma. Hingga Arya, sahabatnya yang sejak tadi memperhatikan gerak gerik Daniel pun menegurnya
"Kau ini kenapa sih Niel, aku liat kamu kayak orang gila, ngomong sendirian ga jelas gitu,, " tegur Arya sambil tertawa karena merasa lucu melihat mimik wajah Daniel yang terlihat benang kusut.
"Calon manten,, calon manten... hahahaha.. " tambahnya
Daniel tak menyahutnya, tapi ia malah melempar bantal yang sejak tadi dipegangnya tepat ke wajah Arya..
"Gue lagi kusut banget nih,gue lagi mikirin sesuatu Ar, ga tau kenapa gue kepikiran Alka, gue takut banget kalau akhirnya gue sama Alka gagal nikah" beritahu Daniel dengan nada serius dan wajah yang gusar.
"Lo tuh kalau ngomong ya, jangan sembarangan dong.. masa jelek banget sih pikiran lo, gue maklumi kok, lo sebenarnya grogi kan,karena sebentar lagi lo mau Married, ya wajarlah itu mah bro," Hibur Arya.
"Bukan,, bukan itu Ar, kalau masalah nikah mah, gue udah siap lahir batin, tapi ini masalah lain,ini bukan masalah sepele Ar, tapi ini juga ada kaitan nya sama hidup gue," beritahu Daniel, dengan nada yang serius.
Arya mencoba mencerna perkataan Daniel, lalu menghampiri Daniel yang sejak tadi berdiri didekat jendela Apartemen nya.
"Memangnya lo lagi punya masalah apa sih, sampai buat lo cemas berlebihan kayak gini? "Tanya Arya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments