Sahabatku Ternyata Maduku

Sahabatku Ternyata Maduku

Pertemuan dua sahabat

Rutinitas setiap hari minggu yang dilakukan Alena dan Pras yaitu berbelanja untuk stok rumah.

Mereka menuju supermarket yang biasa mereka datangi untuk membeli bahan-bahan persediaan makanan.

2jam waktu yang mereka butuhkan untuk memilih-milih..

Tiba saatnya mereka membayar semua belanjaannya.

Alena memanggil Pras dan mengatakan sesuatu.

"Mas, aku ke toilet bentar ya! ", Izin Alena pada suaminya.

"Yaudah mas ke kasir dulu ya mau bayar!,", Kata Pras.

Alena tampak buru-buru ke toilet dan tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Yaampun, Mba maaf aku tadi buru-buru!,", Kata Alena.

" Iya, Mba engak apa-apa kok! ", Ucap gadis itu.

Alena merasa kenal dengan suara perempuan itu, Dia melirik perempuan itu.

Dan ternyata benar saja perempuan itu sahabat lamanya.

" Novi..! ", Ucap Alena.

" Alena..! ", Sahut perempuan itu.

" Yaampun, Enggak nyangka ya Nov kita ketemu disini, Udah lama banget ya kita enggak ketemu?", Tanya Alena pada sahabatnya itu.

Lalu, Mereka mulai berbincang-bincang sampai Alena lupa tujuannya ke toilet.

Mereka menuju cafe yang ada di sebelah supermarket itu.

Sesampainya mereka disana, Mereka duduk dan memesan minuman.

Mereka lanjut mengobrol.

"Oiya Nov, Kamu dateng sama siapa tadi?,", Tanya Alena memulai pembicaraan.

" Aku sendiri, Len! ", Jawab Novi.

" Kamu dengan siapa kesana? Apa sendiri juga sama kayak aku? ", Tanya Novi balik bertanya.

" Astaghfirullah..! Novi,Aku lupa ngabarin suami aku kalau kita kesini nanti dia nungguin aku! ", Kata Alena sambil mengambil hpnya.

Lalu ia menelepon suaminya,.

Seketika suasana di meja itu hening.

Novi merasakan betapa Alena dan suaminya sangat bahagia.

Suaminya begitu perhatian pada istrinya, Sehingga membuat Novi merasa cemburu karena perhatian Pras pada Alena.

Novi terngiang bahwa suaminya yang begitu cuek pada dirinya.

Hal itu yang dirasakannya ketika Alena menelepon Pras.

Pembicaraan di telepon dengan suaminya diakhiri.

Alena kembali meliriik Novi yang tampak murung.

" Nov..! Kamu enggak apa-apa? ", Tanya Alena pada Novi.

" Enggak, Len! Aku enggak apa-apa kok!", Jawab Novi.

" Enggak apa-apa tapi kok kamu murung?", Tanya Alena lagi.

" Maaf ya Len kamu jangan tersinggung, Sebenarnya aku merasa iri dengan kedekatan kamu dan suamimu! Kalian hanya teleponan tapi aku bisa merasakan kasih sayang diantara kalian! ", Jelas Novi.

" Apa yang membuat kamu iri, Nov? ", Tanya Alena penasaran.

" Kedekatan kalian beda Len, Antara aku dan suamiku! Dia enggak peka seperti suamimu, Contohnya kamu berbelanja di supermarket aja ditemenin, Kalo suamiku boro-boro! ", Jelas Novi.

Alena mendekati sahabatnya dan berusaha menghibur Novi yang sepertinya ada tekanan di dalam hatinya.

" Ada apa, Nov? Kamu ada masalah? ", Tanya Alena.

Tiba-tiba air mata Novi menetes dan ia memeluk Alena.

Alena berusaha menghibur Novi yang menangis di pelukannya.

" Menangislah Nov jika itu bisa membuatmu tenang! ", Hibur Alena sambil terus mengelus kepala Novi.

Novi terus menangis dipelukan Alena.

Perlahan-lahan ia mulai mengangkat kepalanya, Dan mengusap airmatanya.

" Len, aku mau cerita ke kamu! ", Kata Novi yang masih agak tersedu-sedu.

" Iya, Nov! kalau sekiranya itu bisa mengurangi beban dihatimu, ya cerita saja! ", Jawab Alena.

Suara Novi terdengar lirih.

Ia mulai bercerita.

" Hidup rumah tangga ku tak semulus yang kuharapkan, Suamiku awalnya yancg begitu cuek dan dingin, Tiba-tiba berubah romantis, Itu buatku bertanya-tanya kenapa dan mengapa semua ini seperti bukan dia dan aku merasa ada yang janggal", Cerita Novi tiba-tiba terputus dan ia kembali terlihat meneteskan airmata.

" Kejanggalan apa Nov? ", Tanya Alena penasaran.

Novi terlihat menarik nafas dan menghembus nya.

" Ternyata perubahan drastis itu untuk menutupi kesalahannya, Len! ", Tangis Novi pecah.

" Tenang dulu, Nov! Kesalahan apa? Jelasin? ", Tanya Alena yang masih penasaran.

" Dia menutupi kesalahannya yg berselingkuh dengan teman seprofesinya! ", Jelas Novi lirih.

" Yang sabar ya, Nov! Dibalik ini semua pasti ada hikmahnya, Aku yakin kamu pasti kuat! ", Kata Alena menyemangati Novi.

" Makasih, Len! Kamu sudah mau dengerin semua ceritaku! ", Ucap Novi merangkul sahabatnya.

" Iya sama-sama, Nov!", Jawab Alena.

Setelah selesai dengerin cerita Novi.

Mereka kembali mengobrol santai dan sembari menghabiskan makanannya.

" Kayaknya hari sudah sore Nov, Kalau gitu aku pulang dulu ya! ", Kata Alena menyudahi pertemuan mereka.

Ia menuju kasir untuk membayar yang mereka pesan.

Lalu setelahnya, Ia bergegas pulang.

Sesampainya, Ia dirumah, Ia langsung menuju dapur untuk segera memasak.

Tapi yang terlihat dimeja makan sudah tertata rapi nasi serta lauk pauknya.

Ia bertanya-tanya dalam hati, Siapa yang memasak ini semua? Apakah Pras?.

" Sayang.. Sayang..! ", Panggil Alena mencari Pras.

Terdengar ada suara seseorang yang menyahutinya.

" Iya, Sayang! Aku lagi dikamar mandi! ", Jawab Pras.

" oke! mandi yang bersih ya! ", Goda Alena.

Alena menuju kamar mereka dan segera menyiapkan pakaian untuk Pras.

Terdengar langkah kaki seseorang menuju kamar.

" Sayang..! Kamu sudah pulang? Kok cepet banget? ", Tanya Pras menggoda istrinya.

Alena melotot manja pada Pras.

" Ih... Ih kenapa kamu kok melotot gitu? ", Tanya Pras.

" Enggak.. Enggak apa-apa! ", Jawab Alena.

" Kata misteri kalau cewek dah bilang enggak apa-apa berarti ada apa-apa, Iya kan yang? ", Goda Pras.

" Ih.. kamu mas, Pakai baju dulu gih itu sudah aku siapkan! ", Ucap Alena.

" Oke.. Oke aku pakai baju dulu! ", Kata Pras.

" Aku tunggu di meja makan ya, Mas! ", Kata Alena lagi.

Terpopuler

Comments

nurul fidiah anisah

nurul fidiah anisah

💪💪💪

2022-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!