Bab. 2 : HTS

"Sayang aku berangkat dulu ya," pamit Exsel pada istrinya.

"Iya mas, hati-hati!" Pesan Putri, diangguki oleh Exsel. Exsel mengecup kening istrinya sebelum ia beranjak.

"Baik-baik di rumah ya sayang, kalau ada apa-apa kabari aku," ujar Exsel. Putri mengangguk, lalu ia melambaikan tanganya kearah Exsel.

Exsel pun melajukan mobilnya, menuju kantor. Putri masuk kembali ke dalam rumah, usai melihat mobil Exsel yang berlalu dari halaman rumahnya. Seperti inilah hari-hari Putri, setelah suaminya berangkat ke kantor ia merasa kesepian. Tidak ada orang yang bisa di ajak ngobrol, ada asisten rumah tangganya, tapi tetap saja beda. Andai saja mereka di karunia seorang anak ditengah-tengah mereka, mungkin Putri tidak akan kesepian seperti ini jika Exsel pergi.

Anak? Lantas bagiamana Putri bisa mempunyai anak, suaminya saja tidak pernah menyentuhnya. Menikah sudah hampir satu tahun, sampai detik ini Putri masih di segel. Bukan hanya itu saja, sebenarnya Putri juga merasa jengah, omongan orang-orang mulai mengusik rumah tangganya, bukan orang-orang juga, tapi para keluarganya, apa lagi orang tuanya. Mereka selalu saja membahas tentang cucu. Putri tau mereka menyindir Putri, karna sampai detik ini Putri masih tidak hamil, sementara sang adik, yang baru saja tiga bulan menikah sudah di kabarkan hamil.

Putri bukan tidak ingin memberikan cucu pada kedua orang tuanya itu, tapi apalah daya, kondisi seperti sekarang ini, mustahil baginya untuk hamil. Mereka memang tidak tau kondisi pernikahan Putri sebenarnya seperti apa, Putri juga tidak mungkin memberitahu mereka.

Putri hari ini benar-benar jenuh, sedari tadi ia sudah bolak-balik tau karuan. Rasanya ia benar-benar tak karuan. Apa yang dilakukannya merasa membosankan.

Ting tong...

Tiba-tiba terdengar bell rumah berbunyi. Putri yang memang tengah berada di ruang tengah, ia segara berajak dari sana, untuk melihat siapa tamu yang datang.

"Hallo sayang..." Sapa seorang wanita parubaya, ia tersenyum saat Putri membukakan pintu.

"Mamah," Putri langsung meraih tangan wanita parubaya tersebut.

"Apa kabar sayang?"

"Baik kok mah, ayo masuk!" Ajak Putri pada mamah mertuanya itu. Ya, yang datang itu adalah ibu Mawar, mamah dari Exsel. Orang tua Exsel tinggal di luar negeri, jadi jarang menemui anak dan menantunya itu.

"Mamah kapan pulang? Kenapa tidak memberi kabar kalau mau kesini?" Cerca Putri.

"Semalam mamah pulang. Mamah sengaja mau memberikan kamu suprise!"

"Papah gak ikut mah?"

"Nggak Put, kamu tau sendirikan papah mertuamu itu super duper sibuk!" ujar mamah Mawar dengan nada memalas.

Putri tersenyum kekeh menanggapinya. Orang tua Exsel memang sangat menyayangi Putri begitu juga sebaliknya, Putri sangat menyayangi mereka. Orang tua Exsel memang lebih pengertian di bandingkan orang tuanya sendiri, orang tua Putri hanya datang saat ada butuhnya saja, Putri memang tidak terlahir dari keluarga kaya raya, mamahnya sudah meninggal saat melahirkan Putri, mamahnya yang sekarang itu mamah tirinya dan adiknya juga adik tiri bukan Adik kandung. Mamah dan Adik tirinya memang sedikit matre, bahkan mereka yang membawa Putri dalam pernikahan ini. Mamah Indri, waktu itu memaksanya untuk menikah dengan Exsel, sepertinya mereka sudah ada perjanjian, entah pernjanjian apa, yang pasti Putri sempat mendengar percakapan mamah Indri yang tengah membujuk papahnya agar setuju dengan perjodohan Putri dengan Exsel, mamah Indri mengatakan jika Putri menikah dengan Exsel makan mereka akan hidup terjamin. Dan benar saja setelah Putri menikah dengan Exsel mereka membeli rumah baru, mobil baru dan yang lainnya, orang tuanya menjadi kaya mendadak. Seperti yang memberikan itu semua orang tua Exsel, namun Putri tidak tau apa sebab dan alasannya, mereka terkesan seperti menjual Putri pada keluarga Exsel.

Namun untung saja, Exsel dan orang tuanya sangat menyayangi Putri dan menerima Putri.

Terbesit saat itu, Putri pikir pernikahannya dengan Exsel akan seperti cerita novel yang pernah ia baca, menikah tanpa cinta, akan membuat hidup Putri menderita. Yang terbayang oleh Putri saat itu adalah, Exsel seorang laki-laki yang kejam. Tapi pemikiran itu salah, malah sebaliknya. Namun sampai detik ini, Putri belum mengetahui apa maksud dan tujuan orang tua Exsel membayar orang tuanya, agar Putri menikah dengan Exsel. Ingin rasanya Putri bertanya, namun ia takut menyinggung perasaan mertuanya itu, melihat mertua yang begitu menyayanginya, Putri berusaha melupakan keingin tahuannya itu.

Putri dan mamah Mawar terlihat masih asik berbincang hangat, tawa keduanya terdengar renyah. Entah apa yang tengah mereka bahas. Yang pasti kedatangan mamah mertuanya itu, mampu membuat kesepian Putri hilang.

"Mamah lamakan di sini?" Tanya Putri.

"Emm, paling satu mingguan sayang. Soalnya mamah juga gak enak ninggalin papah kamu lama-lama, tau sendirikan bagaimana papah mertuamu itu, manjanya lebih dari anak kecil!" jawab mamah Mawar sambil terkekeh.

Putri ikut terkekeh juga, papah tau bagaimana sikap papah mertuanya itu pada mamah mertuanya, sikapnya memang manis dan menggemaskan, sebelas dua belas sama Exsel suaminya, memang benar, buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya.

"Gak bisa satu bulan gitu mah? Aku senang kalau ada mamah di sini, aku jadi gak kesepian," ucap Putri.

"Maunya mamah lama sayang, tapi gak bisa. Lain kali kamu dan Exsel yang mengunjungi mamah dan papah ya!"

"Nanti aku bicarakan lagi sama mas Exsel mah."

"Makanya cepet punya baby, biar kamu gak kesepian lagi sayang!'' ujar mamah Mawar. Seketika senyuman di wajah Putri hilang. Seperti ada pisau tajam yang menancap di hatinya. Putri langsung terdiam.

"Put, are you oke?" Tanya mamah Mawar, sambil mengelus bahu Putri. Putri mengangguk pelan, lalu tersenyum tipis.

Mamah Mawar langsung menarik lembut Putri ke dalam pelukannya.

"Apa Exsel masih---" mamah Mawar menggantungkan ucapnya, rasanya ia tak tega melanjutkan ucapannya. Putri mengangguk lemah, butiran bening lolos begitu saja dari pelupuk mata indahnya. Mamah Mawar semakin mengeratkan pelukannya.

Ya, mamah Mawar tau tentang masalah rumah tangga Exsel dan Putri. Hanya keluarga Exsel yang tau tentang masalah tersebut. Mamah Mawar melepaskan pelukannya, lalu ia menangkubkan tanganya di wajah menantunya itu, mengusap air mata Putri dengan lembut.

"Sayang, mamah harap kamu bersabar ya, kamu jangan menyerah." Pinta mamah Mawar. "Kamu mencintai Exsel 'kan sayang?"

"Aku sangat mencintai mas Exsel mah. Aku harus bersabar sampai kapan mah? Putri lelah. Kenapa mah, kenapa sebenarnya mas Exsel? Kenapa dia tidak mau melakukan itu sama aku? Mas Exsel bilang dia mencintaiku, tapi dia seperti enggan menyentuhku?" Keluh Putri, ia menumpahkan segala isi hatinya pada mamah mertuanya itu.

Mamah Mawar kembali memeluk Putri, wanita itu ikut menitihkan air matanya, ia tau apa yang di rasakan Putri, karna dulu ia pun pernah merasakannya. Namun mamah Mawar tidak bisa menjawab semua pertanyaan Putri tersebut. Karna ia sudah berjanji pada Exsel bahwa ia tidak boleh menceritakan kondisi Exsel yang sebenarnya.

"Apa aku tidak menarik di mata mas Exsel mah? Apa mas Exsel mempunyai wanita lain di luar sana?" Lirih Putri disela isakkan tangisnya.

"Tidak sayang, kamu cantik. Kamu sempurna, Exsel tidak mungkin mempunyai wanita lain di luar sana, mamah tau Exsel bagaimana, dia tidak mungkin seperti itu sayang."

"Lantas, kanapa mas Exsel tidak pernah menyentuhku mah, kita sudah menikah hampir satu tahun."

"Sabar ya sayang, suatu saat nanti pasti Exsel akan melakukan itu," ujar mamah Mawar, sebisa mungkin ia meyakinkan menantunya itu. "Maafkan mamah Put, mamah belum bisa memberikan tau semuanya, kenapa alasan Exsel tidak melakukan itu sama kamu, mamah sudah berjanji tidak akan mengatakannya. Semoga kamu bisa lebih bersabar Put, mamah sangat menyayangi kamu. Mamah tau kenapa Exsel masih tak memberi tau apa alasannya pada kamu, karna Exsel takut kehilangan kamu, seperti halnya mamah juga, mamah takut jika kamu tau kondisi Exsel yang sebenarnya, kamu akan meninggalkan Exsel." Lanjut mamah Mawar berucap dalam hatinya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

penyakit apa??? kok ga terus terang aja

2023-06-07

0

Navis

Navis

makin penasaran ni jalan ceritanya bagus banget🤔🤔🤔👍👍👍

2022-03-11

0

jinan

jinan

exsel kan tau kalau putri itu udah jatuh cinta banget sama dia.. harusnya cerita aja pasti putri maklumin lah

2022-02-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!