Hasrat Terpendam Suamiku

Hasrat Terpendam Suamiku

Bab. 1 : HTS

Seorang wanita terlihat tengah bercermin, mengamati penampilan yang sangat terbuka. Dimana ia menggunakan sebuah lingrie yang sangat tipis transparan yang membuat sebagian tubuh mulusnya terlihat.

Seperti seorang wanita penggoda pikirnya, namun apalah daya, ia melakukan semua ini terpaksa.

"Sayang..." Sapa seorang laki-laki yang baru saja memasuki kamar tersebut, Exsel mengamati penampilan istrinya itu, dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Putri hanya tersenyum saat suaminya memandangi, ia tau Exsel pasti akan protes dan tidak suka jika ia berpakaian seperti itu. Sebelum suaminya berkomentar, Putri langsung menghampiri Exsel dan memeluknya. Exsel hanya terdiam, laki-laki itu nampak kaku.

"Aku mencintaimu mas," ucap Putri lalu ia melepaskan pelukannya, setelah itu jari-jari lentik putri bermain di permukaan kulit wajah Exsel. Exsel terlihat memejamkan matanya, menikmati jari-jari lentik sang istri yang kini bermain di lehernya.

"Put, jangan seperti in--" belum saja Exsel menyelesaikan ucapnya, putri langsung menempelkan bibir ranumnya ke bibir Exsel. Lagi-lagi Exsel terdiam, ia tak membalas ciuman panas yang diberikan oleh istrinya itu. Putri tak menyerah, ia memasukan lidahnya ke dalam mulut Exsel, Exsel yang terdiam, mulai merasakan getaran, ia merangkul pinggang istrinya itu, lalu membalas ciuman panas tersebut.

Kini napasnya keduanya terdengar bergemuruh, baik Putri mau pun Exsel, mereka kini sudah di kuasai bihari mereka. Putri terlihat sangat agresif, ia menuntun suaminya menuju ranjang, setalah itu putri melepaskan pungutan bibirnya, dan mulai membuka kain tipis yang melekat di tubuhnya itu. Setelah itu putri duduk dipangkuan Exsel, tangan putri mulia membuka satu persatu kancing piyama suaminya itu.

"Putri..." Exsel menahan tangan istrinya yang akan membuka piyamanya. Putri menghentikan aksinya itu, ia menatap lekat mata suaminya itu, namun Exsel menghindari tatapan Putri, ia memalingkan pandangannya kelain arah.

Dengan mata yang berkaca-kaca Putri beranjak dari pangkuan suaminya itu.

"Maaf Put," lirih Exsel, masih memalingkan wajahnya, Exsel sama sekali tidak tega melihat wajah sedih istrinya itu. Tanpa kata lagi, Exsel berlalu begitu saja, meninggalkan istrinya.

Putri menatap nanar kepergian suaminya itu, sakit, sangat sakit. Ini bukan pertama kalinya Exsel menolak berhubungan dengannya. Padahal Putri istri sahnya, mereka sudah menikah hampir satu tahun, namun Exsel belum sama sekali memberi Putri nafkah batin. Malam ini bahkan Putri rela menjelma seperti seorang wanita penggoda, seperti murahan, hanya untuk menggoda Exsel, agar Exsel mau menyentuhnya. Tapi apa? Lihatlah, lagi-lagi Exsel menolaknya.

"Kenapa mas? Kanapa kamu tidak pernah melakukan hal itu padaku, padahal aku sangat mengharapkan itu! Kamu bilang kamu mencintaiku, apa ini yang di sebut cinta? Aku terluka mas, aku terluka saat kamu menolakku? Sebenarnya apa alasan kamu seperti ini padaku mas?" Gumam Putri bertanya-tanya.

Rasanya Putri lelah, sering kali ia bertanya pada Exsel, tentang semua ini. Namun Exsel tidak pernah memberikan jawaban. Putri wanita normal, apa ia salah meminta hal itu pada suaminya?

Mereka memang menikah di jodohkan, mereka awalnya tidak saling mencintai, Putri pikir pada awalnya, suaminya tidak menyentuhnya karna mungkin suaminya belum siap, atau belum mencintainya. Karna sebelumnya Putri merasakan hal itu. Namun seiring berjalanya waktu, mereka sama-sama jatuh cinta dan mengutarakan rasa cinta mereka masing-masing. Namun sampai detik ini, semuanya tidak berubah, Exsel belum sama sekali menyentuhnya. Menyentuh sudah, tapi hanya menyentuh biasa, bukan sentuhan yang memberikan kenikmatan.

Mereka tidur satu ranjang, namun Exsel tidak pernah melakukan hal lebih, hanya sekedar memeluk, mencium hanya itu saja.

Sebenarnya bukan Putri ngebet ingin merasakan kepuasan dari sang suami, tidak! Bukan itu, hanya saja Putri merasa dirinya tidak sempurna menjadi seorang istri, karna sampai saat ini, selaput dara masih bersegel belum terbobol. Sebaliknya juga, Putri takut jika Exsel tak merasakan kepuasan darinya, Putri takut jika suaminya itu mencari kepuasan di luar, melampiaskannya pada wanita lain. Putri sangat mencintai Exsel, Putri tidak rela jika ada wanita lain yang menyentuh Exsel. Apa mungkin Exsel sudah merasakan hangatnya sentuhan wanita lain sehingga tidak mau menyentuhnya? Terkadang pikiran itu terbesit di benak putri, namun segera Putri menepisnya, Exsel tak sebejat itu. Ia tau pribadi Exsel, Exsel tidak mungkin melakukan hal itu.

Putri masih merenung, dengan air mata yang setia menemaninya, sakit hatinya tidak bisa dijelaskan lagi. Namun entah kanapa berulang kali Exsel menolaknya, itu sama sekali tidak membuat cinta Putri berkurang sedikit pun pada Exsel. Hingga matanya terasa lelah, malam pun semakin larut, Putri tertidur begitu saja dengan sisa-sisa air mata yang masih terlihat di wajahnya.

Exsel membuka pintu kamar perlahan, dilihatnya sang istri sudah tertidur lelap. Exsel berjalan ke mendekati putri, lalu naik ke atas ranjang dengan hati-hati, karna takut membangunkan sang istri. Exsel membaringkan tubuhnya di samping Putri yang membelakanginya, ia melingkarkan tanganya ke pinggang istrinya itu.

"Selamat tidur sayang, aku mencintaimu.'' Bisik Exsel seraya mencium puncuk kepala istrinya itu. ''Maafkan aku Put, aku belum bisa menjadi suami seutuhnya untukmu, aku tidak bisa jelaskan alasan mengapa aku selalu menolak kamu, jika waktunya sudah tepat aku pasti akan memberitahu semuanya, aku belum siap Put, aku takut kamu meninggalkan aku, aku tidak siap kehilangan kamu!'' lanjut Exsel berucap dalam hatinya.

Jujur saja Exsel selama ini merasa tersiksa, karna penyakit yang di deritanya itu, bukanlah penyakit biasa, melainkan penyakit langka. Dalam hatinya Exsel ingin sekali menyentuh istrinya, memberikan kenikmatan batin untuk istrinya, seperti halnya suami pada umumnya, namun Exsel tidak bisa. Bahkan ia harus menahan hasrat terpendamnya itu.

***

Pagi pun datang...

Seperti biasa, Exsel memang selalu bangun lebih awal dari istrinya. Sebelum ia berangkat kerja, Exsel selalu menyiapkan sarapan untuk sang istri. Exsel memang suami yang sangat perhatian terhadap istrinya itu, sebisa mungkin ia membahagiakan Putri, nafkah lahir memang putri tidak pernah kekurangan, hanya saja Exsel tidak bisa memberikan nafkah batin pada Putri, karna satu alasan, yang belum bisa ia ceritakan pada istrinya itu.

Putri terlihat berjalan menuruni anak tangga, wanita itu terlihat sudah cantik, berpakaian rapi. Exsel yang baru saja selesai menatap sarapan di meja makan di bantu oleh bibi.

"Selamat pagi..." Sapa Putri, berjalan kearah meja makan.

"Pagi sayang..." sahut Exsel seraya memberikan senyuman yang manis pada istrinya itu. Putri membalas senyuman Exsel, lalu ia menarik kursi meja makan dan duduk.

"Ini sarapannya tuan Putri," ujar Exsel seraya memberikan satu potong roti dan satu gelas susu pada istrinya itu.

"Terima kasih mas," ucap Putri. Ia mulai memakan sarapannya. Sementara Exsel ia hanya duduk di samping istrinya itu, seraya menatap wajah sang istri.

"Mas gak sarapan?" Tanya Putri. Exsel menjawab dengan gelengan kepalanya.

"Kenapa?"

"Melihat kamu makan saja, mas udah kenyang!" jawab Exsel sambil terkekeh.

"Sarapan dulu mas, mas 'kan mau ngantor!''

"Mas belum laper. Mas siap-siap dulu ya! Kamu lanjut sarapan saja!" ujar Exsel, diangguki oleh Putri. Exsel pun beranjak dari sana.

Putri menghelai napasnya, ia menghentikan aktifitas sarapannya itu. Entahlah, mengingat lagi kejadian semalam, tiba-tiba nafsu makannya hilang. Dan lagi, setiap kali Exsel menolaknya, seperti tidak ada rasa bersalah sama sekali di hati laki-laki itu.

Bersambung....

Jangan lupa dukungnya ya! Like, komen dan Votenya. Jangan lupa juga tambahkan di rak favorit kalian, biar dapat notifikasi kalau aku sudah up!!

Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Kazutora Kazutora

Kazutora Kazutora

sakit apa y🤔,,Blang dong thorr

2023-01-18

0

Navis

Navis

kira" exsel punya penyakit apa ya,,,hanya author yg tau👍🤔💪😘

2022-03-11

1

Shanna Shan

Shanna Shan

ku suka jalan ceritanya

2022-02-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!