Fall In Love With My Sister
Di tengah malam, saat hujan badai dan kilatan petir, tidak mempengaruhi beberapa orang pelayan yang tengah sibuk keluar masuk ruang bersalin.
mereka menyiapkan beberapa keperluan untuk menyambut kelahiran anak kedua dari nyonya Davidson, di Mension mewah milik keluarga Davidson.
"aaaaaaghhhhh..." terdengar teriakkan nyaring dari seorang perempuan yang memecah malam badai.
"nyonya sedikit lagi akan berhasil, anda harus mendorong lagi sedikit lebih kuat." kata bidan yang bertanggung jawab membantu proses melahirkan Aleya, dia terus memberikan arahan dan semangat kepada Aleya.
pelayan lain yang berdiri di samping Aleya juga terus mengusap keringat yang sudah membasahi dahinya. dengan rasa khawatir yang terlihat jelas di wajah lelahnya.
"tuhan semoga nyonya dan bayi nya baik baik saja" doa dari pelayan pribadi nyonya Aleya penuh harap.
Di antara suara guntur yang menggelegar dengan sangat kuat dan kilatan petir,, terdengar suara tangisan bayi yang lahir ke bumi memecah suasana tegang, seakan-akan suara tangisan bayi itu ingin menandingi suara guntur yang saling bersahutan.
pelayan yang bertanggung jawab segera membawakan perlengkapan untuk menyambut sang bayi yang baru saja lahir dari rahim ibunya yang masih di lumuri oleh darah dan lendir.
"nyonya, nyonya Aleya?" panggil dokter yang menanganinya dengan panik.
"dokter apa yang terjadi?" tanya pelayan pribadi Aleya dengan wajah yang mulai pucat ketakutan.
"nyonya mengalami pendarahan yang hebat, aku tidak bisa mengatasi ini sendiri, segera panggilkan dokter yang lain." perintah dari dokter Ana kepada pelayan pribadi Aleya.
Marry segera berlari ke mension utama tampa peduli apapun, sampainya di sana dia langsung melaporkan situasi Aleya yang kritis dan ingin meminta seorang dokter tambahan untuk menolongnya, yang saat ini sudah tidak lagi sadarkan diri karena terlalu banyak kehilangan darah. jelasnya kepada kepala pelayan mension utama.
"nyonya, seorang pelayan kecil dari mension timur datang ingin menemui anda." lapor pelayan kepercayaan nyonya besar Amanda.
"ayo temui dia, aku ingin melihat bagaimana dia akan mengemis kali ini." Amanda menampilkan seringai jahatnya.
nyonya Amanda menuruni tangga dari lantai dua dengan perlahan, sambil melirik ke arah pelayan yang ketakutan melihat kedatangannya.
(Amanda adalah nyonya yang sangat kejam yang menguasai dan memegang penuh kendali atas mension utama, dia adalah istri pertama Davidson.)
"selamat malam nyonya besar amanda" sapa Merry memberikan salam, menyambut kedatangan Amanda dengan kaki yang gemetaran karena takut, tapi karena keadaan yang mendesak dan dia sangat mengawatirkan keadaan majikanya dia memberanikan diri untuk berbicara kepada Amanda
"katakan apa yang kau inginkan" Amanda berdiri di tangah tangga dengan menunduk jijik melihat ke arah merry yang tengah berlutut di lantai dingin.
"nyonya besar Amanda, mohon bantuan anda, nyonya Aleya dia mengalami pendarahan saat melahirkan, dan membutuhkan dokter tambahan untuk membatu menyelamatkan nyawanya. saya mohon agar nyonya besar Amanda bermurah hati memberikan kami satu orang dokter lagi" ucap Merry memohon penuh harap melihat ke atas anak tangga tempat Amanda berdiri berpangku tangan.
"hahaha kalian sangat serakah, aku dengan rendah hati sudah memberikan seorang dokter kepada kalian, tapi sekarang kamu masih berani meminta satu orang dokter lagi kepadaku" ucap Amanda sinis
"nyonya aku mohon, nyonya Aleya tidak akan selamat kalau tidak mendapatkan tenaga bantuan dari dokter lain." dengan air mata yang sudah berderai membasahi wajahnya.
"jadi kau menyalahkan ku karena dia mengalami pendarahan?" ucapnya dengan nada bicara yang sudah mulai meninggi.
"saya tidak berani nyonya besar," Merry menunduk tak berdaya.
"kalau begitu pergi dari sini sekarang!!!
sudah untung aku tetap membiarkan dia melahirkan anaknya.
kalian seret dia keluar dari sini.!!!!" perintah amanda dengan bengis.
"nyonya aku mohon kepadamu" dengan suara sedikit bergetar Merry masih bersujud di lantai memohon kepada Amanda.
Amanda berlalu pergi tampa menghiraukan Merry yang berteriak memohon, dia kembali menaiki tangga dan terlihat seuntai senyum aneh di bibir merah nyonya Amanda.
Merry tidak dapat melakukan apa apa, tidak ada yang bisa membantunya saat ini selain nyonya Amanda, dia juga tidak bisa menghubungi tuan Davidson karena dia sekarang berada di luar negeri mengurus urusan bisnis dan perusahaanya. dan menyerahkan seluruh urusan rumah kepada nyonya Amanda.
Merry kembali ke mension sebelah timur, saat dia sampai semua pelayan menangis histeris.
melihat ini Merry memiliki ketakutan di hatinya dan segera mempercepat langkahnya berlari dengan tergesa-gesa menuju kamar tempat Aleya bersalin.
"maaf kan aku Merry, aku tidak bisa menyelamat kan nyonya Aleya" melihat ke arah pintu dimana Merry baru saja muncul.
Merry berlari memeluk tubuh pucat Aleya, majikan yang sudah dilayaninya sedari kecil karena sudah menyelamatkan hidupnya dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk mengikuti dan melayani Aleya kemanapun dia pergi.
sekarang nyonya yang sangat di sayangi nya pergi meninggalkan nya untuk selamanya, bukan dia juga meninggalkan seorang putra yang berumur 3 tahun bernama Aleska dan seorang putri yang baru saja dia lahirkan.
ditengah suasana yang pilu seorang pelayan dengan gerak gerik mencurigakan masuk dan menukar bayi yang baru saja lahir ke dunia ini dengan pengorbanan yang sangat besar dari ibunya.
pelayan itu terlihat sangat leluasa salam menjalankan aksinya dan dengan sangat pintar memanfaatkan situasi saat semua pelayan berduka dan sibuk mengurusi jenazah Aleya, hingga tidak ada satu orang pun yang memperhatikannya.
Aleya adalah istri kedua dari davidson, sayangnya untuk melahirkan putri ke dua mereka menyebabkan Aleya istri Davidson kehilangan nyawanya.
oleh karena itu entah karena marah atau apapun Davidson tidak pernah memperdulikan putri dari Aleya hingga dia tumbuh dewasa, karena menganggap dia lah penyebab Aleya meninggal dunia.
Davidson selalu sibuk dengan bisnis dan perusahaanya sehingga dia kurang memperhatikan keluarganya.
sebenarnya Davidson mengetahui persaingan yang terjadi antara anak anak nya dalam keluarganya, tapi dia tetap tidak melakukan tindakan apapun, karena menurutnya itu adalah salah satu rintangan yang harus bisa di lalui oleh mereka untuk bisa jadi penerusnya nanti.
putra pertamanya bernama Devano.
putra kedua bernama Wanda.
mereka berdua terlahir dari ibu yang sama yaitu nyonya besar Amanda istri pertama Davidson. mereka berdua di didik dengan keras oleh Amanda untuk bisa menguasai keluarga Davidson kemudian hari.
Devano memiliki watak yang keras sedangkan Wanda memiliki sifat yang lebih lembut dan pengertian dia selalu di marahi ibunya karena sering berlatih bersama Aleska. yang merupakan anak pertama dari Aleya istri kedua Davidson yang sudah meninggal saat melahirkan putrinya yang bernama Ruby.
karena tidak adanya peranan seorang ibu yang akan membela dan melindungi mereka berdua, Aleska dan Ruby selalu hidup di bawah tekanan nyonya besar Amanda dan para pelayannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Desi Banafsha
Aku mampir Thor. Semangaaaat
2022-03-27
6
Ya Camoeyy
q
2022-02-09
7