"Aku tidak boleh menangis! Aku harus kuat, semakin aku lemah, mereka akan semakin menginjakku," ucap Farra dalam hati sambil menarik napas dalam kemudian menghembuskannya.
Farra masih bisa mendengar kata-kata yang keluar mulut Vania kepada Tuan Raja. Kata-kata yang cukup membuat hati Farra terasa sesak. Perlahan Farra menjauh dari tempat itu dan kembali ke pekerjaannya.
Sementara itu di kediaman Tante Nurmala.
"Tersenyumlah, Aksa! Hari ini kita akan pindah rumah. Rumah baru yang akan kita tempati nanti jauh lebih besar dan lebih bagus dari rumah ini. Kamu senang 'kan?" ucap Nurmala kepada Aksa yang duduk termenung di kursi rodanya.
Aksa mengangkat kepalanya kemudian menatap Nurmala yang berdiri di samping kursi rodanya. "Apa Kak Farra ada disana?"
"Huh, Aksa. Farra lagi, Farra lagi! Kakakmu itu sudah menikah dan sekarang dia harus tinggal bersama suaminya. Kenapa sih tidak mengerti juga, heran deh!" kesal Nurmala.
Aksa menundukkan kepalanya. Ia sangat sedih karena Farra tidak kunjung menemuinya padahal Kakaknya itu sudah berjanji padanya.
Tepat disaat itu Ivan dan beberapa orang suruhannya tiba disana untuk membantu Nurmala memindahkan barang-barang miliknya ke rumah baru yang akan ia dan Aksa tempati. Dengan wajah semringah, Nurmala menyambut kedatangan mereka.
Disaat orang-orang sedang sibuk mengangkat barang-barang milik Nurmala ke dalam mobil Pick Up, perlahan Aksa menghampiri Ivan yang sedang memantau pekerjaan anak buahnya.
"Paman! Paman," panggil Aksa sambil menarik-narik celana Ivan yang masih tidak menyadari keberadaan bocah tampan itu.
Ivan sontak terkejut dan segera menoleh kepada Aksa. Ia tersenyum hangat kemudian berjongkok di depan kursi roda bocah itu.
"Ya, ada yang bisa paman bantu?" tanya Ivan sambil menatap lekat kedua iris berwarna hitam pekat tersebut.
"Paman, Aksa sangat merindukan Kak Farra. Bisakah Paman membantu Aksa menemuinya?" lirih bocah itu dengan mata berkaca-kaca menatap Ivan.
Ivan terenyuh mendengar ucapan Aksa. Ingin sekali ia membantunya menemui Farra yang kini tinggal bersama Tuan Raja. Namun, ia tidak berani membantah perintah Raja yang melarangnya membawa Aksa ke kediamannya.
Ivan mengelus puncak kepala Aksa sambil tersenyum kecut. "Nak, maafkan Paman. Paman tidak bisa membantumu bertemu dengan Kak Farra."
Aksa menundukkan kepalanya dan ia kembali terisak. Aksa putus asa, ia tidak tahu harus kemana lagi mengadu. Tak ada satupun orang yang sudi membantunya.
Ivan kembali tersenyum seraya meraih wajah Aksa yang tertunduk. "Tapi ... Paman bisa membantumu bicara dengannya lewat ini! Bagaimana?" Ivan memperlihatkan ponselnya kepada bocah itu dan perlahan senyuman kecil itupun tersungging di wajah tampan Aksa.
"Benarkah, Paman?" tanya Aksa dengan sangat antusias. Biarlah tidak bisa bertatap mata langsung bersama Kakaknya, paling tidak ia masih bisa mendengar suaranya. Itulah yang ada di pikiran bocah cilik itu.
"Ya, tapi tidak sekarang. Nanti setelah Paman kembali ke kediaman Tuan Raja. Paman akan segera menghubungi ponsel Tantemu dan kamu bisa bicara langsung dengannya, bagaimana?"
"Ya, Paman! Aksa mau," jawab Aksa penuh semangat.
"Bagus." Ivan segera bangkit kemudian kembali melanjutkan tugasnya.
***
Setelah selesai membantu Nurmala pindahan ke rumah barunya, Ivan pun segera kembali ke kediaman Tuan Raja. Ia ingin memenuhi janjinya kepada Aksa.
Dengan tergesa-gesa, Ivan menemui Farra yang masih disibukkan dengan berbagai macam pekerjaan di rumah megah itu.
"Nona Farra," panggil Ivan sambil tersenyum hangat kepada gadis itu.
Farra pun segera menoleh kemudian menatap lelaki itu lekat. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Farra.
Ivan memperhatikan penampilan Farra saat itu dan ia merasa sangat prihatin. Gadis itu terlihat sangat kelelahan bahkan keringat itu masih terlihat mengucur dari pelipisnya.
"Jangan panggil saya dengan sebutan 'Tuan', Nona Farra. Panggil saja saya Ivan karena saya adalah bawahan Anda sekarang."
Farra tersenyum kecut. "Saya yakin sekali bahwa Anda sudah tahu apa alasan Tuan Raja menikahi saya, Tuan Ivan. Jadi, tidak sepantasnya Anda memanggil saya dengan sebutan Nona," balas Farra.
Ivan terdiam sejenak tetapi matanya tetap tertuju pada gadis yang sedang berdiri di hadapannya. Ia bahkan hampir terlupa akan niatnya menemui gadis itu.
"Oh ya, hampir saja saya lupa."
Ivan mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam saku celana yang sedang ia kenakan. Lelaki itu menghubungi nomor ponsel Nurmala dan setelah tersambung, ia pun segera menyerahkan ponsel tersebut kepada Farra.
"Bicaralah."
Farra nampak kebingungan, tetapi ia tetap menyambut benda pipih tersebut dari tangan Ivan. Farra meletakkan ponsel tersebut ke samping telinganya dan mencoba mendengarkan suara yang sedang memanggil-manggil namanya dari seberang telepon.
"Kak Farra, hallo? Apa Kakak dengar suara Aksa?" ucap Bocah itu berulang-ulang.
"Aksa!" pekik Farra sambil menitikkan air matanya.
"Kak Farra, Aksa kangen," lirih bocah itu sambil terisak.
"Ya, Aksa. Kakak pun kangen sama kamu," sahut Farra sembari menyeka air matanya.
Ivan masih berdiri di tempat itu sambil memperhatikan Farra yang sedang asik melepas rindu bersama adik kesayangannya. Bahkan hingga Farra mengakhiri panggilannya bersama Aksa, Ivan masih tetap berada disana.
"Terima kasih, Tuan." Farra menyerahkan ponsel itu kembali kepada lelaki itu.
Ivan tersenyum kemudian mendorong tangan Farra secara perlahan. "Ambillah, ponsel itu untukmu. Soal pulsanya, nanti akan aku isi ulang agar kamu bisa terus menghubungi adikmu," ucap Ivan.
"Be-benarkah?" tanya Farra dengan terbata-bata.
Ivan mengangguk cepat. "Ya, simpanlah dengan baik," jawab Ivan sambil menepuk pundak Farra. Farra begitu terharu, bahkan matanya sampai berkaca-kaca menatap lelaki itu.
"Terima kasih, Tuan."
"Sama-sama."
Ivan pun segera pergi dan meninggalkan Farra yang terlihat sangat bahagia karena hari ini ia bisa melepas rindu bersama Aksa walaupun hanya mendengar suaranya saja.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Dyah Oktina
😭😭😭😭😭😭😭... thor kok raja ngak mau cari tahu kebenaran sih... kesel ih
2023-08-11
0
Nuraini
gak tahu aku, kalo soal anak kecil pasti jadi mewek... ivan, jadilah malaikat buat fara dan aksa
2023-08-06
0
Erny Manangkari
sabar ya Aksa nanti kamu akan bertemu dengan kakakmu
2023-01-17
0