Raja bergegas menuju Rumah Sakit tersebut bersama Ivan. Setibanya di tempat itu, ternyata Nurmala sudah menunggu kedatangan mereka di lobby sambil tersenyum hangat.
"Selamat datang, Tuan Raja. Mari, saya antar ke ruangan Aksa." Nurmala menuntun kedua lelaki itu menuju ruangan dimana Aksa dirawat dan disana pulalah Farra sedang menunggu dengan gelisah.
"Farra ... kemarilah, Nak."
Nurmala menghampiri Farra yang sedang berdiri di depan ruangan Aksa dengan wajah semringah. Ia melemparkan senyuman hangat untuk gadis itu kemudian merangkul pundaknya.
"Nah, Farra sayang. Kenalkan, ini Tuan Raja ... calon suami kamu."
Perlahan Farra mengangkat kepalanya yang tertunduk kemudian menatap sosok lelaki yang sedang berdiri dengan tegap di hadapannya. Lelaki itu terlihat sangat tampan. Matanya indah dengan tatapan tajam, setajam mata elang. Hidungnya mancung dan terukir dengan sempurna.
Dan jangan lupakan rahangnya yang tegas, membuat wajah itu terlihat sangat sempurna. Bentuk tubuhnya yang atletis menambah kesempurnaan raga lelaki itu. Siapapun yang melihatnya pasti akan terpukau.
Begitu pula Farra, gadis itupun begitu terpesona melihat ketampanan laki-laki yang kata Nurmala ingin melamarnya. Namun, ada yang membuat Farra bingung. Kenapa lelaki itu memilih dirinya untuk menjadi seorang istri.
Padahal Farra yakin sekali, wanita manapun bisa Raja dapatkan dengan mudah hanya dengan bermodalkan ketampanan dan kesempurnaan tubuh lelaki itu. Apalagi dengan iming-iming kekayaan yang berlimpah.
"Raja." Lelaki itu mengulurkan tangannya kepada Farra yang sejak tadi terdiam sambil memperhatikan dirinya.
"Ayo Farra, sambut tangannya!" bisik Tante Nurmala yang sedang berdiri di samping gadis itu.
Perlahan Farra mengangkat tangannya kemudian menyambut tangan Tuan Raja dengan gemetar. Tatapan tajam lelaki itu membuatnya sedikit takut.
"Farra," ucapnya.
Tangan kekar lelaki itu menggenggam erat tangan mungil Farra. Lelaki itu bahkan sempat menyeringai saat bersitatap mata dengan gadis itu.
"Farra, nama yang sangat indah," sahut Raja setelah melepaskan tangan gadis itu.
"Seindah orangnya, betul 'kan, Tuan Raja?" sambung Nurmala.
Raja menganggukkan kepalanya pelan sambil terus menatap gadis itu. Tidak lupa, Nurmala juga memperkenalkan Farra kepada Ivan, asisten Raja yang selalu setia mengikuti kemanapun lelaki itu pergi.
"Dan ini namanya Tuan Ivan, asisten pribadi atau tangan kanannya Tuan Raja." lanjut wanita paruh baya tersebut.
Sekarang tatapan Farra beralih pada lelaki yang berdiri dengan gagahnya di samping tubuh Raja. Lelaki yang usianya hampir sama seperti Tuan Raja, tetapi memiliki pandangan teduh. Siapapun bertatap mata dengannya pasti akan merasa lebih tenang.
"Tuan?" pekik Farra setelah mengenali lelaki yang bernama Ivan tersebut. Lelaki yang dulu membeli kue dan memberikan uang lebih kepadanya.
"Ivan." Lelaki itu tersenyum hangat sembari menyambut uluran tangan Farra.
Farra terdiam sejenak dan ia mulai berpikir bahwa pertemuannya dengan Ivan saat itu sepertinya memang disengaja.
***
Hari itu Ivan mengurus semuanya. Aksa di pindahkan ke ruangan VIP dan semua tagihan ditanggung oleh Tuan Raja. Setelah mendapatkan persetujuan, Dokter pun bersiap membawa Aksa ke ruang operasi.
"Kamu lihat, Farra! Hanya dengan bermodalkan kata 'Ya', kamu bisa mendapatkan semuanya dengan mudah. Coba kamu bayangkan, belum menjadi istrinya saja kamu sudah mendapatkan kemudahan seperti ini. Apalagi nanti, jika kamu sah menjadi istrinya. Aku yakin sekali kamu akan menjadi gadis yang paling beruntung di kota ini karena berhasil menjadi Ratu di hati Tuan Raja," ucap Nurmala.
Farra tidak menjawab, ia menghembuskan napas panjang sambil membuang pandangannya ke arah lain. Ia berharap apa yang dikatakan oleh Nurmala benar. Raja bisa menjadi suami yang baik untuknya.
Sementara itu.
Setelah menyelesaikan urusannya di Rumah Sakit, Raja kembali ke kediamannya. Kebetulan saat itu Vania sedang tidak bekerja.
Walaupun Vania masih merasa kesal karena permintaan Raja yang ingin menikah lagi. Namun, ia tetap mencoba untuk bersikap ramah kepada lelaki itu.
Ia menghampiri Raja ketika lelaki itu melewatinya. "Hai, Sayang. Tumben pulang cepat." Vania memeluk lengan Raja dan bersandar di bahu lelaki itu sembari melangkah bersama menuju kamar mereka.
"Seharusnya aku yang berkata seperti itu, Vania. Tumben kamu ada di rumah," sahut Raja dengan wajah dingin melirik wanita itu.
Vania tersenyum manja. "Ehm, maaf."
Setibanya di kamar mewah mereka, Raja segera melepaskan pakaian yang melekat erat di tubuhnya dengan di bantu oleh sang Istri.
"Vania, bagaimana dengan permintaanku semalam?"
Vania terdiam sambil memperhatikan ekspresi wajah Raja. Ia tidak menyangka bahwa Raja masih mempertanyakan masalah itu padanya.
"Ja-jadi kamu serius soal itu, Raja? Kamu benar-benar ingin menikah lagi?"
Raja mengangkat sebelah alisnya. "Ya, aku selalu serius dengan apa yang aku ucapkan, Vania. Juga tentang syarat itu," jawab Raja. Lelaki itu tahu bahwa Vania tidak akan pernah melepaskan kariernya sebagai model. Karena bagi Vania, kariernya adalah segala-galanya.
"Siapa wanita itu?" tanya Vania dengan raut wajah kecewa menatap Raja.
"Hanya seorang gadis biasa."
... ***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Erny Manangkari
raja kamu bilang gadis biasa tapi Lala lama kamu pasti akan jatu cinta
2023-01-17
0
Zifa Zifa
gadis biasa yg akan membuat raja jatuh cin!😫😫😫😫😫😫(✿ ♥‿♥)(✿ ♥‿♥)(✿ ♥‿♥)(✿ ♥‿♥)(✿ ♥‿♥)
2022-04-30
1
deasyna
gadis biasa akan membuat raja jadi luar biasa😂😂
2022-01-30
0