Ketika Farra dan Aksa melewati ruang tamu, Raja sempat memperhatikan gadis mungil berwajah cantik itu dengan seksama. Ya, Raja pun mengakui bahwa Farra memang gadis yang sangat cantik. Bahkan tanpa bersolek pun gadis itu tetap terlihat cantik.
Namun, rasa benci yang ia rasakan terhadap gadis itu benar-benar sudah tidak bisa ia bendung lagi. Dan hal itu membuat kecantikan yang dimiliki oleh Farra sama sekali tidak ada nilainya di mata seorang Raja.
Setelah Farra dan Aksa menghilang dari tatapan mereka, Nurmala pun mulai membuka percakapan di antara mereka.
"Sebenarnya ada maksud apa Tuan-Tuan datang ke rumah saya?" tanya Tante Nurmala dengan senyuman hangat yang terus mengembang di wajahnya.
"Baiklah, Nyonya Nurmala, saya tidak ingin berbasa-basi lagi. Sebenarnya kedatangan saya ke sini ingin melamar gadis yang bernama Zhafarra Maidha untuk menjadi istri saya. Dan saya berharap Anda sudi menerima lamaran saya," ucap Raja dengan wajah dingin menatap Nurmala.
Nurmala tersenyum lebar. Ia begitu bahagia mendengar ucapan lelaki itu. Bagaimana tidak, Nurmala seakan menemukan ladang emas untuk yang kedua kalinya. Nurmala juga sangat yakin bahwa Farra tidak akan menolak lamaran itu. Selain kaya raya, lelaki yang melamarnya masih muda dan sangat tampan.
"Sangat bodoh jika Farra sampai menolak lamaran pria ini! Selain kaya, dia juga sangat tampan. Lihat wajahnya yang terukir dengan begitu sempurna! Bahkan Ia juga memiliki tubuh yang atletis. Aku yakin semua wanita cantik pasti berlomba-lomba menaklukkan hatinya. Dan beruntungnya, ia malah datang sendiri ke tempat ini hanya untuk melamar Farra," batin Nurmala sambil terus memperhatikan Raja dengan seksama.
"Ehm, Tuan. Sebenarnya apa yang membuat Anda tertarik kepada keponakan saya? Keponakan saya hanya seorang gadis biasa. Walaupun dia cantik, tetapi dia hanya gadis kampung dan tidak berpendidikan sama sekali."
Tersungging sebuah senyuman tipis di wajah tampan Raja setelah mendengar penuturan Nurmala saat itu.
"Mungkin salah satu alasan saya karena Shafarra adalah gadis yang cantik dan saya juga ingin berkata jujur kepada Anda, Nyonya Nurmala, bahwa status saya disini sudah menikah."
Mata Nurmala membulat sempurna. Ia tidak percaya bahwa ternyata lelaki tanpa itu sudah menikah. Ekspresi wajah Nurmala terlihat berubah. Ada kekecewaan yang terlihat jelas disana.
"Maafkan saya, Tuan Raja. Tetapi, jika disini status kepoanakan saya hanya sebagai istri kedua, saya tidak yakin kehidupan kami akan menjadi lebih baik setelah Anda menikahinya," tutur Nurmala dengan wajah kecewa menatap Raja.
Raja terkekeh pelan dengan sorotan tajam yang terus tertuju pada Nurmala.
"Kalau soal itu Anda tidak perlu khawatir, Nyonya Nurmala. Jika Zhafarra bersedia menikah dengan saya, maka saya akan menjamin kehidupan kalian. Kehidupan kalian akan menjadi lebih baik lagi dari sekarang. Apa yang Anda inginkan? Rumah yang lebih besar, mobil, lahan atau ... sebutkan saja berapa nominal yang harus saya berikan kepada Anda setiap bulannya," tutur Raja.
"Benarkah? Anda serius?!" Wajah Nurmala berseri-seri saat mendengar bahwa Raja berani menjamin kehidupannya.
"Ya." Raja menganggukkan kepalanya.
Nurmala dan Raja pun mulai membicarakan kesepakatan mereka dan setelah beberapa saat kemudian, mereka pun saling berjabat tangan. Raja menyetujui semua syarat yang diminta oleh Nurmala.
"Baiklah, Tuan Raja. Sebaiknya persiapkan saja pernikahan kalian karena saya sangat yakin sekali bahwa Farra pasti akan menyetujui pernikahan ini," ucap Nurmala dengan sangat antusias.
"Terima kasih, Nyonya Nurmala."
Raja kembali mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan kepada wanita mata duitan itu. Tidak lupa, sebelum ia pergi dari kediaman Nurmala, Ivan sempat memberikan sebuah amplop berisikan sejumlah uang.
Nurmala menerimanya dengan senang hati apalagi setelah mengetahui jumlah uang yang ada di dalam amplop tersebut.
"Wah, aku benar-benar beruntung! Farra yang akan menikah dan aku yang menikmati hasil dari pernikahan mereka!" gumamnya sembari mencium amplop yang baru saja di berikan oleh Raja.
Setelah kedua lelaki tampan bersetelan jas hitam tersebut pergi dari rumahnya, Nurmala pun bergegas menuju dapur. Dimana Farra biasa menyibukkan dirinya di sana.
"Farra! Farra?!" panggil Nurmala dengan wajah semringah.
Farra yang sedang asik mencuci peralatan kue-kuenya, segera berbalik kemudian menatap wajah Nurmala yang terlihat sangat bersemangat. Wanita itu bahkan sampai menyunggingkan sebuah senyuman untuknya.
"Ada apa, Tante?" tanya Farra sembari mengelap tangannya yang masih basah dengan kain lap yang menggantung tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Farra, kemarilah! Ada yang ingin Tante bicarakan dan ini sangat penting," tutur Nurmala.
Farra semakin bingung. Tidak biasanya wanita itu bersikap sebaik itu padanya. Padahal biasanya Nurmala hanya bisa menggerutu dan menghina tanpa peduli bagaimana perasaan gadis itu.
Perlahan Farra menghampiri meja kemudian duduk disalah satu kursi yang ditunjuk oleh Nurmala. Setelah Farra duduk, Nurmala kembali melemparkan senyuman hangatnya kepada gadis itu.
"Farra, apa kamu kenal sama Tuan-tuan yang tadi berkunjung kesini?" tanya Nurmala dengan mata membesar menatap Farra.
Farra menggelengkan kepalanya pelan. Ia benar-benar tidak tahu siapa kedua orang itu. Selain karena ia tidak memperhatikan kedua lelaki itu, ia juga tidak terlalu peduli siapa mereka.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Erny Manangkari
kasihan Farrah dipaksa menikah yg kedua kalinya
2023-01-17
0
Zifa Zifa
harus nya burmala yg dapat hukuman kenapa justru fara yg menderita 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭sih thooorrr
2022-04-30
1
Ana Ana
si farra jangan terlalu polos si thor
2022-01-17
3