Ayam Goreng Untuk Aksa

Dengan hati bahagia, Farra menyimpan uang yang tadi diberikan oleh Ivan kepadanya. Ia terus mengembangkan senyumannya sambil bergumam dalam hati.

"Dek, hari ini kita bisa beli ayam goreng yang kamu inginkan. Kamu bisa makan enak seperti Tante Mala."

Farra kembali melanjutkan pekerjaannya, menjual kue-kuenya kepada pembeli. Waktu terus berlalu dan tak terasa kue-kue jualan Farra akhirnya ludes. Mungkin karena memang hari ini rejeki Farra memang sedang bagus. Biasanya di jam-jam seperti ini, masih banyak kuenya yang tersisa.

Farra merapikan lapaknya kemudian menyimpannya ke tempat sebelumnya. Setelah selesai berkemas, Farra pun segera meninggalkan tempat itu.

"Farra duluan ya, Bu." Farra pamit kepada salah satu Ibu-Ibu yang juga mengadu nasib di tempat itu.

"Ya, Nak. Hati-hati di jalan, ya. Jangan lupa doakan kue-kue Ibu juga cepat habis," ucap Ibu-ibu tersebut sambil tersenyum hangat.

"Ya, Bu. Semoga kue-kue Ibu cepat habis."

Setelah mengucapkan hal itu, Farra pun segera melangkahkan kakinya menuju sekolah Aksa. Sesampainya di depan sekolah Aksa, ternyata adiknya masih berada di dalam kelas. Mereka masih belajar dan mungkin ini sudah jam pelajaran terakhir mereka.

Dari tempat Farra berdiri, terdengar suara nyanyian dari murid-murid TK tersebut. Lagu yang selalu mereka dendangkan ketika ingin pulang. Farra tersenyum sambil mengintip kelas Aksa dari pagar sekolah. Farra tidak sendiri, banyak Ibu-Ibu lain yang juga sedang menunggu anak-anak mereka di depan pagar sekolah.

Setelah lagu itu selesai mereka nyanyikan, anak-anak itupun berebut menyalami guru-guru mereka dan segera menghambur keluar kelas. Mereka berlarian menuju orang tua mereka masing-masing, termasuk Aksa. Bocah tampan itu berlari menghampiri Farra sambil tersenyum lebar.

"Kak Farra!"

Aksa merentangkan tangannya kemudian segera memeluk tubuh Farra.

"Kak, bagaimana kue-kuenya? Sudah laku semua? Aksa bisa beli ayam gorengnya tidak, Kak?" tanya Aksa dengan wajah penuh harap kepada Farra.

"Ya, Dek. Hari ini kita beli ayam goreng buat Aksa!" sahut Farra penuh semangat.

"Asyikkk, ayam goreng!!!" teriak Aksa penuh semangat.

Farra menutup mulut adiknya itu dengan tangannya sambil tersenyum.

"Hush, jangan keras-keras, nanti kedengaran orang, loh!" ucap Farra.

"Hust! Iya ya, Kak." Aksa pun tersenyum sambil meletakkan telunjuknya ke depan bibirnya sama seperti Farra lakukan.

Baru saja Farra dan Aksa ingin melangkahkan kaki mereka, tiba-tiba Bu Guru yang mengajar Aksa memanggil Farra.

"Farra, bisa kita bicara sebentar?"

Farra berbalik kemudian menghampiri wanita berkacamata dengan wajah cantik walaupun usianya sudah tidak lagi muda.

"Ya, Bu?"

"Begini, uang bulanan Aksa sudah dua bulan tidak dibayarkan dan batas terakhir pembayarannya adalah lusa. Ibu harap Farra bisa melunasinya, ya. Ibu takut nantinya ditegur oleh Bu Kepala Sekolah lagi," tutur Bu Guru itu sambil menggenggam tangan Farra.

Farra terdiam sejenak sambil berpikir keras. Ya, ia sampai lupa bahwa uang bulanan Aksa belum ia bayarkan dan Farra kembali dibuat bingung kemana harus mencari uang untuk membayar uang bulanan sekolah Aksa.

"Baik, Bu. Farra janji, lusa pasti Farra bayar."

Bu Guru Aksa pun meleparkan senyumnya kepada Farra. "Baiklah, itu saja. Terima kasih untuk waktunya."

Setelah Bu Guru Aksa pergi, Farra dan Aksa pun kembali melangkahkan kaki mereka. Pikiran Farra kembali berkecamuk memikirkan uang bulanan Aksa yang belum ia bayarkan. Farra memang memiliki sedikit tabungan, tetapi tabungan itu untuk biaya masuk sekolah Aksa nantinya.

"Kak Farra kenapa? Kok wajahnya terlihat sedih," tanya Aksa sambil menatap wajah Farra saat itu.

"Hah?!" pekik Farra. "Kakak tidak kenapa-napa kok, Dek. Nah, itu dia warungnya. Kita bisa beli makanan yang Aksa inginkan," sahut Farra sambil menunjuk sebuah warung makan. 

Dengan semangat, Aksa berlari kecil menuju warung makan tersebut. Bocah tampan itu mengintip ayam goreng yang dipajang oleh penjual, di sebuah sebuah lemari kaca. Ia meneguk ludahnya berkali-kali ketika menatap makanan itu.

"Bungkuskan satu ya, Bu," ucap Farra pada Ibu pemilik warung.

"Baik, tunggu sebentar, ya."

Wanita pemilik warung segera membungkus pesanan Farra dan setelah selesai, ia pun segera menyerahkannya kepada gadis itu. Farra menyambut seraya menyerahkan selembar uang untuk membayar makanan tersebut.

"Terima kasih, Bu."

"Sama-sama."

Farra menyerahkannya kepada Aksa dan bocah tampan itupun sangat senang ketika menerimanya. "Terima kasih ya, Kak!"

"Ya," sahut Farra sambil tersenyum puas karena akhirnya ia bisa mengabulkan salah satu keinginan adiknya yang begitu sederhana.

Akhirnya mereka tiba di rumah sederhana milik Nurmala, rumah yang selama ini menjadi tempat ia dan Aksa bernaung. Di depan teras rumah nampak Nurmala sedang duduk bersantai sambil menyeruput secangkir teh.

Farra memegang erat dompetnya yang berisi uang hasil menjual kue hari ini. Biasanya wanita paruh baya itu selalu meminta jatah padanya. Bahkan tidak jarang, ia mengambil semua uangnya dan hanya menyisakan sedikit untuk modal membuat kue lagi.

Namun, sepertinya tidak untuk hari ini. Wanita itu bahkan tidak mempedulikan ia dan Aksa ketika melewatinya. Itu semua karena Nurmala sedang berbahagia menikmati uang mahar pernikahan Farra dengan Tuan Hendrik waktu lalu.

"Kamu tenang saja, Farra! Aku tidak akan mengambil uangmu yang tidak seberapa itu karena saat ini uangku masih banyak!" ucap Nurmala sambil tergelak.

Terpopuler

Comments

Erny Manangkari

Erny Manangkari

iya karna masih ada uang mahar tmnx farah

2023-01-17

0

Rosna Sari

Rosna Sari

duit yg dari Ivan jgn taroh dompet Farra.....kan lumayan itu...

2022-04-16

0

Zifa Zifa

Zifa Zifa

tante nya farra nih yg ngak beres harus nya raja balas tante nya dong bukan farra yg ngak tahu apa2

2022-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Kemarahan Tuan Raja
3 Zhafarra Maidha
4 Gadis Penjual Kue
5 Ayam Goreng Untuk Aksa
6 Celengan Plastik Milik Farra
7 Istri Kesayangan Tuan Raja
8 Raja Ingin Menikah Lagi
9 Kedatangan Tuan Raja
10 Kedatangan Tuan Raja 2
11 Korban Tabrak Lari
12 Menikahlah Dengan Tuan Raja
13 Demi Aksa
14 Hari Pernikahan
15 Akhirnya Sah
16 Aku Membencimu, Farra!
17 Racun Serangga
18 Hari Pertama
19 Kepulangan Vania
20 Permintaan Sederhana Aksa
21 Peraturan Baru Tuan Raja
22 Farra Dan Ivan
23 Dia Istri Mudaku!
24 Ancaman Tuan Raja
25 Raja VS Kamar Mandi
26 Vania Vs Farra
27 Penolakan Vania
28 Raja Mabuk
29 Menuntaskannya bersama Farra
30 Ketakutan Vania
31 Dokter Kandungan
32 Vania Hamil?
33 Meminta Izin
34 Pengakuan Vania
35 Pengakuan Vania 2
36 Bertamu Ke Rumah Baru Aksa
37 Hari Operasi
38 Raja Sakit Kepala
39 Buah Gandaria
40 Sikap Aneh Raja
41 Tuan Raja Jatuh Pingsan
42 Pisah Kamar
43 Kue Buatan Farra
44 Cincin Imitasi
45 Ke Dokter Kandungan
46 Positif Hamil
47 Perdebatan Antara Raja Dan Vania
48 Permintaan Vania
49 Pilihan Raja
50 Perjalanan Panjang
51 Perjalanan Panjang 2
52 Perjalanan Panjang 3
53 Ivan Mengundurkan Diri
54 Perdebatan Ivan VS Raja
55 Perjalanan Ivan
56 Pertemuan Ivan dan Farra
57 Ivan Dan Zian
58 Nasi Goreng Spesial Ala Farra
59 Kue Seperti Buatan Farra
60 Kembalikan Farra Padaku!
61 Vania Mabuk
62 Kembali Membuat Kue
63 Mandor Perkebunan
64 Pak Mandor Ingin Melamar
65 Assisten Baru Untuk Raja
66 Pak Anton Kecewa
67 Farra Jatuh Pingsan
68 Puskesmas Desa
69 Farra Sadar
70 Rumah Baru Untuk Farra
71 Awal Kehancuran Raja
72 Pertanyaan Zian
73 Temukan Farra Untukku
74 Kepergian Vania
75 Masa Lalu Zian
76 Masa Lalu Zian 2
77 Kekecewaan Vania
78 Leo Dan Ivan
79 Ulang Tahun Zian
80 Amarah Raja
81 Vania Minta Rujuk
82 Talak
83 Kedatangan Raja
84 Raja Vs Farra
85 Aku Ingin Kembali Bersamamu
86 Pertolongan Zian
87 Memeriksakan Kandungan
88 Pemandangan Tak Biasa
89 Permintaan Maaf Raja
90 Farra Sakit Perut
91 Drama Kelahiran Bayi Farra
92 Melepaskanmu
93 Membatalkan Perjodohan
94 Pertemuan Zian Dan Sameera
95 Rumah Sakit
96 Welcome Home
97 Pertemuan Dengan Camer
98 Hari Pernikahan
99 Ivan Kembali
100 Happy Ending
101 MY NAUGHTY UNCLE
102 Babysitter-ku Maduku
103 Pengantin Pengganti Tuan Pemarah
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Awal Mula
2
Kemarahan Tuan Raja
3
Zhafarra Maidha
4
Gadis Penjual Kue
5
Ayam Goreng Untuk Aksa
6
Celengan Plastik Milik Farra
7
Istri Kesayangan Tuan Raja
8
Raja Ingin Menikah Lagi
9
Kedatangan Tuan Raja
10
Kedatangan Tuan Raja 2
11
Korban Tabrak Lari
12
Menikahlah Dengan Tuan Raja
13
Demi Aksa
14
Hari Pernikahan
15
Akhirnya Sah
16
Aku Membencimu, Farra!
17
Racun Serangga
18
Hari Pertama
19
Kepulangan Vania
20
Permintaan Sederhana Aksa
21
Peraturan Baru Tuan Raja
22
Farra Dan Ivan
23
Dia Istri Mudaku!
24
Ancaman Tuan Raja
25
Raja VS Kamar Mandi
26
Vania Vs Farra
27
Penolakan Vania
28
Raja Mabuk
29
Menuntaskannya bersama Farra
30
Ketakutan Vania
31
Dokter Kandungan
32
Vania Hamil?
33
Meminta Izin
34
Pengakuan Vania
35
Pengakuan Vania 2
36
Bertamu Ke Rumah Baru Aksa
37
Hari Operasi
38
Raja Sakit Kepala
39
Buah Gandaria
40
Sikap Aneh Raja
41
Tuan Raja Jatuh Pingsan
42
Pisah Kamar
43
Kue Buatan Farra
44
Cincin Imitasi
45
Ke Dokter Kandungan
46
Positif Hamil
47
Perdebatan Antara Raja Dan Vania
48
Permintaan Vania
49
Pilihan Raja
50
Perjalanan Panjang
51
Perjalanan Panjang 2
52
Perjalanan Panjang 3
53
Ivan Mengundurkan Diri
54
Perdebatan Ivan VS Raja
55
Perjalanan Ivan
56
Pertemuan Ivan dan Farra
57
Ivan Dan Zian
58
Nasi Goreng Spesial Ala Farra
59
Kue Seperti Buatan Farra
60
Kembalikan Farra Padaku!
61
Vania Mabuk
62
Kembali Membuat Kue
63
Mandor Perkebunan
64
Pak Mandor Ingin Melamar
65
Assisten Baru Untuk Raja
66
Pak Anton Kecewa
67
Farra Jatuh Pingsan
68
Puskesmas Desa
69
Farra Sadar
70
Rumah Baru Untuk Farra
71
Awal Kehancuran Raja
72
Pertanyaan Zian
73
Temukan Farra Untukku
74
Kepergian Vania
75
Masa Lalu Zian
76
Masa Lalu Zian 2
77
Kekecewaan Vania
78
Leo Dan Ivan
79
Ulang Tahun Zian
80
Amarah Raja
81
Vania Minta Rujuk
82
Talak
83
Kedatangan Raja
84
Raja Vs Farra
85
Aku Ingin Kembali Bersamamu
86
Pertolongan Zian
87
Memeriksakan Kandungan
88
Pemandangan Tak Biasa
89
Permintaan Maaf Raja
90
Farra Sakit Perut
91
Drama Kelahiran Bayi Farra
92
Melepaskanmu
93
Membatalkan Perjodohan
94
Pertemuan Zian Dan Sameera
95
Rumah Sakit
96
Welcome Home
97
Pertemuan Dengan Camer
98
Hari Pernikahan
99
Ivan Kembali
100
Happy Ending
101
MY NAUGHTY UNCLE
102
Babysitter-ku Maduku
103
Pengantin Pengganti Tuan Pemarah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!