3.KBB

" husss.... tato yang bagus apalagi di wajah " kritik Leon yang memecahkan suasana emosi .

" setujuh " belaan dari Felix

" ehhhh... seharusnya itu gak cukup tapi " melihat sekeliling kearah CCTV " aku gak mau di kenal jadi cewek kejam nanti gue perawan tua " menahan amarah

" lakukan sesukamu masalah CCTV kita yang akan bereskan " tambah Gavin yang membuat kami langsung melirik dia

" benarkah, oke aku pegang kata-katamu " cewek itu langsung menerjang bagian perut cowok itu dengan kakinya dan cowok itu tersungkur jatuh.

" oke segini ajah, thanks bantuannya " cewek itu pergi setelah melakukan tendangan maut itu

" tontonan yang menarik " sekilas senyum Gavin.

" bagaimana dengan itu " melihat CCTV yang menyorot ke arah sini

" aku akan mengurus " Gavin mengambil leptop dan duduk mengotak-atik laptopnya.

" sepertinya tak asing cewek tadi " seru Felix yang terlihat tenang dari tadi

" iya mereka tak kalah populernya dari kita, dia salah satu geng ratu kampus ini " Blen menambahkan penjelasan dan langsung duduk didekat Gavin

" oh yang mengejar Gavin itu " celetus Leon yang sudah mengerti

" sepertinya kau makin pintar Leon " nada mengejek

" bocah tengik ini " mengepalkan tangan menggertak seakan mau meninju.

" selesai, maksud loe tadi apa Blen " menutup leptop dan memasukkan kembali ke tas

" waw... hanya butuh 3 menit kau mengatasi CCTV aku akui kemampuanmu Gavin " seru Felix dengan pandangan terkagum-kagum

" cewek tadi salah satu teman cewek yang mengejar-ngejarmu itu " Leon menjelaskan reply dari Blen.

" dia lebih menarik dari Zea " tanggapan Gavin yang kembali membuat kami memandangnya

" kalau melalu spesifikasi nilai seluruh perkuliahan diantara mereka bertiga dia menempati yang kedua tapi dia ahli dalam tekondow, bela diri dan juga memanah. itu yang gue tau " menjawab kembali pertanya Gavin

" siapa yang no satu kalau dia yang no dua atau jangan-jangan ratu kampus " menatap Blen seakan mendapat berita yang penting

" Davari yang pertama dia pintar dalam bidang seni seperti menari, bernyanyi, piano, balet serta dalam perkuliahan juga serta penampilannya gak diragukan iya seperti cewek tadi " mengkrutkan dahi menyatakan itu memang benar

" Davari, Zea lalu dia siapa ? " tambah Gavin yang seakan belum selesai penasaran dengan cewek tadi.

" Jovan " dengan tegas lalu menatap Gavin

" sudah cukup-cukup lebih baik kita pulang " Felix memecahkan percakapan yang seakan belum selesai-selesai.

Apakah benar Gavin tertarik pada Jovan padahal dewinya kampus ini sangat memuja-muja dia tapi aku tak perna melihat dia setertarik ini membahas seseorang baru itu lah pemikiran Blen yang menilai situasi.

senyum itu seakan sering aku lihat sangat mirip dengan dia " sedang apa Kau Gavin dia sudah meningal dilahap api, apa kau lupa Gavin " pikiranku merontah-rontah " aaahhhh... " kenangan itu membuat aku sangat emosi.

" suara itu, dari kamar Gavin " seru Felix yang sedang seru bermain yang lainnya sama terkejutnya seperti Felix

" ada apa itu " seru Leon

" lebih baik kita periksa " Blen menatapa Felix dan Leon dengan tatapan mengajak melihat apa yang terjadi

" tok... tok.... " Gavin membuka pintu

" apa yang terjadi denganmu? " Leon langsung two the poin.

" oh... iya tadi maaf kalau terganggu ada situs yang gagal aku pecahkan membuatku emosi " menggarut bagian belakang kepala

" ehhh kawan, coba lagi nanti kau sedang capek jadi istirahatlah dulu " Felix mulai memberikan pengertian pada Gavin

" iya... kurasapun begitu " kami semua keluar dan dia kembali menutup pintunya

apa yang membuat dia semarah itu? dan juga aku melihat dia tidak sedang mengatasih hal-hal yang berbau leptop karena leptop pribadinya masih di tas kalau leptop yang disini masih rapi dengan keadaan mati " ahhh aku juga capek " menghela nafas lalu kembali mendengarkan musik lalu tidur.

....... ...........................................

malam hari

" emmhhh... his.... " suara tangisan dari balik jendela yang sudah penuh dengan api disekitarnya " Greta ..... " beberapa orang menghalangi anak ini masuk, anak ini hanya menyaksikan orang itu mati ditengah api .

" Gretta...... Gretta ..... " teriak sangat keras hingga yang lain datang

" kenapa dengannya sejak kemaren " Leon nampak emosi

Mereka bertiga masuk ke kamar Gavin yang ternyata tak dikunci

" pintu kamarnya saja sampai lupa dia kunci " tambah Felix saat sudah masuk

" issss anak ini " Blen mencoba membangunkan namun saat dia menyentuh tangannya Gavin suhu tubuh Gavin tinggi

" Felix ambil kopres air biasa, anak ini panas " Blen menatap Felix

" panas, , baiklah " pergi mengambil yang disuruh

" Leon periksa kotak obat kita lalu ambil obat penurun panas " nada menyuruh Leon, tanpa menjawab Leon langsung pergi melaksanakan

Saat ini kami sedang mengkompres berharap panasnya kunjung turun, saat obatnya ada aku memberikan padanya " ayo kita minum dulu obatnya " setelah itu dia tidur kembali karena kami cemas kami semua tidur disini.

Pagi datang

Aku bangun cukup pagi saat aku membuka mata aku melihat mereka yang terlihat cukup lelah juga ikut berjaga disini jadi aku langsung berniat membuat bubur untuk semua.

beberapa saat

" bagaimana demamnya bocah ini " Felix memegang dahinya mencoba memeriksanya

" aku sudah tak demam lagi " suara ini membuat Felix kaget yang sedang meletakan punggung tangannya ke dahi Gavin.

" akhirnya kau sudah waras juga bocah " suara Leon menandakan dia sudah bangun

" kami khawatir denganmu, oh iya dimana Blen? " melihat sekeliling

" ayo makan semua aku sudah menyiapkan makanan untuk kalian " masuk ke kamar Gavin

" oh benarkah, enak nih " seru Felix girang

mereka bertiga kemeja makan namun sesaat mereka sangat kecewa karena makanan yang ada di meja hanyalah bubur.

" Blen, makan apa an ini yang sakit cuma bocah itu kenapa kita semua harus makan bubur " grutut Leon gak terima

" ini untuk hukuman kita salah satu yang sakit maka semua harus makan bubur jika kalian gak terima makanya jangan perna sakit, menyusakan tau " duduk dengan santai dikursi diikuti mereka tak rela.

" Gavin cepat sembuhlah kau aku tak mau makan bubur terus " muka memelas dibalas dengan Gavin senyuman.

setelah selesai

" kau istirahatlah sementara, aku sudah membuat surat untuk mintak ijin atas ketidak hadiranmu " saat mau berangkat ke kampus.

" baiklah " terbaring di tempat tidur

........ ....................... ..

Setelah mereka berangkat aku langsung ke leptopku jujur aku tak bisa melupakan senyum gadis itu begitu mirip dengan dia coba aku cari kasus kebakaran itu sudah berlalu 40 menit namun isi berita ini sama gak ada petunjuk atau aku coba cari tau identitas cewek itu " nama Jovan tapi nama lengkapnya,,,,, catatan pendataan aku harus meretas sistem keamanan data-data kampus " aku berusaha meretasnya agar aku tau siapa nama, asal, tempat tanggal lahir segala informasi yang akan aku kumpulkan.

1 jam berlalu akhirnya aku bisa tau informasinya

Namanya Jovan Ivania

Terpopuler

Comments

zefa_sunny

zefa_sunny

waw visual nya seo in-guk, suka nonton shopping king louie ya thor

2020-09-04

1

Jumainah Sll

Jumainah Sll

hey ijin kasih masukan ya.

dialog pembuka setelah kutip buka harus diawali huruf kapital ya.

"aku(x)

"Aku(benar)

tetap semangat nulis ya.

2020-08-13

1

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

hari ni aq mampiiir lagi nih di 4 bab dear..
udah like like jugaaa..
nyicil ya baca nya 😁
.
.
ditunggu feedback nya

2020-06-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!