1.KBB

"Hey... gak ada kita kegiatan nih " Felix menggerutut sambil memainkan games yang ada di hpnya.

" Ada, gak mungkin kita ambil " Gavin memainkan leptopnya.

" Kenapa gak ? " tambah Felix yang menghentikan permainannya dan mengarah ke Gavin

" Gak sesuai dengan aturan kita, apalagi " balas si jenius Blen yang sedang tidur sambil baca buku

"Membunuh " tambah si leon yang sedang mangaduh tinju dengan sasak tinjuhnya.

" Kali ini bukan, dia memerintahkan mengantar paket ke suatu tempat "

" Bukannya itu mudah " Felix semakin penasaran

" Paket itu narkoba dan sejenisnya terlalu berbahaya "

" Lebih baik jangan, apalagi dilihat sekarang sistem kepolisian semakin ketat berpatroli " tambah Blen yang setujuh pendapat Gavin.

" Bip... bip " secara serentak hp mereka berempat bunyi

" Kita ada mata kuliah, bentar lagi masuk siap-siap "

Dengan segera mereka bergegas apalagi Leon sudah sangat berkeringat jadi dia ganti baju.

" Gavin giliran loe yang nyetir " hanya ada satu mobil dan itu mobil Felix namun kami kebiasaan pakai bersama dengan berganti-gantian menyetirnya dan sekarang giliran dia tapi diantara kami yang jago dalam kecepatan mengendarai roda empat ini adalah Gavin, dia memang suka pekerjaannya yang kebanyakan duduk namun memerlukan konsenterasi penuh.

............ ................................

" Memang pantas dia jadi pangeran gue " kami bertiga melihat mobil itu melesat dengan cepat serta cara dia memarkirkan cepat, tepat dan terlihat seperti seni apalagi saat Gavin keluar dari mobil diikuti 3 orang lainnya bukan cuma Zea dan dua temannya yang terpanah melihat mereka tetapi hampir 85 persen para gadis juga sama terpesonah pada mereka.

" Kalian.... kalian boleh ambil siapapun kecuali Gavin, ngerti.. "

"Okeoke.. lebih baik kita masuk kelas perkuliahan udah mau di mulai " tambah Davira menatap Zea dan Jovan

" Ayok " Jovan menanggapi kode dari Davira.

Selesai perkulihan " Zea ini ungkapan hati gue ke loe " dia menyodorkan setumpukan bunga mawar yang indah

"Maafi gue, tapi gue masih sukanya ke Gavin kalau loe bisa lebih dari Gavin mungkin gue pertimbangkan, tapi mawarnya sayang di buang gue terima " Zea menolak dengan sangat lembut, serta mengambil bungannya lalu pergi dengan bergaya tapi itulah keahlian Zea.

Di arah yang berlawanan kami berempat menyaksikan apa yang tadi dilakukan Zea.

" Waww... dia memang seperti ratu sejauh ini dia juga sangat bagus menanggapi pengagumnya " komentar Blen dengan nada serta raut muka datar.

" Sebaiknya kau pahami dirimu kalau kau memang suka cepat atasi sebelum dia temukan orang yang baru " tambah Felix yang setujuh dengan perkataan Blen.

" Sejauh ini aku benar-benar tidak tertarik padanya " melangkah pergi diikuti mereka

.............. ...........................

Sore ini seperti biasa kegiatan rutinitas para cewek iya kami ngejim untuk menjaga body ketakutan para cewek tambah berat badan, terlihat tembem serta ngembler lemak apalagi pekerjaan Zea yang menuntut penampilan adalah hal yang no satu.

" Zea.... gue denger-denger ada alamat web yang terkenal akan melaksanakan permintaan kita tapi iya bayarannya cukup besar " tambah Davira sambil sibuk berolaraga dengan salah satu alat disana.

" Untuk apa itu " terus memainkan salah satu alat tanpa berhenti

" Siapa tau kau ingin menculik Gavin " Davari terus olaraga dan menatap Zea

" Hahhaa 😁😁😁🤣🤣" tawa Jovan pecah karena penyataan Davira terdengar sangat lucu.

" Berisik... tapi bolehlah usulmu jika nanti aku sudah cukup menyerah mungkin itu patut untuk di coba " berhenti berolaraga pergi mengambil minum dan meneguhnya.

..... ......................................................

"Kita ada kerjaan " tetap menghadap layar.

" Sesuatu yang menarik " sahut felix mengambil minuman yang ada di kulkas.

" Standar " memandang mereka.

" Seperti " tambah Blen pelan yang sedang mendengarkan musik.

" Kita harus menemukan seseorang "

" Sulit " jawab Leon dengan nada kecewa.

" Gak usah khawatir, aku sudah menelusuri sinyal no nya dan juga gps yang ada web yang aktif pada hpnya kita bisa mulai dari situ " memainkan leptop.

" Kenapa orang itu di cari? " Blen bangkit dari tidurnya dan duduk memperhatikan pembicaraan kami.

" Sejauh ini itu bukan urusan kita, dan yang pasti aku sudah mengikat perjanjian bahwa tak ada nama kita, maupun situs kita kalau ini sampai berurusan ke polisi atau pihak berwajib " pandanganya bukan lagi sibuk ke leptop melainkan mereka yang masih penasaran akan pekerjaan yang akan dikerjakan.

" Oke ayo kita mulai " sahut Felix bersemangat.

" Oke aku akan kirim informasi gps dan foto serta hal-hal yang mempermudah untuk menemukannya ke hp kalian ".

" Lebih baik kita berpencar, aku akan naik motor " mengambil jaket serta kunci motor.

" Gue ikut sama loe, terkadang otakmu kurang bisa percaya sedangkan disana ada Gavin yang akan mengendalikannya jadi Felix masalah gampang " tambah Blen yang bangkit juga mengambil jaketnya.

" Kenapa namaku dibawah-bawah aku anak baik " mengambil topi yang biasa dia pakai.

" Iya kurasa kau terlalu baik, terkadang aku juga gak bisa mengendalikannya Blen " sedikit tersenyum tapi masih mengotak-atik leptop.

" Oke ayo kita mulai " kami pun pergi sesuai renca awal kami terpisah menjadi dua satu dari timur dan satu dari barat target ada ditengah, siapapun yang sampai duluan akan mencoba mengatasihnya.

" Sinyalnya ada disini, apakah orang itu disini " turun dari motor dan memandangi rumah yang ada didepan.

" Bila kita ingin tau maka kita harus masuk kan " melangkah maju menujuh rumah itu.

" Ya kau benar " mengikuti dari belakang.

"Tok..... tok...... "

menunggu beberapa saat, pintu terbuka ada seorang perempuan dari balik pintu yang sudah dibuka.

" Permisi, saya numpang tanya apa mbg perna lihat orang ini " Blen menunjukkan foto dari hpnya.

" Oh orang ini, iya belum lama ini dia

menggadaikan hpnya padaku tadi waktu aku di pasar " memandang foto yang ada di hp.

" Sudah berapa lama " Blen kembali menanyakan

" Hampir satu jam, kira-kira 40 menit "

" Oke, makasih mbg atas informasinya "

kamipun bergegas pergi ke alamat yang diberikan

" Aku akan kirimkan ini ke Gavin agar mereka bisa langsung menujuh sana mengefisien waktu " aku mengirimkan alamat ke chat Gavin sedangkan kami juga dalam perjalanan.

"Bipp.... bipp..."

" Berpencar " chat masuk dari Gavin sepertinya sekarang makin ribet karena faktanya dia sudah menggadekaikan hpnya dan karena itu kami menanyakan beberapa orang yang berada dipasar itu.

"Bippp..... bippp..."

" Kami sudah menemukannya, ini alamatnya kalin datanglah sini " pesan chat dari Gavin masuk dan ternyata alamatnya itu tak jauh dari tempat kami ini.

......... ..........................................

"Permisi, saya ada keperluannya denganmu bisakah kau bantu saya " menyapa dan ajak berbicara.

" Ada apa iya " dia tak mengenal kami sama sekali iya kami baru bertemu pertama kali ini. Karena tempat tidak cukup ramai dari belakang sudah ada Felix yang siap obat biusnya yang sudah disiapkan di sapu tangan.

selamat membaca 🤗

Terpopuler

Comments

Siska

Siska

masi menikmati ceritamu thor.

udah kasih like +5rate buatmu thor..
semangat upnya ya.
jangan lupa feedback nya ya kakak
🙏🙏

2020-06-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!