My Devil Emperor
...Cerita hanyalah fiksi, tidak ada kaitannya dengan sejarah china. Jika ada kesamaan nama/tempat mungkin hanya kebetulan.]...
...🌸🌸🌸🌸🌸...
Musim dingin baru saja usai dan musim semi menyambut dengan hangat. Masa liburan hampir selesai membuat semua orang sibuk mempersiapkan segalanya.
Tetapi di sini, di hutan yang nampak asri dengan jalanan menanjak terlihat sekelompok pemuda dan pemudi yang sedang berjalan pelan menyusuri jalan setapak. Mungkin menghabiskan waktu liburan untuk mendaki gunung sebelum tugas-tugas menyabut. Musim semi adalah waktu yang tepat walaupun memang singkat.
"Tahan sebentar. Kita akan segera sampai!" ucap laki-laki yang terlihat cukup tampan.
Sebut saja namanya Jiang. Ia menyemangati teman-teman di belakangnya. Totalnya ada enam orang dengan perbandingan tiga laki-laki dan tiga perempuan.
"Tidak bisakah kami beristirahat dulu?" Sebuah suara lembut terdengar dari bagian belakang. Disana ada seorang gadis cantik dengan kuncir kuda. Wajahnya sedikit berkeringat.
Jiang menoleh dan menghampiri gadis itu. "Minumlah," katanya sambil menyodorkan sebuah botol minum bergambar kupu-kupu.
"Apa yang kamu lakukan?! itu milikku!" Tiba-tiba suara lain terdengar. Suaranya melengking karena marah.
"Xiao Yuan, aku akan menggantinya nanti, oke?" Jiang menatap gadis itu dengan pandangan memohon.
Gadis bernama Han Yuan, atau yang kerap di sapa Xiao Yuan itu terlihat kesal. Dia melengos dan melenggang pergi dari sana.
Tanpa memikirkan wajah gadis yang terlihat masam itu, Jiang kembali memberikan botol minumnya pada Li Yue.
"Kita beristirahat di sini saja dulu!" ujarnya pada teman-teman yang lain.
"Xiao Yuan, kamu mau ke mana?" Pertanyaan Li Yue membuat Yuan berhenti dan menoleh ke arahnya.
"Bukan urusanmu." jawabnya acuh tak acuh. Wajah cantik gadis itu terlihat sedikit memerah.
Li Yue yang memperhatikannya segera menutup mulut kembali. Dia sadar diri bahwa dirinyalah penyebab mood gadis itu hancur.
Tanpa melihat lagi, Yuan kembali melangkah sambil beberapa kali menendang kecil kerikil di tanah.
"Kamu akan membiarkannya pergi sendiri?" Li Yue bertanya pada Jiang yang terlihat tidak peduli.
"Apa yang bisa dia lakukan? Jangan khawatir, temperamennya itu, aku mengetahuinya lebih baik. Dia akan baik-baik saja." katanya.
Li Yue tertegun sejenak kemudian tersenyum dan berkata, "Aku baik-baik saja."
"Apakah kalian sedang bertengkar?" Suara lain terdengar menginterupsi keduanya.
Jiang menoleh dan menatap seorang pria yang berjalan menghampirinya.
"Apakah kamu bercanda? Sudah jelas mereka bertengkar, kami semua melihatnya. Kalian para pria, semuanya sama saja!" celetuk seorang gadis yang berada tepat di samping laki-laki yang tadi bertanya.
"Qian Qian, apa maksudmu kami semua sama? Lihat aku! aku lebih baik dari dia, ibuku bilang aku terlihat seperti seorang aktor, siapa itu? Ah Xiao Zhan!"
"Hah! Ibumu mengatakan kebohongan yang sangat besar! Jia Xun Gē, kamu bahkan tidak terlihat lebih tampan dari Kakakku!"
"Qian Qian galak sekali!"
"Tidak bisakah kalian membicarakanku di belakang saja?" tanya Jiang meringis.
"Baiklah, sudah cukup. A-Jiang, kupikir seharusnya kamu tidak terlalu dekat denganku. Xiao Yuan mungkin cemburu. Siapa perempuan yang tidak cemburu ketika pacarnya dekat dengan wanita lain sekalipun itu mungkin teman dekat atau teman kecilnya," ucap Li Yue.
"Pergilah, jangan biarkan sesuatu terjadi pacarmu. Kalau kamu tidak mau, aku yang akan mencarinya," ucap Fanyi, laki-laki yang bertanya di awal tadi. Jiang menatapnya dengan aneh. Bagaimana bisa Jiang membiarkannya? Xiao Yuan adalah pacarnya, dan Fanyi itu terlihat tertarik pada Yuan hanya saja mungkin karena Yuan telah menjadi miliknya, dia memilih mundur. Selain itu mereka semua adalah teman dekat.
Jiang segera bergegas mencari Xiao Yuan. Sambil menunggu keduanya kembali, Li Yue, Qian Qian, Fanyi dan Jia Xun duduk di sebuah batang kayu yang tumbang.
"Aiya~ Apakah kisah percintaan memang seperti itu?" tanya Qian Qian menghela napas panjang.
"Jika kamu bersamaku, tentu saja tidak," ucap Jia Xun menggodanya.
Qian-Qian mendengarnya tetapi tidak menanggapi ucapan pria itu.
"Berhentilah menggoda adikku, dia sudah jelas menolakmu," ujar Fanyi menahan tawa.
"Dàgē,Bagaimana jika kamu membantuku? Aku akan menjadi adikmu yang baik!"
"Tidak tertarik, tidak tertarik. Adikku terlalu baik untukmu." Jawaban itu membuat Lei melengos.
"Li Yue Jiějiě,apakah aku boleh bertanya? Mengapa kamu sangat dekat dengan Jiang Gē?" tanya Qian Qian penasaran.
"A-Jiang dan aku sudah saling mengenal sejak kecil," jawab Li Yue.
"Kamu menyukai A-Jiang?" tanya Jia Xun ikut masuk ke dalam percakapan.
"Tentu saja tidak! Aku hanya menganggapnya sebagai teman," sanggahnya langsung.
"Tapi kurasa A-Jiang menyukaimu," ucap Fanyi sambil mengedikkan bahu.
"Tidak. itu tidak mungkin. Bagaimana kamu berpikir begitu?" Li Yue menatap Fanyi dan melanjutkan, "Dia sendiri yang mengatakan bahwa dia hanya menganggapku teman saja."
"Tidak ada pertemanan yang murni antara laki-laki dan perempuan."
...***...
Di tempat lain, Jiang akhirnya menemukan Yuan sedang duduk di bawah pohon. Dia berjalan mendekatinya.
"Mengapa kamu di sini?" tanya Yuan yang sudah merasakan seseorang mendekatinya.
"Mari kita bicarakan baik-baik," kata Jiang lembut.
Yuan berdiri dan berbalik menatap pria di depannya. "Bicara apa? Kamu menyukainya, kan?"
"Mengapa kamu bicara seperti itu?" tanya Jiang mulai terbawa emosi.
"Jiang Gē, Kamu tidak perlu berbohong lagi. Kamu menatapnya dengan pandangan yang berbeda, bahkan orang bodoh sekalipun akan tau arti tatapanmu padanya," ujar gadis itu tanpa terlihat emosi di wajahnya.
"Oh, kamu sudah bisa menebaknya ya? Itu benar, bahwa aku memang menyukai Li Yue. Dia berbeda darimu tetapi aku tidak ingin menghancurkan persahabatan kita. Tetapi juga benar bahwa aku mencintaimu hanya saja sifatmu sungguh keras. Hubungan kita terlalu membosankan." ungkap Jiang meluapkan isi hatinya.
Yuan tersenyum tipis dan mengangguk. "Aku mengerti. Jika kamu mengatakan sifatku yang keras, tahukan kamu bagaimana dengan sifatmu? Tidak berpendirian. Tidak stabil. Aku sudah menduganya, dan untung saja aku tidak benar-benar menaruh hatiku padamu. Jadi kamu jangan khawatir menyakitiku." Dia tertawa pelan setelah mengucapkannya.
"Apa maksudmu?" tanya Jiang berusaha menahan amarah.
"Karena kamu sudah jujur, maka aku juga akan jujur. Jiang Gē, aku tidak pernah benar-benar menyukaimu. Aku menerimamu karena tersentuh dengan perjuanganmu. Jika kamu mempertahankan sikap manismu seperti saat kita pertama kali menjadi kekasih, mungkin aku akan menyukaimu. Tidak disangka, manusia berubah secepat itu. Mengapa ketika kita mendapatkan sesuatu, sulit sekali untuk mempertahankannya? Mengapa ketika kita mendapatkan sesuatu dengan mudah, kita juga dengan mudah melepaskannya?"
"Kamu!"
"Ada apa? Apa aku mengatakan hal yang salah? Jiang Gē, mari kita akhiri saja hubungan ini." Setelah selesai mengatakan apa yang ingin disampaikan, Yuan berlari meninggalkan Jiang yang nampak emosi.
Jiang kembali dengan wajah kesal kepada teman-temannya.
"Kamu sudah kembali? Di mana Xiao Yuan?" tanya Qian Qian saat tidak melihat keberadaan Yuan.
"Jangan tanya aku! aku tidak tau," jawab Jiang ketus.
"Apa yang kamu lakukan padanya?" Kali ini Fanyi yang bertanya.
"Aku tidak melakukan apapun, dia yang memutuskanku!" jawab Jiang kesal saat kembali mengingatnya.
Li Yue mendekati Jiang dengan tatapan curiga. "Apa yang kamu katakan padanya?"
Jiang menatap Li Yue ragu dan menjawab pelan, "Aku menyukaimu."
Jawaban itu membuat mereka semua terkejut.
"Mengapa kamu mengatakan kebohongan seperti itu?" tanya Li Yue lemah.
"Aku tidak berbohong. Yue'er, sebenarnya aku mencintaimu," ucap Jiang sambil memegang kedua tangan Li Yue.
"Apa ada pertemanan antara laki-laki dan perempuan yang murni?" gumam Li Yue. Dia melepaskan genggaman tangan Jiang dan menatapnya kecewa.
"Kalian di sini saja. Aku yang akan mencarinya."
***
Di tempat lain, Yuan sudah berhenti berlari. Ia tidak sedih ataupun menghindari masalah, hanya merasa sangat dongkol.
Karena terlalu terlarut dalam pikiran dan menyumpah serapahi Jiang sepanjang jalan, Gadis itu sampai tidak sadar dirinya berjalan ke arah di pinggir jurang yang terlihat gelap. baru saja berpikir menjauh dari sana, tapi kakinya menginjak tanah yang salah. Alhasil tubuh mungilnya jatuh terperosok ke jurang.
Tetapi sebuah tangan dengan cepat memegang tangan Yuan, menahannya agar tidak terjatuh.
Yuan mendongakkan kepalanya dan melihat Li Yue yang sedang berusaha menariknya ke atas. Salah satu tangan Li Yue memegang sebatang pohon yang tidak terlalu besar.
"Bertahanlah," ucap Li Yue.
Yuan tertegun kemudian senyum tipis muncul di bibirnya "Jiějiě, kamu ternyata tidak seburuk yang aku kira. Tetapi jika kamu terus menahanku, kamu juga akan terjatuh."
"Jadi aku harus membiarkanmu terjatuh di depan mataku? Xiao Yuan, aku benar-benar tidak memiliki perasaan apapun kepada A-Jiang." Di tengah-tengah usahanya untuk menarik Yuan ke atas, Li Yue berusaha meluruskan kesalahpahaman.
"Aku tahu. Li Yue Jiějiě, kamu sangat baik, cantik dan juga menyenangkan. Tidak heran dia menyukaimu," ucap Yuan memujinya.
"Tapi aku tidak menyukainya. Dia bukan tipeku!"
"Setuju, kamu terlalu baik untuknya. Kamu bisa mendapatkan yang lebih baik jika kamu mau."
"Mengapa kamu memutuskannya?"
"Oh dia menceritakannya? tidak apa-apa, aku hanya merasa lelah dengan hubungan ini. Jiějiě, bisa kamu lepaskanku saja? tanganku sangat sakit."
"Apa kamu gila!"
"Jiějiě, mengapa jadi kamu yang terlihat panik?"
"Lalu mengapa kamu terlihat sangat santai? Tidakkah kamu takut?" tanya Li Yue yang tidak habis pikir dengan gadis ini. Di saat menegangkan seperti ini, dia terlihat biasa saja. Hanya tangannya yang terasa dingin.
"Jiějiě, apa yang kamu lihat belum tentu itu yang terjadi. Aku merasa takut, tapi ini terlalu sulit. Kurasa di bawah sana adalah sungai. Jangan khawatir, aku ahli dalam berenang. Lagipula kamu tidak cukup kuat menarikku sendiri, jika kamu tidak melepaskanku, kami berdua akan terjatuh. Jadi, Jiějiě, kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan? Aku percaya padamu." Setelah selesai berkata, Yuan menarik tangannya dari genggaman Li Yue.
Jantungnya terasa berdetak, tanpa sadar air matanya mulai mengalir. Iya! Gadis cantik itu menangis, tetapi dia tidak bisa melakukan apapun. Yuan membiarkan dirinya terjun bebas ke bawah jurang yang terlihat tak berujung. Tidak tau apakah di bawahnya adalah batu-batuan, binatang buas ataukah air. Tetapi Yuan mulai mendengar suara air di bawah sana, kemudian pohon-pohon tinggi yang tadi terlihat dari atas mulai menghilang digantikan batang-batang yang di mana sinar matahari bisa masuk melalui celah-celahnya. Yuan memejamkan mata saat merasakan tubuhnya menghantam air dengan keras. Itu cukup menyakitkan.
Dan yang bisa dia lakukan hanyalah pasrah. Sebenarnya Yuan tidak berbohong. Dia benar-benar bisa berenang, tetapi jatuh menghantam air rupanya cukup menyakitkan. Itu membuatnya lemas.
Samar-samar dia melihat seseorang mulai mendekatinya. Tidak! sepertinya orang itu juga terjatuh. Apakah itu Li Yue? tetapi saat siluet itu semakin dekat, dia terlihat.... berbeda.
Yuan menutup matanya beberapa detik dan saat kembali terbuka, betapa terkejutnya ia melihat dirinya sendiri berada di depannya.
'Halusinasi macam apa ini? Apakah ini hantu air?' pikirnya.
Semakin lama, mata Yuan terasa semakin berat hingga dia mulai kehilangan kesadaran. Ayah, Ibu... Selamatkan aku!
Gadis itu kehilangan kesadarannya dan semakin tenggelam ke dasar air. Apakah ini awal dari akhir hidupnya?
...°°°°°...
Jiějiě [姐姐] :Kakak perempuan
Gēgē[哥哥]: Kakak Laki-laki
Dàgē[大哥]:Kakak Laki-laki → biasanya digunakan untuk memanggil kakak laki-laki tertua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Ayu Dani
mampir Thor
2024-07-24
0
bunda syifa
maaf Thor koreksi dikit, kata "kami" itu d tunjukkan untuk beberapa orang, klo untuk dua orang saja pakai kata "kita"
2022-08-17
3
IndraAsya
👣👣👣 Jejak 💪💪💪😘😘😘
2022-08-07
0