Pergi ke Rumah Pak Yoga.

Jam pelajaran hampir berakhir dan ini adalah pelajaran terakhir. Bel pulang pun sudah berbunyi.

"Baiklah, pelajaran hari ini selesai! terimakasih semuanya!" seru pak Yoga.

Marco kembali menyiapkan kami untuk memberi salam pada Pak Yoga.

"Selamat siang pak!" ucap kami serempak.

"Selamat siang, dan Rasti!" jawab pak Yoga dan membuat semua orang yang ada di kelas ini melirik ke arah ku.

Aku tersentak kaget.

"Apa?" tanya ku spontan.

Dan aku melihat Yusita menepuk jidatnya sendiri. Dan aku baru sadar kalau jawaban ku barusan malah terkesan seperti bertanya sambil membentak ke arah pak Yoga. Aku langsung tersenyum kikuk dan meralat jawaban ku.

"Maaf pak, maksud saya iya pak ada apa?" tanyaku melembutkan nada suara ku.

Terdengar kekehan dari teman-teman sekelas ku. Lagian ngapain juga sih pak Yoga nyebut nama ku, kan aku jadi salah tingkah lagi nih.

"Tolong bantu saya bawakan buku tugas kalian ini ke ruang guru!" ucap Pak Yoga menyambung kalimat nya yang tadi.

"Baik pak!" jawab ku sambil menganggukkan kepala ku perlahan.

'Ish, kenapa gue coba? kan ada Marco tuh yang badannya besar! gue cungkring begini di suruh bawa buku tulis tiga puluh biji, bisa oleng gue!' gerutu ku dalam hati.

"Gue duluan ya Ras!" seru Dewi.

"Mau gue bantuin gak Ras?" tanya Yusita yang seperti malaikat.

Aku baru saja akan mengangguk kan kepala ku sebelum tiba-tiba mendengar suara berat dan serak itu memanggil namaku lagi.

"Rasti, saya bawa separuh. Separuh lagi tolong bawa, ayo!" seru pak Yoga.

"Ck.. gak usah Yus, cuma separuh tuh! gue duluan ya!" seru ku pada Yusita dan segera meninggalkan nya dan bergegas menghampiri meja guru.

Aku merapikan buku-buku tugas ku dan teman-teman sekelas ku agar mudah untuk mengangkat nya bersamaan.

"Kamu tidak lupa janji kamu kemarin kan?" bisik pak yoga dan langsung membuat jantungku nyaris copot.

Buku yang awalnya rapi saat akan ku angkat kembali jadi berantakan karena ulah tanganku yang refleks melepaskannya karena kaget mendengar pertanyaan pak Yoga.

Aku sungguh tidak berani menatap ke arahnya, ih kenapa juga sih dia masih inget, kenapa gak dibikin dia kejedot tembok terus amnesia gitu.

Aku kembali mengangkat buku yang sudah aku rapikan, dan sialnya pak yoga masih menunggu di depan pintu. Tak sengaja pula aku memandang ke arahnya yang ternyata juga sedang memandang ku.

Deg..

Aku langsung menundukkan kepala ku,

'Demi apa? parah ini sih! kenapa gue ngerasa guru gue ganteng banget ya!' batin ku memuji paras menawan dari manusia bernama Yoga Adrian yang berdiri di depan ku ini.

Setelah aku mendekat, dia mulai melangkah meninggalkan kelas ke ruang guru. Sepanjang koridor kami hanya terdiam, sesekali dia menjawab salam sapa para murid atau bahkan para guru yang melewati kami. Aku hanya menundukkan kepala ku. Aku benar-benar gugup. Aku juga tidak tahu kenapa rasanya pria di depan ku ini mendominasi sekali.

Sampai di depan ruang guru, dia berhenti dan menghadap ke arah ku.

"Sini berikan bukunya pada saya, terimakasih ya!" ucapnya.

Dan aku segera memberikan buku yang ku pegang padanya. Tanpa bicara sepatah kata pun aku langsung berbalik dan berlari meninggalkan ruang guru.

Setelah berada di depan gerbang aku berhenti berlari dan menghela nafas lega.

"Huh, kenapa gue jadi gini sih? perasaan gue kenapa gak karuan begini?" aku bergumam sambil berjalan melewati gerbang.

Tin tin tin...

Suara klakson motor di belakang ku membuatku tersentak kaget. Aku menoleh dan membuat mataku melotot lebar.

"Dasar Panjul, kebiasaan lu ngagetin gue!" bentak ku pada Panji. Salah satu teman sekolah ku tapi beda jurusan. Aku anak IPS dan dia anak IPA. Dia juga tetanggaku, anak nya pak RT.

"Ha ha ha, lagian jalan sambil ngelamun. Sini gue anter pulang, mumpung cewek gue lagi ada kerja kelompok!" serunya menjelaskan kalau pacarnya Kiki tidak akan pulang bersama nya.

Aku terdiam sejenak, tapi aku kan harus pergi ke rumah pak Yoga mencuci karpetnya.

"Gak usah Panjul, gue masih ada perlu!" jawab ku jujur.

"Perlu apa? mau kemana sih? ayo gue anter aja, mumpung free nih, besok dah gak bisa lu nebeng gue!" ujar nya seolah ini adalah kesempatan langka.

Memang iya sih, si Panjul eh maksudnya si Panji ini memang sangat baik, tapi pacarnya yang bernama Kiki itu bucin akut parah, dia gak bakalan ngebiarin cewek manapun nebeng sama Panji. Kalau bisa di tulis tuh jok belakang motor Panji pakai tulisan 'Selain Kiki, yang duduk disini bakalan bisulan!'

"Ada lah pokoknya, lu pulang aja sana. Ntar dicariin Bu RT lho!" seru ku mengejeknya.

Panji terdiam sebentar lalu mengangguk paham.

"Ya udah, gak mungkin juga kan lu mau pacaran, lu kan jones! ya udah gue balik, lu hati-hati ya!" seru nya yang membubuhkan kata yang cukup tidak enak terdengar di telinga ku.

Aku hanya tersenyum kecut pada ucapannya, dan kemudian dia pun berlalu.

Aku melanjutkan berjalan kaki menuju kompleks perumahan dekat sekolah yang kemarin tidak sengaja aku lewati karena menghindari kejaran Delia dan teman-teman nya. Aku masih mencoba mengingat-ingat yang mana rumah pak yoga.

"Yang mana ya rumahnya?" gumam ku melihat ke sekeliling.

Aku benar-benar lupa.

"Aku kemarin lari dari sana, terus aku kesana!" aku berusaha mengingat lagi.

"Cat rumahnya warna apa ya, aduh!" aku memegangi kepala ku.

Siang ini cukup panas dan aku sangat lapar, aku juga haus. Dan aku lupa rumahnya pak Yoga.

Tin tin tin!

Lagi-lagi suara klakson membuatku tersentak kaget, dan kali ini sebuah mobil berwarna hitam yang berada di belakang ku. Pria yang berada di dalamnya membuka kaca jendela, dan...

"Masuk ke dalam mobil!" perintah pak Yoga padaku.

Ternyata yang berada di dalam mobil adalah pak Yoga. Aku segera menghampiri nya dan masuk ke dalam mobilnya.

"Kenapa kamu berdiri di jalan seperti itu? kenapa tidak langsung kerumah?" tanya nya.

"Aku lupa rumah bapak yang mana!" jawabku jujur dan apa adanya.

Dia malah terkekeh.

"Pantas saja, nilai tugas mu tadi lima, ternyata kamu ini memang..."

Dia menjeda kalimatnya, karena aku mengernyitkan dahi dan menatapnya tajam.

"Bapak mau bilang saya bodoh?" tanya ku padanya sedikit kesal.

"Bukan aku yang mengatakan nya kan!" sahutnya sambil terkekeh.

Aku juga heran kenapa mobilnya tidak jalan-jalan.

"Kenapa tidak jalan-jalan ini mobilnya pak?" tanyaku heran.

"Mau jalan kemana? rumah saya kan itu!" jawab nya sambil menunjuk rumah yang persis ada di samping mobil ini berhenti.

"Hah!" respon ku refleks.

'Ih, kenapa juga kalau rumahnya disitu, nyuruh gue masuk ke dalam mobilnya? dasar aneh!' batin ku kesal.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

🤣🤣🤣🤣🤣

2022-09-01

1

green tea

green tea

😁😁😁😁

2022-01-12

0

Rio_Nya

Rio_Nya

iya juga rumahnya di depan kenapa malah di suruh masuk mobil, kenapa gak langsung masuk ke rumah

2022-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama.
2 Pria ini Cukup Pintar.
3 Guru PPKN yang Baru.
4 Teman-teman Ku yang Absurd.
5 Pengumuman
6 Perkenalan.
7 Pergi ke Rumah Pak Yoga.
8 Balik Lagi ke Rumah Pak Yoga.
9 Yoga Suka pada Rasti?
10 Niat Baik Yoga.
11 Tirta
12 Kerinduan Rasti pada Ibunya.
13 Panji
14 Mulai Les Private.
15 Menunjukkan Perhatian.
16 Mengikuti Sampai ke Rumah.
17 Mengobrol Bersama Bu Yani.
18 Kode Panji.
19 Usaha Panji.
20 Tirta Mode Banteng Ngamuk On.
21 Baper.
22 Ujian Harian.
23 Hasil Ujian.
24 Malu Sekali.
25 Kehujanan.
26 Mengakui Sebagai Pacar.
27 Memilih Menjauh.
28 Keperdulian Tirta.
29 Antar Jemput Sekolah.
30 Kapan Bisa Sepintar Yusita?
31 Tujuan Kedatangan Tirta ke Sekolah.
32 Di Jemput Tirta.
33 Guru Les nya Ternyata...
34 Terasa ada yang Hilang
35 Kedatangan Yoseph dan Sofie
36 Flashback Pertunangan Yoseph dan Sofie
37 Tujuan Kedatangan Yoseph
38 Yoga Sengaja Membuat Salah Paham
39 Kasih Sayang Tirta
40 Perbedaan Parit dan Got
41 Alasan Sebenarnya
42 Mencoba Menjelaskan Kesalahpahaman
43 Ucapan Luthfi
44 Semua Jadi Jelas
45 Kebersamaan Rasti dan Yoga
46 Keperdulian Teman-teman
47 Jadian
48 Menceritakan Rahasia
49 Minta Di panggil Sayang
50 Kesal Pada Marco
51 Yusita Pingsan
52 Ternyata Yusita Alergi
53 Cerita Sebenarnya
54 Menyadari Keperdulian Tirta
55 Diantar Pulang
56 Bukan Orang yang Tidak Baik
57 Tamu tak di Undang
58 Mengerjakan Tugas
59 Menurut Tirta, Marco itu Pintar
60 Sebenarnya Gue Kenapa?
61 Masih Perhatian Tirta
62 Salah Paham
63 Perubahan Sikap Yoga
64 Tidak lagi Salah Paham
65 Panji Sakit
66 Membawa Panji ke Rumah Sakit
67 Curhatan Panji
68 Ingin Tahu Kondisi Panji
69 Mengambil Tas Panji
70 Marco Hoax Lagi
71 Masih, Marco Kepo
72 Ungkapan Isi Hati Marco
73 Pergi Bertemu Calon Mertua
74 Bertemu Tante Asti
75 Karena Hasutan Sofie
76 Bertambah Salah Paham
77 Di Traktir
78 Siasat Sofie
79 Membahas Pernikahan
80 First Kiss
81 Kedatangan Tante Asti dan Sofie
82 Kemarahan Tirta
83 Yoga Mengetahui Yang Sebenarnya
84 Kemarahan Yoga
85 Kak Tirta
86 Kedatangan Yoga
87 Bicara dengan Dokter Andika
88 Masa Lalu Rasti
89 Dokter Andika
90 Kebersamaan yang Indah
91 Backstreet (Masih)
92 Alergi Bunga Mawar
93 Keributan di Malam Pernikahan
94 Kedatangan Teman-teman
95 Yoga dan Yoseph
96 Terlalu Bocil untuk Pacaran
97 Satu Kata Pembawa Bahagia
98 Makan Siang Bersama
99 Bu RT
100 Bermain Game Bersama
101 Membersihkan Rumah Bersama
102 Yang Lalu Biar Berlalu
103 Terus Terang pada Ibu
104 Belajar dengan Panji
105 Pertengkaran di Hari Pertama Ujian
106 Ujian Matematika
107 Guru Pengawas
108 Ada yang Mencontek
109 Pulang dengan Panji
110 Merasa dalam Bahaya
111 Bercerita pada Tirta
112 Friska n the gengs
113 Antisipasi Yoga
114 Ancaman Friska
115 Ujian Triple Ujian
116 Dukungan Pacar
117 Di Tangkap Preman
118 Rasti Selamat
119 Koleksi Pribadi
120 Gadis Yoga
121 Rencana Friska Gagal
122 Keributan Geng Friska
123 Dewi Jatuh Cinta?
124 Pesona Panji
125 Drama Musikal
126 Pembagian Peran
127 Pernyataan Suka Marco
128 Ada Apa Dengan Marco
129 Di Hukum Gara-gara David
130 Aneh
131 Yoga Menjelaskan
132 Curahan Hati Bu Tari
133 Suara dari Kamar Mandi
134 Dua Hal Itu Lagi
135 Bicara Tentang Pementasan
136 Kedatangan Tante Asti lagi
137 Alasan Yoga tidak Mau Pulang
138 Siapa yang di Sukai David.
139 Mulai Latihan Peran
140 Bertukar Peran
141 Bertengkar Lagi
142 Pertengkaran Ibu Mertua dan Menantu
143 Tamu Kak Yoga
144 Sofie Menemui Yoga
145 Yoseph Menjemput Sofie
146 Makan Malam
147 Alasan untuk Yoga
148 Pergi Dengan dokter Andika
149 Keluh Kesah Yoseph
150 Berita Mengejutkan
151 Dengan Dokter Andika
152 Ketahuan Yoga
153 Aku Harus Pergi
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Pertemuan Pertama.
2
Pria ini Cukup Pintar.
3
Guru PPKN yang Baru.
4
Teman-teman Ku yang Absurd.
5
Pengumuman
6
Perkenalan.
7
Pergi ke Rumah Pak Yoga.
8
Balik Lagi ke Rumah Pak Yoga.
9
Yoga Suka pada Rasti?
10
Niat Baik Yoga.
11
Tirta
12
Kerinduan Rasti pada Ibunya.
13
Panji
14
Mulai Les Private.
15
Menunjukkan Perhatian.
16
Mengikuti Sampai ke Rumah.
17
Mengobrol Bersama Bu Yani.
18
Kode Panji.
19
Usaha Panji.
20
Tirta Mode Banteng Ngamuk On.
21
Baper.
22
Ujian Harian.
23
Hasil Ujian.
24
Malu Sekali.
25
Kehujanan.
26
Mengakui Sebagai Pacar.
27
Memilih Menjauh.
28
Keperdulian Tirta.
29
Antar Jemput Sekolah.
30
Kapan Bisa Sepintar Yusita?
31
Tujuan Kedatangan Tirta ke Sekolah.
32
Di Jemput Tirta.
33
Guru Les nya Ternyata...
34
Terasa ada yang Hilang
35
Kedatangan Yoseph dan Sofie
36
Flashback Pertunangan Yoseph dan Sofie
37
Tujuan Kedatangan Yoseph
38
Yoga Sengaja Membuat Salah Paham
39
Kasih Sayang Tirta
40
Perbedaan Parit dan Got
41
Alasan Sebenarnya
42
Mencoba Menjelaskan Kesalahpahaman
43
Ucapan Luthfi
44
Semua Jadi Jelas
45
Kebersamaan Rasti dan Yoga
46
Keperdulian Teman-teman
47
Jadian
48
Menceritakan Rahasia
49
Minta Di panggil Sayang
50
Kesal Pada Marco
51
Yusita Pingsan
52
Ternyata Yusita Alergi
53
Cerita Sebenarnya
54
Menyadari Keperdulian Tirta
55
Diantar Pulang
56
Bukan Orang yang Tidak Baik
57
Tamu tak di Undang
58
Mengerjakan Tugas
59
Menurut Tirta, Marco itu Pintar
60
Sebenarnya Gue Kenapa?
61
Masih Perhatian Tirta
62
Salah Paham
63
Perubahan Sikap Yoga
64
Tidak lagi Salah Paham
65
Panji Sakit
66
Membawa Panji ke Rumah Sakit
67
Curhatan Panji
68
Ingin Tahu Kondisi Panji
69
Mengambil Tas Panji
70
Marco Hoax Lagi
71
Masih, Marco Kepo
72
Ungkapan Isi Hati Marco
73
Pergi Bertemu Calon Mertua
74
Bertemu Tante Asti
75
Karena Hasutan Sofie
76
Bertambah Salah Paham
77
Di Traktir
78
Siasat Sofie
79
Membahas Pernikahan
80
First Kiss
81
Kedatangan Tante Asti dan Sofie
82
Kemarahan Tirta
83
Yoga Mengetahui Yang Sebenarnya
84
Kemarahan Yoga
85
Kak Tirta
86
Kedatangan Yoga
87
Bicara dengan Dokter Andika
88
Masa Lalu Rasti
89
Dokter Andika
90
Kebersamaan yang Indah
91
Backstreet (Masih)
92
Alergi Bunga Mawar
93
Keributan di Malam Pernikahan
94
Kedatangan Teman-teman
95
Yoga dan Yoseph
96
Terlalu Bocil untuk Pacaran
97
Satu Kata Pembawa Bahagia
98
Makan Siang Bersama
99
Bu RT
100
Bermain Game Bersama
101
Membersihkan Rumah Bersama
102
Yang Lalu Biar Berlalu
103
Terus Terang pada Ibu
104
Belajar dengan Panji
105
Pertengkaran di Hari Pertama Ujian
106
Ujian Matematika
107
Guru Pengawas
108
Ada yang Mencontek
109
Pulang dengan Panji
110
Merasa dalam Bahaya
111
Bercerita pada Tirta
112
Friska n the gengs
113
Antisipasi Yoga
114
Ancaman Friska
115
Ujian Triple Ujian
116
Dukungan Pacar
117
Di Tangkap Preman
118
Rasti Selamat
119
Koleksi Pribadi
120
Gadis Yoga
121
Rencana Friska Gagal
122
Keributan Geng Friska
123
Dewi Jatuh Cinta?
124
Pesona Panji
125
Drama Musikal
126
Pembagian Peran
127
Pernyataan Suka Marco
128
Ada Apa Dengan Marco
129
Di Hukum Gara-gara David
130
Aneh
131
Yoga Menjelaskan
132
Curahan Hati Bu Tari
133
Suara dari Kamar Mandi
134
Dua Hal Itu Lagi
135
Bicara Tentang Pementasan
136
Kedatangan Tante Asti lagi
137
Alasan Yoga tidak Mau Pulang
138
Siapa yang di Sukai David.
139
Mulai Latihan Peran
140
Bertukar Peran
141
Bertengkar Lagi
142
Pertengkaran Ibu Mertua dan Menantu
143
Tamu Kak Yoga
144
Sofie Menemui Yoga
145
Yoseph Menjemput Sofie
146
Makan Malam
147
Alasan untuk Yoga
148
Pergi Dengan dokter Andika
149
Keluh Kesah Yoseph
150
Berita Mengejutkan
151
Dengan Dokter Andika
152
Ketahuan Yoga
153
Aku Harus Pergi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!