Veronica tidak terima atas segala pujian Rektor yang terus tertuju pada Diana. "Bicara Anda ngaur Tuan!"
"Kalau Diana sehina seperti yang kamu katakan, mana buktinya? Semua bukti yang kamu berikan, semua itu sudah tersanggahkan, Veronica!" ucap Ivan.
Yudha sedari tadi hanya diam, dia salut pada Ivan yang hanya diam, tidak terlihat mempercayai segala fitnah yang tertuju pada Diana, juga tidak terlihat membela Diana. Ivan juga tidak terlihat percaya pada Veronica, namun juga tidak menuduh Diana.
Veronica panik, memang benar adanya segala bukti yang dia bawa sekarang tidak berarti. Bahkan yang bersangkutan juga ada di tempat ini dengan terang-terangan membela Diana "Ivan … pasti Diana sudah menjual dirinya. Uang sekoper itu, darimana Diana mendapatkannya kalau bukan dari menjual dirinya?"
"Ingat pengacara Nizam? Mulanya dia akan membela Lussy, tiba-tiba dia membela Diana, karena ada sesuatu diantara mereka, tidak menutup kemungkinan Thaby juga akan bekerja sama dengan Diana." Veronica berusaha membela dirinya.
"Aku ada di sini karena permintaan kamu Veronica!" sela Thaby
"Ayah ... aku tidak bohong!" Thaby berusaha meyakinkan Ayahnya.
Thaby mengeluarkan handphonenya, dan memperlihatkan bukti transaksi transfer yang masuk ke rekeningnya atas nama Veronica. "Ini bukti kalau aku dibayar Veronica."
Veronica seakan tidak berpijak di bumi lagi, dia kehilangan pijakan dan pegangan. Rumput hijau yang sangat kecil pun saat ini bagai tali kokoh yang harus dia raih.
"Ivan, aku melakukan semua ini semata ingin membantumu, aku yakin kamu tidak menerima perjodohan ini, tapi kamu tidak berani melawan kakekmu."
"Aku melakukan semua ini, biar kamu terlepas dari perjodohan, Ivan."
Veronica berusaha meraih rumput yang dia lihat untuk bertahan, agar tidak tergelincir.
"Pasti Thaby dan Diana bekerja sama untuk menjebakku, agar Diana tetap bisa meneruskan semua rencananya."
"Seperti biasa Ivan, kebenaran akan terlihat hina, jika pendukung kejahatan lebih kuat."
"Niatku hanya ingin menolongmu Ivan, sebagai temanmu aku hanya ingin membantumu lepas dari hubungan ini, dan lepas dari belenggu topeng kepolosan Diana."
Ivan masih diam, dia menoleh kearah Diana dengan tatapan mata yang begitu dingin dan tajam, seolah meminta Diana menjawab semua tuduhan Veronica.
Pandangan mata itu seakan saling berbicara, Diana sangat mengerti apa yang Ivan inginkan, dia segera membuka handphonenya, dan memperlihatkan video tangkapan layar sebuah group chat pada semua orang.
Semua orang seketika membisu, saat membaca semua chat yang ada pada group tersebut. Veronica pun semakin terpuruk, karena video itu adalah group chat dia dengan Santhy dan Thaby untuk mengatur strategi mereka.
Di sana terlihat jelas, bagaimana Veronica memberi instruksi pada Lussy, agar Lussy menghajar Diana, bukti transferan Veronica untuk Lussy. Hingga semua chat tentang strategi drama mereka yang akan mereka mainkan di kediaman Ivan.
"Video itu rekayasa!" Veronica semakin panik.
"Pasti Diana ingin menyingkirkanku, karena aku adalah penghalang dia untuk meraih misi dia!" Veronica berusaha membela diri.
"Buat apa Diana menyingkirkan kamu?" Ivan menertawakan Veronica.
"Kamu bukan siapa-siapa untukku, kamu juga tidak penting bagi untukku, untuk apa Diana menyingkirkan kamu?"
"Kakek Agung, om Sofian … tante Rani …." Veronica menghiba meminta belas kasihan dan pertolongan.
Namun semuanya diam, dan tidak peduli dengan Veronica.
"Mohon maaf semua, saya ada urusan, dan Veronica harus mengantar saya." Santhy berusaha pergi begitu saja membawa Veronica.
Ivan memberi isyarat pada Yudha, agar menahan dua orang tersebut. Yudha pun mengerti, dia segera memberi isyarat, agar keamanan rumah Ivan menutup pintu keluar, tidak hanya itu, YudH menghalangi langsung langkah kaki Santhy dan Veronica.
"Kalian sudah menghina, memfitnah orang gadis bisu, enak sekali jika kalian ingin pergi begitu saja tanpa meminta maaf padanya."
Veronica dan Santhy terlihat sangat ketakutan, beberapa pengawal rumah Ivan juga masih menghalangi pintu masuk.
"Veronica … Veronica, seharunya kamu itu jadi aktris Hollywood, bukan menjadi doketer. Karena bakat aktingmu sangat luar biasa, aku yakin, kamu akan mendapat piala aktris terbaik."
Dengan sisa keberaniannya, Santhy berbalik menghadap kearah Diana. "Diana maafkan aku," rengeknya.
Veronica terdiam, rasanya dia tidak punya keberanian memperlihatkan wajahnya pada keluarga Ivan. Segala amunisi yang dia persiapkan semuanya malah balik menyerang dirinya.
Perlahan Veronica pun berbalik. "Maafkan aku Diana, aku tidak bermaksud menjelekkan dirimu. Aku melakukan semua ini demi melindungi Ivan, seperti yang aku katakan. Ivan tidak setuju dengan perjodohan ini, tapi dia tidak berani menentang kakeknya."
Diana mengetik begitu cepat di handphonenya.
...Tidak bermaksud?...
...Semua bukti sangat jelas, semua ini direncanakan dengan sangat matang dan sempurna. Tidak ada unsur ketidak sengajaan dalam segala rencanamu. Jangan pura-pura kasihan dan mengatas namakan pertemanan, apalagi sok jadi pahlawan....
Membaca jawaban Diana, rasanya sekujur tubuh Veronica tidak dialiri darah lagi. Andai wajahnya tidak memakai riasan, sudah sangat jelas terlihat dia seperti mayat hidup.
"Ivan …." ucapnya begitu lirih. Veronica berharap Ivan mau menolongnya.
Namun harapannya sia-sia, Ivan sama sekali tidak peduli padanya.
Diana mengetikkan kata baru pada handphonenya.
...Kamu sudah sangat keterlaluan. Selama ini aku diam. Tapi, kamu terus saja mengangguku. Sampai jumpa di kantor Polisi, aku akan melaporkan semua ini. Karena kamu sudah terlalu kelewatan!...
Melihat bagaimana ketakutan Veronica, Ivan memberi isyarat agar pengawalnya membiarkan Veronica pergi.
Melihat pintu keluar tidak dijaga, Santhy menarik Veronica agar pergi dari sana, tanpa pamit pada siapapun.
Abimayu merasa sangat malu mengetahui perbuatan putranya. Dia menoleh pada Diana. "Jika kamu ingin memenjarakan Thaby, lakukanlah. Aku tidak akan marah, tidak akan menghalangimu, juga tidak akan membela Thaby."
"Kamu telah menolongku, tapi putraku malah ingin menjatuhkanmu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 288 Episodes
Comments
Fitriyani Puji
hhh aku bingung dengan sifat ivan ada visual nya ngk thor
2022-11-16
0
Alfia Takaendengan
senjata makan tuan 🤣🤣
2022-11-16
0
Suheda
kbrnian dan ketegasan Diana mmbuatku jd bngga dan kgim
2022-10-28
0