Bab 10 Ayahmu?

Sudah 15 menit Diana berdiri di depan kantor polisi, menunggu taksi. Tapi sampai detik ini belum juga dia mendapatkan taksi.

Sedang pengacara Nizam sudah selesai dengan kasus yang menyeret Diana. Mulut Santhy yang sedari tadi selalu meluncurkan kata-kata pedas, seketika kehilangan kekuatan kala Nizam balik mengancam dan menekannya, bagai api yang disiram air, seketika padam.

Nizam dengan santai meninggalkan kantor polisi, saat mobilnya keluar dari halaman kantor polisi, dia melihat Diana masih berdiri di tepi jalan. Nizam pun memberhentikan mobilnya di depan Diana. Perlahan Nizam membuka kaca samping mobilnya. "Ingin kembali ke kampus?"

Diana menjawab perntanyaan Nizam dengan anggukkan kepalanya.

"Masuklah, aku akan mengantarmu. Sepertinya sudah lebih 15 menit kamu berjemur dibawah terik matahari.

Diana segera masuk kedalam mobil Nizam.

"Sejak kapan kamu pindah ke Fakultas ternama itu?"

"Baru kemaren."

Nizam menanyakan banyak hal tentang masa kuliah mereka dulu, seperti biasa, Diana hanya menjawab sekenanya.

"Dunia medis adalah impianku, tapi apa daya, keluargaku ingin aku menjadi seorang pengacara. Aku rindu memegang segala perlengkapan medis. Apalagi saat kita koas bersama, aku rindu masa-masa itu, dinas di Rumah Sakit bersamamu dan Mahasiswa yang lain."

"Tapi kamu juga hebat, memotong mimpimu demi membahagiakan papamu, sekarang pasti beliau sangat bangga, seorang Nizam, pengacara paling kondang, dan menjadi pengacara impian untuk membela mereka," puji Diana.

"Hebat apanya? Mereka mendatangiku saat bermasalah, dan pergi begitu saja saat masalah selesai," gerutu Nizam.

"Apa bedanya dengan profesi dokter? Yang datang pada dokter juga mereka yang sakit, dan pergi saat sehat."

Seketika Nizam terdiam.

"Apapun profesi kita, hal bahagianya adalah ketika kita bisa menolong orang lain."

"Bagaimana kabar profesor Hadju?" Nizam berusaha merubah arah bicara mereka.

Diana langsung meraih handphonenya, dan menekan panggil pada nomer yang bertuliskan profesor Hadju Dana. Diana menyalakan speakernya, agar Nizam mendengar langsung jawaban profesor Hadju.

Diana mahasiswi yang sangat disayangi oleh profesor Hadju, kecerdasan Diana, serta pemahamannya tentang segala materi yang profesor berikan, membuat Diana menjadi mahasiswi kesayangan profesor Hadju.

Tutttt ….

"Akhirnya, kamu ingat juga padaku. Ku pikir dalam kepalamu hanya nenek, nenek, dan nenekmu saja, tidak ada tempat untukku di hatimu, atau dipikiranmu untukku."

"Maaf prof," ucap Diana lembut.

"Aku terima nasib saja, aku memang tidak penting bagimu."

"Bukan begitu prof …." ucap Diana lembut.

"Ada masalah? Tumben kamu meneleponku saat masih jam pelajaran."

"Tidak ada masalah prof, tapi ada yang kangen sama profesor."

"Siapa? Semoga bukan nenekmu yang rindu padaku, kalau kamu sudah jelas tidak pernah merindukanku. Karena nenekmu seperti semesta kamu."

"Nizam. Dia ingin berbicara dengan profesor."

Nizam seketika kehilangan kata-kata, dia tidak tahu harus berbicara apa dengan profesor Hadju. Begitu pula profesor Hadju, dia juga ikut diam.

Hening, tidak ada siapapun yang bicara.

"Diana."

Panggilan profesor dari loudspeaker handphonenya memecah kebisuan

"Iya prof."

"Ada seseorang yang mencarimu, dia mengundangmu untuk melakukan operasi. Apa kamu bersedia?"

"Maaf prof, untuk saat ini saya tidak bisa melakukan tugas saya."

"Kan, kan!" Profesor terdengar kesal.

"Semua ini pasti karena permintaan nenekmu. Apa nenekmu tidak bisa merasakan, bahwa saat kau memegang peralatan bedah, kamu sangat bahagia, seperti seorang penyanyi dengan mic-nya, seperti seorang gitaris dengan gitar kesayangannya. Kamu mulai melepas semua ini demi nenekmu."

Diana bingung harus membalas apa.

"Semua ini salah nenekmu, kamu terpaksa rehat dari dunia medis hanya demi memenuhi impian nenekmu. Semoga saja tunangan kamu nanti tidak menyebalkan seperti nenekmu."

"Tapi, mengingat dia pilihan nenekmu, tidak menutup kemungkinan dia juga menyebalkan seperti nenekmu," omel profesor Hadju

Sontak kedua bola mata Nizam seakan melompat, kala mengetahui Diana sudah bertunangan.

"Maafkan saya profesor. Jangankan pertunangan. Hidup saya pun akan berikan untuk nenek."

Obrolan Diana dan profesor Hadju terus berlanjut, setelah Diana menutup menyudahi panggilan telepon mereka, Nizam pun segera melajukan mobilnya menuju kampus Diana. Banyak hal yang ingin dia katakan, namun dia tidak tau harus memulai berbicara mengenai apa.

Perlahan mobil Nizam berhenti di depan gedung fakultas tempat Diana kuliah.

"Terima kasih, Nizam." ucap Diana.

Nizam hanya menganggukkan kepalanya, mendengar Diana sudah bertunangan dia masih syok.

****

Sampai di lingkup kampus, Diana memilih menuju Asrama, dia ingin istirahat sebelum memasuki mata kuliah selanjutnya.

Tidak terasa, menit demi menit berlalu, Diana pun segera menuju tempat mata kuliah selanjutnya.

Sesampai di kelas, semua orang sudah dengan Manekin phantom mereka masing-masing. Sedang Diana tidak mendapatkan benda tersebut, karena dia mahasiswi baru, yang tidak terhitung saat profesor mempersiapkan semua.

"Mahasiswi pindahan baru?" Tanya profesor.

Diana menganganggukkan kepalanya.

"Karena ini kesalahan saya, saya persilakan kamu berbagi 1 Manekin phantom dengan mahasiswi lain."

Diana bingung, ikut yang mana. Dia hanya berdiri menunggu mahasiswa atau mahasiswi lain yang mau berbagi dengannya.

"Anak-anak, adakah yang bersedia berbagi dengan teman baru kalian?" Tanya profesor.

Terlihat salah satu mahasiswi mengangkat tangannya ke udara.

"Diana, silakan ke sana, Saras mau berbagi bersamamu."

Diana pun segera bergabung dengan Saras, pelajaran mereka pun berlanjut.

Tidak terasa, materi dari profesor selesai, Diana dan Saras pun berjalan bersama menuju kantin kampus. Keduanya terlihat puas, karena mendapat nilai dan komentar yang bagus dari profesor mereka.

Diana dan Saras terlihat akrab, keduanya terus berbicara mengenai materi barusan.

"Aku senang mengenalmu Diana, bersamamu ... aku bisa melatih kesabaranku, menanti jawaban yang kamu tulis."

Diana hanya tersenyum, dia menuliskan kata maaf untuk Saras.

"Santai saja Diana, aku suka kok."

"Kalau dilihat tadi, rasanya aku melihat seorang profesional saja," puji Saras.

Diana hanya bisa tersenyum.

"Kalau nilaiku nanti bagus, sepertinya itu berkat kamu."

Diana menulis di kertas yang ada di sakunya.

...Mana ada, itu usaha kamu sendiri....

Mata Saras tertuju pada seorang laki-laki dengan setelan jas lengkap, tubuh tegapnya, serta garisan wajahnya nyaris sempurna, Saras tidak bisa berhenti menatap kearah laki-laki itu.

"Kampus ini kedatangan Tom Cruise."

Diana pun menoleh kearah Saras memandang. Ternyata itu adalah Ivan.

Saras segera mengumpulkan kesadarannya, kala ciptaan Tuhan yang begitu menawan itu berhenti di dekatnya.

Laki-laki itu menatap Diana dengan tatapan mata yang penuh kekecewaan. 

"Kamu memukuli orang lagi?" Tanya Ivan pada Diana.

Diana hanya diam, rasanya sangat malas menanggapi Ivan.

"Apa kamu lupa dengan perjanjian kita?" ucap Ivan penuh penekanan, dia mengingatkan Diana tentang 3 perjanjian mereka.

Diana balas menatap Ivan dengan tatapan sinis dan penuh penekanan, seakan sorot mata Diana mengingatkan perjanjian darinya yang lain, juga seakan mengatakan 'Bukan Urusanmu!'

"Dia siapa, Diana?" 

Pertanyaan Saras seketika membuyarkan kebisuan yang terjalin.

Diana ingin menjawab, kalau Ivan adalah saudaranya, mengingat kejadian di kantor polisi kalau dirinya tak diakui, Diana pun batal menuliskan siapa Ivan. Diana memilih bungkam.

"Apakah dia Ayahmu?" tanya Saras.

"What?!" Ivan sangat kesal, karena dikira Ayah Diana. Wajah Ivan pun sangat muram, setua itukah dirinya?

Terpopuler

Comments

yuce

yuce

hahahaha ivan dikira ayah diana luci juga masa ya ayahnya terlalu muda

2023-02-17

1

Rose Mustika Rini

Rose Mustika Rini

aga bingung. diana itu sebenarnya ga bisa ngomong apa pura2 aja. tadi ko ngobrol di telp sama prof.hadju bisa aja. ga pake nulis2, kan langsung ngomong ditelp. klw video call bisa aja lah nanti nulis dikertas trus ksh unjuk ke prof.hadju..

2022-11-16

0

Alfia Takaendengan

Alfia Takaendengan

🤣🤣🤣🤣

2022-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 kenapa Dia
2 Bab 2 Jangan Narsis!
3 Bab 3 Dokter Hebat
4 Bab 4 Kesepakatan?
5 Bab 5 Terpukau
6 Bab 6 Butuh Uang?
7 Bab 7 Hanya Mahasiswa
8 Bab 8 Berdamai?
9 Bab 9 Saling Kenal?
10 Bab 10 Ayahmu?
11 Bab 11 Tahu Namanya
12 Bab 12 Tidak Pantas
13 Bab 13 Kelewatan!
14 Bab 14 Nenek Zelina
15 Bab 15 Apa Hubunganmu?
16 Bab 16 Anak Pelakor!
17 Bab 17 Anda Yang Ngaca!
18 Bab 18 Bukan Cuma Kamu
19 Bab 19 Bodoh Bukan Bego
20 Bab 20 Belum Akurat
21 Bab 21 Terciduk
22 Bab 22 Tak Berkutik
23 Bab 23 Tidak Menyadari
24 Bab 24 Ibu Tiri?
25 Bab 25 Belum Saatnya
26 Bab 26
27 Bab 27 Pembawa Sial
28 Bab 28 Dia Datang
29 Bab 29 Bersahabat
30 Bab 30 Hentikan!
31 Bab 31 Aku Siapa?
32 Bab 32 Lapar
33 Bab 33 Hanya Ibu Tiri
34 Bab 34 Bumerang
35 Bab 35 Aku!
36 Bab 36 Bodoh
37 Bab 37 Cek
38 Bab 38 Seujung Kuku
39 Bab 39 Tidak Ada Hubungan
40 Bab 40 Jangan Ganggu Dia
41 Bab 41 Ingin Berdamai
42 Bab 42 Sakit Tak Berdarah
43 Bab 43 Nomor Asing
44 Bab 44 Bangkit Dari Kubur?
45 Bab 45 Berkelahi Lagi?
46 Bab 46 Maafkan Aku
47 Bab 47 Belum
48 Bab 48 Aneh
49 Bab 49 Jebakan
50 Bab 50 Tamu Pagi Hari
51 Bab 51 Terpesona
52 Bab 52 Tamparan
53 Bab 53 Sayatan
54 Bab 54 Halus Apa Kasar?
55 Bab 55 Perlu Waktu
56 Bab 56 Tato
57 Bab 57 Berbalik Haluan
58 Bab 58 Tambah
59 Bab 59 Hancur
60 Bab 60 Pergi!
61 Bab 61 Karena Uang
62 Bab 62 Jangan Mengekspos
63 Bab 63 Kehilangan Dokumen
64 Bab 64 Jangan Banyak Tanya
65 Bab 65 Apa Salahnya Mencoba?
66 Bab 66 Bagaimana Bisa?
67 Bab 67 Saat Yang Tepat
68 Bab 68 Skateboard
69 Bab 69 Memeluk
70 Bab 70 Tulisannya Jelek
71 Bab 71 Siapa Yang Melakukan?
72 Bab 72
73 Bab 73 Ambil Lagi
74 Bab 74 Kekasihmu?
75 Bab 75 Minuman
76 Bab 76 Menculik?
77 Bab 77 Tidak Mengundang
78 Bab 78 Membutuhkan
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81 Memperburuk
82 Bab 82 Pemutusan
83 Bab 83 Apa Kami Terlambat?
84 Bab 84 Aridiya Takut
85 Bab 85 Pura-Pura Tidur
86 Bab 86 Tidak Mengenal
87 Bab 87 Apa Maksudmu?
88 Bab 88 Dia Tidak Bisu?
89 Bab 89 Takut
90 Bab 90 Kejam
91 Bab 91 Setia atau?
92 Bab 92 Disita
93 Bab 93 Siapa Yang Menyuruhmu?
94 Bab 94 Bantai
95 Bab 95 Bersahutan
96 Bab 96 Kata Keramat
97 Bab 97 Buah Busuk
98 Bab 98 Uhukkk!
99 Bab 99 Membantai 100 Orang
100 Bab 100 Saat Yang Tepat
101 Bab 101 Tidak Ingin Percaya
102 Bukan Update
103 Bab 102 "1 Tahun Lalu"
104 Bab 103 Melacak
105 Bab 104 Mendesak
106 Bab 105 Permata Indah
107 Bab 106 Dia Gila
108 Bab 107 Bukan Aku
109 Bab 108 Terharu
110 Bab 109 ABC
111 Bab 110 Bahasa Apa?
112 Bab 111 Berapa Bahasa?
113 Bab 112 Makan
114 Bab 113 Aku Tidak Bisa
115 Bab 114 Sabar
116 Bab 115 Keajaiban
117 Bab 116 Hanya Ingin Tidur
118 Bab 117 Kerupuk Plus
119 Bab 118 Tidak Mengantuk
120 Bab 119 Siapa Aku?
121 Bab 120 Tuan Muda
122 Bab 121 Pura-Pura
123 Bab 122 Ledakkan
124 Bab 123 Diana!
125 Bab 124 Bermalam
126 Bab 125 Simpanan?
127 Bab 126 Berlutut
128 Bab 127 IMO
129 Bab 128 Kabar Hoax
130 Bab 129 Minta Maaf!
131 Bab 130 Membela
132 Bab 131 Tanyakan Langsung
133 Bab 132 Ketua Imo?
134 Bab 133 Mencari Tahu
135 Bab 134 Identitas Bocor
136 Bab 135 Tidak Mungkin Dia
137 Bab 136 Genting
138 Bab 137 Tidak Ada Rahasia
139 Bab 138 Berkelahi
140 Bab 139 Tahan
141 Bab 140 Pusat Perhatian
142 Bab 141 Sarver Oleng
143 Bab 142 Alasan
144 Bab 143 Ingin Melindungi
145 Bab 144 Mengetahui
146 Bab 145 Kesayangan Ivan
147 Bab 146 Pertanyaan Yang Sama
148 Bab 147 Istimewa
149 Bab 148 Target
150 Bab 149 Tidak Boleh Menderita Lagi
151 Bab 150 Ku Serahkan
152 Bab 151 Obat
153 Bab 152 Tidak Punya Otak
154 Bab 153 Di Luar Dugaanku
155 Bab 154 Tepislah
156 Bab 155 Harta Atau Nyawa
157 Bab 156 Meninggalkanmu
158 Bab 157 Cara Mati
159 Bab 158 Iblis Betina
160 Bab 159 Anda Yang Diajarkan
161 Bab 160 Jangan Keterlaluan
162 Bab 161 Doar
163 Bab 162 Sainganmu
164 Bab 163 Menagih
165 Bab 164 Biarkan Saja
166 Bab 165 Perjuangkan
167 Bab 166 Tidak Murni
168 Bab 167 Mutilasi
169 Bab 168 Mendata
170 Bab 169
171 Bab 170
172 Bab 171 Pengkhianat
173 Bab 172
174 Bab 173 Janji Makan Malam
175 Bab 174 Memukau
176 Bab 175 Masa Lalu Aridya
177 Bab 176 Rencana Gagal
178 Bab 177 Mimpi Buruk
179 Bab 178 Dekapan
180 Bab 179 Kembali padaku
181 Bab 180 Aku Ikut
182 bab 181 Air Minyak
183 Bab 182 Orang Ketiga
184 Bab 183 Bawa Dillah Bersamamu
185 Bab 184 Ganti Mobil
186 Bab 185 Kakak?
187 Bab 186 Dia Memang Cerdas
188 Bab 187 Biar Waktu Yang Menjawab
189 Bab 188 Saling Menyayangi
190 Bab 189 Rumah Seram
191 Bab 190 Gunung Rindu
192 Bab 191 Musibah Mebawa Berkah
193 Bab 192 No Name
194 Bab 193 Masa Lalu Jennifer
195 Bab 194 Kehilangan Jejak
196 Bab 195 Dillah Pingsan
197 Bab 196 7 Turunan 7 Tanjakan
198 Bab 197 Jennifer
199 Bab 198 Kaget
200 Bab 199 Hampa
201 Bab 200 Privasi
202 Bab 201 Ancaman Jennifer
203 Bab 202 Kesedihan Dillah
204 Bab 203 Dendam lama
205 Bab 204 Setengah Tiang
206 Bab 205 Sang Penyelamat
207 Bab 206 Flash Back
208 Bab 207 Aku Masih Normal
209 Bab 208 Jangan Terlalu Keras
210 Bab 209 Charlienya Angel
211 Bab 210
212 Bab 211 Hukuman Apa?
213 Bab 212
214 Bab 213
215 Bab 214 Masuk Tanpa Izin
216 Bab 215 Pengalihan
217 Bab 216 Mencariku?
218 Bab 217
219 Bab 218
220 Bab 219
221 Bab 220
222 Bab 221
223 Bab 222
224 Bab 223
225 Bab 224
226 Bab 225
227 Bab 226 Cincin
228 Bab 227 Kehancuran
229 Bab 228 Bangkrut
230 Bab 229
231 Bab 230
232 Bab 231 T779-20
233 Bab 232 Akan Ada Hujan Bintang
234 Bab 233 Merindukanku?
235 Bab 234 Mimpi Yang Terwujud
236 Bab 235 Diselimuti
237 Bab 236 Ditolak Sistem
238 Bab 237 Bukan Dia
239 Bab 238 Terkejut
240 Bab 239 Pengorbanan
241 Bab 240 Sulit Percaya
242 Bab 241 Tawaran Danu
243 Bab 242
244 Bab 243
245 Bab 244
246 Bab 245 Drama
247 Bab 246
248 Bab 247
249 Bab 248
250 Bab 249
251 Bab 250
252 Bab 251
253 Bab 252
254 Bab 253
255 Bab 254
256 Bab 255
257 Bab 256
258 Bab 257
259 Bab 258 MG
260 Bab 259 Di Balik Layar
261 Bab 260 Batal
262 Bab 261 Menyusun Rencana
263 Bab 262
264 bab 263
265 Bab 264
266 Bab 265
267 Bab 266
268 Bab 267
269 Bab 268
270 Bab 269
271 Bab 270
272 Bab 271 Memang Pantas
273 Bab 272
274 Bab 273
275 Bab 274
276 Bab 275
277 Bab 276
278 Bab 277
279 Bab 278
280 Bab 279
281 Bab 280
282 Bab 281
283 Bab 282
284 Bab 283
285 Bab 284
286 Bab 285 END
287 Pengumuman dan Ucapan Terima Kasih
288 Promosi Karya Baru
Episodes

Updated 288 Episodes

1
Bab 1 kenapa Dia
2
Bab 2 Jangan Narsis!
3
Bab 3 Dokter Hebat
4
Bab 4 Kesepakatan?
5
Bab 5 Terpukau
6
Bab 6 Butuh Uang?
7
Bab 7 Hanya Mahasiswa
8
Bab 8 Berdamai?
9
Bab 9 Saling Kenal?
10
Bab 10 Ayahmu?
11
Bab 11 Tahu Namanya
12
Bab 12 Tidak Pantas
13
Bab 13 Kelewatan!
14
Bab 14 Nenek Zelina
15
Bab 15 Apa Hubunganmu?
16
Bab 16 Anak Pelakor!
17
Bab 17 Anda Yang Ngaca!
18
Bab 18 Bukan Cuma Kamu
19
Bab 19 Bodoh Bukan Bego
20
Bab 20 Belum Akurat
21
Bab 21 Terciduk
22
Bab 22 Tak Berkutik
23
Bab 23 Tidak Menyadari
24
Bab 24 Ibu Tiri?
25
Bab 25 Belum Saatnya
26
Bab 26
27
Bab 27 Pembawa Sial
28
Bab 28 Dia Datang
29
Bab 29 Bersahabat
30
Bab 30 Hentikan!
31
Bab 31 Aku Siapa?
32
Bab 32 Lapar
33
Bab 33 Hanya Ibu Tiri
34
Bab 34 Bumerang
35
Bab 35 Aku!
36
Bab 36 Bodoh
37
Bab 37 Cek
38
Bab 38 Seujung Kuku
39
Bab 39 Tidak Ada Hubungan
40
Bab 40 Jangan Ganggu Dia
41
Bab 41 Ingin Berdamai
42
Bab 42 Sakit Tak Berdarah
43
Bab 43 Nomor Asing
44
Bab 44 Bangkit Dari Kubur?
45
Bab 45 Berkelahi Lagi?
46
Bab 46 Maafkan Aku
47
Bab 47 Belum
48
Bab 48 Aneh
49
Bab 49 Jebakan
50
Bab 50 Tamu Pagi Hari
51
Bab 51 Terpesona
52
Bab 52 Tamparan
53
Bab 53 Sayatan
54
Bab 54 Halus Apa Kasar?
55
Bab 55 Perlu Waktu
56
Bab 56 Tato
57
Bab 57 Berbalik Haluan
58
Bab 58 Tambah
59
Bab 59 Hancur
60
Bab 60 Pergi!
61
Bab 61 Karena Uang
62
Bab 62 Jangan Mengekspos
63
Bab 63 Kehilangan Dokumen
64
Bab 64 Jangan Banyak Tanya
65
Bab 65 Apa Salahnya Mencoba?
66
Bab 66 Bagaimana Bisa?
67
Bab 67 Saat Yang Tepat
68
Bab 68 Skateboard
69
Bab 69 Memeluk
70
Bab 70 Tulisannya Jelek
71
Bab 71 Siapa Yang Melakukan?
72
Bab 72
73
Bab 73 Ambil Lagi
74
Bab 74 Kekasihmu?
75
Bab 75 Minuman
76
Bab 76 Menculik?
77
Bab 77 Tidak Mengundang
78
Bab 78 Membutuhkan
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81 Memperburuk
82
Bab 82 Pemutusan
83
Bab 83 Apa Kami Terlambat?
84
Bab 84 Aridiya Takut
85
Bab 85 Pura-Pura Tidur
86
Bab 86 Tidak Mengenal
87
Bab 87 Apa Maksudmu?
88
Bab 88 Dia Tidak Bisu?
89
Bab 89 Takut
90
Bab 90 Kejam
91
Bab 91 Setia atau?
92
Bab 92 Disita
93
Bab 93 Siapa Yang Menyuruhmu?
94
Bab 94 Bantai
95
Bab 95 Bersahutan
96
Bab 96 Kata Keramat
97
Bab 97 Buah Busuk
98
Bab 98 Uhukkk!
99
Bab 99 Membantai 100 Orang
100
Bab 100 Saat Yang Tepat
101
Bab 101 Tidak Ingin Percaya
102
Bukan Update
103
Bab 102 "1 Tahun Lalu"
104
Bab 103 Melacak
105
Bab 104 Mendesak
106
Bab 105 Permata Indah
107
Bab 106 Dia Gila
108
Bab 107 Bukan Aku
109
Bab 108 Terharu
110
Bab 109 ABC
111
Bab 110 Bahasa Apa?
112
Bab 111 Berapa Bahasa?
113
Bab 112 Makan
114
Bab 113 Aku Tidak Bisa
115
Bab 114 Sabar
116
Bab 115 Keajaiban
117
Bab 116 Hanya Ingin Tidur
118
Bab 117 Kerupuk Plus
119
Bab 118 Tidak Mengantuk
120
Bab 119 Siapa Aku?
121
Bab 120 Tuan Muda
122
Bab 121 Pura-Pura
123
Bab 122 Ledakkan
124
Bab 123 Diana!
125
Bab 124 Bermalam
126
Bab 125 Simpanan?
127
Bab 126 Berlutut
128
Bab 127 IMO
129
Bab 128 Kabar Hoax
130
Bab 129 Minta Maaf!
131
Bab 130 Membela
132
Bab 131 Tanyakan Langsung
133
Bab 132 Ketua Imo?
134
Bab 133 Mencari Tahu
135
Bab 134 Identitas Bocor
136
Bab 135 Tidak Mungkin Dia
137
Bab 136 Genting
138
Bab 137 Tidak Ada Rahasia
139
Bab 138 Berkelahi
140
Bab 139 Tahan
141
Bab 140 Pusat Perhatian
142
Bab 141 Sarver Oleng
143
Bab 142 Alasan
144
Bab 143 Ingin Melindungi
145
Bab 144 Mengetahui
146
Bab 145 Kesayangan Ivan
147
Bab 146 Pertanyaan Yang Sama
148
Bab 147 Istimewa
149
Bab 148 Target
150
Bab 149 Tidak Boleh Menderita Lagi
151
Bab 150 Ku Serahkan
152
Bab 151 Obat
153
Bab 152 Tidak Punya Otak
154
Bab 153 Di Luar Dugaanku
155
Bab 154 Tepislah
156
Bab 155 Harta Atau Nyawa
157
Bab 156 Meninggalkanmu
158
Bab 157 Cara Mati
159
Bab 158 Iblis Betina
160
Bab 159 Anda Yang Diajarkan
161
Bab 160 Jangan Keterlaluan
162
Bab 161 Doar
163
Bab 162 Sainganmu
164
Bab 163 Menagih
165
Bab 164 Biarkan Saja
166
Bab 165 Perjuangkan
167
Bab 166 Tidak Murni
168
Bab 167 Mutilasi
169
Bab 168 Mendata
170
Bab 169
171
Bab 170
172
Bab 171 Pengkhianat
173
Bab 172
174
Bab 173 Janji Makan Malam
175
Bab 174 Memukau
176
Bab 175 Masa Lalu Aridya
177
Bab 176 Rencana Gagal
178
Bab 177 Mimpi Buruk
179
Bab 178 Dekapan
180
Bab 179 Kembali padaku
181
Bab 180 Aku Ikut
182
bab 181 Air Minyak
183
Bab 182 Orang Ketiga
184
Bab 183 Bawa Dillah Bersamamu
185
Bab 184 Ganti Mobil
186
Bab 185 Kakak?
187
Bab 186 Dia Memang Cerdas
188
Bab 187 Biar Waktu Yang Menjawab
189
Bab 188 Saling Menyayangi
190
Bab 189 Rumah Seram
191
Bab 190 Gunung Rindu
192
Bab 191 Musibah Mebawa Berkah
193
Bab 192 No Name
194
Bab 193 Masa Lalu Jennifer
195
Bab 194 Kehilangan Jejak
196
Bab 195 Dillah Pingsan
197
Bab 196 7 Turunan 7 Tanjakan
198
Bab 197 Jennifer
199
Bab 198 Kaget
200
Bab 199 Hampa
201
Bab 200 Privasi
202
Bab 201 Ancaman Jennifer
203
Bab 202 Kesedihan Dillah
204
Bab 203 Dendam lama
205
Bab 204 Setengah Tiang
206
Bab 205 Sang Penyelamat
207
Bab 206 Flash Back
208
Bab 207 Aku Masih Normal
209
Bab 208 Jangan Terlalu Keras
210
Bab 209 Charlienya Angel
211
Bab 210
212
Bab 211 Hukuman Apa?
213
Bab 212
214
Bab 213
215
Bab 214 Masuk Tanpa Izin
216
Bab 215 Pengalihan
217
Bab 216 Mencariku?
218
Bab 217
219
Bab 218
220
Bab 219
221
Bab 220
222
Bab 221
223
Bab 222
224
Bab 223
225
Bab 224
226
Bab 225
227
Bab 226 Cincin
228
Bab 227 Kehancuran
229
Bab 228 Bangkrut
230
Bab 229
231
Bab 230
232
Bab 231 T779-20
233
Bab 232 Akan Ada Hujan Bintang
234
Bab 233 Merindukanku?
235
Bab 234 Mimpi Yang Terwujud
236
Bab 235 Diselimuti
237
Bab 236 Ditolak Sistem
238
Bab 237 Bukan Dia
239
Bab 238 Terkejut
240
Bab 239 Pengorbanan
241
Bab 240 Sulit Percaya
242
Bab 241 Tawaran Danu
243
Bab 242
244
Bab 243
245
Bab 244
246
Bab 245 Drama
247
Bab 246
248
Bab 247
249
Bab 248
250
Bab 249
251
Bab 250
252
Bab 251
253
Bab 252
254
Bab 253
255
Bab 254
256
Bab 255
257
Bab 256
258
Bab 257
259
Bab 258 MG
260
Bab 259 Di Balik Layar
261
Bab 260 Batal
262
Bab 261 Menyusun Rencana
263
Bab 262
264
bab 263
265
Bab 264
266
Bab 265
267
Bab 266
268
Bab 267
269
Bab 268
270
Bab 269
271
Bab 270
272
Bab 271 Memang Pantas
273
Bab 272
274
Bab 273
275
Bab 274
276
Bab 275
277
Bab 276
278
Bab 277
279
Bab 278
280
Bab 279
281
Bab 280
282
Bab 281
283
Bab 282
284
Bab 283
285
Bab 284
286
Bab 285 END
287
Pengumuman dan Ucapan Terima Kasih
288
Promosi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!