Bab 19 ( Detak Jantung )

Happy Reading 😁

Saat jam istirahat, Ara merasa mood-nya untuk makan siang benar-benar hancur. Tadi Angel datang ke kelasnya dan mengatai Ara seorang wanita penggoda dan murahan, bahkan Angel menuding Ara merayu Revan untuk menjadi tutornya hingga mengakibatkan hubungannya dengan Revan putus.

Seisi kelas langsung banyak yang menyindir Ara atau pun mengejeknya secara terang-terangan. Ara benar-benar tidak mau terpancing emosi. Rasanya dia sudah muak selalu di hina dan di rendahkan seperti itu.

Ara memutuskan untuk tidak mendengarkan ocehan yang menurutnya tidak berguna, karena semua yang mereka katakan itu tidak benar. Sikap Ara yang tenang berbanding terbalik dengan Nita yang panas dan memarahi orang-orang yang telah menghina Ara. Nita mengatai semua orang bodoh karena telah dikelabui oleh Angel.

"Udah Nit, biarin aja, lo gak perlu khawatir," Ara menarik tangan Nita dan mengajaknya keluar kelas.

"Gue itu nggak paham dengan pemikiran lo, Ra. Kenapa sih lo enggak mau bales ucapan orang-orang itu, gue jadi greget sendiri sama lo tau nggak sih, Ra." Nita mengomel sambil berjalan mengikuti langkah Ara

Ara masih diam dan membawa Nita masuk ke sebuah ruangan yang banyak berjajar buku-buku yang tidak lain adalah perpustakaan.

Setelah mencari duduk di pojokan, Ara membisikkan sesuatu. "Lo tau nggak, kalau gue kepancing emosi dan marah-marah enggak jelas ke mereka itu, bakal merusak reputasi gue sendiri dan mereka akan semakin tertawa senang, melihat gue mempermalukan diri gue sendiri. Angel emang sengaja ngomong kayak gitu biar gue kepancing sama dia, kalau gue kepancing otomatis mereka bakal simpati sama Angel dan semakin memojokkan gue," jelas Ara panjang lebar memelankan suaranya.

"Terus, langkah lo sekarang gimana kalau udah kayak gini? pasti nama elo juga semakin tercoreng Ra," ucap Nita khawatir.

"Kalau dia nuduh gue merayu Revan dan membuat hubungan mereka putus, Gue bakal melakukan sesuatu yang membuat nama Angel semakin jelek di depan Revan, karena Revan memutuskan mau jadi tutor gue itu semakin membuat Angel panas, tentu gue akan kasih kejutan buat Revan," ucap Ara menyeringai sambil memberikan ponselnya pada Nita

"Oh my God!! Ara lo benar-benar pinter banget!" pekik Nita membuat beberapa orang yang ada di tempat itu menoleh ke arahnya.

"Jangan keras-keras, ini perpus, bisa-bisa kita diusir kalau lo teriak kayak gini." Ara membekap mulut Nita.

"Iya, iya sorry, gue bahagia banget, Ra,, jadi lo ngerekam semuanya pada waktu Angel menghina lo tadi?" Ara mengangguk sambil tersenyum puas.

"Gue udah tahu niat Angel, yang pasti setelah kejadian pagi tadi, gue yakin dia bakal kembali lagi ke gue dan melakukan semua itu, kita lihat aja, Revan bakal benci banget ama dia, kalau gue kasih rekaman ini, jadi gue akan bungkam mulut Angel agar dia gak berani hina gue lagi dengan rekaman itu," ucap Ara.

"Wih keren,, balas dendam terindah," Nita terkekeh.

"Sebenarnya gue bukan orang pendendam, tapi melihat cara Angel yang seperti itu, jelas dia ada maunya, sepertinya dari awal cewek itu emang nggak suka sama gue," ucap Ara.

Nita mangut-mangut.

Berarti selama ini Revan telah di bodohi sama cewek jadi-jadian kaya Angel, luarnya aja kelihatan seperti malaikat tapi ternyata dalamnya busuk kayak setan," ucap Nita geram.

###

'Ra, balik sama gue, ya, sekalian kita mampir ke toko buku buat beli beberapa buku pelajaran yang akan kita pelajari.'

Ara melihat pesan dari Revan sambil menyipitkan matanya, dengan malas ia pun mengetikan balasan pesan tersebut.

'Enggak usah Van, biarin gue beli sendiri bukunya, nanti ada yang marah dan gue nggak mau kalau gue semakin dicap sebagai cewek penggoda,'

Ara tersenyum puas, dia tidak akan diam saja di perlakukan mantan kekasih Revan itu.

Ddrrrttt!

Tiba-tiba ponselnya bergetar, Ara memutar bola matanya malas melihat siapa yang menelepon.

"Halo,"

"Halo, Ra, siapa yang ngatain lo cewek penggoda? bilang ke gue, Ra!"

"Ya, siapa lagi yang marah kalau lihat lo ngajak gue pulang bareng?"

"Angel? gue sama dia udah putus, gak akan ada yang marah, pokoknya nanti pulang sekolah kita bareng dan beli beberapa buku pelajaran yang kita perlukan, ini juga perintah dari Pak Ridwan,"

Ara benar-benar gedek sama cowok yang pernah di kejarnya itu, kenapa Revan selalu memakai cara yang sama buat bujuk Ara, yaitu Pak Ridwan.

"Tapi gue bawa motor sendiri, gue gak bisa,,!"

"Motor lo di tinggal dulu, ini penting dan darurat!"

Revan langsung mematikan panggilannya sebelum Ara menjawab. Dengan senyum penuh kemenangan dia berjalan menuju pos satpam yang berada di dekat pintu gerbang sekolah.

Entah apa yang dibicarakan oleh Revan kepada satpam yang sedang berjaga itu, terlihat kedua satpam itu mengangguk-angguk patuh.

"Siap den, serahkan semuanya pada kami," jawab salah satu satpam itu.

"Terima kasih, pak." Revan kemudian pergi dari kantor satpam itu.

###

Ara melotot tidak percaya melihat ban belakang motornya tiba-tiba saja bocor, padahal sebelum berangkat tadi Ara sudah mengecek kedua ban-nya dan semuanya baik-baik saja.

"Kenapa gue sial banget, mana Nita udah pulang duluan, Gilang juga udah pulang, terus gue pulangnya gimana donk? mana gak ada bengkel yang deket-deket sini lagi!" gerutu Ara geleng-geleng kepala.

Suasana di sekolah itu juga sudah sepi karena hampir semua siswa pulang tiga puluh menit yang lalu, Ara baru saja selesai bimbingan.

"Kenapa, Ra? ban motor lo bocor?" tanya Revan yang tiba-tiba udah berada di samping motornya.

"Gak tau kenapa nih motor, apes banget sih gue!"

"Ya udah, naik gih, gue anter pulang," ucap Revan sambil menyodorkan helm.

Ara hanya menatap helm itu tanpa mengambilnya.

"Kenapa? lo masih gak mau pulang bareng gue, Ra? gue tahu pasti benci banget ya sama gue, tapi bisa gak lo anggap aja gue sedang menebus semua kesalahan gue. Kita beli buku dan kita akan belajar bersama," ujar Revan tersenyum tulus.

"Motor gue gimana kalau gue pulang bareng lo, Van? biar gue jalan nyari bengkel aja,,,"

"Sini biar pak Asep aja yang bawa ke bengkel, neng,, neng Ara pulang sama aden Revan, tenang aja, motornya saya jagain kok neng, kalau udah jadi nanti langsung kami antar ke rumah pak Adam," ucap salah satu satpam yang bernama pak Asep.

Akhirnya Ara dengan terpaksa menerima helm dari Revan, kemudian naik ke atas motor sportnya.

Revan menstater motornya ketika Ara sudah duduk di atas jok, perlahan motor sport mewah itu keluar dari gerbang sekolah dengan berjalan sedikit lambat.

"Duduknya majuan dikit, Ra, masa duduk di pucuk bamper gitu, sini pegangan gue, ntar lo jatoh, gue gak tau terus gue tinggal gimana?" ucap Revan sambil melihat spion yang menampilkan wajah cantik Ara.

"Gak, gue gak bakal jatoh, ini udah pegangan," ucap Ara.

Revan kesal karena Ara duduknya menjauh, seakan jijik padanya, padahal menurut Revan dia masih wangi meskipun sudah siang dan panas-panasan.

"Pegangan Ra, gue mau ngebut!" seru Revan menarik gasnya.

"AAAAKKK!!!"

Ara terpekik dan langsung memeluk punggung Revan karena hampir terpental ke belakang.

Deg, deg, deg!

Jantung Revan berdetak kencang saat merasakan pelukan Ara yang begitu erat. Apalagi ketika merasakan sesuatu yang kenyal dan besar di punggungnya.

"Van!! jangan ngebut, gila lu, ya!!!"

bersambung.

Maaf tadi malam gak jadi up lagi karena tiba-tiba pusing banget, maaf ya akak readek...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. benang banyak si Revan.. sukses bener itu modusnya.. 🤦‍♀

2025-03-14

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MODUS BNGET SI REVAN..

2023-07-06

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo bukan modus nya Revan,Pasti kerjaannya Angel..

2023-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Sesak )
2 Bab 2 ( Patah Hati )
3 Bab 3 ( Di Permalukan )
4 Bab 4 ( Harus move on )
5 Bab 5 ( 100 soal )
6 Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7 Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8 Bab 8 (Jauhi Dia)
9 Bab 9 ( Murid Baru )
10 Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11 Bab 11 ( Revan Cemburu )
12 Bab 12 ( Siasat Angel )
13 Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14 Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15 Bab 15 ( Revan Berubah )
16 Bab 16 ( Hasutan Angel )
17 Bab 17 ( Bersitegang )
18 Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19 Bab 19 ( Detak Jantung )
20 Bab 20 ( Modus )
21 Bab 21 ( Warung Bakso )
22 Bab 22 ( Berjuang )
23 Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24 Bab 24 ( Revan & Raka )
25 Bab 25 ( Perdebatan )
26 Bab 26 ( Gue Janji )
27 Bab 27
28 Bab 28 ( Ancaman Ara )
29 Bab 29 ( Penjebakan )
30 Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31 Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32 Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33 Bab 33 (Belajar Bersama)
34 Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35 Tidak Tahan
36 Ara Milik Revan
37 Jogja
38 First Kiss
39 Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40 Liburan Yang Kacau
41 Masalah Nita dan Gilang
42 Akhir Liburan
43 Janji
44 Janji Putih
45 PANGGIL AKU YANK!
46 Bertemu Kembali
47 Membujuk Aldo
48 Hampir Kebablasan
49 Saingan
50 Berbesar Hati
51 Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52 Sebuah Rahasia
53 Ancaman Cecilia
54 Sama-sama punya masalah
55 Saling Terbuka
56 Keadaan Ayah
57 Meminta Hak
58 Coming soon
59 Malam Pertama
60 Bertemu dengan Cecilia
61 Ara, jangan pergi!
62 Hadiah
63 Terima kasih sayang
64 Buket mawar putih
65 "Ara!! kamu di mana!!"
66 Masakan Spesial
67 Hamil?
68 Meminta Restu
69 Masa lalu mereka
70 Wedding Day
71 Mencari Tahu
72 Masa Lalu
73 Masih Flashback
74 Masalah Yang Belum Selesai
75 Perkara Pil KB
76 Mengajak Rujuk
77 Menjemput Kebahagiaan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 ( Sesak )
2
Bab 2 ( Patah Hati )
3
Bab 3 ( Di Permalukan )
4
Bab 4 ( Harus move on )
5
Bab 5 ( 100 soal )
6
Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7
Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8
Bab 8 (Jauhi Dia)
9
Bab 9 ( Murid Baru )
10
Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11
Bab 11 ( Revan Cemburu )
12
Bab 12 ( Siasat Angel )
13
Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14
Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15
Bab 15 ( Revan Berubah )
16
Bab 16 ( Hasutan Angel )
17
Bab 17 ( Bersitegang )
18
Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19
Bab 19 ( Detak Jantung )
20
Bab 20 ( Modus )
21
Bab 21 ( Warung Bakso )
22
Bab 22 ( Berjuang )
23
Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24
Bab 24 ( Revan & Raka )
25
Bab 25 ( Perdebatan )
26
Bab 26 ( Gue Janji )
27
Bab 27
28
Bab 28 ( Ancaman Ara )
29
Bab 29 ( Penjebakan )
30
Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31
Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32
Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33
Bab 33 (Belajar Bersama)
34
Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35
Tidak Tahan
36
Ara Milik Revan
37
Jogja
38
First Kiss
39
Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40
Liburan Yang Kacau
41
Masalah Nita dan Gilang
42
Akhir Liburan
43
Janji
44
Janji Putih
45
PANGGIL AKU YANK!
46
Bertemu Kembali
47
Membujuk Aldo
48
Hampir Kebablasan
49
Saingan
50
Berbesar Hati
51
Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52
Sebuah Rahasia
53
Ancaman Cecilia
54
Sama-sama punya masalah
55
Saling Terbuka
56
Keadaan Ayah
57
Meminta Hak
58
Coming soon
59
Malam Pertama
60
Bertemu dengan Cecilia
61
Ara, jangan pergi!
62
Hadiah
63
Terima kasih sayang
64
Buket mawar putih
65
"Ara!! kamu di mana!!"
66
Masakan Spesial
67
Hamil?
68
Meminta Restu
69
Masa lalu mereka
70
Wedding Day
71
Mencari Tahu
72
Masa Lalu
73
Masih Flashback
74
Masalah Yang Belum Selesai
75
Perkara Pil KB
76
Mengajak Rujuk
77
Menjemput Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!