Bab 14 ( Terlambat Menyadari )

Happy Reading 😊

"Ayo donk, Ra?" Gilang memohon pada Ara dengan menangkupkan kedua tangannya di depan dada, sedangkan Ara hanya memutar bola matanya malas.

"Gue gak mau di sogok makanan atau barang lagi!" ucap Ara.

"Ya udah, Lo mau di kasih apa sama Gue, bilang aja, Ra. Gue pasti bakal mengabulkan permintaan Lo," jawab Gilang semangat.

Ara terlihat berpikir.

"Lo mau jadi tutor Gue, gantiin Revan?" tanya Ara membuat Gilang mengerutkan keningnya.

"Memangnya Lo kesulitan dalam bidang mata pelajaran apa? Gue pasti bantu asalkan bukan pelajaran matematika, musuh Gue itu!" Ara melongo tidak percaya.

Belum juga gadis itu mengatakan pelajaran apa, tetapi Gilang sudah menjawabnya terlebih dahulu dengan jawaban yang membuat Ara menghela napas.

"Ya udah deh, gak jadi!" Ara kembali melangkah.

"Eh,, Ra, tunggu!" seru Gilang membuat berapa orang yang menatap ke arah mereka. Ara menghentikan langkahnya karena tatapan banyak orang.

'Kenapa jadi kaya pasangan kekasih yang sedang bertengkar?' batin Ara kesal.

Akhirnya setelah berdebat yang melelahkan, Ara terpaksa menuruti keinginan Gilang yang tetep ngotot mengantarkannya pulang.

"Jangan cemberut gitu dong, katanya kita ini sahabat, kan sah-sah aja gue nganterin lu pulang, jujur selama ini gue belum bisa berteman baik dengan siswa lainnya, hanya Elo yang bisa membuat gue nyaman, Ra," ucap Gilang serius menatap ke depan, sedangkan Ara hanya melirik sekilas ke arah Gilang.

Memang benar yang dikatakan Gilang bahwa sepertinya cowok itu sedikit memilih teman, karena sejak awal masuk sekolah, Gilang tidak pernah terlihat dekat dengan satu murid pun selain Ara.

Dan Ara bisa melihat ketulusan Gilang tanpa modus embel-embelnya. Gilang sepertinya memang cowok yang baik, mungkin saja kalau untuk menjadi sahabatnya, Ara siap.

"Terima kasih Ra, karena Lo mau jadi sahabat Gue," ucap Gilang tersenyum.

"Iya, asalkan jangan modus." Gilang tergelak mendengar jawaban Ara.

Sejujurnya cowok itu memang sedikit tertarik kepada Ara, tetapi Gilang masih mampu mengontrol dirinya agar tidak membuka hati untuk gadis ini, karena ia tahu Ara masih terluka karena ulah Revan.

Jangan tanya siapa yang mengatakan atau bercerita kepada Gilang tentang masalah Revan dan Ara, karena berita waktu itu sudah menjadi konsumsi publik di sekolah. Maka dari itu Gilang juga ingin Ara tidak berpikir macam-macam terhadapnya dan juga Gilang bisa menolong Ara dan membuatnya tidak bersedih lagi.

Namun Gilang tidak pernah melihat sisi sedih dari gadis itu, bahkan saat tadi ia melihat Revan yang menariknya, terlihat Ara sangat kuat. Gilang merasa Ara memang gadis yang tangguh dan dari itu gilang merasa tertarik padanya.

Di sisi lain.

Revan masuk ke dalam rumahnya dan disambut oleh senyuman dari sang Bunda. Mendekat dan menyalami tangan bundanya yang masih tersenyum itu. "Ada apa, Bun? kenapa senyum-senyum seperti itu?" tanya Revan.

"Nggak ada apa-apa Bang, Bunda cuma ingin bilang sama Abang, kalau lusa Bunda sama Ayah akan pergi ke Jerman buat nengok Opa sama Oma di sana, adik kamu juga mau ditengokin, Abang sama Raka gak papa kan ditinggal?" tanya Aulia.

"Ya nggak papa lah Bun, Abang dan Raka kan udah gede, nanti bawain oleh-oleh aja buat kita," jawab Revan tersenyum.

"Ya udah, Abang mandi dulu terus sholat, habis itu langsung ke ruang makan, ya?" Revan mengangguk dan naik ke lantai atas.

Setelah melakukan aktifitasnya mandi, sholat dan makan siang, Revan kembali ke kamar nya, membuka ponsel dan melihat nomer Ara yang masih belum mau menyimpan nomernya. Revan mendesah kasar, entah kenapa rasanya sakit saat di acuhkan oleh Ara.

'Apa ini balasan dari Elo, Ra. Dulu Gue udah nyakitin Lo berkali-kali, tapi dengan Lo yang gak mau nyimpen nomer Gue kek gini, rasanya udah sakit banget, gimana dulu sikap Gue ke Elo yang dengan terang-terangan nolak Elo di depan umum, maafin Gue, Ra. Gue janji bakal nebus semua kesalahan yang Gue buat," gumam Revan masih memandang nomer Ara.

Tiba-tiba layarnya menyala, tertera nama My Queen di sana. Entah kenapa sekarang Revan malas harus meladeni sikap Angel yang semakin hari semakin manja.

Meminta ini dan itu, kalau tidak di turuti bakalan ngambek. Entah kemana sikap Angel yang dulu sangat lembut dan dewasa, rasanya sekarang hatinya sudah tidak respek lagi dengan gadis itu.

Revan mematikan ponselnya ketika Angel menghubunginya kembali. Kenapa juga harus aktif kalau nomer Ara tidak pernah mau membalasnya. Sepertinya saat ini Revan telah sadar sepenuhnya kalau memang sejak pertama kali melihat Ara, dia sudah tertarik dan menyukai gadis itu.

Revan ingat, awal kebenciannya terhadap Ara adalah pada saat Angel memberikan foto Ara tengah menggandeng lengan seorang pria paruh baya memasuki hotel.

"Gue sekarang gak peduli, meskipun Lo benar atau gak seperti yang ada di dalam foto itu, Gue tetep akan memperjuangkan Lo, Ra."

Revan menyesal, dia sudah meyakinkan dirinya bahwa memang sejak awal dia sudah menyukai Ara.

###

"Revan berangkat dulu, Assalamualaikum," ucap Revan setelah menyalami tangan Aulia dan Sandi.

Kemudian dia bergegas masuk ke dalam mobilnya, senyum mengembang selalu tampil di wajahnya. Pagi ini Revan akan menjemput Ara untuk berangkat ke sekolah bersama-sama.

Pada saat sudah hampir sampai di rumah Adam, terlihat Ara keluar bersama seorang gadis cantik berseragam biru-putih yang dia tahu itu adalah Sifa, teman dari Raka.

Sepertinya ini kesempatan Revan untuk mendekati Ara dengan adanya Sifa dengan modus mengantar ke sekolah. Belum sampai di depan gerbang tiba-tiba ada mobil mewah sport menyalipnya dan berhenti tepat di depan Ara dan Sifa.

"Sial!" Revan memukul setirnya kala melihat siapa yang keluar dari dalam mobil itu.

Gilang dengan senyuman lebar membuka pintu depan samping kemudi untuk Ara, di susul dengan Sifa yang masuk ke kursi belakang.

"Sekarang Lo bisa selangkah di depan Gue, Gilang. Tapi lain kali gak akan Gue biarin Lo menang!" Batin Revan menahan amarah dan cemburu.

Di sisi lain.

"Kak Gilang ini pacarnya kak Ara, ya?" tanya Sifa menggoda. "Cie, cie, telinga kak Gilang memerah," seru Sifa membuat Ara langsung menoleh ke arah gilang.

"Kenapa telinganya memerah?" tanya Ara polos sambil memandang Gilang dengan lekat.

Gilang merasa gugup dan sangat malu ketika di lihat oleh Ara seperti itu. Cowok itu berdehem untuk mengurangi kegugupan nya.

"Cie, kak Gilang gugup!" seru Sifa masih menggoda.

Ara yang masih belum paham semakin melihat Gilang sambil menghadap kan tubuhnya pada cowok tersebut. "Ra, jangan ganggu konsentrasi Gue, lagi nyetir ni!" ucap Gilang mali karena tatapan Ara.

"Emangnya gue ganggu konsentrasi, Lo, kan Gue gak ngapa-ngapain," jawab Ara meluruskan tubuhnya menghadap ke depan kembali.

"Dengan Lo lihatin Gue terus itu buat Gue gak konsen tau gak!"

"Hah!"

Bersambung.

Terima kasih untuk semuanya yang udah kasih dukungan buat othor, kasih semangat lagi ya dengan cara vote dan kopi buat othor 🥰🥺

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Dia cuman mampaatin loe aja ,Bego..

2023-06-02

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

kenapa gak Vero aja??

2023-06-02

0

Eko Wardiyanto

Eko Wardiyanto

seingat q udah pernah baca novel ini , tpi tetap q BCA ulang aja wkkkkk soalny seru

2023-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Sesak )
2 Bab 2 ( Patah Hati )
3 Bab 3 ( Di Permalukan )
4 Bab 4 ( Harus move on )
5 Bab 5 ( 100 soal )
6 Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7 Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8 Bab 8 (Jauhi Dia)
9 Bab 9 ( Murid Baru )
10 Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11 Bab 11 ( Revan Cemburu )
12 Bab 12 ( Siasat Angel )
13 Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14 Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15 Bab 15 ( Revan Berubah )
16 Bab 16 ( Hasutan Angel )
17 Bab 17 ( Bersitegang )
18 Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19 Bab 19 ( Detak Jantung )
20 Bab 20 ( Modus )
21 Bab 21 ( Warung Bakso )
22 Bab 22 ( Berjuang )
23 Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24 Bab 24 ( Revan & Raka )
25 Bab 25 ( Perdebatan )
26 Bab 26 ( Gue Janji )
27 Bab 27
28 Bab 28 ( Ancaman Ara )
29 Bab 29 ( Penjebakan )
30 Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31 Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32 Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33 Bab 33 (Belajar Bersama)
34 Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35 Tidak Tahan
36 Ara Milik Revan
37 Jogja
38 First Kiss
39 Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40 Liburan Yang Kacau
41 Masalah Nita dan Gilang
42 Akhir Liburan
43 Janji
44 Janji Putih
45 PANGGIL AKU YANK!
46 Bertemu Kembali
47 Membujuk Aldo
48 Hampir Kebablasan
49 Saingan
50 Berbesar Hati
51 Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52 Sebuah Rahasia
53 Ancaman Cecilia
54 Sama-sama punya masalah
55 Saling Terbuka
56 Keadaan Ayah
57 Meminta Hak
58 Coming soon
59 Malam Pertama
60 Bertemu dengan Cecilia
61 Ara, jangan pergi!
62 Hadiah
63 Terima kasih sayang
64 Buket mawar putih
65 "Ara!! kamu di mana!!"
66 Masakan Spesial
67 Hamil?
68 Meminta Restu
69 Masa lalu mereka
70 Wedding Day
71 Mencari Tahu
72 Masa Lalu
73 Masih Flashback
74 Masalah Yang Belum Selesai
75 Perkara Pil KB
76 Mengajak Rujuk
77 Menjemput Kebahagiaan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 ( Sesak )
2
Bab 2 ( Patah Hati )
3
Bab 3 ( Di Permalukan )
4
Bab 4 ( Harus move on )
5
Bab 5 ( 100 soal )
6
Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7
Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8
Bab 8 (Jauhi Dia)
9
Bab 9 ( Murid Baru )
10
Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11
Bab 11 ( Revan Cemburu )
12
Bab 12 ( Siasat Angel )
13
Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14
Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15
Bab 15 ( Revan Berubah )
16
Bab 16 ( Hasutan Angel )
17
Bab 17 ( Bersitegang )
18
Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19
Bab 19 ( Detak Jantung )
20
Bab 20 ( Modus )
21
Bab 21 ( Warung Bakso )
22
Bab 22 ( Berjuang )
23
Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24
Bab 24 ( Revan & Raka )
25
Bab 25 ( Perdebatan )
26
Bab 26 ( Gue Janji )
27
Bab 27
28
Bab 28 ( Ancaman Ara )
29
Bab 29 ( Penjebakan )
30
Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31
Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32
Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33
Bab 33 (Belajar Bersama)
34
Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35
Tidak Tahan
36
Ara Milik Revan
37
Jogja
38
First Kiss
39
Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40
Liburan Yang Kacau
41
Masalah Nita dan Gilang
42
Akhir Liburan
43
Janji
44
Janji Putih
45
PANGGIL AKU YANK!
46
Bertemu Kembali
47
Membujuk Aldo
48
Hampir Kebablasan
49
Saingan
50
Berbesar Hati
51
Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52
Sebuah Rahasia
53
Ancaman Cecilia
54
Sama-sama punya masalah
55
Saling Terbuka
56
Keadaan Ayah
57
Meminta Hak
58
Coming soon
59
Malam Pertama
60
Bertemu dengan Cecilia
61
Ara, jangan pergi!
62
Hadiah
63
Terima kasih sayang
64
Buket mawar putih
65
"Ara!! kamu di mana!!"
66
Masakan Spesial
67
Hamil?
68
Meminta Restu
69
Masa lalu mereka
70
Wedding Day
71
Mencari Tahu
72
Masa Lalu
73
Masih Flashback
74
Masalah Yang Belum Selesai
75
Perkara Pil KB
76
Mengajak Rujuk
77
Menjemput Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!