Bab 11 ( Revan Cemburu )

Happy Reading

Ara keluar dari ruang Pak Ridwan dengan wajah kesal dan menahan amarah karena harus menuruti permintaan wali kelas sekaligus guru matematika itu, sedangkan Revan masih berada di ruangan itu dengan senyum mengembang.

“Terima kasih, Pak, karena telah mengabulkan permintaan saya,” ucap Revan yang di angguki langsung oleh Guru tersebut.

Menjadi tutor (pembimbing) untuk Ara adalah idenya Revan, sepertinya dia memang benar-benar sudah bertekad kali ini untuk bisa mendekati Ara. Salah satunya dengan cara seperti itu.

“Iya, Nak Revan, lagi pula Ara memang butuh di bimbing, semoga nanti ke depannya Ara bisa lebih baik lagi, dan mendapatkan nilai yang baik.”

“Iya pak, saya akan berusaha membuat Ara mendapatkan nilai sempurna di bidang pelajaran matematika, kalau begitu saya permisi dulu” pamit Revan kemudian keluar dari ruangan wakil kepala sekolah itu.

Selama seminggu ini Revan menyelidiki tentang Ara dan tahu bahwa gadis itu sedang mendapatkan ujian berat dalam hidupnya, yaitu harus menyerahkan jawaban dari 100 soal matematika yang di berikan oleh Pak Ridwan.

Tentu saja Revan juga tahu kalau Ara termasuk siswi yang selalu mendapatkan nilai buruk dalam bidang mata pelajaran itu.

Dengan senyum mengembang Revan kembali ke kelasnya dan melihat Vero berjalan melewatinya.

Revan mengernyit melihat wajah Vero yang terlihat sedikit berbeda. Memang setelah kejadian di mana Revan menyuruh Vero untuk menjauhi Ara, membuat hubungan dua sahabat itu menjadi sedikit renggang.

Vero yang lebih pendiam dan selalu menghindar dari Revan, membuat putra Aulia itu merasa tidak nyaman.

Sedangkan di sisi lain.

Ara menutup wajahnya dengan kedua tangan, mengusap kasar karena masih kesal, kemudian menghempaskan tubuhnya di bangku dan merosot. Kesal sekali rasanya ketika dia harus berhadapan dengan Revan lagi.

“Kenapa, Ra? Apa Pak Ridwan marahin Lo lagi?” tanya Nita.

“Lebih dari itu, Nit,, dia nyari tutor buat Gue, kan aneh banget, mending belajar ke rumah Pak Ridwan dari pada tutor-nya ‘Dia’, bukannya bikin semangat, tapi makin males!” jawab Ara dengan wajah menahan Amarah.

“Emangnya ‘Dia’ siapa?” tanya Nita penasaran.

“Ra, udah makan, belum?” tiba-tiba terdengar suara cowok dari arah pintu.

Ara dan Nita menoleh, melihat Vero menyunggingkan senyumnya. “Hai, Vero!” seru Nita melambaikan tangan ke arah cowok tampan itu.

Vero menanggapi dengan senyum khasnya. “Gue mau ngajak Lo ke kantin, Ra,” ucap Vero menatap Ara.

“Gue barusan aja selesai makan, Ver, sory,” jawab Ara merasa tidak enak.

“Ara terus yang di ajak, kapan aku di ajak, ya?” sindir Nita.

Vero hanya tertawa kecil menanggapi guyonan Nita, bukan iri tapi karena Nita juga tahu kalau sebenarnya Vero memang menyukai Ara.

“Kalau begitu temani Gue aja, ya?” Vero memaksa.

Ara menoleh ke arah Nita yang malah menggoda dengan menaik turunkan alisnya. “Udah sono, nanti kalau Gilang dateng nyari Lo, biar Gue yang urus,” usir Nita.

Sahabat Ara itu memang menyukai Gilang sejak pertama kali melihat. Nita berniat mendekati cowok itu dan berharap Ara akan bersama Vero.

Akhirnya dengan terpaksa Ara mengikuti ajakan Vero.

“Sebenarnya Gue mau ngomong sesuatu ke Elo, Ra, tapi gak di sini,” ucap Vero menatap Ara dengan tatapan yang sulit di artikan.

“Emangnya mau ngomong apa? Kenapa gak bisa di sini?” Ara memandang sekeliling, tempat yang begitu ramai oleh para siswa yang sedang makan.

“Ikut Gue, yuk!” Ara tersentak ketika Vero tiba-tiba menggenggam tangannya lembut dan membawanya ke arah belakang gedung sekolah.

“Ver, apaan sih, narik Gue ke sini segala!” seru Ara tidak suka.

“Maaf, Ra." Ara tersenyum menatap Vero.

"Memangnya Lo mau kasih Gue kejutan, sampe bawa Gue ke tempat sepi ini?" Vero menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Rasanya sangat gugup dia saat ini, tapi hatinya sudah mempersiapkan hari ini sejak beberapa hari yang lalu.

"Gue harus ngomong ke Elo, udah lama Gue nyimpen ini sendiri dan Gue harus ungkapin semuanya sekarang,” ucap Vero menatap manik hitam Ara.

Cowok itu mendekat dan meraih jemari Ara lalu menggenggamnya erat.

Ara terkesiap melihat tingkah Vero yang tiba-tiba berubah menjadi sedikit agresif padanya. Mencoba menarik tangannya tetapi tidak bisa karena Vero menggenggamnya kuat.

“Izinin Gue ngomong sebentar, Ra, sebenarnya Gue udah lama nyimpen perasaan ini sama Elo, Gue jatuh cinta sama Lo, Ra,” ucap Vero mengungkapkan isi hatinya yang selama ini di pendam.

Tidak basa basi dan langsung pada intinya.

Ara masih menatap dengan pandangan tidak percaya, matanya membola dan mulutnya menganga.

Di sebuah sudut sana ada seseorang yang sedang mengepalkan tangannya kuat, tiba-tiba matanya semakin melotot sempurna kala melihat Vero yang tiba-tiba memeluk Ara.

Revan, tidak pernah percaya kalau dia bisa merasakan kesal, marah dan sakit yang seperti ini sebelumnya. Melihat Ara yang di peluk oleh seorang pria dan pria itu adalah sahabatnya sendiri, darah Revan seakan mendidih.

Tiba-tiba kakinya melangkah lebar mendekati kedua pasangan itu. Ara terkejut saat tiba-tiba Revan datang dan menarik Vero.

"Brengsek!!"

Bugh!!

Revan memukul Vero tepat di rahangnya. Seketika Ara menjerit saat melihat Vero tersungkur di tanah.

"Hentikan, Revan!! jangan pukul Vero!"

Revan tidak peduli dengan teriakan Ara, semakin Ara membela Vero, Revan semakin kalap, apa cowok itu tidak ingat kalau yang di pukul itu adalah sahabat baiknya sendiri.

Ara masih berteriak dan itu mengundang para siswa dan siswi untuk datang ke arah sumber suara yang ada di belakang gedung itu.

Romi dan Gilang juga melihat adegan di mana Revan dan Vero baku hantam.

"Hentikan!!" Ara memakai tubuhnya untuk melindungi Vero yang sudah tampak kacau dan babak belur akibat ulah Revan, tidak ada yang berani melerai perkelahian mereka karena mereka tidak mau menyinggung Revan. Bahkan Romi juga hanya diam melihat Revan yang memukuli Vero seperti itu. Dia tahu kalau Revan tidak bisa di lawan.

"Hei, apa yang Lo lakuin, lepas!!!" seru Ara saat Revan membawa Ara pergi dari sana dengan dengan kekacauan itu.

Romi langsung berlari ke arah Vero yang akan mengejar Revan dan Ara. "Udah, biarin mereka ngomong berdua dulu!" ucap Romi menghentikan Vero.

Vero mengepalkan tangannya, kemudian dia berbalik meninggalkan Romi, berjalan ke arah para siswa yang menyingkir takut saat Vero berjalan di tengah membelah kerumunan itu.

Revan membawa Ara ke ruang UKS, masuk kedalamnya kemudian mengunci dari dalam.

"Van, Lo gila ya!! Gue mau keluar!! seru Ara menatap tajam ke arah cowok tersebut.

"Ra, please dengerin Gue, Gue gak akan apa-apain, Lo?" Ara tidak memperdulikan Revan, gadis itu langsung mendorong tubuh Revan dan berlari ke arah pintu yang terkunci itu.

"Dasar cowok gila!!" gumam Ara memegang handle pintu. Tiba-tiba tubuhnya di peluk Revan dari belakang dan hal itu sukses membuat jantung Ara berdetak kencang.

"Gue bisa gila Ra, kalau Lo terus bersikap kayak gini!" ucap Revan masih memeluk Ara.

Ara harus bersikap tenang agar dia bisa terbebas mudah dari Revan.

"Emang sikap gue kenapa, Van? Ada yang salah?" Tanya Ara sambil menaikkan sebelah alisnya.

Revan membalikkan tubuh Ara hingga mata mereka bertatapan.

"Jangan jauhin gue, dan jangan deket sama cowok lain!" Ara tertawa sinis.

"Lo lupa, Van? Bukannya Lo sendiri yang nyuruh gue buat ngejauhin Elo?"

Skakmatt! Revan tidak bisa menjawab.

"Gue cemburu, Ra."

Bersambung.

Hai akak reader semuanya 🥰

Happy new year 2022 ya 🥳🥳🥳🥳

Insya Allah kalau othor kuat, bakal up satu lagi, tapi nunggu kopi sama bunganya di anter dulu ya ke tempat othor ☕☕☕

Terpopuler

Comments

Srirejeki

Srirejeki

Revan laki laki biadaf mainin hati wanita seenak jidatnya ,bikin aku yg baca ikut emosi padahal hanya novel😭

2025-03-19

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ABG sih mereka.. wajar kalau labil sikapnya...

2025-03-14

0

Johanah Tata

Johanah Tata

asli najiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis baca cerita kayak gini diiiiiiiiiiiiiiiiiih bisa-bisanya dibuat seperti ini. gampang banget dipeluk astaghfirullah murah banget. tolong buatlah cerita yang jangan merendahkan perempuan.

2024-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Sesak )
2 Bab 2 ( Patah Hati )
3 Bab 3 ( Di Permalukan )
4 Bab 4 ( Harus move on )
5 Bab 5 ( 100 soal )
6 Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7 Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8 Bab 8 (Jauhi Dia)
9 Bab 9 ( Murid Baru )
10 Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11 Bab 11 ( Revan Cemburu )
12 Bab 12 ( Siasat Angel )
13 Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14 Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15 Bab 15 ( Revan Berubah )
16 Bab 16 ( Hasutan Angel )
17 Bab 17 ( Bersitegang )
18 Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19 Bab 19 ( Detak Jantung )
20 Bab 20 ( Modus )
21 Bab 21 ( Warung Bakso )
22 Bab 22 ( Berjuang )
23 Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24 Bab 24 ( Revan & Raka )
25 Bab 25 ( Perdebatan )
26 Bab 26 ( Gue Janji )
27 Bab 27
28 Bab 28 ( Ancaman Ara )
29 Bab 29 ( Penjebakan )
30 Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31 Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32 Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33 Bab 33 (Belajar Bersama)
34 Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35 Tidak Tahan
36 Ara Milik Revan
37 Jogja
38 First Kiss
39 Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40 Liburan Yang Kacau
41 Masalah Nita dan Gilang
42 Akhir Liburan
43 Janji
44 Janji Putih
45 PANGGIL AKU YANK!
46 Bertemu Kembali
47 Membujuk Aldo
48 Hampir Kebablasan
49 Saingan
50 Berbesar Hati
51 Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52 Sebuah Rahasia
53 Ancaman Cecilia
54 Sama-sama punya masalah
55 Saling Terbuka
56 Keadaan Ayah
57 Meminta Hak
58 Coming soon
59 Malam Pertama
60 Bertemu dengan Cecilia
61 Ara, jangan pergi!
62 Hadiah
63 Terima kasih sayang
64 Buket mawar putih
65 "Ara!! kamu di mana!!"
66 Masakan Spesial
67 Hamil?
68 Meminta Restu
69 Masa lalu mereka
70 Wedding Day
71 Mencari Tahu
72 Masa Lalu
73 Masih Flashback
74 Masalah Yang Belum Selesai
75 Perkara Pil KB
76 Mengajak Rujuk
77 Menjemput Kebahagiaan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 ( Sesak )
2
Bab 2 ( Patah Hati )
3
Bab 3 ( Di Permalukan )
4
Bab 4 ( Harus move on )
5
Bab 5 ( 100 soal )
6
Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7
Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8
Bab 8 (Jauhi Dia)
9
Bab 9 ( Murid Baru )
10
Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11
Bab 11 ( Revan Cemburu )
12
Bab 12 ( Siasat Angel )
13
Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14
Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15
Bab 15 ( Revan Berubah )
16
Bab 16 ( Hasutan Angel )
17
Bab 17 ( Bersitegang )
18
Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19
Bab 19 ( Detak Jantung )
20
Bab 20 ( Modus )
21
Bab 21 ( Warung Bakso )
22
Bab 22 ( Berjuang )
23
Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24
Bab 24 ( Revan & Raka )
25
Bab 25 ( Perdebatan )
26
Bab 26 ( Gue Janji )
27
Bab 27
28
Bab 28 ( Ancaman Ara )
29
Bab 29 ( Penjebakan )
30
Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31
Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32
Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33
Bab 33 (Belajar Bersama)
34
Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35
Tidak Tahan
36
Ara Milik Revan
37
Jogja
38
First Kiss
39
Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40
Liburan Yang Kacau
41
Masalah Nita dan Gilang
42
Akhir Liburan
43
Janji
44
Janji Putih
45
PANGGIL AKU YANK!
46
Bertemu Kembali
47
Membujuk Aldo
48
Hampir Kebablasan
49
Saingan
50
Berbesar Hati
51
Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52
Sebuah Rahasia
53
Ancaman Cecilia
54
Sama-sama punya masalah
55
Saling Terbuka
56
Keadaan Ayah
57
Meminta Hak
58
Coming soon
59
Malam Pertama
60
Bertemu dengan Cecilia
61
Ara, jangan pergi!
62
Hadiah
63
Terima kasih sayang
64
Buket mawar putih
65
"Ara!! kamu di mana!!"
66
Masakan Spesial
67
Hamil?
68
Meminta Restu
69
Masa lalu mereka
70
Wedding Day
71
Mencari Tahu
72
Masa Lalu
73
Masih Flashback
74
Masalah Yang Belum Selesai
75
Perkara Pil KB
76
Mengajak Rujuk
77
Menjemput Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!