Bab 10 ( Pembimbing Privat )

Happy Reading 😊

"Sayang, kenapa gak jadi makan!!" Seru Angel saat mengikuti Revan yang tiba-tiba pergi dari kantin. Revan menghentikan langkahnya dan menoleh pada sang kekasih.

"Gue gak laper, pengen balik ke kelas dulu," jawab Revan berbohong. Padahal sebenarnya dia tidak mau berlama-lama melihat Ara dengan Gilang yang tampak begitu akrab.

Angel begitu kaget saat Revan menyebut dirinya dengan kata-kata Gue, padahal selama berpacaran Revan selalu menyebutkan Aku-Kamu sama Angel.

"Van!! Kamu udah berubah sekarang! Semakin dingin dan cuek! Hiks!" Angel tidak kuasa menahan tangisnya kala sikap Revan akhir-akhir ini semakin berubah.

"Sekarang kamu udah gak perhatian seperti dulu, biasanya kalau makan nyuapin aku, nawarin aku mau makan apa, tapi akhir-akhir ini kamu gak gitu, lebih cuek dan gak peduli! Aku ada salah apa sama kamu, yank!" Angel menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan hal itu menjadi tontonan para siswa. Revan juga merasa tidak enak hati karena telah menyakiti hati kekasihnya itu.

"Ssttt,, udah jangan nangis, aku mint maaf kalau udah bikin kamu sedih, maaf, sayang, aku lagi banyak pikiran," Revan menyentuh bahu Angel dan mengelusnya.

Kemudian dia menarik lembut tangan kekasihnya itu itu masuk ke dalam kelas, mendudukkan Angel di bangku miliknya yang berada di deretan paling depan.

"Maafin aku, lain kali aku gak akan kaya gini, udah donk jangan menangis lagi, nanti cantiknya hilang loh," bujuk Revan.

Angel yang melihat kekasihnya itu yang kembali berubah lembut akhirnya luluh. "Iya, aku maafin, tapi aku mau sesuatu?" Revan memegang tangan Angel.

"Tuan Ratu mau minta apa, hem?" Angel tersenyum ketika Revan memanggilnya seperti itu.

"Tapi janji harus di turuti," ucap Angel manja.

"Iya, pasti aku turuti,"

"Aku mau nanti malam kita jalan, makan ke restoran mewah yang waktu itu pernah aku ceritakan," Revan mengangguk pasrah.

"Iya, nanti malam kita jalan," jawab Revan tersenyum dan hal itu membuat hati Angel kembali senang.

"Makasih sayang," Revan menghindar ketika Angel ingin memeluknya.

"Kenapa sih gak mau di peluk?" ucap Angel kecewa. Memang selama ini Revan tidak berpacaran wajar, tidak mau peluk-pelukan seperti biasa orang pacaran lakukan.

Kontak fisik mereka hanya berpegang tangan atau pada saat Revan membonceng Angel dan gadis itu memelukku dari belakang.

"Banyak orang, gak baik juga peluk-pelukan di sekolah, nanti bakal jadi bahan gosip kalau ketua OSIS mereka nyontohin yang gak bener," memang yang di ucapkan Revan sangat masuk akal.

Sebenarnya dia juga tidak mau bertingkah berlebihan dalam hubungan itu, menurutnya pelukan atau ciuman itu untuk orang yang lebih dewasa.

###

Gilang memaksa Ara untuk mengantarkan gadis itu pulang ke rumahnya. Setelah melalui perdebatan yang panjang seperti panjangnya gerbong kereta api yang panjangnya 20 gerbong, akhirnya Ara mengiyakan karena sudah lelah berdebat.

Ara bisa melihat kalau Gilang memang cowok yang terlahir kaya, lihat saja mobilnya yang mewah, bisa di bilang dia memang setara dengan Revan, Romi dan Vero. Kayanya tujuh turunan tidak akan habis.

"Depan itu rumah Gue, turun di sini aja," tunjuk Ara dan ke arah gerbang rumah berwarna putih.

"Gue turunin di depan rumah Lo aja, gak sopan kalau Gue turunin Lo di sini," jawab Gilang.

"Iya in aja deh, pusing Gue berdebat terus sama, Lo!" Gilang terkekeh mendengar omelan Ara.

"Suka deh kalau lihat Lo nyerah dan nurut kek gini," ucap Gilang membuat Ara melotot sempurna.

Sumpah demi harga cabai rawit yang tingginya selangit, Ara benar-benar kesal setengah mati dengan Gilang, kalau menurut para cewek-cewek itu Gilang manis, tapi bagi Ara cowok satu itu sangat menyebalkan. Dan dia hanya bisa menurut saja tanpa perlawanan berlebih karena Gilang itu pantang menyerah, selalu bisa mengambil hati Ara yang lagi keras kepalanya.

"Makasih, Gue masuk dulu," ucap Ara membuka pintu mobil.

"Makasih, Ra, Lo temen pertama Gue di sekolah baru, artinya Lo harus jadi sahabat Gue, save nomer Gue ya," ucap Gilang.

"Iya, ya udah aku masuk dulu,"

Gilang mengangguk dan tersenyum, setelah Ara masuk ke dalam rumah, akhirnya Gilang melajukan mobilnya kembali.

###

Revan mengajak Angel ke restoran mewah berbintang lima, tempat yang sangat di inginkan oleh cewek itu. Malam ini Angel tampil begitu cantik, memakai baju mewah dengan riasan tipis di wajahnya, karena Angel tahu kalau Revan tidak suka dengan dandanan yang menor.

Tapi entah kenapa Revan sama sekali tidak terpesona malam ini. Sejak tadi dia merasa gelisah, pikirannya hanya tertuju pada Ara. Cewek itu belum membuka pesan darinya sampai sekarang, membuat Revan kesal setengah mati.

'Gue harus bikin perhitungan sama dia!' batin Revan mengepalkan tangannya.

"Yank, di makan, donk?" ucap Angel tersenyum cantik.

"Iya, ini juga lagi di makan," jawab Revan terpaksa tersenyum ke arah Angel, tapi pikirannya entah kemana.

Akhirnya acara makan malam Revan dan Angel berlangsung hambar. Mungkin hanya Revan yang merakan hal itu. Sedangkan Angel sudah cukup senang bisa makan di tempat yang sangat mewah.

Keesokan harinya.

"ARA!! Otak kamu sebenarnya terbuat dari apa, Hah?" Ara menutup telinga saat Pak Ridwan berteriak di depannya.

"Kenapa masih banyak yang salah?" Lanjut Pak Ridwan kali ini dengan nada yang sedikit rendah. Kalau terus berteriak nanti penyakit darah tingginya kumat dan itu bisa membuatnya tidak bisa mengajar.

"Itu pak, anu, saya sudah berusaha pak, tapi entah kenapa masih salah juga, saya kalau melihat angka-angka seperti itu lama-lama bisa pusing, Pak!" Pak Ridwan menggeleng kan kepalanya.

Pria paruh baya itu menghirup napas dalam-dalam.

"Kalau begitu mulai besok kamu harus les privat pelajaran matematika, dan Bapak sudah mencarikan kamu guru les privat yang bagus, sesuai standar," ucap guru killer itu.

Ara hanya diam saja melihat Pak Ridwan keluar dari ruangannya, setelah beberapa saat kemudian Pak Ridwan kembali bersama seseorang yang membuat jantung Ara serasa mau copot.

"Revan, mulai besok kamu akan menjadi guru les privat Ara, buat dia paham dan mengerti tentang pelajaran matematika, bagaimana?" Ara melongo tidak percaya.

Sedangkan Revan tersenyum penuh arti saat di tunjuk menjadi guru privat Ara.

'Bagus, akhirnya Gue bisa ngasih pelajaran buat Lo, Ra,' batin Revan senang.

"Tapi Pak, kenapa harus dia? Kan masih banyak yang lain?" Seru Ara menolak.

"Menurut Bapak, hanya Revan yang pantas jadi guru privat kamu, karena dia juara matematika, jadi jangan protes lagi!" ucap Pak Ridwan membuat Ara langsung lemas.

Ingin menolak tapi sudah tidak bisa. Ara pasrah, demi mendapatkan nilai yang bagus dia harus siap menghadapi hinaan dari Revan lagi.

'Oke, Ra, kamu harus kuat mental! Jangan lemah! demi bisa naik kelas!' batin Ara.

Sedangkan Revan sedari tadi hanya diam dan matanya masih lekat memandangi Ara, mungkin ini adalah kesempatan untuknya agar bisa mendekati gadis yang sudah tidak tersentuh itu.

'Kali ini Gue gak akan menyia-nyiakan kesempatan ini buat deket sama Lo, Ra.'

Bersambung.

Hai akak reader semuanya, mau kasih info soal novel othor yang judulnya khilaf terindah, pasti pada tanya kenapa kok belum up. Jawaban nya karena novel itu ikut misi dan harus menunggu balasan dari editor dulu, lolos atau tidaknya.

Mudah-mudahan lolos ya, biar bisa nerusin cerita Morgan sama Felicia 🤧

Terpopuler

Comments

Johanah Tata

Johanah Tata

sudah dihina dipermalukan sedemikian rupa ada cerita jadi muridnya hiiiiiiiiiii najis najis

2024-06-14

2

Johanah Tata

Johanah Tata

heran ini cerita gimana... hiiiiiiiiiii males bacanya padahal sudah bagus najiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis ara sama revan

2024-06-14

2

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ARA KN BEDA KELAS SAMA REVAN, KNP RIDWAN TUNJUK REVAN JDI GURU LES PRIVAT ARA

2023-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Sesak )
2 Bab 2 ( Patah Hati )
3 Bab 3 ( Di Permalukan )
4 Bab 4 ( Harus move on )
5 Bab 5 ( 100 soal )
6 Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7 Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8 Bab 8 (Jauhi Dia)
9 Bab 9 ( Murid Baru )
10 Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11 Bab 11 ( Revan Cemburu )
12 Bab 12 ( Siasat Angel )
13 Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14 Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15 Bab 15 ( Revan Berubah )
16 Bab 16 ( Hasutan Angel )
17 Bab 17 ( Bersitegang )
18 Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19 Bab 19 ( Detak Jantung )
20 Bab 20 ( Modus )
21 Bab 21 ( Warung Bakso )
22 Bab 22 ( Berjuang )
23 Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24 Bab 24 ( Revan & Raka )
25 Bab 25 ( Perdebatan )
26 Bab 26 ( Gue Janji )
27 Bab 27
28 Bab 28 ( Ancaman Ara )
29 Bab 29 ( Penjebakan )
30 Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31 Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32 Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33 Bab 33 (Belajar Bersama)
34 Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35 Tidak Tahan
36 Ara Milik Revan
37 Jogja
38 First Kiss
39 Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40 Liburan Yang Kacau
41 Masalah Nita dan Gilang
42 Akhir Liburan
43 Janji
44 Janji Putih
45 PANGGIL AKU YANK!
46 Bertemu Kembali
47 Membujuk Aldo
48 Hampir Kebablasan
49 Saingan
50 Berbesar Hati
51 Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52 Sebuah Rahasia
53 Ancaman Cecilia
54 Sama-sama punya masalah
55 Saling Terbuka
56 Keadaan Ayah
57 Meminta Hak
58 Coming soon
59 Malam Pertama
60 Bertemu dengan Cecilia
61 Ara, jangan pergi!
62 Hadiah
63 Terima kasih sayang
64 Buket mawar putih
65 "Ara!! kamu di mana!!"
66 Masakan Spesial
67 Hamil?
68 Meminta Restu
69 Masa lalu mereka
70 Wedding Day
71 Mencari Tahu
72 Masa Lalu
73 Masih Flashback
74 Masalah Yang Belum Selesai
75 Perkara Pil KB
76 Mengajak Rujuk
77 Menjemput Kebahagiaan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 ( Sesak )
2
Bab 2 ( Patah Hati )
3
Bab 3 ( Di Permalukan )
4
Bab 4 ( Harus move on )
5
Bab 5 ( 100 soal )
6
Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7
Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8
Bab 8 (Jauhi Dia)
9
Bab 9 ( Murid Baru )
10
Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11
Bab 11 ( Revan Cemburu )
12
Bab 12 ( Siasat Angel )
13
Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14
Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15
Bab 15 ( Revan Berubah )
16
Bab 16 ( Hasutan Angel )
17
Bab 17 ( Bersitegang )
18
Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19
Bab 19 ( Detak Jantung )
20
Bab 20 ( Modus )
21
Bab 21 ( Warung Bakso )
22
Bab 22 ( Berjuang )
23
Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24
Bab 24 ( Revan & Raka )
25
Bab 25 ( Perdebatan )
26
Bab 26 ( Gue Janji )
27
Bab 27
28
Bab 28 ( Ancaman Ara )
29
Bab 29 ( Penjebakan )
30
Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31
Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32
Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33
Bab 33 (Belajar Bersama)
34
Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35
Tidak Tahan
36
Ara Milik Revan
37
Jogja
38
First Kiss
39
Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40
Liburan Yang Kacau
41
Masalah Nita dan Gilang
42
Akhir Liburan
43
Janji
44
Janji Putih
45
PANGGIL AKU YANK!
46
Bertemu Kembali
47
Membujuk Aldo
48
Hampir Kebablasan
49
Saingan
50
Berbesar Hati
51
Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52
Sebuah Rahasia
53
Ancaman Cecilia
54
Sama-sama punya masalah
55
Saling Terbuka
56
Keadaan Ayah
57
Meminta Hak
58
Coming soon
59
Malam Pertama
60
Bertemu dengan Cecilia
61
Ara, jangan pergi!
62
Hadiah
63
Terima kasih sayang
64
Buket mawar putih
65
"Ara!! kamu di mana!!"
66
Masakan Spesial
67
Hamil?
68
Meminta Restu
69
Masa lalu mereka
70
Wedding Day
71
Mencari Tahu
72
Masa Lalu
73
Masih Flashback
74
Masalah Yang Belum Selesai
75
Perkara Pil KB
76
Mengajak Rujuk
77
Menjemput Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!