Bab 6 ( Resah dan Gelisah )

Happy Reading 😊

"Makasih ya, yank. Besok jangan lupa jemput," ucap Angel tersenyum.

"Iya," jawab Revan singkat.

"Ehhmm, kok cuma iya doang?" Angel memasang wajah cemberut.

Revan menghela napas.

"Iya, sayang, udah sana masuk, aku juga harus segera pulang, Bunda pasti ngomel-ngomel lagi kalau aku gak pulang tepat waktu," ucap Revan dengan raut wajah yang tampak lelah.

Entah lelah karena apa, apakah dia lelah karena baru saja mengantarkan Angel pergi membeli sepatu baru, atau lelah karena hal lain.

Yang pasti Revan saat ini ingin segera pulang ke rumahnya. Cowok itu langsung masuk ke dalam mobil setelah berpamitan.

Angel tersenyum sambil melambaikan tangan, kemudian gadis itu menatap paper bag yang ada di tangannya dengan tatapan berbinar.

"Akhirnya aku bisa membeli sepatu impianku," gumam Angel.

Tentunya menggunakan uang Revan, meskipun Angel awalnya menolak, tapi mana mungkin Revan tidak akan membayar kan belanjaannya itu, mau di taruh di mana mukanya, sebagai cowoknya Angel, tentu saja Revan gengsi dan tidak mungkin membuat Angel membayar belanjaannya.

Akhirnya gadis itu masuk ke dalam rumahnya yang tidak terlalu besar itu dengan hati yang berbunga. Angel memang mencintai Revan, tapi dia juga cewek yang matre yang akan mengandalkan kekayaan dari keluarga Prayoga.

Sedangkan di sisi lain.

Revan masuk ke dalam kamar dan segera membuka sepatunya, menaruh di tempat khusus kemudian dengan langkah gontai, pria itu langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah dua puluh menit, Revan keluar dari dalam kamar mandi dengan rambut yang basah. Mengambil pakaian di dalam lemari kemudian memakainya.

Revan mendudukkan dirinya di atas ranjang, merebahkan tubuhnya dan mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya.

Revan membuka aplikasi pesan dan men-scroll ke bawah, melihat banyak chat yang masuk di grup maupun dari nomer para fans-nya yang jumlahnya tidak terlalu banyak.

Memang nomer Revan tidak banyak yang tahu karena cowok itu juga tidak suka mengumbar nomer ponsel, hanya teman-teman dekat atau guru dan keluarganya yang memiliki nomernya.

Pada saat pria itu melihat pesan-pesan di Aplikasi berwarna hijau, matanya melihat sebuah nomer yang tidak asing.

Mata Revan memicing melihat nomer tersebut.

Biasanya nomer itu selalu ramai dengan pemberitahuannya, tapi sudah dua minggu ini terlihat sepi tanpa ada pesan yang masuk sama sekali.

Ya, nomer yang sedang di pandang Revan adalah nomer Ara, yang dulu tidak pernah absen memberikan pesan, menanyakan keberadaannya atau hanya sekedar bertanya 'sedang apa'.

Revan ingat gadis itu selalu membuatnya kesal setiap hari karena ulahnya yang hampir setiap jam menerornya dengan pesan-pesan tidak bermanfaat.

Tetapi sejak kejadian di lapangan itu, nomer Ara tidak pernah lagi mengirimkan chat. Entah kenapa ada sebuah rasa yang aneh di sudut hatinya. Kosong dan sepi, itulah yang Revan rasakan saat ini.

Tapi Revan masih tidak tahu apa yang membuatnya merasa seperti itu, rasanya hidupnya kali ini benar-benar berbeda.

Revan melihat foto profil di nomer yang bahkan sampai sekarang tidak dia simpan itu. Foto seorang gadis yang sedang tersenyum dan mengangkat jari tengah dan telunjuknya membentuk huruf V, terlihat sangat imut. Bahkan Revan bisa ikut tersenyum hanya dengan memandang foto itu. Seakan setiap orang yang melihat akan tertarik daya magnet senyuman manis Ara.

Perlahan jemarinya menekan nomer itu. Penasaran, itulah kata-kata yang patut di tunjukan pada cowok jangkung tesebut.

'Lagi apa, Van?'

Itulah kata-kata terakhir di dalam chat tersebut. Hati Revan tergelitik untuk men-scroll pesan dari Ara.

Kedua sudut bibir Revan terangkat ketika dia membaca pesan-pesan konyol dari Ara.

'Revan, udah bangun belum?'

'Van, nanti mau di masakin apa?'

'Gue bawain bekal buat Lo, nanti di makan ya, mudah-mudahan suka.'

'Kenapa sih cuma di read doang, gak di bales-bales, kan Gue nungguin respon Lo.'

Dan masih banyak lagi kata-kata dari Ara yang memang hampir tidak pernah di balas oleh Revan, mungkin bisa di hitung dengan jari balasan yang Revan kirim.

Putra pertama Sandi itu duduk dan bersandar di kepala ranjang, masih betah membaca setiap pesan yang di kirim oleh Ara dalam waktu beberapa bulan ini. Gadis pindahan itu memang sejak awal memperlihatkan ketertarikan nya pada cowok itu.

"Gue ngapain baca pesan-pesan gak jelas kaya gini!" gerutu Revan dalam hati.

Sepertinya dia sudah tersadar dengan apa yang di dilakukannya.

"Apa sebaiknya Gue simpan saja nomernya?"

Revan memutuskan untuk menyimpan nomer Ara. Entah kenapa tiba-tiba dia merasa tertarik untuk menyimpan nomer cewek tersebut.

'Gadis Bodoh 🙄'

Seperti itulah nama yang di ketik oleh Revan untuk menamai nomer Ara.

###

Siang itu di sekolah.

Hari-hari Revan semakin lama terasa semakin berbeda, ada sesuatu yang kurang tapi entah itu apa. Hatinya terasa sepi dan pikirannya mengganjal. Bahkan saat ini cowok itu menjadi sedikit pendiam dan wajahnya terlihat selalu datar.

Revan memutuskan pergi ke kantin pada saat jam istirahat. Romi dan Vero sudah pergi entah kemana, yang jelas mereka hanya mengatakan sedang ada urusan, bukan karena mereka sedang marahan tetapi kedua sahabatnya itu tahu kalau Revan pasti akan pergi ke kelas Angel saat jam istirahat. Tetapi sepertinya kali ini ini Revan tidak mengajak Angel karena ingin melakukan sesuatu.

Tiba-tiba hatinya merasa penasaran dengan gadis yang beberapa hari ini telah mengganggu pikirannya. Sepertinya cowok tersebut ingin sekali melihat wajah gadis itu. Ada rasa yang tidak bisa di jabarkan di hatinya.

"Biasanya dia pergi ke kantin jam-jam segini," batin Revan tersenyum.

Dia pun melangkahkan kakinya ke kantin sekolah dengan jantung yang sudah berdegup tidak menentu.

Setelah duduk di bangku yang di sediakan di kantin itu, mata Revan memperhatikan sekeliling, mencari sosok yang sedari tadi mengganggu pikirannya.

Sudah lima belas menit berlalu, tapi Ara tidak tampak terlihat di kantin itu.

"Apa dia tidak makan di kantin, sepertinya beberapa hari ini dia memang tidak terlihat di sini." Batin Revan.

Pria itu berdiri dan melangkah pergi meninggalkan kantin tersebut.

"Apa dia masih di kelas?"

"Sebaiknya Gue samperin ke kelasnya!" batin Revan.

Akhirnya Revan berjalan menuju ke kelas 11 IPS untuk mencari Ara. Sesaat sesudah sampai Revan menarik napas, dia seperti orang yang tidak sadar telah melakukan hal yang di luar nalar.

"Hei, apa yang Lo lakukan di sini?" Revan menoleh ke arah suara yang sangat dia kenal.

"Berani ya Lo nampakin wajah Lo di kelas Gue, dasar pria brengsek!" Seru Nita dengan mata yang tajam menatap Revan.

Revan menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan dari Nita.

Bersambung.

Maaf akak2 reader 🥺 ternyata semalam belum othor pencet tombol publish, gara-gara udah keburu ngantuk 😭 maaf ya 🙏

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JGN SAMPE LO KYK ADAM YG TROBSESI MNCINTAI BUNDA LO, HINGGA MNGABAIKAN FITRIA.. BGITU FITRIA MNJAUH, DN MMUTUSKN PRJODOHN, BARU SI ADAM KLIMPUNGAN...

2023-07-06

0

Nasi Dianti

Nasi Dianti

y,,yyzu,dfu xu,ir,s

2023-04-12

0

Rapa Rasha

Rapa Rasha

jangan nyesel ya Revan itu kan yg kmu mau supaya Ara gk nemuin kmu dan terlihat oleh mu nah sekarang udah Ara lakuin apa yg kmu mau tpi..... biar Ara bahagia van

2022-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Sesak )
2 Bab 2 ( Patah Hati )
3 Bab 3 ( Di Permalukan )
4 Bab 4 ( Harus move on )
5 Bab 5 ( 100 soal )
6 Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7 Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8 Bab 8 (Jauhi Dia)
9 Bab 9 ( Murid Baru )
10 Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11 Bab 11 ( Revan Cemburu )
12 Bab 12 ( Siasat Angel )
13 Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14 Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15 Bab 15 ( Revan Berubah )
16 Bab 16 ( Hasutan Angel )
17 Bab 17 ( Bersitegang )
18 Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19 Bab 19 ( Detak Jantung )
20 Bab 20 ( Modus )
21 Bab 21 ( Warung Bakso )
22 Bab 22 ( Berjuang )
23 Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24 Bab 24 ( Revan & Raka )
25 Bab 25 ( Perdebatan )
26 Bab 26 ( Gue Janji )
27 Bab 27
28 Bab 28 ( Ancaman Ara )
29 Bab 29 ( Penjebakan )
30 Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31 Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32 Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33 Bab 33 (Belajar Bersama)
34 Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35 Tidak Tahan
36 Ara Milik Revan
37 Jogja
38 First Kiss
39 Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40 Liburan Yang Kacau
41 Masalah Nita dan Gilang
42 Akhir Liburan
43 Janji
44 Janji Putih
45 PANGGIL AKU YANK!
46 Bertemu Kembali
47 Membujuk Aldo
48 Hampir Kebablasan
49 Saingan
50 Berbesar Hati
51 Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52 Sebuah Rahasia
53 Ancaman Cecilia
54 Sama-sama punya masalah
55 Saling Terbuka
56 Keadaan Ayah
57 Meminta Hak
58 Coming soon
59 Malam Pertama
60 Bertemu dengan Cecilia
61 Ara, jangan pergi!
62 Hadiah
63 Terima kasih sayang
64 Buket mawar putih
65 "Ara!! kamu di mana!!"
66 Masakan Spesial
67 Hamil?
68 Meminta Restu
69 Masa lalu mereka
70 Wedding Day
71 Mencari Tahu
72 Masa Lalu
73 Masih Flashback
74 Masalah Yang Belum Selesai
75 Perkara Pil KB
76 Mengajak Rujuk
77 Menjemput Kebahagiaan
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 ( Sesak )
2
Bab 2 ( Patah Hati )
3
Bab 3 ( Di Permalukan )
4
Bab 4 ( Harus move on )
5
Bab 5 ( 100 soal )
6
Bab 6 ( Resah dan Gelisah )
7
Bab 7 ( Tatapan Yang Sulit di Artikan )
8
Bab 8 (Jauhi Dia)
9
Bab 9 ( Murid Baru )
10
Bab 10 ( Pembimbing Privat )
11
Bab 11 ( Revan Cemburu )
12
Bab 12 ( Siasat Angel )
13
Bab 13 ( Sahabat Somplak )
14
Bab 14 ( Terlambat Menyadari )
15
Bab 15 ( Revan Berubah )
16
Bab 16 ( Hasutan Angel )
17
Bab 17 ( Bersitegang )
18
Bab 18 ( Kemarahan Revan )
19
Bab 19 ( Detak Jantung )
20
Bab 20 ( Modus )
21
Bab 21 ( Warung Bakso )
22
Bab 22 ( Berjuang )
23
Bab 23 ( Hanya Obsesi )
24
Bab 24 ( Revan & Raka )
25
Bab 25 ( Perdebatan )
26
Bab 26 ( Gue Janji )
27
Bab 27
28
Bab 28 ( Ancaman Ara )
29
Bab 29 ( Penjebakan )
30
Bab 30 ( Bukan Seperti Yang Di Harapkan )
31
Bab 31 ( Ternyata Memang Kamu )
32
Bab 32 ( Bersaing Secara Sehat )
33
Bab 33 (Belajar Bersama)
34
Bab 34 ( Jalan Untuk Membuka Hati )
35
Tidak Tahan
36
Ara Milik Revan
37
Jogja
38
First Kiss
39
Ada sesuatu dengan Gilang dan Nita
40
Liburan Yang Kacau
41
Masalah Nita dan Gilang
42
Akhir Liburan
43
Janji
44
Janji Putih
45
PANGGIL AKU YANK!
46
Bertemu Kembali
47
Membujuk Aldo
48
Hampir Kebablasan
49
Saingan
50
Berbesar Hati
51
Aku Cinta Kepadamu Tak Terbatas Waktu
52
Sebuah Rahasia
53
Ancaman Cecilia
54
Sama-sama punya masalah
55
Saling Terbuka
56
Keadaan Ayah
57
Meminta Hak
58
Coming soon
59
Malam Pertama
60
Bertemu dengan Cecilia
61
Ara, jangan pergi!
62
Hadiah
63
Terima kasih sayang
64
Buket mawar putih
65
"Ara!! kamu di mana!!"
66
Masakan Spesial
67
Hamil?
68
Meminta Restu
69
Masa lalu mereka
70
Wedding Day
71
Mencari Tahu
72
Masa Lalu
73
Masih Flashback
74
Masalah Yang Belum Selesai
75
Perkara Pil KB
76
Mengajak Rujuk
77
Menjemput Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!