setelah kurang lebih 3 hari kami dirumah oran tua mas raka, lalu kami memilih untuk kembali pulang kerumah
"mas, anterin aku periksa ke dokter yuk?" ajak ku pada mas raka.
"ya sudah, nanti selesai sarapan kita berangkat yah sayang". balas mas raka
setelah selesai sarapan, aku dan mas raka lalu menuju rumah sakit. karena kebetulan dokternya itu temannya mas raka.
"hayy, ka. lo apa kabar?" tanya rania sahabat nya raka waktu kuliah dulu.
"kabar gue baik." balas raka
"oh iya, kenalin.ini istri gue, namanya karina". jelas mas raka
lalu aku dan rania pun berjabat tangan.
"oh ini yah istri lo, cantik.."puji rania padaku
(iya lah, namanya raga gitu dong, pasti jago lah klo milih cewek". ucap mas raka sambil nyengir kuda.
lalu aku pun menyubit pinggangnya
"aduh sayang, kok di cubit sih! sakit tau." ucap mas raka kesakitan
"biarin aja, biar tau rasa". balasku
"sudah...sudah, ucap rania.
oh iya, kalian ke sini mau ngapain?" tanya rania
"ini, mau chek kandungan istri gue." jawab mas raka.
"oh.., silah kan naik mbak."
"udah bisa di usg belum,dok?" tanyaku
"bisa aja sih, karina.cuman jenis kelaminnya sih belum kelihatan, kan kandungannya masih sangat lah muda." jelas dokter rania.
"owh gitu yah dok".jawabku
lalu, rania pun menaruh gel di permukaan perutku, lalu ia memutar-mutar alat yang di pegangnya itu.
"itu bayi kalian,ka ".ucap dokter rania menunjukkan ke layar monitor.
"kok gak jelas gitu sih gambarnya, ran?" tanya mas raka bingung
"iya lah, karena dia belum membentuk sempurna".jelas dokter rania.
setelah selesai kontrol kandungan, kami berhenti di pedagang kaki lima.
"mang, seblaknya 2 yah".pesanku
"baik neng". jawab sang pedagang
sebenarnya sih mas raka keberatan aku ajak mampir disini.
yang alasannya gak higenislah, jorok lah.segala macam.
"ini pesanannya neng!". ucap pedagang
"makasih mang".balas ku
lalu aku menyantap seblakku sangat lahap, sedangkan mas raka hanya di tengokin mulu
"emang bisa abis ya , klo di liatin mulu?" tanya ku
"eh iya sayang nih mas makan kok." balasnya
setelah dimasukkan nya sesuap, ia langsung ketagihan.sampai habis ludes.
"tadi katanya gak higenis, lah itu buktinya ludes juganya".ucapku
"hehehe.., laper yang". jawab mas raka cengengesan
"laper apa doyan? "jawabku memastikan
"hehehe, dua- duanya sih."balasnya sambil senyum.
setelah makan, lalu kami memilih untuk kembali pulang kerumah.
"hmm, mas. dokter tadi temen kamu ya?" tanyaku penasaran.
"iya,knp sayang?" balas mas raka
"ahh, ga papa kok". timpaku
"kamu cemburu ya?" goda mas raka.
"ah, nggak kok. ngapain aku cemburu sama kamu mas. "ucapku cemberut
"they why are you asking that baby?" tanya mas raka.
"ah, sudah lah jangan dibahas".ucapku
"hahaha...., istri aku ngambek ni ye.." goda mas raka
namun aku hanya diam saja, bahkan memalingkan muka dari mas raka.
"huh, sebel deh".geram ku
sesampainya dirumah, aku langsung menyandarkan bokong ku di sofa ruang keluarga kami.
"ya ampun, pinggang ku sakit banget, kaki ku juga nih pegel".keluhku
mas raka yang mendengar keluhanku tadi langsung menghampiriku.
"kenapa sayang? badan kamu pegel yah?" tanya mas raka.
namun tak ada jawaban dari ku
"masih ngambek yah?" tanya mas raka.
dan aku pun masih diam saja. lalu di tariknya kakiku keatas pahanya, lalu dipijikkan oleh mas raka.
"kamu ngapaain sih mas?" tanyaku
"tapi katanya pegal? enakkan?jangan marah lagi dong sayang."
"klo kamu cemburu kan bagus,
berarti kamu sayang sama mas."
mendengar perkataan mas raka ,akhirnya aku senyum.
"gitu dong, kan makin cantik." gombal mas raka
"haa.... itu mas, uhh enaknya...,itu lagi mih pinggang aku sekalian.klo nolong gak boleh separuh-separuh ya?" ucapku menyuruh mas raka
"iya bawell."ucap mas raka
dan berhasil membuatku tertawa..
bersambung...
jangan lupa mampir yh☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments