Seducing Miss Introvert

Seducing Miss Introvert

KIANDRA

"Sudahlah Dad,slow down." Lelaki berkemeja abu itu duduk tenang sembari mengibaskan tangan.

Sebaliknya,pria berusia 85 tahun itu sudah merah padam dengan kerutan di wajah yang makin nampak jelas.

Hampir setengah jam ia mengomel,namun Lelaki itu tetap  santai tanpa beban.

"Aseksual,Gay,Impoten." Pria dengan uban menyelimuti rambut itu menatap tajam. Nafasnya naik turun,membuat kulit putihnya makin memerah.

Meski semua menua,namun keindahan dari dua bola mata yang sipit dan berwarna cokelat terang itu tak pernah berubah.

Pria berkemeja abu itu hanya mengeser punggung sedikit,sembari pura-pura merapikan rambut.

"Itu hanya gosip,Dad." Malas-malas ia menjawab.

"Kalau begitu segeralah menikah." Ayahnya mendengus kesal. "Buktikan kalau itu hanya berita sampah."

"Menikah tidak segampang menjalankan bisnis." Ia masih berbicara dengan nada datar.

Turunan dari mana sikap sombongnya itu? Pria dengan perut membuncit itu pasang wajah masam.

"Lebih baik nikmati masa tua Daddy." Dia melanjutkan. "Daddy sudah tua,jangan terlalu emosional.Kasihan otot-otot Daddy yang terus menegang."

"Memang gara-gara siapa?" Suara nya meninggi dengan alis hampir menyatu.

Sedang si anak hanya menghela nafas jengah,lalu merebahkan punggung ke sofa dan bertopang dagu.

"Apa telinganmu tidak panas dengan gosip yang beredar?" Matanya menyipit,menatap putra yang berperawakan mirip dirinya. "Impoten?" Ia mencemooh. "Jika Daddy yang di gosipkan seperti itu, akan Daddy bawa 5 wanita sekaligus ke atas ranjang."

"Kiandra atau siapa yang membawa 5 wanita ke atas ranjang?" Suara lain menimpali.

Keduanya terkejut.Lebih-lebih Ayah pria yang di panggil Kiandra tersebut.

"Kau sudah selesai memasak,Sayang?" Cepat-cepat ia bersikap manis dengan membawakan baki berisi 3 cangkir yang masih mengepulkan asap,lalu menaruhnya di atas meja ruang keluarga.

"Ibu." Kiandra bangkit dari duduk,kemudian memeluk wanita berusia 78 tahun dengan rambut hitam yang di gelung. Sama sekali tak ada uban di sana,kendati wajah telah layu dan tubuh tak lagi seindah dulu.

"Kian,anakku." Dia memeluk penuh rasa sayang. "Ibu kangen padamu,Nak."

"Aku lebih kangen,Ibu." Kiandra memandang dengan mata berbinar.

Di pegangi kedua tangan wanita itu,lalu di kecup kedua punggung tangannya.

"Dasar pandai berbohong." Wanita yang di panggil Ibu itu terkekeh,seraya mengusap ujung hidung Kiandra dengan jari telunjuk. "Kalau kau memang kangen,tentu akan pulang minimal satu minggu sekali."

Kiandra mengapit lengan Ibu-nya,lalu berbarengan duduk kembali ke sofa. "Ibu yang paling tahu,kenapa aku lebih sering menghabiskan weekend dengan tidur atau bermain game di apartemen." Bibir nya mencerucut,seperti anak kecil yang tengah mengadu.

"Apa kau ingin aku menceramahimu lebih lama?"Ayahnya mendelik dari seberang meja.

Kiandra langsung pindah posisi ke belakang Ibunya,lalu melirik ke arah Ayahnya yang tengah meneguk chamomile tea yang baru saja di suguhkan dengan dahi makin berkerut.

Ibu dan anak anak itu saling pandang dan terkekeh.

Tak lama,Keluarga tersebut telah duduk sambil menikmati teh hangat dan makanan ringan yang di hidangkan.

"Teh buatan Ibu memang berbeda." Kiandra mengalihkan obrolan dengan memuji wanita yang duduk di sebelah.

"Beda dari mana? Ibu hanya menambahkan bunga chamomile kering dari kebun dan menambahkan madu sebagai pengganti gula."

"Pokoknya berbeda." Kiandra meletakkan cangkir yang telah kosong. "Seperti masakan Ibu yang tak ada gantinya,meski aku telah mencoba berbagai masakan di penjuru dunia." Mata cokelat terang nya,cerah memandang wanita dengan pipi yang telah bergelambir dan banyak kerutan di wajah."Seperti rindu yang tak ada gantinya." Ia tergelak,merasa lebay sendiri dengan ucapannya.

"Sejak kapan anak ibu jadi pandai merayu?" Ibu nya ikut geli.

"Kata Dad,aku harus pandai merayu.Supaya dapat istri yang seperti Ibu." Kiandra menunjuk Ayahnya dengan ekor mata.

"Hei,hei,heii.." Dari kursinya si Ayah memperingati.

Kiandra terbahak. Ayahnya yang bak harimau gurun,seketika akan berubah menjadi kucing rumah,jika sudah di sandingkan dengan Ibu nya yang penyayang.

Meski kadang,Ayahnya ia anggap terlalu keras.Namun terbukti, didikannya lah yang menjadikan dia seperti sekarang.

Kiandra memandang kedua orang tuanya yang telah menginjak usia senja.

Terbesit rasa haru dan syukur,bahwa sedewasa ini,Yang Memberi Hidup masih berbaik hati dengan menyehatkan raga kedua orang tuanya. Memberi Kiandra kesempatan lebih, untuk membahagiakan,atau sekedar berbagi waktu seperti saat ini.

Tak sadar bibir Kiandra menipis menatap kedua instan yang tengah asik bercengkraman,seolah dunia ini hanya milik mereka berdua.

Waktu memang tak bisa di lawan. Namun Kiandra bisa melihat,perasaan Ayah dan Ibunya tak berubah,meski fisik tak lagi rupawan.

Perasaan yang tak Kiandra mengerti.

"Kian."

Perlahan mata Kiandra sayu mengingat Kakak perempuannya. Kakak nya pun begitu,cinta membuatnya buta,hingga semua batas dan bahaya di terjang.

"Panggil Kakak nggak!" Wajah marah dari Kakak nya yang berwajah oriental membayang,membuat Kiandra mengulum senyum mengingat kenangan masa kecil mereka yang penuh gurau dan kebahagiaan.

"Kian,aku dan Dave akan menikah."

Wajah Kiandra langsung kaku, mengingat moment itu.

Sudah bertahun-tahun mereka tak bertemu.Bukan,bukannya tak bisa bertemu.Tapi memang Kiandra yang selalu menghindar.

Karena kakak perempuannya juga,Kiandra sampai kini belum bisa membuka hati untuk wanita mana pun.

Kirana,aku harap kau selalu bahagia...Kiandra menunduk dalam.

"Kian." Sentuhan tangan Ibunya membuat Kiandra mengangkat muka. "Ayo makan malam dulu."

Kiandra mengangguk dan tersenyum.

Acara makan malam berlangsung meriah,dengan Kiandra yang membanggakan hasil kerja kerasanya bertahun-tahun,hingga Martahdianata Corp dan Sanjaya Company mampu bertahan di persaingan internasional.

Di usia menjelang 35 tahun,Kiandra memang masuk jajaran Pengusaha muda paling berpengaruh di dunia.

Rekor yang sangat fantastis,bahkan untuk Ayahnya yang tak mampu menembus global.

"Marthadinata Corp dan Sanjaya Company memang sudah jaya sebelum kau lahir." Dengan santai Ayahnya berkata sembari meminum air putih.

Seketika Kiandra yang tengah menyombongkan prestasi,melihat ke arah Ayahnya dengan mata menyipit. Dari dulu,Ayahnya itu memang suka 'usil'

"Mungkin memang dua Perusahaan sudah jaya dari sebelum aku lahir." Kiandra menanggapi serius. "Tapi apa Daddy tahu,istilah mempertahankan itu lebih sulit dari pada meraih?" Ia bersedekap.

Ayahnya memperhatikan.

"Daddy ingat,perusahaan pernah goncang dan kita sampai mem PHK separuh karyawan,karena pendemik beberapa tahun lalu?" Kiandra mengingatkan. "Siapa yang menstabilkan semua dan membuat Perusahaan tetap bertahan,bahkan bisa semakmur sekarang?" Ia tersenyum lebar dengan wajah pongah yang membuat Ayahnya mual.

"Coba Kirana dan Dave juga datang,mereka tentu akan senang melihat Kian pulang." Celetuk Ibunya, membuat raut Kiandra seketika berubah.

"Kau kan sering ke Tawangmangu,mampir lah ke rumah mereka." Ayahnya menimpali.

"Terakhir bertemu,Kirana memanggilmu tiang listrik,kan?" Ibu nya tertawa.

Namun Kiandra tak terlihat senang.

"Dad,Bu." Ia menoleh bergantian ke Ayah dan Ibu nya.

Melihat Kiandra yang bersungguh-sungguh,kedua orang tua itu sedikit tercenung.

"Maaf aku harus mengatakan hal ini." Kiandra sengaja memutus kalimatnya. Di tatap baik-baik Ayah dan Ibunya. "Tapi selamanya...aku tak mau menikah.Aku...."

Kalimat Kiandra terhenti,ketika Ibu nya langsung jatuh pingsan dan Ayahnya telah berdiri dengan wajah murka.

Terpopuler

Comments

Septiningsih

Septiningsih

karya terbaik yang pernah ku baca

2024-08-14

0

Septiningsih

Septiningsih

Hai kak hijau. aku mau baca lagi ceritamu.

2024-08-14

0

rindu wulandari

rindu wulandari

haloo mohon infonya harus baca yg mana dulu dari semua novel author 🙏🙏🙏 new comer nihh

2023-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 KIANDRA
2 PERMAINAN
3 TANTANGAN
4 PAHLAWAN
5 CHIEF
6 CHIEF II
7 BERTAUT
8 NAMA
9 SI TARGET
10 OBROLAN
11 IBU DAN ANAK
12 PERSEPSI
13 BIO CAST
14 YANG TAK DI PAHAMI
15 GOSIP
16 KENAPA
17 PESAN
18 SARAN
19 ALASAN
20 JALINAN
21 SALAH SANGKA
22 UNTUKMU
23 HANYA MIMPI
24 CARA DAN ILMU
25 ASISTEN PRIBADI
26 BERSEBERANGAN
27 AROGAN
28 HADIAH
29 TIKET EMAS
30 HAMPIR
31 ANNA
32 MISI-SISI
33 PERTALIAN MASA LALU
34 KAKAK
35 ENGGAN
36 PINGGIR JALAN
37 PERASA-MERASA
38 SUSHI
39 SI ANEH
40 ISTIMEWA
41 RINDU
42 HARI INI
43 RICO
44 PERTAMA
45 PENGEMIS DAN PENJAHAT
46 SUDUT PANDANG
47 KELUARGA
48 KELUARGA II
49 BALADA PASANGAN HIDUP
50 IPAR-KAKAK
51 TEMAN
52 HARI SENIN
53 PENDAMPING
54 PESANAN-PAMIT
55 MAAF
56 KASIH DAN LOGIKA
57 MALAM INI
58 SAKIT
59 DI SIANG YANG TERIK
60 DI SIANG YANG TERIK II
61 JEDA
62 LARUT
63 KOSONG
64 YANG DI SEBUT ANUGERAH
65 PAHAM DAN MEMAHAMI
66 PERCAKAPAN
67 DUA SISI BERBEDA
68 DUGA-TAK TERDUGA
69 SAMA DAN TAK SAMA
70 SAMAR
71 AKU TIDAK PEDULI
72 DILEMA
73 MELAMPIASKAN RINDU
74 LUKA DAN PERHATIAN
75 SESAL-RASA
76 SEJUJURNYA
77 DIBALIK KARSA
78 MAKNA
79 PERSONAL ASISTEN
80 YANG DICARI
81 SI KAKU
82 SORRY
83 TEDDY BEAR
84 SALAH PAHAM DAN MEMAHAMI
85 LARUT
86 KELANTAN
87 MAKSUD DAN KEPENTINGAN
88 KETAHUAN
89 PAGI
90 INSPEKSI
91 ANALISA
92 CANDA SERTA MUSLIHAT
93 TUAN BESAR DAN TUAN MUDA
94 TUDUHAN
95 BEBAN
96 DIA
97 KEMBAR
98 AMBISI
99 DI RUANG MAKAN
100 DI RUANG MAKAN II
101 SELISIH PAHAM
102 AKHIRNYA
103 KATA HATI
104 KAKAK IPAR
105 PERCIKAN API
106 SENTIMENTAL
107 IBU
108 RENCANA
109 TERIKAT
110 ANCAMAN DAN KENANGAN BURUK
111 IDENTITAS
112 UNIK-RUMIT
113 HINGAR BINGAR DAN MALAM
114 HINGAR BINGAR DAN MALAM II
115 KULIT KACANG
116 ULAH MEREKA
117 TERGODA
118 APARTEMEN
119 APARTEMEN II
120 APARTEMEN III
121 CEO DAN PERSONAL ASISTEN
122 DILEMA II
123 HUBUNGAN
124 DI PAGI HARI
125 RASA HATI
126 OBROLAN
127 NAMA PANJANG
128 SENTIMENTAL II
129 KEKUASAAN
130 SIKLUS
131 SIKLUS II
132 HINA
133 MI INSTAN
134 ENIGMA
135 ACARA
136 ACARA II
137 RELASI DAN PASANGAN
138 PEMBICARAAN
139 RENJANA
140 PERTAMA
141 KIRANA-KIANDRA
142 BAHAGIA
143 KEINGINAN DAN TANGGUNG JAWAB
144 PENERIMAAN
145 HATI YANG SATU
146 SIA-SIA
147 MASA DAMAI
148 SELAMAT TINGGAL
149 HARI YANG DI NANTI
150 ANGGOTA KELUARGA KERAJAAN
151 BESAR HATI
152 ANGGOTA KELUARGA KERAJAAN II
153 BUTA CINTA
154 FAKTA
155 FAKTA DAN KEBENARAN
156 HANYA KEBAHAGIAAN
157 KEINGINAN DAN DOA
158 PERNIKAHAN
159 HIKAYAT KEBAHAGIAAN
160 HALLO
161 PELITA
Episodes

Updated 161 Episodes

1
KIANDRA
2
PERMAINAN
3
TANTANGAN
4
PAHLAWAN
5
CHIEF
6
CHIEF II
7
BERTAUT
8
NAMA
9
SI TARGET
10
OBROLAN
11
IBU DAN ANAK
12
PERSEPSI
13
BIO CAST
14
YANG TAK DI PAHAMI
15
GOSIP
16
KENAPA
17
PESAN
18
SARAN
19
ALASAN
20
JALINAN
21
SALAH SANGKA
22
UNTUKMU
23
HANYA MIMPI
24
CARA DAN ILMU
25
ASISTEN PRIBADI
26
BERSEBERANGAN
27
AROGAN
28
HADIAH
29
TIKET EMAS
30
HAMPIR
31
ANNA
32
MISI-SISI
33
PERTALIAN MASA LALU
34
KAKAK
35
ENGGAN
36
PINGGIR JALAN
37
PERASA-MERASA
38
SUSHI
39
SI ANEH
40
ISTIMEWA
41
RINDU
42
HARI INI
43
RICO
44
PERTAMA
45
PENGEMIS DAN PENJAHAT
46
SUDUT PANDANG
47
KELUARGA
48
KELUARGA II
49
BALADA PASANGAN HIDUP
50
IPAR-KAKAK
51
TEMAN
52
HARI SENIN
53
PENDAMPING
54
PESANAN-PAMIT
55
MAAF
56
KASIH DAN LOGIKA
57
MALAM INI
58
SAKIT
59
DI SIANG YANG TERIK
60
DI SIANG YANG TERIK II
61
JEDA
62
LARUT
63
KOSONG
64
YANG DI SEBUT ANUGERAH
65
PAHAM DAN MEMAHAMI
66
PERCAKAPAN
67
DUA SISI BERBEDA
68
DUGA-TAK TERDUGA
69
SAMA DAN TAK SAMA
70
SAMAR
71
AKU TIDAK PEDULI
72
DILEMA
73
MELAMPIASKAN RINDU
74
LUKA DAN PERHATIAN
75
SESAL-RASA
76
SEJUJURNYA
77
DIBALIK KARSA
78
MAKNA
79
PERSONAL ASISTEN
80
YANG DICARI
81
SI KAKU
82
SORRY
83
TEDDY BEAR
84
SALAH PAHAM DAN MEMAHAMI
85
LARUT
86
KELANTAN
87
MAKSUD DAN KEPENTINGAN
88
KETAHUAN
89
PAGI
90
INSPEKSI
91
ANALISA
92
CANDA SERTA MUSLIHAT
93
TUAN BESAR DAN TUAN MUDA
94
TUDUHAN
95
BEBAN
96
DIA
97
KEMBAR
98
AMBISI
99
DI RUANG MAKAN
100
DI RUANG MAKAN II
101
SELISIH PAHAM
102
AKHIRNYA
103
KATA HATI
104
KAKAK IPAR
105
PERCIKAN API
106
SENTIMENTAL
107
IBU
108
RENCANA
109
TERIKAT
110
ANCAMAN DAN KENANGAN BURUK
111
IDENTITAS
112
UNIK-RUMIT
113
HINGAR BINGAR DAN MALAM
114
HINGAR BINGAR DAN MALAM II
115
KULIT KACANG
116
ULAH MEREKA
117
TERGODA
118
APARTEMEN
119
APARTEMEN II
120
APARTEMEN III
121
CEO DAN PERSONAL ASISTEN
122
DILEMA II
123
HUBUNGAN
124
DI PAGI HARI
125
RASA HATI
126
OBROLAN
127
NAMA PANJANG
128
SENTIMENTAL II
129
KEKUASAAN
130
SIKLUS
131
SIKLUS II
132
HINA
133
MI INSTAN
134
ENIGMA
135
ACARA
136
ACARA II
137
RELASI DAN PASANGAN
138
PEMBICARAAN
139
RENJANA
140
PERTAMA
141
KIRANA-KIANDRA
142
BAHAGIA
143
KEINGINAN DAN TANGGUNG JAWAB
144
PENERIMAAN
145
HATI YANG SATU
146
SIA-SIA
147
MASA DAMAI
148
SELAMAT TINGGAL
149
HARI YANG DI NANTI
150
ANGGOTA KELUARGA KERAJAAN
151
BESAR HATI
152
ANGGOTA KELUARGA KERAJAAN II
153
BUTA CINTA
154
FAKTA
155
FAKTA DAN KEBENARAN
156
HANYA KEBAHAGIAAN
157
KEINGINAN DAN DOA
158
PERNIKAHAN
159
HIKAYAT KEBAHAGIAAN
160
HALLO
161
PELITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!