#7

Keesokan harinya Keluarga Gustev berangkat ke kediaman keluarga Romanov. Al datang terlambat karena sebenarnya dia tidak ingin datang,hanya saja sang daddy terus saja memaksanya.

Jennifer tampak tebar pesona karena banyak pria tampan dan mapan disana.

Stefan memperkenalkan keluarga Gustev pada orang tuanya. Dan mereka menyambutnya ramah. Al kemudian bergabung dengan Carol dan Stefan di kursi mereka sendiri, terpisah dengan keluarganya sendiri.

Zeno tampak berbincang dengan sahabat dan kerabat keluarga Romanov. Sekilas matanya bertumbukan dengan mata Al. Dan Al langsung mengalihkan pandangannya.

Acara berlangsung meriah, keluarga Romanov tampak dekat dan benar benar harmonis. Berbeda dengan keluarga Al yang penuh drama.

Al melihat kemesraan kedua orang tua Stefan yang masih sangat manis. Dia memandangnya getir dan sedikit iri.

Ketika acara selesai, Stefan dan Carol menahan Al untuk tak pulang terlebih dahulu. Dan Al terpaksa menurutinya karena nanti malam mereka akan langsung berkumpul di club seperti biasanya.

Keluarga Gustev pamit pulang terlebih dulu dan Jennifer memandang tak suka pada Al karena Al tampak dekat dengan keluarga Romanov.

Berbeda dengan Adrik yang senang melihat Al yang dekat dengan keluarga Romanov. Karena itu artinya hubungan bisnis kedua keluarga itu akan lancar.

Saat ini Al dan Carol makan malam bersama keluarga Stefan.

"Jadi kalian satu universitas dulu?", tanya Xena di sela sela makan malam mereka dan pertanyaan itu ditujukan untuk Al.

"Ya aunty", jawab Al singkat.

"Sering sering lah main kemari bersama Carol Al, aunty akan sangat senang jika ada gadis gadis yang menemani aunty di rumah", senyum Xena ramah.

"Al sibuk mom..dia bekerja di perusahaan daddynya dan sekarang bekerja sama dengan Kak Zeno", kata Stefan.

"Benarkah? Itu bagus sekali..tapi kemarilah jika keluarga kami ada acara", kata Xena.

"Baiklah", jawab Al tersenyum samar.

"Kau cantik sekali jika tersenyum sayang", kata Xena.

"Ah seharusnya aku memotretnya", kata Carol.

Al hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Carol.

Dan Xena tahu bahwa Al sangat pelit senyum karena sejak tadi wajahnya sangat datar dan terkesan tak bersahabat. Melihatnya tersenyum memang menjadi suatu hal yang langka.

Zeno hanya diam dan memperhatikan saja.

Setelah makan malam, Al, Carol dan Stefan menuju club memakai motor mereka. Carol dibonceng oleh Stefan. 

"Kakak ke club juga?bukankah hari ini Shane berulang tahun disana ?", tanya Stefan ketika Zeno masuk ke dalam lambonya.

"Ya..sampai bertemu disana", kata Zeno.

Merekapun tiba di club dengan waktu yang hampir bersamaan.

"Apa tangannmu sudah sembuh total Al?", tanya Carol sembari minum minumannya yang disediakan di meja.

"Belum", jawab Al.

"Tapi kau sudah menaiki motormu..seharusnya kau bersamaku saja naik mobil", kata Carol.

"Aku masih bisa menahan sakitnya meskipun terkadang masih sakit", jawab Al.

"Kau sudah memberitahu keluargamu?", tanya Carol lagi.

" Untuk apa?tak ada gunanya", kata Al.

Carol tahu bahwa kehidupan keluarga Al tak harmonis. Dan Al sudah tak ambil pusing dengan masalah keluarganya.

Carol selalu berada di sisi Al begitu juga dengan Stefan. Hanya mereka berdua yang bisa mendekati Al dan membuat Al nyaman bersahabat dengan mereka.

Meskipun ikut club motor, Al jarang berinteraksi dengan anggota lainnya. Pembawaannya yang cuek membuatnya tak terlalu peduli dengan yang terjadi disekitarnya.

Al ikut club motor karena ajakan Stefan dan Carol serta hanya ingin melarikan diri dari rasa jenuhnya di rumah.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***