#5

Zeno mengantar Al pulang ke mansion keluarganya. Sepanjang perjalanan Al tak bicara sama sekali. Dan Zeno hanya fokus menyetir.

Sesampainya di mansion, Al turun tanpa mengucapkan apapun pada Zeno. Zeno yang mulai terbiasa dengan sikap cuek Al hanya tersenyum saja.

Zeno kembali ke mansionnya sendiri. Dan menelepon mommynya bahwa dia akan menginap disana ketika pesta anniversary pernikahan mereka saja. 

3 hari ini Zeno kembali larut dalam pekerjaannya yang sudah menumpuk setelah ditinggal sebulan ke New York.

Ponselnya tiba tiba berbunyi dan dia mengangkatnya. 

"Zeno?aku Sheila..aku akan ke Moscow 3 hari lagi ..apakah kau ada waktu menemaniku?", Tanya Sheila.

"Maaf ...waktuku bersantai hampir tak ada..aku sangat sibuk di perusahaan", kata Zeno jujur.

"Ah..begitu ya..baiklah..aku hanya ingin bertemu denganmu sehari saja setelah kau pulang dari kantor..bisa kan?please", kata Sheila.

"Baiklah..tapi aku tak bisa menemani terlalu lama..dan maaf Sheila, aku tak ada perasaan apapun padamu..dan kumohon jangan mengejarku..kau akan kecewa", kata Zeno jujur.

"Aku ingin berteman denganmu Zeno..maaf jika mengganggumu..tapi kumohon biarkan kita saling mengenal", kata Sheila tanpa basa basi.

"Itu terserah padamu..tapi aku tidak ingin memberimu harapan lebih", jawab Zeno.

"Ya no problem..aku bisa menerima jika nanti kau tidak bisa menyukaiku..baiklah maaf mengganggu waktumu..bye..", kata Sheila.

Lalu Zeno menutup teleponnya. Zeno adalah pria yang tegas. Dia tidak suka memberi harapan pada seorang wanita jika dia tak mempunyai perasaan apapun pada wanita itu. Dan Zeno lebih baik jujur di awal daripada terjadi kesalah pahaman di belakang.

Mungkin Zeno sudah bosan dikejar oleh wanita, kali ini dia ingin mengejar seorang wanita.

Siang ini Zeno akan meeting dengan klien barunya. Meskipun masih jauh dibawah level perusahaan Zeno, tetapi perusahaan yang akan bekerja sama dengannya mempunyai rate keuntungan yang lumayan bagus dalam periode 2 tahun belakangan ini.

Dan Zeno memberikan kesempatan perusahaan manapun jika mereka memiliki potensi yang bagus meskipun itu hanya perusahaan kecil sekalipun.

"Al..nanti ikut daddy..kita akan  ke perusahan RMV2 corp", kata Adrik memberikan berkas tentang perusahaan itu pada Al.

"Hmm", jawab Al kemudian mempelajari berkas itu.

"Tidak bisakah kau memakai pakaian resmi Al?kita akan mendatangi perusahaan penting..dan kita harus mendapatkan tender ini", kata Adrik.

"Kalau begitu jangan ajak aku..ajaklah asisten daddy", kata Al cuek.

"Kau selalu saja..ck..kita akan berangkat satu jam lagi", Adrik tak punya pilihan lain. Pasalnya Al yang mengerti seluk beluk proyek barunya ini.

Tak lama, Al dan Adrik keluar dari ruangannya. Di lobby tampak Jennifer berjalan dengan pakaian sexynya menuju Adrik.

"Daddy mau kemana?", tanya Jennifer.

"Daddy akan meeting bersama Al..jika kau mau minta uang lagi..mintalah pada mommy..jangan mengganggu Daddy", kata Adrik dan meninggalkan Jennifer yang wajahnya sudah cemberut.

Lalu Al melewati Jennifer layaknya orang asing.

"Al..kirimkan aku sejumlah uang..aku ingin shopping", kata Jennifer mengikuti Al yang berjalan keluar.

Al tak menjawab apapun karena menurutnya tak ada gunanya.

"Alll....!", teriak Jennifer kesal.

Al langsung menuju motor ducatinya yang baru saja diambil oleh asistennya kerumah Stefan.

Al tidak ingin berangkat bersama Adrik. Dia tetap lebih suka naik motornya.

Tak lama kemudian, mereka pun sampai. Al tiba lebih dulu 5 menit sebelum Adrik yang menaiki mobil dengan supirnya.

'Bukankah ini perusahaan keluarga Stefan?', batin Al.

"Ayo masuk Al", kata Adrik.

Al kemudian mengikuti Adrik. Dia membuka topinya dan mengurai rambut panjangnya kemudian memasukkan tangannya ke kantong jaket kulitnya. Al berjalan santai dibelakang Adrik dengan mata tajamnya yang memandang ke depan.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***