Chapter 19

Dua hari sebelum pernikahan, Ken menghilang bak ditelan bumi. Dia tidak didapati dimanapun. Terakhir kali mereka bertemu saat memesan undangan pernikahan mereka. Namun Karina berusaha tenang, dia berpikir positif mungkin saja calon suaminya itu sedang menyelesaikan pekerjaannya untuk mempersiapkan agar pernikahan mereka nanti tidak diganggu oleh pekerjaannya.

Itulah yang dikatakan Johan demi meredam rasa penasaran calon kakak iparnya. Meski dia juga tidak tahu pasti dimana keberadaan kakaknya itu. Terakhir kali kakaknya menghubunginya tiga hari lalu mengatakan untuk menjaga sebentar calon istrinya karena ada sesuatu yang harus dia selesaikan.

Johan yang ingin bertanya banyak hal langsung urung mendengar ucapan kakaknya dan tanpa menunggu jawabannya langsung mematikan ponselnya. Saat kembali menghubungi kakaknya, ponselnya mati membuat Johan berdecak kesal dengan kelakuan kakaknya.

"Mbak mau diantar kemana lagi?" Tanya Johan pada Karina saat mereka sedang membeli kebutuhan pernikahan mereka. Sudah tiga hari ini Johan lah yang mengantarkannya kemanapun yang dia mau. Walau bagaimanapun dia sudah berkali-kali menolak kebaikan calon adik iparnya itu.

Bahkan calon ibu mertuanya tanpa masa bodoh dengan persiapan pernikahan meski sudah diserahkan pada pihak WO.

"Kurasa semua sudah cukup, kita pulang saja." Jawab Karina memaksakan senyumnya meski Johan tahu kalau gadis di hadapannya itu tidak sedang baik-baik saja yang ditutupi dengan senyum terpaksanya.

"Mbak yakin sudah cukup semua yang dibutuhkan?" Tanya Johan memastikan.

"Iya sudah." Karina memilih segera masuk ke dalam mobil demi menghindari tatapan kasihan dari calon adik iparnya.

Mobil pun akhirnya melaju menuju rumah panti asuhan yang kini sudah ditinggali calon kakak iparnya dua minggu lalu. Karena pernikahan tak mungkin dilakukan di tempat kost Karina. Dan Karina pun mengikuti saran ibu panti yang akan menjadi wali orang tuanya nanti.

"Mbak masuk saja, aku akan membawa semua barang-barangnya." Cegah Johan saat melihat Karina hendak membuka pintu bagasi. Karena tak mau berdebat, Karina hanya mengangguk mengiyakan ucapan Johan.

Karina langsung masuk ke dalam kamarnya setelah memberi salam pada ibu panti yang menyambut mereka. Bahkan Karina terlihat kelelahan.

"Saya langsung pamit saja bu." Pamit Johan setelah mengangkat semua barang-barang belanjaan dari bagasinya tadi.

"Maafkan nak Karin yang merepotkanmu ya, mungkin dia lelah." Jawab ibu panti dengan raut wajah bersalah menatap Johan.

"Gak apa bu, bagaimana pun juga saya lebih merasa bersalah karena kakak saya dengan seenaknya malah sibuk mengurus pekerjaannya padahal hendak menikah." Jawab Johan dengan wajah rasa bersalah.

"Terima kasih nak sekali lagi. Kami memakhluminya." Johan pun akhirnya undur diri pamit dari rumah panti setelah memastikan apa yang dibeli tadi sudah tidak ada yang ketinggalan di bagasi mobilnya.

***

Tok tok tok

"Ya Bu." Jawab Karina lemah masih berbaring di ranjang setelah Johan pergi.

Cklek

Ibu panti muncul di kamar Karina. Dia menatap Karina cemas karena wajah pucatnya yang terlihat kelelahan.

"Kamu baik-baik saja?" Cemas ibu panti melihat wajah pucat Karina yang terlihat lelah.

"Aku gak apa buk, mungkin karena kecapekan dan juga gugup. Bagaimana pun juga dua hari lagi aku akan menikah." Jawab Karina tersenyum lemah menatap ibu panti yang menatapnya cemas.

"Tapi wajahmu pucat nak." Ucap ibu panti cemas.

"Sungguh gak apa bu, mungkin dipakai tidur akan lebih baik." Jawab Karina sambil matanya terpejam dan dipaksakan terbuka.

"Ibu panggilkan dokter ya?" Tawar ibu panti.

"Tadi aku sudah minum obat Bu. Nanti saja, jika saat bangun tidur aku belum sembuh, aku janji akan periksa ke dokter." Jawab Karina tersenyum agar membuat ibu panti tenang.

"Baiklah kalau begitu, istirahatlah, jika butuh sesuatu kau bisa panggil ibu." Saran ibu panti membuat Karina mengangguk dan langsung tertidur pulas karena sepertinya efek obat yang diminumnya membuatnya mengantuk.

Ibu panti pun sedikit ragu meninggalkan Karina yang terlihat lemas dan pucat itu.

***

Johan mondar-mandir kesana-kemari di ruang kerjanya. Setelah meminta izin pada pemilik rumah sakit tempatnya bekerja untuk mengganti sif kerjanya menjadi sif sore. Kini Johan berada di ruang kerjanya setelah mengantar calon kakak iparnya untuk membeli keperluan pernikahan mereka.

Johan menatap ponselnya lama, sudah lebih dari lima kali dia melakukan panggilan pada kakaknya namun ponselnya selalu tidak aktif. Bahkan pesan yang dikirimkannya sejak pagi tadi yang menanyakan keberadaan kakaknya tetap tak dibalas bahkan tak dibaca. Johan kembali mengirim pesan namun tetap tak dibaca.

"Ini benar nomer ponsel kakak kok?" Guman Johan manatap berulang kali layar ponselnya yang menunjukkan nama kakaknya dan berganti room chat kakaknya yang tidak online sejak tiga hari lalu. Tepat terakhir saat kakaknya menghubunginya untuk menggantikan dirinya mempersiapkan pernikahannya. Dan kakaknya hanya mengatakan akan pulang tepat waktu sebelum pernikahannya.

Johan ingin mengumpati kakaknya itu. Johan berpikir ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada kakaknya. Namun Johan tak tahu apa itu. Dia hanya kasihan pada calon kakak iparnya yang memang terlihat baik-baik saja atau entah memang menahan perasaannya.

Calon kakak iparnya sungguh gadis yang sangat sabar mendampingi kakaknya sejak mereka kuliah. Dan tak pernah sekalipun Johan melihat mereka berdebat tentang apapun itu. Malah gadis itu terlihat lebih mengalah dan menuruti apa yang dikatakan kakaknya.

"Jangan mengecewakan aku kak karena merelakan perasaanku!" Guman Johan dengan raut wajah kesal. Dia tampak menghela nafas panjang dan berat. Berkali-kali dia mengusap wajahnya kasar.

Tok tok tok

"Masuk!" Johan sontak duduk di kursi kerjanya pura-pura mengerjakan sesuatu dan menatap berkas di depan mejanya.

"Maaf dok, operasi akan dimulai sepuluh menit lagi." Ucap seorang perawat masuk ke dalam ruangan Johan.

"Aku akan segera kesana!" Titahnya menghela nafas panjang, menghembuskan nafas sejenak mencoba melupakan masalahnya karena operasi yang akan dilakukan adalah operasi penting yang akan menentukan masa depannya. Dan dia berharap tak melakukan kesalahan karena ikut pusing memikirkan urusan kakaknya.

"Baik dok." Perawat itu undur diri meninggalkan ruangan Johan.

"Selamat malam sayang." Sapa seseorang yang tiba-tiba muncul di depan Johan saat hendak meninggalkan ruangannya.

"Rani!" Kernyit Johan heran.

"Aku merindukanmu." Ucap Rani bergelayut mesra melingkarkan lengannya di leher Johan yang hanya terdiam.

"Aku harus ke ruang operasi sekarang." Jawab Johan agak sedikit ketus. Dia sedang kalut, tak ingin ada sesuatu yang mengganggunya saat ini. Dan baru kali ini kedatangan Rani kekasihnya membuatnya malas untuk bertemu.

"Sayang, kau marah padaku?" Pertanyaan Rani membuat Johan menghentikan langkahnya dan menghela nafas panjang.

"Bukan begitu. Kau tahu aku sibuk ikut menyiapkan pernikahan kakakku. Dan aku juga tetap harus bekerja demi sumpahku sebagai seorang dokter. Jadi, kumohon... aku tak mau melampiaskan rasa lelahku dengan bersikap dingin padamu." Pinta Johan mencoba mengendalikan perasaannya.

"Maaf." Rani memeluk tubuh kekasihnya dan Johan tidak menolaknya hanya membalas pelukan itu.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berkarya

2022-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Chapter 133
135 Chapter 134
136 Chapter 135
137 Chapter 136
138 Chapter 137
139 Chapter 138
140 Chapter 139
141 Chapter 140
142 Chapter 141
143 Chapter 142
144 Chapter 143
145 Chapter 144
146 Chapter 145
147 Chapter 146
148 Chapter 147
149 Chapter 148
150 Chapter 149
151 Chapter 150
152 Chapter 151
153 Chapter 152
154 Chapter 153
155 Chapter 154
156 Chapter 155
157 Chapter 156
158 Pengumuman
159 Extra chapter
160 Extra chapter 2
161 Extra chapter 3
162 Extra chapter 4
163 Extra chapter 5
164 Extra chapter 6
165 Extra chapter 7
166 Extra chapter 8
167 Extra chapter 9
168 Extra chapter 10
169 Extra chapter 11
170 Extra chapter 12
171 Extra chapter 13
172 Extra chapter 14
173 Extra chapter 15
174 Extra chapter 16
175 Extra chapter 17
176 Extra chapter 18
177 Extra Chapter 19
178 Extra Chapter 20
179 Extra Chapter 21
180 Extra chapter 22
181 Extra chapter 23
182 Extra chapter 24
183 Extra Chapter 25
184 Extra Chapter 26
185 Pengumuman
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Chapter 133
135
Chapter 134
136
Chapter 135
137
Chapter 136
138
Chapter 137
139
Chapter 138
140
Chapter 139
141
Chapter 140
142
Chapter 141
143
Chapter 142
144
Chapter 143
145
Chapter 144
146
Chapter 145
147
Chapter 146
148
Chapter 147
149
Chapter 148
150
Chapter 149
151
Chapter 150
152
Chapter 151
153
Chapter 152
154
Chapter 153
155
Chapter 154
156
Chapter 155
157
Chapter 156
158
Pengumuman
159
Extra chapter
160
Extra chapter 2
161
Extra chapter 3
162
Extra chapter 4
163
Extra chapter 5
164
Extra chapter 6
165
Extra chapter 7
166
Extra chapter 8
167
Extra chapter 9
168
Extra chapter 10
169
Extra chapter 11
170
Extra chapter 12
171
Extra chapter 13
172
Extra chapter 14
173
Extra chapter 15
174
Extra chapter 16
175
Extra chapter 17
176
Extra chapter 18
177
Extra Chapter 19
178
Extra Chapter 20
179
Extra Chapter 21
180
Extra chapter 22
181
Extra chapter 23
182
Extra chapter 24
183
Extra Chapter 25
184
Extra Chapter 26
185
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!