Chapter 18

Acara lamaran malam itu berjalan lancar meski Ken datang terlambat tidak datang bersama ibu dan adiknya karena ada urusan yang mendesak. Berdasarkan persetujuan kedua belah pihak pernikahan akan diadakan dalam waktu dua minggu kedepan. Mungkin terlalu cepat untuk keduanya, namun hari baik terdekat ada di dua minggu itu.

Dan untuk hari baik berikutnya masih terlalu lama satu tahun kedepan dan hal itu langsung ditolak mentah-mentah oleh Ken memilih untuk pernikahan dua minggu lagi meski harus secepat itu. Kedua calon mempelai sepakat untuk melaksanakan pernikahan dengan mewah meski tidak terlalu mewah karena Karina yang menolaknya. Sederhana saja asal mereka sah secara agama dan negara.

Dan hal itu akhirnya membuat Ken mengalah dan menuruti keinginan calon istrinya.

"Meski pernikahan ini sederhana, aku harus mengundang seluruh rekan bisnisku Rin." Ucap Ken saat mereka sedang memilah-milah undangan pernikahan mereka setelah dua hari acara lamaran itu.

"Apa itu harus mas?" Tanya Karina polos.

"Tentu saja, bagaimana pun juga aku baru mulai merintis bisnis pasti akan senang sekali mereka yang ikut menjadi investorku untuk memberikan support pada pernikahan kita." Jelas Ken lagi membuat Karina mengangguk mengiyakan.

"Terima kasih sayang." Ucap Ken akhirnya, dia memutuskan untuk mengundang seluruh rekan bisnisnya dan mengadakan acara pernikahannya di gedung pernikahan miliknya di cabang ibukota.

"Aku harus kembali ke kantor, kau tak apa pulang sendiri? Aku akan menghubungi Johan untuk menjemputmu." Ucap Ken sambil meraih ponselnya menghubungi Johan meski Karina hendak menolak namun Ken keburu menjauh untuk menghubungi Johan.

"Nona mau pesan yang mana jadinya?" Tanya pihak pekerja yang mengurus pemesanan undangan mereka. Karina pun akhirnya menuruti apa yang dikatakan Ken dan pegawai itu mengiyakan pesanannya.

Karena fitting gaun pengantin, pemesanan undangan juga sudah, mereka seharusnya melihat gedung pernikahan juga pemesanan katering makanan untuk resepsi pernikahan mereka namun karena Ken sibuk dengan pekerjaannya yang hanya bisa cuti H-2 sebelum pernikahan.

"Aku pergi dulu, Johan sedang dalam perjalanan kemari, mungkin sepuluh menit lagi dia sampai. Tak apa kan?" Ucap Ken membuat Karina mau tak mau tersenyum paksa.

"Mas, hati-hati ya di jalan!" Pinta Karina, Ken tersenyum, dia pun pamit tak lupa mengecup kening Karina yang membuatnya tersipu malu karena pegawai yang mengurus pemesanan undangan mereka tadi masih di ruangan yang sama dengan mereka.

"Wah, mesra sekali kalian!" Puji pegawai itu setelah Ken menjauh. Karina hanya tersenyum malu mengalihkan pandangannya.

"Huff...huff.. maaf mbak, sudah lama nunggu ya?" Tanya Johan dengan nafas ngos-ngosan.

"Kamu dari mana terengah-engah gitu?" Karina mengernyit menatap Johan dengan nafas memburu.

"Aku lari kemari tadi, ban mobilku bocor jadi sekarang masih di bengkel. Mungkin gak sampai sepuluh menit sudah selesai." Jelas Johan sudah mulai tenang nafasnya.

"Ya ampun. Aku bisa sabar menunggu kok, kenapa kamu harus lari-lari." Jawab Karina menatap Johan meringis kasihan.

"Mas Ken bilang jangan lama-lama, jadi aku kan gak mau disalahkan." Jawab Johan beralasan. Pegawai yang menyimak percakapan mereka hanya diam menatap mereka dengan pandangan penuh arti.

"Kalau begitu saya permisi dulu mbak, makasih." Pamit Karina yang langsung diangguki pegawai itu ikut berdiri mengantar mereka keluar dari kantornya.

"Mbak tunggu disini ya, aku ambil dulu mobilnya." Ucap Johan.

"Kita sama-sama saja daripada nanti bolak-balik lagi kamu nya." Jawab Karina.

"Tapi jauh Lo mbak." Cegah Johan.

"Gak apa, sekalian jalan-jalan, mumpung cuaca cerah." Jawab Karina tersenyum langsung melangkah mendahului Johan.

"Tapi mbak..." Johan masih belum rela.

"Gak apa, pas sampai pas selesai kan waktu ganti bannya." Ucap Karina lagi tetap melangkah diikuti Johan dari belakang yang tersenyum senang entah kenapa dia merasa bahagia.

***

"Mas Johan brengsek banget sih, kita kan sedang kencan, seenaknya saja langsung pamit pergi. Padahal kan kita sudah meluangkan waktu libur beberapa waktu agar sama. Untung sayang." Gerutu Rani di dalam gedung bioskop tempat mereka yang seharusnya kencan saat ini dengan sambil mengomel-omel tidak jelas.

***

"Kamu benar sedang senggang saat ini?" Tanya Karina memastikan lagi.

Kini keduanya sedang dalam perjalanan menuju gedung yang ditawarkan oleh pihak WO kepada Ken. Johan dengan senang hati mengantar Karina kemanapun dia pergi sesuai perintah kakaknya Ken.

"Bener kok aku sedang sangat senggang." Jawab Johan yakin sambil fokus mengemudi mobil.

"Kamu gak ada jam praktek?" Tanya Karina masih belum yakin.

"Nanti sore aku prakteknya." Jawab Johan. dengan tenang. Karina langsung melirik jam tangannya menunjukkan pukul tiga sore.

"Kita tunda aja lihat gedungnya, kamu juga sebentar lagi kerja. Mbak gak mau kamu bolos karena mengantarkannya." Tolak Karina.

"Gak apa mbak, lagian baru jam berapa sih. Aku praktek habis magrib kok masih dua jam lebih lah." Jawab Johan sambil tersenyum melirik Karina yang masih mencemaskan dirinya.

"Tapi..."

"Itu sudah sampai." Potong Johan sambil berbelok untuk memasuki basemen gedung hotel milik Ken.

"Mbak akan merasa bersalah kalau sampai mengganggu pekerjaanmu." Ucap Karina menundukkan kepalanya merasa tak enak hati.

"Mbak kok gitu sih. Gak apa kali, nyantai ajalah." Ucap Johan tersenyum senang.

"Tapi..."

"Ayo mbak!" Johan turun dari mobil setelah memastikan dia parkir dengan sempurna. Karina terpaksa mengikuti langkah Johan yang sudah turun dari mobil dengan pintu yang dibukakan Johan.

"Terima kasih ya." Ucap Karina merasa bersalah menatap wajah Johan yang selalu tersenyum menatapnya.

Tanpa sadar Johan meraih jemari tangan Karina menautkan kedua jemari-jemari mereka untuk menuju gedung tempat upacara pernikahan kakaknya. Karina menatap bingung dan heran hingga tanpa sadar menepis jemari tangan Johan dan segera menariknya.

"Ah maaf mbak, refleks." Ucap Johan merasa bersalah dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Johan terdiam takut kalau Karina benci padanya karena refleksnya.

"Maaf, bukannya mbak menolak. Meski nanti kita sebagai ipar, kita tidak bisa jadi muhrim." Karina melangkah meninggalkan Johan yang serba salah dengan tatapan mata yang menjaga diri dari Johan.

Johan sendiri merutuki kebodohannya yang begitu menikmati kepergiannya dengan wanita yang semakin spesial di hatinya itu.

"Seharusnya kau tak sebahagia itu hingga membuatnya membencimu Johan. Kau sungguh bodoh." Guman Johan merutuki kebodohannya. Entah kenapa dia merasa nyaman saat berdua dengan calon kakak iparnya itu, meski seharusnya perasaannya salah. Seharusnya dia membuang jauh perasaannya itu karena dia tahu tak mungkin memiliki milik kakaknya itu.

"Kalau saja bukan kakakku, aku pasti akan merebut hatimu." Guman Johan lagi melangkah mengikuti Karina yang sudah antri di depan lift gedung.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Fi Fin

Fi Fin

kok sama johan di pegang ga mau bukan muhrim kt nya tp pas sama ken di peluk di cium2 tanganganya ga apa2 gimana sih

2024-04-28

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berusaha

2022-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Chapter 133
135 Chapter 134
136 Chapter 135
137 Chapter 136
138 Chapter 137
139 Chapter 138
140 Chapter 139
141 Chapter 140
142 Chapter 141
143 Chapter 142
144 Chapter 143
145 Chapter 144
146 Chapter 145
147 Chapter 146
148 Chapter 147
149 Chapter 148
150 Chapter 149
151 Chapter 150
152 Chapter 151
153 Chapter 152
154 Chapter 153
155 Chapter 154
156 Chapter 155
157 Chapter 156
158 Pengumuman
159 Extra chapter
160 Extra chapter 2
161 Extra chapter 3
162 Extra chapter 4
163 Extra chapter 5
164 Extra chapter 6
165 Extra chapter 7
166 Extra chapter 8
167 Extra chapter 9
168 Extra chapter 10
169 Extra chapter 11
170 Extra chapter 12
171 Extra chapter 13
172 Extra chapter 14
173 Extra chapter 15
174 Extra chapter 16
175 Extra chapter 17
176 Extra chapter 18
177 Extra Chapter 19
178 Extra Chapter 20
179 Extra Chapter 21
180 Extra chapter 22
181 Extra chapter 23
182 Extra chapter 24
183 Extra Chapter 25
184 Extra Chapter 26
185 Pengumuman
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Chapter 133
135
Chapter 134
136
Chapter 135
137
Chapter 136
138
Chapter 137
139
Chapter 138
140
Chapter 139
141
Chapter 140
142
Chapter 141
143
Chapter 142
144
Chapter 143
145
Chapter 144
146
Chapter 145
147
Chapter 146
148
Chapter 147
149
Chapter 148
150
Chapter 149
151
Chapter 150
152
Chapter 151
153
Chapter 152
154
Chapter 153
155
Chapter 154
156
Chapter 155
157
Chapter 156
158
Pengumuman
159
Extra chapter
160
Extra chapter 2
161
Extra chapter 3
162
Extra chapter 4
163
Extra chapter 5
164
Extra chapter 6
165
Extra chapter 7
166
Extra chapter 8
167
Extra chapter 9
168
Extra chapter 10
169
Extra chapter 11
170
Extra chapter 12
171
Extra chapter 13
172
Extra chapter 14
173
Extra chapter 15
174
Extra chapter 16
175
Extra chapter 17
176
Extra chapter 18
177
Extra Chapter 19
178
Extra Chapter 20
179
Extra Chapter 21
180
Extra chapter 22
181
Extra chapter 23
182
Extra chapter 24
183
Extra Chapter 25
184
Extra Chapter 26
185
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!