Chapter 16

"Kau tak apa?" Tanya Ken saat pagi itu dia menjemput Karina di tempat kost nya. Karina yang baru saja keluar dari pintu depan kost.

"Mas Ken?" Sapa Karina melihat Ken pagi-pagi sekali sudah ada di depan tempat kostnya.

"Kau tak apa? Kau baik-baik saja? Maaf aku baru saja mendengarnya dari Johan. Maaf." Ken memeluk tubuh Karina menyalurkan kecemasan sejak tadi yang akhirnya lega melihat kekasihnya baik-baik saja.

"Aku gak apa mas, untung saja Johan datang tepat waktu dan menolongku." Jawab Karina melepas pelukan Ken, karena tak mau dilihat aneh oleh teman-teman kostnya.

"Maaf, ponselku mati sejak kemarin karena kesibukanku. Aku lupa mengisi daya. Maaf." Jawab Ken penuh penyesalan dan rasa bersalah menatap Karina dengan tatapan mata sendu.

"Gak apa mas, aku tahu mas pasti sangat sibuk." Jawab Karina tersenyum agar menenangkan Ken.

"Johan bilang kau harus istirahat, lebih baik istirahat dulu. Biar para pegawai yang mengurus butik." Saran Ken terlihat sedikit lega.

"Aku sudah gak apa mas, Johan sudah mengobati semalam. Dan tadi pagi aku sudah mengobati kembali. Jadi sekarang sudah baik-baik saja." Jawab Karina membuat Ken terdiam menatap Karina penuh arti.

"Lain kali jangan temui supplier sendiri. Biarkan mereka datang ke butik saja. Atau setidaknya minta seseorang untuk menemani. Atau kau hubungi aku, aku akan datang." Titah Ken yang seolah tak mau dibantah.

"Iya mas, akan kuingat pesan mas. Aku tak akan berani pergi sendiri lagi." Ucap Karina dengan senyuman yang menenangkan Ken.

"Maaf, sekali lagi maaf."

"Aku gak apa mas."

"Masuklah! Istirahatlah!"

"Aku sudah baik-baik saja mas, aku janji akan istirahat nanti di butik. Aku malah akan kebosanan di kost an nanti." Pinta Karina membuat Ken terdiam. Ditariknya pergelangan tangannya yang memar semalam sudah tidak terlalu merah, namun masih ada sedikit bekas membiru disana.

Cup

Cup

Ken berulang kali mengecupi pergelangan tangan itu seolah akan sembuh dengan kecupan darinya.

"Mas, malu." Karina yang hendak menarik pergelangan tangannya sontak memerah karena malu melihat Ken memperlakukannya begitu romantis.

"Maaf. Kuharap dengan begini akan sembuh." Jawaban Ken membuat Karina tertawa sambil menutup mulutnya.

"Mas ada-ada saja. Kalau begitu saja sembuh, dokter gak laku mas. Mas bisa bercanda juga." Ucap Karina membuat keduanya tertawa.

"Baiklah. Ayo aku antar!" Ajak Ken membukakan pintu mobil bagian penumpang untuk Karina.

"Terima kasih mas." Ucap Karina tersenyum bahagia.

***

"Bagaimana dengan proyek mas di luar kota?" Tanya Karina saat dalam perjalanan menuju butik.

"Alhamdulillah... berjalan lancar, mungkin akan segera selesai akhir bulan ini." Jawab Ken sambil sibuk dengan kemudinya menatap fokus ke arah jalanan.

"Alhamdulillah..." Jawab Karina tersenyum.

"Oh ya, nanti siang ikut aku ya?" Ajak Ken.

"Kemana?"

"Membeli hadiah." Dahi Karina berkerut.

"Untuk apa mas?"

"Hari minggu nanti aku akan datang menemui ibu panti." Ucap Ken tersenyum menatap calon istrinya yang terlihat masih bingung.

"Untuk apa mas?" Tanya Karina yang entah kenapa sedikit lemot menanggapi ucapan Ken.

"Aku akan melamarmu langsung dengan keluargaku." Pipi Karina pun memerah malu mendengar pengakuan Ken.

"Benarkah mas?" Tanya Karina tak percaya. Ken mengangguk mengiyakan.

"Terima kasih mas. Nanti aku akan mengatakan pada ibu panti. Mas mau datang jam berapa hari minggu nanti?" Tanya Karina yang merasakan bunga-bunga di sekitarnya. Kekecewaannya pada Ken beberapa hari ini terbayar sudah dengan pernyataan lamaran secara resmi untuknya.

Pikiran-pikiran buruknya tentang Ken yang tidak pernah menghubunginya beberapa hari ini menghilang begitu mendengar Ken akan segera melamarnya secara resmi.

"Aku ingin secepatnya menghalalkan mu." Ucapan Ken membuat wajah Karina semakin memerah malu namun hatinya sangat senang dan bahagia. Karina memalingkan wajahnya ke luar jendela mendengar kata-kata manis Ken untuknya. Dan dia merasa bahagia.

***

Johan menatap ponselnya berulang kali berharap ada notifikasi untuknya. Namun berkali-kali pula dia kecewa melihat notifikasi spam yang terkirim pada ponselnya. Entah kenapa dia menunggu seseorang menghubunginya. Namun dia tahu itu hanyalah harapan kosong untuknya.

"Seharusnya aku tahu, dia tak mungkin menghubungiku. Memang siapa aku?" Guman Johan saat duduk di ruang kerjanya menatap ponselnya dalam.

"Tadi..."

Flashback on

"Selamat pagi mas." Sapa Johan saat sudah melihat kakaknya duduk di meja makan bersama ibunya.

"Selamat pagi Bu." Johan juga menyapa ibunya yang hanya dijawab deheman sambil menyiapkan sarapan untuk kakaknya.

"Mas gak dihubungi mbak Karin?" Tanya Johan sambil menyiapkan sarapannya sendiri.

"Aku akan menghubunginya nanti." Jawab Ken acuh sambil menerima piringnya dari sang ibu.

"Jadi mas belum menghubunginya sejak semalam?" Tanya Johan tak percaya melihat kakaknya yang terlihat tenang.

"Dia pasti ngerti kesibukanku." Jawab Ken meneruskan makannya.

"Itu berarti mas belum tahu apa yang terjadi dengannya semalam?" Tanya Johan menatap Ken tajam, entah kenapa dia marah pada kakaknya ini melihat reaksinya yang biasa-biasa saja terkesan acuh.

"Memang ada apa?" Tanya Ken mulai tertarik dengan ucapan Johan.

"Ck...ck... mas ya, seharusnya mas yang lebih tahu tentang apa yang terjadi." Ucap Johan kesal.

"Memang ada apa Johan?" Tanya ibunya yang sejak tadi hanya menyimak.

"Katakan!" Titah Ken memaksa menatap Johan dengan tatapan intimidasi.

"Kemarin ada yang mengasari mbak Karin." Jawab Johan ambigu.

"Yang jelas Johan!" Ken masih menatap tajam adiknya.

"Kalau aku tidak segera datang entah apa yang akan terjadi padanya...."

Hingga mengalirkan cerita tentang Karina yang hendak menemui supplier di sebuah cafe sehabis magrib. Johan juga menceritakan niatnya untuk mengantarkannya. Namun karena melihat Ken sudah pulang dia pun mengurungkan niatnya untuk mengantar. Tapi dia malah melihat Ken terlelap di kamarnya dengan ponsel mati.

Akhirnya Johan yang berinisiatif mewakili kakaknya yang kelelahan karena pekerjaan berniat untuk menjemput Karina untuk menemui supplier tapi Karina keburu sudah berangkat dan akhirnya Johan menyelamatkan Karina dari pria kasar itu.

"Lalu bagaimana dengan Karina? Bagaimana keadaannya sekarang?" Tanya Ken mendadak cemas dan panik. Dia merasa bersalah karena sibuk dengan pekerjaannya dan lupa menyalakan ponselnya.

"Mungkin sekarang sudah baik-baik saja. Aku juga sudah mengobati luka memar di pergelangan tangannya yang mungkin sekarang akan sedikit lebam terlihat." Jelas Johan membuat Ken langsung panik berdiri mencari ponselnya yang masih dimatikan karena diisi daya di kamarnya.

"Habiskan sarapanmu dulu Ken!" Suara ibunya tak dihiraukannya.

"Aku akan langsung menemuinya Bu." Jawab Ken yang sudah berlari ke kamarnya.

"Toh dia sudah diobati Johan, pasti dia baik-baik saja. Adikmu kan dokter spesialis terbaik." Johan yang dipuji ibunya entah kenapa tidak senang.

Dan Johan merasa perlakuan ibunya sedikit janggal lebih ketidak peduli pada Karina. Namun Johan segera menepis pikiran buruknya itu.

"Aku juga sudah selesai mau berangkat Bu." Pamit Johan yang sudah menghabiskan sarapannya.

"Hmm." Jawab Johan.

Flashback off

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus bahagia

2022-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Chapter 102
104 Chapter 103
105 Chapter 104
106 Chapter 105
107 Chapter 106
108 Chapter 107
109 Chapter 108
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Chapter 111
113 Chapter 112
114 Chapter 113
115 Chapter 114
116 Chapter 115
117 Chapter 116
118 Chapter 117
119 Chapter 118
120 Chapter 119
121 Chapter 120
122 Chapter 121
123 Chapter 122
124 Chapter 123
125 Chapter 124
126 Chapter 125
127 Chapter 126
128 Chapter 127
129 Chapter 128
130 Chapter 129
131 Chapter 130
132 Chapter 131
133 Chapter 132
134 Chapter 133
135 Chapter 134
136 Chapter 135
137 Chapter 136
138 Chapter 137
139 Chapter 138
140 Chapter 139
141 Chapter 140
142 Chapter 141
143 Chapter 142
144 Chapter 143
145 Chapter 144
146 Chapter 145
147 Chapter 146
148 Chapter 147
149 Chapter 148
150 Chapter 149
151 Chapter 150
152 Chapter 151
153 Chapter 152
154 Chapter 153
155 Chapter 154
156 Chapter 155
157 Chapter 156
158 Pengumuman
159 Extra chapter
160 Extra chapter 2
161 Extra chapter 3
162 Extra chapter 4
163 Extra chapter 5
164 Extra chapter 6
165 Extra chapter 7
166 Extra chapter 8
167 Extra chapter 9
168 Extra chapter 10
169 Extra chapter 11
170 Extra chapter 12
171 Extra chapter 13
172 Extra chapter 14
173 Extra chapter 15
174 Extra chapter 16
175 Extra chapter 17
176 Extra chapter 18
177 Extra Chapter 19
178 Extra Chapter 20
179 Extra Chapter 21
180 Extra chapter 22
181 Extra chapter 23
182 Extra chapter 24
183 Extra Chapter 25
184 Extra Chapter 26
185 Pengumuman
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Chapter 102
104
Chapter 103
105
Chapter 104
106
Chapter 105
107
Chapter 106
108
Chapter 107
109
Chapter 108
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Chapter 111
113
Chapter 112
114
Chapter 113
115
Chapter 114
116
Chapter 115
117
Chapter 116
118
Chapter 117
119
Chapter 118
120
Chapter 119
121
Chapter 120
122
Chapter 121
123
Chapter 122
124
Chapter 123
125
Chapter 124
126
Chapter 125
127
Chapter 126
128
Chapter 127
129
Chapter 128
130
Chapter 129
131
Chapter 130
132
Chapter 131
133
Chapter 132
134
Chapter 133
135
Chapter 134
136
Chapter 135
137
Chapter 136
138
Chapter 137
139
Chapter 138
140
Chapter 139
141
Chapter 140
142
Chapter 141
143
Chapter 142
144
Chapter 143
145
Chapter 144
146
Chapter 145
147
Chapter 146
148
Chapter 147
149
Chapter 148
150
Chapter 149
151
Chapter 150
152
Chapter 151
153
Chapter 152
154
Chapter 153
155
Chapter 154
156
Chapter 155
157
Chapter 156
158
Pengumuman
159
Extra chapter
160
Extra chapter 2
161
Extra chapter 3
162
Extra chapter 4
163
Extra chapter 5
164
Extra chapter 6
165
Extra chapter 7
166
Extra chapter 8
167
Extra chapter 9
168
Extra chapter 10
169
Extra chapter 11
170
Extra chapter 12
171
Extra chapter 13
172
Extra chapter 14
173
Extra chapter 15
174
Extra chapter 16
175
Extra chapter 17
176
Extra chapter 18
177
Extra Chapter 19
178
Extra Chapter 20
179
Extra Chapter 21
180
Extra chapter 22
181
Extra chapter 23
182
Extra chapter 24
183
Extra Chapter 25
184
Extra Chapter 26
185
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!