"Hai sayang, kau dimana?" Tanya Keanu dalam panggilan ponselnya.
"Aku masih ada kelas setelah ini. Kau pulanglah dulu!" Jawab Karina tersenyum manis meski Keanu tak bisa melihatnya. Kelas keduanya baru saja selesai, namun akan ada tambahan kelas sebagai ganti kemarin. Jadi dia tak bisa pulang bersama kekasihnya.
"Jam berapa kau pulang? Bukannya ini kelas terakhir ya?" Keluh Keanu sedikit kesal karena tak bisa pulang bersama dengan kekasih hatinya. Mereka sudah janji untuk jalan-jalan di malam minggu, biasanya mereka nonton bioskop dan makan malam sambil bercanda ria.
"Mungkin dua jam lagi selesai. Aku akan pulang naik ojek online nanti." Jawab Karina.
"Tidak. Aku akan menjemputmu. Hubungi aku jika kelasmu sudah selesai." Tolak Keanu cepat.
"Baiklah." Jawab Karina tersenyum bahagia mendapat perhatian dari sang kekasih.
"Selamat siang anak-anak." Suara dosen yang mengisi kelas Karina sudah masuk.
"Sudah ya mas, dosennya sudah masuk. Bye." Karina langsung menutup ponselnya tanpa menunggu jawaban kekasihnya.
Keanu menatap ponselnya sambil tersenyum sumringah setelah mendengar suara merdu kekasih hatinya yang sudah dikencaninya dua tahun ini. Keduanya ada senior dan junior. Karina adalah juniornya di semester akhir. Sedang dirinya senior yang sudah wisuda. Meski dia sibuk dengan pekerjaannya yang baru dirintisnya Ken masih menyempatkan diri untuk mengantar jemput kekasih hatinya.
Keduanya bertemu saat Karina masuk sebagai maba di kampus tempat Keanu kuliah. Saat itu Keanu orang yang tidak mempan meski banyak gadis-gadis yang menyatakan cinta padanya. Namun tak ada satu pun yang mengena di hatinya atau yang bisa membuat hatinya berdebar.
Baru saat pertemuannya pertama kali dengan Karina yang tidak sengaja menabraknya saat dia sudah terlambat masuk padahal itu hari pertamanya menjadi Maba.
"Ma..maaf kak, sa...saya gak sengaja." Ucap Karina saat itu. Pantatnya sampai menyentuh tanah karena menabrak Keanu dari belakang. Malah Keanu tak apa-apa. Keanu langsung menoleh kesal saat dirinya ditabrak oleh gadis tak dikenalnya yang ditebaknya pasti sedang berusaha mencari-cari perhatiannya.
Namun tubuhnya membeku seketika melihat wajah polos, cantik yang natural tanpa polesan make up apalagi gadis itu berhijab syar'i menutupi hingga pinggang dan pergelangan tangannya. Bahkan kaos kaki setia menempel di jemari kakinya.
"Maaf kak... maaf..." Ucap Karina lagi merasa bersalah karena tak dihiraukan Keanu.
Karina langsung meninggalkan Keanu yang masih berdecak kagum menatap Karina padahal Karina sudah pergi dari hadapannya.
"Woi bro... nglamun aja Lo." Tegur salah seorang teman Ken tersentak kaget saat melihat gadis yang menabraknya tadi sudah pergi.
"Eh, apaan sih Lo." Jawab Ken menatap sekeliling mencari sosok gadis berhijab tadi.
"Nyari siapa Lo?"
"Cewek yang nabrak gue tadi mana?" Tanya Ken.
"Sudah pergi noh, baris di lapangan." Jawab teman Ken sambil menunjuk barisan para Maba. Ken terdiam sambil tersenyum seringai.
"Menarik." Guman Ken meninggalkan tempatnya mengikuti langkah teman-temannya tadi menuju kelas.
***
"Mas benar-benar jemput aku?" Tanya Karina saat melihat Keanu berdiri di sebelah mobilnya menunggu Karina keluar dari gerbang kampus.
"Aku kan sudah janji." Jawab Ken tersenyum manis.
"Ayo!" Ajak Ken membukakan pintu mobil untuk Karina.
"Makasih mas." Ken hanya tersenyum.
"Kita jadi kencan kan?" Tanya Ken dalam perjalanan pulang ke kost an Karina.
"Nanti jemput aku habis isak aja mas." Ken mengangguk.
**
Ken sudah tampil menawan malam itu bersiap untuk kencan mereka. Ken merogoh sakunya menatap kotak persegi yang berisi cincin berlian yang sudah dibelinya sebulan yang lalu. Ya, dia berniat untuk melamar kekasihnya itu untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Ken sudah yakin jika Karina adalah jodohnya. Ken merasa cocok dan bisa saling melengkapi saat keduanya ada masalah. Makanya selama mereka pacaran jarang sekali mereka bertengkar atau berbeda pendapat. Ken yang lebih dewasa selalu memilih mengalah daripada harus berbeda pendapat.
Karina sendiri meski usia mereka terpaut tiga tahun sudah terlihat dewasa tidak kekanak-kanakan. Mungkin lingkungan tempatnya dibesarkan adalah panti asuhan membuat Karina menjadi dewasa sebelum umurnya. Karena dituntut untuk hidup mandiri tanpa orang tua mereka meski ada ibu panti.
"Kuharap dia mau menerima lamaranku." Guman Ken tersenyum bahagia membayangkan mereka berdua akan menikah dan menjadi sepasang kekasih. Pasti akan saling menyayangi. Ken sendiri sangat mencintai Karina sejak pandangan pertama mereka bertemu.
"Karin, ma... maukah kau menikah denganku?" Ken berakting sambil berlutut di depan cermin seluruh badannya seolah-olah dia sedang melamar kekasihnya. Ken kembali berdiri dari berlututnya dengan wajah yang sudah merona merah.
"Biasanya aku tak pernah seperti ini, kenapa sekarang jadi gugup ya?" Ken bergumam sendiri di dalam kamar apartemennya.
Setelah usahanya mulai berkembang, Ken membeli apartemen yang dekat dengan perusahaannya. Demi hidup mandiri meski ibunya menentangnya karena ibunya sendiri di rumahnya. Adiknya masih kuliah di Oxford university. Yang mungkin tahun depan akan wisuda.
Johan sendiri terkenal dengan prestasinya dan membuatnya kuliah lebih cepat setahun dari orang kebanyakan karena kejeniusannya.
"Ah, sudah jam segini." Ken berlari menuju lift untuk sampai ke basemen parkir apartemennya.
***
Kini dia sudah sampai di tempat kost kekasihnya. Tempat kost khusus perempuan.
"Selamat malam mas." Sapa Karina tersenyum manis yang dibalas senyuman juga oleh Ken.
"Selamat malam juga sayang." Karina tersipu malu dengan panggilan kekasihnya.
Kini keduanya sudah dalam perjalanan menuju bioskop tempat biasanya mereka menghabiskan malam minggu. Karina tersenyum bahagia sambil menatap ke arah luar jendela mobil.
Entah kenapa sejak pagi tadi deg-degan tidak seperti biasanya. Karina berharap semoga perasaannya itu adalah firasat baik.
"Ayo!" Ajak Ken membukakan pintu mobil untuk kekasihnya. Karina hanya mengangguk dan turun dari mobil.
.
.
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak
Beri rate, like dan vote nya
Makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sukses
2022-11-04
1