Fool Love
Berlatar belakang di sebuah sekolah menengah atas, seorang gadis cantik bernama Floella akleema yang sejak awal masuk sekolah sudah jatuh cinta dengan siswa yang ada di sekolahnya yang bernama Elkan arvyano.
namun sangat di sayangkan hubungannya dengan elkan hanya sebatas angan baginya. sudah sejak lama floella mengejar cinta elkan, namun tidak sekalipun elkan meliriknya.
floella sering di ingatkan oleh kedua sahabatnya yaitu Zara dan Indah untuk melupakan elkan, namun tak sedikitpun floella menggubrisnya.
"flo ngantin yuk"zara dan indah mengajak floella untuk ke kantin, dan merekapun segera menuju kantin langganan mereka. alih-alih ingin mengisi perutnya yang kosong, ini malah floella sibuk memandangi seseorang yang ada di meja seberang.
"flo lu kenapa si dari tadi liat ke arah sana terus?" tanya indah dan mengikuti arah pandangan dari floella, saat itulah ia tau kini floella di selimuti oleh sifat kebucinannya level 30.
"lah mulai ni bucinnya keluar" celotehan indah yang sedikit keras itu terdengar oleh meja seberang yang di duduki oleh elkan dan beberapa temannya.
"sstt jangan kenceng-kenceng napa, mereka jadi liatin gue tu" ucap floella semvari menutup mulut indah dengan jarinya.
Karena tidak ingin terlihat gugup, kini floella dan teman-temanny memilih untuk menyantap makanan yang tengah mereka pesan.
namun saat mereka tengah asik dengan kegiatan makannya, salah seorang teman dari elkan yang bernama Nando menghampiri meja mereka.
"boleh gue duduk disini?" nando meminta izin ke cewe-cewe yang tengah duduk di meja itu.
"boleh kok boleh" sahut zara dan sesekali melirik ke arah floella yang sebenarnya mengisyaratkan untuk menolak.
"tanks ya.."
namun saat nando ingin mengajaknya bicara, seperti biasa sixth sense yang ia miliki sejak kecil mulai bereaksi. dari kecil memang floella bisa mengetahui tentang kejadian beberapa menit yang akan datang. namun hal itu datang tiba-tiba sehingga terkadang membuat floella terkejut.
Kemampuannya itu hanya dia dan keluarga dekatnya saja yang tau. bukan bermaksud apa-apa, orang tua floella hanya ingin floella tidak di manfaatkan oleh siapapun.
"awas..." floella menarik elkan dari tempat ia berdiri, saat itu semuanya terkejut. namun setelah beberapa detik plafon yang ada di atas elkan berdiri tadi tiba-tiba terjatuh.
brakkh....
beberapa reruntuhan menimoa meja yang tadi sempat di duduki oleh elkan dan beberapa trmannya. untung saja tidak ada korban jiwa, meskipun saat itu cukup membuat beberapa otang syok.
"ga papa el?" tanya floella.
"iya gue gak papa, makasih lo udah selametin gue" ucap elkan dengan suara baritonnya.
"flo, lo gak papa kan gak ada yang lecetkan?" seru indah yang sibuk memeriksa keadaan floella.
"iya gue baik-baik aja ndah, gak usah lebay deh" sahut floella.
"oh ya flo, darimana lo tau plafon itu bakalam jatoh?" tanya nando yamg berdiri di sampingnya dan memperhatikan runtuhan plafon yang berserakan.
"gu gu gue.. tadi gak sengaja liat ke atas, eh gak taunya tu plafon udah mau jatoh" floella merasa gugup letika di tanyai tentang itu, pasalnya tidak satu temanpun yang mengetahui tentang kelebihannya itu.
"ada apa ini, gue tinggal bentar ke toilet kot tau-tau udah berantakan kek gini" seru marel yang baru darang.
marel adalah salah satu teman dari elkan yang terkenal pintar dan di sukai banyak siswi sekolah itu setelah elkan.
"tadi si elkan hampir kejatohan plafon tapi di selametin sama floella"
pembicaraan itupun berhenti setelah bell sekolah berdering.
▪▪▪▪▪
seperti biasa saat ini indah dan zara sudah berada di kamar floella, mereka menghabiskan waktu mereka dengan belajar bersama dan juga bermain ala cewe-cewe seperti pada umumnya.
ketika floella serius belajar, indah dan zara sibuk memperhatika foto elkan yang menempel di dinding kamar floella.
"flo, kapan si lo ganti backgroud kamar lo? gak capek apa lo dengan cinta sepihak lo itu" ucap zara.
"iya flo, bukannya apa-apa ya. tapi lo ity berhak bahagia dengan hidup lo" timpal indah.
mendengar ucapan kedua sahabatnya itu membuat floella menghentikan kegiatannya. "girls, gue udah coba lupain elkan. tapi hati gue meronta-ronta, dan akhirnya gue mutusin untuk tetep jaga hati gue buat elkan. gue tau elkan itu pasti cowo masa depan gue"
seperti biasa, itulah jawaban yang selalu floella katakan.
"serah lu dah, kalo gue mending juga suka sama nando. keren ganteng pinter ramah lagi." seru indah.
"eits..eits.. kalo gua mah lebih milih marel. cool, cerdas ganteng ya walaupun jutek."
"udah..udah.. nasib kalian itu sama kek gue, sama-sama halu" sahut floella yang kembali mengerjakan tugas sekolahnya.
"eh beda dong, kita kan cuma seru-seruan doang ya ra, kita juga gak pernah bilang secara langsung. mungkin kita bakal di terima kalo nyatain langsung"
"ah suka-suka ente padalah" mendengar tanggapan dari floella membuat indah dan zara tertawa.
di lain tempat elkan dengan teman-temannya nongkrong di tempat biasa mereka berkumpul. saat itu elkan, nando dan marel di temani oleh kedua teman perempuan mereka yaitu Joana dan Giselle.
"guys, denger-denger tadi ada yang di selametin ni sama bucinnya" ucap giselle
"hah siapa, kok gue gak tau?" sahut joana yang asik bermain billiard.
"iya tu si elkan di tolongin sama floella, kalo gak di tolong gak tau tu jadi apa kepalanya ketimpa plafon" jaban nando membuat joana terkejut.
"yang bener el, kok lo gak kasih tau gue si" joana langsung memeriksa keadaan elkan, dan elkan segera menjauh dari joana.
"gue gak kenapa-kenapa joan, mending lo lanjutin tu permainan lo" elkan lalu bangkit dari tempat duduknya hendak keluar dari ruangan itu, namun suara giselle menggentikannya.
"kayaknya lo harus terima cintanya deh el, ya gak usah lama cukup satu bulan gitu buat bales budi" celetukan giselle berhasil membua semuanya terkejut tak terkecuali dengan elkan sendiri.
"gila lo sell, lo pikir gue harus bales budi pakek cinta?" tukas elkan
"tapi saran dari giselle boleh juga tu el, ya cuma buat dia seneng aja. kalo udah satu bulan baru lo putusin" timpal nando
"eits jangan dong" sahut joana
"kenapa jangan, kan biar seru aja" tambah giselle
"ya gak papa, tapi boleh juga deng ide lo sell. sekalian biar dia berhenti ngejar-ngejar lo el" joana lalu mengajak giselle pergi suatu tempat, begitupun dengan marel dan juga nando yang harus pergi sehingga kini hanya tersisa elkan.
elkan hanya duduk di basecam sembari memainkan gawainya. saat ia membuja media sosialnya ia tak sengaja melihat postingan dari zara. dimana disana ia memosting foto dinding kamar floella dan juga floella yang masih berkutat dengan bukunya dengan caption kapan background nya jadi oppa-oppa korea cingu, lu juga perlu bahagia kali .
melihat postingan itu membuat elkan berpikir tentang saran dari giselle.
.
.bersambung
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments