Keributan di Kota

Setelah menghabiskan sarapan dan mendapat sedikit informasi menarik. Shen Li lalu bergegas keluar untuk berkeliling kota, tetapi tak lupa sebelum itu ia bertanya pada pelayan pasal Sekte Naga.

"Permisi" Sapa Shen Li.

"Ada yang bisa saya bantu tuan Jin?" Jawab pelayan itu dengan wajah sumringah.

"Aku ingin bertanya tentang Sekte Naga, apa kamu tahu sesuatu tentangnya?" Tanya Shen Li dengan nada datar.

"Ohh ternyata itu, saya hanya tahu sedikit tuan. yang saya ketahui adalah Sekte Naga merupakan salah satu sekte besar aliran putih yang berada di benua pusat. Lalu untuk yang berada di Kekaisaran Dao ini hanyalah cabangnya saja. Untuk dari segi kekuatannya, bisa dibilang sangat kuat karena konon leluhur dari Sekte Naga sudah berada pada ranah Nirwana ⭐ tinggi, lalu untuk leluhur satunya karena Sekte Naga memiliki dua leluhur. Leluhur satunya yang berada di Alam Surga berada pada ranah Saint ⭐ menengah" jawab pelayan itu.

"Emm baiklah, lalu untuk rumor Sekte Naga membuka pendaftaran murid baru apakah itu benar atau tidak?" Tanya Shen Li kembali.

"Itu benar tuan, Sesuai yang saya dengar dari para pendatang, Sekte Naga akan membuka pendaftaran murid baru sekitar 2 bulan lagi yang bertempat di Arena Kekaisaran. Apa tuan ingin mendaftar?" Tanya pelayan itu kembali pada Shen Li.

"Entahlah, aku hanya sedikit tertarik saja. Baiklah terimakasih, aku permisi dulu" Ucap Shen Li.

"Baik tuan, hati-hati dijalan" jawab pelayan sembari tersenyum hangat.

Setelah itu, Shen Li langsung beranjak keluar dari penginapan untuk mencari informasi tentang Sekte Naga dan juga Klan Shen.

Sementara itu di penginapan,

"Hei adikku yang cantik?! apakah kamu menyukai tuan tersebut?" Tanya kakak dari pelayan itu dengan nada menggodanya.

Saat mendengar pertanyaan itu, wajahnya spontan memerah lalu ia tertunduk malu.

"Ti-tidak, siapa juga yang bilang suka, huhh" jawab Pelayan itu dengan nada dingin, padahal dalam hatinya ia sangat berdebar-debar.

"Ohh?! benarkah? Lalu kenapa dengan sikapmu tadi? bukankah kamu bersikap dingin dengan lelaki? Hahh?!" tanya kakak pelayan sambil menelisik wajah adiknya itu.

"A-aku hanya merasa saja bahwa dia orang baik, tidak lebih" jawabnya. "Kenapa hatiku berdegup kencang? apakah aku benar-benar menyukai tuan Jin?" Sambungnya membatin.

"Oo jadi begitu, baiklah. Tetapi jika kamu menyukainya kakak akan mendukungmu, lagipula kakak juga merasa dia bukan orang jahat, tetapi kamu jangan terlalu berharap lebih agar kamu tidak kecewa nantinya" Jawab kakak pelayan itu yang terus menggoda adiknya.

"I-iya kakakku yang tampan, terimakasih" balas adiknya sembari tersenyum cerah.

Di tempat Shen Li

Shen Li berjalan menyusuri jalanan kota, sambil melihat-lihat bangunan kota yang terlihat kuno tetapi megah. Banyaknya pedagang dan pembeli yang berlalu-lalang menambah kesan hangat tersendiri.

Akan tetapi hal tersebut tidaklah bisa bertahan lama. Karena untuk menciptakan kedamaian yang seperti ini selamanya tidaklah mungkin. Dan benar saja, baru saja dibilang damai tetapi sudah terjadi keributan.

Di arah depan Shen Li sekitar 100 meter, terlihat seorang pemuda memakai pakaian yang cukup mewah berwarna biru langit tengah menarik paksa seorang gadis muda, sedangkan temannya yang lain tengah mengeroyok seorang pria paruh baya yang sepertinya adalah ayah dari gadis itu. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang berani mencegah hal itu.

Shen Li kemudian mendekati tempat kejadian.

"Apa yang kalian lakukan? bukankah itu terlalu pengecut mengeroyok seseorang?!" Tanya Shen Li dengan nada dingin.

Nampak pemuda tersebut sangat tidak asing, bahkan bisa dikatakan Shen Li sangat hafal dengannya. Yak benar sekali, Anak yang menyeret gadis itu adalah Shen Kang, pemuda yang dulu telah membunuh Shen Li. sedangkan orang-orang yang mengeroyok itu adalah para pengawal kediamannya.

"Ohoo, pucuk dicinta ulam pun tiba. Tak kusangka semudah ini aku menemukannya" Batin Shen Li saat melihat Shen Kang yang ingin dia cari justru ia menunjukkan dirinya sendiri. Nampak pada saat itu ia menunjukkan seringai licik dari balik tudung kepalanya.

"Siapa kamu? apa kamu ingin ikut campur dengan urusanku?!" Balas Shen Kang membentak Shen Li.

"Aku hanya ingin menolong gadis dan pria paruh baya itu saja, apakah aku salah melakukannya?" balas Shen Li dengan nada datar.

"Hahaha! jangan kau ikut campur urusanku aku adalah anak dari tetua kedua Klan Shen. Jika kamu mencampuri urusanku maka kamu akan menerima akibatnya!!" Jawab Shen Kang dengan menunjukkan ekspresi sombongnya. "Kalian semua, hajar dia untukku!! Aku akan membawa gadis ini ke tempat biasa" perintah Shen Kang pada pengawalnya sembari menjilati bibirnya dengan ekspresi mesum.

Tak menunggu waktu lama, para pengawal Shen Kang mulai mengeroyok Shen Li bersama-sama. Akan tetapi dipihak Shen Li, ia terlihat sangat tenang sekali menghadapi mereka semua. Dengan santainya ia menghindar dan menangkis serangan-serangan yang ditujukan padanya, mungkin Shen Li terkesan hanya bermain-main dengan mereka karena ia sama sekali tidak membalasnya.

"Siapa pemuda itu? Kuat sekali dia. Tetapi ia salah dalam memilih musuh kali ini, aku turut prihatin padanya" Ucap salah seorang penduduk yang melihat aksi Shen Li.

"Sial kenapa dia kuat sekali, tidak.. tidak.. tidak dia hanya menghindar saja tanpa berani membalas, mungkin dia takut padaku" Batin Shen Kang yang percaya diri.

Sementara di tempat pertarungan, nampak kelima pengawal mulai kelelahan menghadapi Shen Li.

"Ayolah apa hanya ini kemampuan kalian? hahaha!" ucap Shen Li memprovokasi.

"Kepa*at, jangan hanya berani menghindar kamu!!" teriak kesal salah seorang pengawal Shen Kang.

"Lalu apa aku harus diam saja lalu menerima kalian menghajarku? tentu saja tidak! hahaha" Shen Li terus memprovokasi mereka yang menyerangnya.

"sial! sial! siall!!! siapa dia sebenarnya?! bahkan kelima pengawalku yang berada di tingkat Penyempurnaan ⭐ 4 tidak bisa menyentuhnya! aku harus menyerangnya saat ia sibuk dengan pengawalku" Batin Shen Kang dengan licik saat membayangkan ia mengalahkan Shen Li.

Perlahan tapi pasti, Shen Kang mendekati tempat pertarungan sembari mengeluarkan sebuah belati dari cincin penyimpanannya.

Shen Li menyadari bahwa Shen Kang ingin menyerangnya diam-diam, tetapi ia membiarkannya.

Hingga pada saat Shen Kang mengayunkan belati kearah punggungnya, dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti mata ia menyambar tangan kanan Shen Kang yang membawa belati lalu mematahkannya dengan begitu mudahnya.

"Arghhh!! Kepa*at kau!! Arghh!!" Teriak Shen Kang merintih kesakitan saat tangannya dipatahkan dengan mudahnya.

Melihat tuan mudanya disakiti, kelima pengawal itu mulai menyerang Shen Li dengan membabi-buta karena amarah mereka yang sudah tidak bisa dibendung lagi.

Pada kali ini Shen Li tidak diam saja, ia lantas menjatuhkan kelima pengawal itu dengan mudahnya. Sementara Shen Li mulai berjalan mendekati kedua orang yang diselamatkannya.

"Te-terimakasih tuan telah menyelamatkan saya dan anak saya. Tetapi Saya mohon tuan untuk meninggalkan kami, karena saya takut tuan akan itu terjerat dengan kasus kami ini" ucap pria paruh baya yang tak lain ayah dari gadis yang ia selamatkan.

"Sudahlah paman tidak apa-apa, saya hanya tidak betah melihat kejadian seperti ini" ucap Shen Li sembari berjongkok menyembuhkan kedua orang itu dengan air surgawi yang ia beli dari sistem.

"Terima kasih banyak tuan" Ucap keduanya bersamaan sembari ingin bersujud pada Shen Li, tetapi hal itu tidak dibiarkan oleh Shen Li.

"Sudahlah paman janganlah berlebihan, jika tuan ingin berterimakasih, tuan bisa mengikuti saya" ucap Shen Li dengan lembut sembari tersenyum di balik tudung kepalanya.

"Baiklah tuan, saya akan mengikuti kemauan tuan" balas pria paruh baya itu dengan bersemangat.

Shen Li lantas bergegas meninggalkan tempat kejadian menuju ke arah penginapan Vermillion.

Diwaktu yang hampir bersamaan, Shen Kang dan kelima bawahannya dengan tiba-tiba menghilang dari tempat kejadian itu.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***