Penginapan Vermillion

Penginapan Vermillion termasuk salah satu penginapan kelas atas yang berada di kota Kekaisaran, yang dikelola oleh sekte Vermillion. Penginapan yang memiliki 7 lantai, lantai pertama sebagai lobby resepsionis untuk menyewa kamar dan restoran yang lumayan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

"Selamat datang di Penginapan Vermillion tuan! Ada yang bisa kami bantu?!" Tanya seorang resepsionis wanita pada Shen Li.

"Aku ingin menyewa kamar terbaik dan makanan terfavorit untuk diantarkan ke kamarku nanti, dan jangan lupa minuman yang segar dan enak saja, jangan beri aku alkohol" Jawab Shen Li dengan nada datar.

"Baik tuan, untuk biaya sewa sejumlah 95 tael emas perhari, itu sudah termasuk dengan makan 3 kali sehari, lalu untuk malam ini tuan bisa membayar 65 tael emas saja" suara terdengar sangat ramah dari resepsionis wanita itu, bisa dikatakan ia memiliki wajah yang cantik natural sedikit diatas rata-rata.

"Aku akan menginap selama 1 minggu" Shen Li lalu memberikan sekantung tael emas.

"Tu-tuan i-ini.." ucap wanita itu terbata-bata saat melihat isi didalam kantung berjumlah 1000 tael emas.

"Sudahlah, simpan saja selebihnya untukmu" timpal Shen Li masih dengan nada datar. Shen Li memang seorang yang dingin saat bertemu dengan orang baru, tetapi jika ia sudah mengenal lama dan akrab orang itu, maka sifat aslinya akan ditunjukkannya.

"Te-terimakasih tuan..?!" Tanya wanita itu.

"Jin, panggil saja Jin!" Sahut Shen Li datar.

"Baik tuan Jin, selamat beristirahat dan silahkan tunggu makanan diantarkan ke kamar tuan. Dan ini silahkan kunci kamar tuan, oh iyaa.. kamar tuan berada di lantai 5 nomor 1 dari tangga" ucap wanita itu sambil menyodorkan sebuah kunci pada Shen Li.

"Terimakasih" Shen Li langsung beranjak menuju kamar yang ia sewa.

Sesampainya didalam kamar ia langsung melepas mantelnya untuk diletakkan di ujung kamarnya. Terlihat wajah Shen Li yang sangat rupawan, kulit putih bersih semulus giok, mata yang memberikan ketenangan, hidung mancung dan bibir merah semu, tak lupa alisnya yang setajam pedang memberikan kesan yang sangat sempurna. Siapa gerangan nanti orang yang tidak akan terpana saat melihat tampang rupawan Shen Li ini. Dengan rambut hitam panjang yang ia kuncir sampai ke punggungnya.

Ia lantas merebahkan diri di kasurnya, melepaskan penat dan sedikit ketegangan yang telah ia lalui beberapa hari ini.

"Haahhh.. akhirnya aku bisa tidur dengan layak, aku ingin tidur dengan nyenyak malam ini dan kuharap tidak ada yang menggangguku" keluhnya.

Tok! Tok! Tok!

"Tunggu sebentar!" Shen Li langsung bangkit dari tempat tidur untuk membuka pintu.

Ceklek..

"Silahkan makanannya tuaa..ann.."

Blush! Wajah pelayan yang tak lain resepsionis tadi langsung memerah, karena ia melihat betapa tampannya paras Shen Li. "Ternyata dia masih muda dan sangat tampan, apakah dia sudah mempunyai pasangan?" Tanya pelayan dalam hatinya.

"Terimakasih, dan bisakah kamu melepaskan makananku? Aku sudah lapar" Ucap Shen Li dengan sedikit senyuman tipis ia tunjukkan sesaat lalu kembali ke wajah datarnya.

"Eh?! ee.. emm, sa-saya mi-minta maaf tuan, permisi" yang tidak disadari pelayan tadi adalah, pada saat ia menyodorkan nampan yang berisi makanan kepada Shen Li, ia terus saja menahan nampan itu saat ia menatap majah Shen Li. "Aaaa.. aku malu sekali" batin pelayan itu langsung beranjak turun sambil menutupi wajahnya.

Brukk!!

Pelayan itu terjatuh beberapa meter sebelum anak tangga karena tersandung kakinya sendiri. Ia benar-benar menjadi salah tingkah karena Shen Li sampai-sampai ia tidak berhati-hati.

"Apa kamu baik-baik saja? Ada apa denganmu?" Tanya Shen Li yang masih berdiri di pintu kamarnya sambil membawa nampan berisi makanan. Ia sebenarnya bisa saja membantu pelayan itu, tetapi tidak ia lakukan karena Shen Li menyadari bahwa pelayan itu jadi salah tingkah karenanya dan ia tidak ingin hal itu semakin menjadi-jadi.

"Ti-tidak apa-apa tuan, maaf telah mengganggu kenyamanan tuan, permisi" pelayan itu langsung beranjak turun sambil berusaha melupakan kelalaian yang ia alami baru saja.

"Baiklah" sahut Shen Li datar.

Shen Li lalu bergegas menutup pintu dan menyantap makanannya, karena beberapa hari ini ia belum makan sama sekali.

"Ehh iya.. aku baru menyadari beberapa hari ini aku belum makan. Tapi kenapa aku tidak merasa lapar?!" Gumam Shen Li selama ia makan.

[Itu karena tuan sudah melewati ranah Surgawi, sehingga tuan bisa tidak makan selama 1 bulan penuh] jawab sistem atas kebingungan Shen Li.

"Emm baiklah" Shen Li lalu melanjutkan menyantap makanannya sampai habis lalu tidur dengan nyenyak di kasurnya malam ini.

Pagi harinya.

"Hoaamm, nyenyak sekali tidurku" ucap Shen Li sambil merentangkan tangannya keatas.

Ia lantas beranjak menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri, lalu segera turun ke lobby untuk sarapan.

"Se-selamat pagi tuan Jin" Sapa pelayan tadi malam dengan malu-malu.

"Iya selamat pagi, aku mau sarapan kali ini"

"Baik tuan Jin, silahkan ditunggu sebentar saya akan menyiapkannya" balas pelayan.

Shen Li lalu segera duduk di meja pojok ruangan untuk sarapan. Suasana di lobby pada pagi hari terbilang cukup ramai baik dari para pengunjung penginapan maupun dari para kultivator liar yang ingin menyantap sarapan.

Tak lama kemudian, sarapan yang ia pesan sudah datang, Shen Li langsung menyantap makanannya walau ia masih menggunakan tudung jubahnya. Pada saat makan, Shen Li mulai memfokuskan pendengarannya untuk mencari informasi seputar kota kekaisaran dan hal-hal menarik lainnya.

Cukup lama Shen Li menunggu hal menarik perhatiannya tetapi ia belum mendapatkan apapun, hingga tak lama kemudian, ia mendapati sesuatu yang menarik.

"Apakah kamu tahu? Sebentar lagi Sekte Naga ingin membuka pendaftarannya kau tahu? Aku ingin sekali mendaftar tetapi apalah daya aku hanya akan tersingkir saat babak penyisihannya" ucap salah seorang pengunjung penginapan.

"Hmm.. Sekte Naga?! Sepertinya menarik, mungkin aku akan mendaftarkan diri" Batin Shen Li.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***