"AstagSasukehhhhhh......"Ucap salah satu orang siswa yang bernama Kevin tersentak dari tidur nyamannya.
"Siapa yang teriak-teriak dari toa sih woy?"Kata teman Kevin yang mempunyai wajah bak mandi,eh maksudnya layaknya pangeran hutan terbangun karena merasa terusik dan risih.
Pak Dedi yang sedari tadi diam melihat reaksi murid-muridnya yang masih mengumpat, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menahan kesabarannya yang sebentar lagi akan meluap .
"Oh jadi begini kelakuan kalian setiap pagi ya?"Tanya pak Dedi dengan wajahnya yang siap menerkam.
"Ada apa sih ribut-ribut?udah malem juga"Kata Adi dengan polos sambil mengucek-ngucek matanya yang terasa sangat lelah tanpa menyadari kehadiran pak Dedi yang akan berubah menjadi ekor sembilan.
Sedangkan pak Dedi yang tidak kuat lagi atas sikap dan perlakuan muridnya langsung mengambil tindakan dengan cepat.
"Keluar kalian semua,hormat di tiang bendera sampai jam pelajaran bapak selesai"Bentak Pak Dedi
"Pak kalau hormat di tiang bendera gimana caranya?kan tinggi.Lagian kita kan satu kelas yang ada tuh tiang masuk rumah sakit"Ucap Kevin dengan santainya masih dalam posisinya yang terduduk lesu menatap gurunya yang sedang menahan amarahnya.
"Maksud saya kalian hormat menghadap tiang bendera selama jam pelajaran bapak, sekarang!"Marah pak Dedi yang membuat semua muridnya lagi-lagi terkejut.
"Kalau gak salah pelajaran pakde (Pak Dedi) ini lamanya 4 jam ya?wah kalo gitu bisa ****** gue di lapangan"Batin Nata dengan badan sedikit gemetar
"Wah jangan gitu dong pak,siapa yang salah siapa yang kena hukum.Kalo gitu mah gak adil dong"Bantah Nata tak menerima keputusan Pak Dedi
"Oke sekarang bapak akan mengambil tindakan dengan adil,siapa yang tak mengerjakan tugas diharap ikut berdiri dan hormat menghadap tiang bendera"Tutur pak Dedi dengan tegas.
Semua siswa menoleh kaget dan menatap nanar pada guru Killernya yang satu ini, mereka meratapi nasibnya dengan pasrah.
Kecuali Nata yang terlihat sangat kebingungan,
"Tugas?tugas yang mana pak?"tanya Nata yang lupa akan tugasnya
"Yang kemarin pak Dedi tulis di papan tulis.Soal kimianya berjumlah 15 nomor"Sela Kirana dengan tingkah centilnya.
"Astaga,napa gue lupa sih?gara -gara abang gue nih kemarin.Coba aja sepatu gue gak di pake ,pasti gak bakal repot kaya gini" Hati Nata berucap merutuki nasibnya mengingat asal usul dirinya yang tidak mengerjakan tugas.
"Bagaimana?kamu sudah mengerjakan tugasnya?"Tanya pak Dedi kembali
"Lupa pak kemarin abang say-"tiba-tiba kata-kata yang akan terlontar dari mulut Nata seketika terpotong oleh pak Dedi yang murah hati dan baik itu(kalo dilihat dari sedotan sih)
"Bapak tidak menerima alasan kalian apalagi lupa.Sekarang kalian keluar kecuali yang sudah menyelesaikan tugasnya dan tidak ikut membuat keonaran"Titah pak Dedi tanpa adanya bantahan kembali
"Ya pak"Ucap seluruh siswa yang kena hukuman.
Sedangkan para siswi yang semuanya mengerjakan tugas dengan baik , kini memasang muka masam karena Nata tidak dapat mengikuti pelajaran.
***
"Tasya kamu maju kedepan"Ucap bu Sulis yang sedari tadi memperhatikan Tasya.
"Mmmm buat apa bu?"Tanya Tasya ragu dan merasa malu
"Kerjakan soal di depan,kenapa kamu dari tadi melamun terus?"Tanya bu Sulis
"E..enggak ko bu,baiklah"Ucap Tasya dengan gemetar.
Bu Sulis hanya mengangguk dan memperhatikan kaki Tasya yang sedikit pincang.
"Kaki kamu kenapa?"Tanya bu Sulis.
Sedangkan Tasya malah melamun melihat papan tulisnya dengan wajah tanpa ekspresi.
"Tasya?"Bu Sulis
"..."
"Kamu dengar saya?"
"...."
"Tasya"Suara bu Sulis meninggi dan kini menepuk bahu Tasya sedikit keras,Tasya seketika tersentak dan kesadarannya mulai kembali.
"Maa..maaf bu,tadi bicara apa?"Tasya bertanya karena perkataan gurunya sama sekali tidak ia dengar
"Benar-benar kamu ya,sekarang cepat kamu keluar dan berdiri menghadap tiang bendera"Ucap bu Sulis dengan tegas
"Tapi kaki Tasya sedang sakit bu,kasihan dia"Ucap siswa yang tercakep di kelas Tasya menyanggah ucapan gurunya
"Yonan?"ucap Tasya gemetar
"Gak papak Tas,gue rela"Ucap Yonan kembali diringi sorakan teman-temannya yang bergemuruh
"Yonan?kalau begitu kamu temenin Tasya menghadap tiang bendera.Kalau Tasya merasa sakit ,bawa dia ke UKS secepatnya"Titah bu Sulis
"Baiklah bu"Ucap Yonan dengan tulus dan menatap gurunya dengan dingin,lalu melangkah keluar menggandeng Tasya yang meringis kesakitan karena kakinya belum sembuh total.
"Kamu gak papa?"Tanya Yonan tertuju Tasya
"Kamu kenapa rela bantu aku?lebih baik kamu mengikuti pelajaran di kelas aja.Rugi tau kalo ketinggalan"Ucap Tasya tanpa menghiraukan pertanyaan dari Yonan
"Terus gue rela gitu liat orang yang gue cintai kepanasan?sedangkan kakinya sedang terluka parah kaya gini "Tegas Yonan dengan panggilan Lo -gue nya
"Mak...maksudnya?"Tanya Tasya tak mengerti
Yonan tidak menghiraukan lagi perkataan dari Tasya.
Dia kini mengangkat tubuh Tasya dan menggendongnya ala Bridal Style tanpa meminta izin dari Tasya.
"Jangan bantah,lebih baik lo diam"Tegas Yonan kembali yang kini mulai melangkah menuju lapangan.
***
Siswa kelas Nata kini sudah berjejer dihadapan tiang bendera dengan berbagai gaya coolnya .
Sontak cewek yang sedang berlalu-lalang karena jamkos kini berteriak histeris melihat sang juara umum sekaligus most wanted terkenal sedang berjemur menemani mentari yang sedang memancarkan sinarnya.Siapa lagi kalau bukan Nata dan kawan-kawannya?
"Kyaaaa Nataaaaa,aku gantiin kamu aja "
"Ya tuhan pangeranku ko panas-panasan? "
"Keringatnya ko makin nambah ketampanan Nata ya?"
"Nataaaa,aku ambilin minum ya"
Begitulah,Sorak sorai dari para cewe yang sangat menyukai bahkan mengidolakan Nata.
Tapi seketika,pandangan mereka beralih pada seorang lelaki yang tengah menggendong wanita yang berontak di pangkuannya.
"Eh eh itu bukannya Yonan ya?"Tanya salah satu siswi pada rekannya
"Iya,dia lagi sama cewek yang terkenal galak itu kan?"
"Wah benar,dia Tasyaaaa"Ucap siswi ber name tag Kharisma tersebut.
"Aaaaaa Yonan aku mau ganti posisinya Tasya dong"Teriak Kahrisma dengan lantang.
Semua orang yang mendengar teriakan Kharisma kini ikutan beralih pada dua pasangan yang begitu romantis menurut mereka.
Bahkan Nata tak kalah terkejutnya melihat wanita yang sangat familiar berada di gendongan seorang lelaki.
"Misi gue sama cewe gue mau ikut nimbrung ya"Ucap Yonan yang kini menurunkan Tasya dari pangkuannya
"Apaan si nan?aku bukan cewe kamu"Ucap Tasya kesal
"Tasya?"Nata bertanya sambil meniti setiap lekukan wajah Tasya
"Na..Nata?"Seru Tasya yang ikut kaget akan kehadiran Nata
"Lo sekolah disini?"Tanya Nata
"Iya baru pindahan"Ucap Tasya dingin
"Lo jangan macam-macam sama cewe gua "Tegas Yonan pada Nata
"Cih...."Nata berdecih
"Yonan,inget gue tuh bukan cewek lo,kita teman"Teriak Tasya yang membuat seluruh siswa yang menonton adegan mereka kaget.
Yonan yang mendengarkan penuturan Tasya kini mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya.
"Oke gue gak mau bantu lo lagi cewe brengsek,sakit-sakit sekalian.Gue gak peduli,belain aja tuh si bule kota"Marah Yonan menyindir Nata lalu meninggalkan Tasya yang kini mulai menurunkan cairan bening dari sudut matanya.
Nata yang melihat Tasya dimaki tak kalah marahnya dengan Yonan ,bahkan lebih meledak-ledak seraya melangkahkan kakinya dengan cepat,lalu mendaratkan bogeman mentah ke pipi Yonan dengan sangat keras tanpa melihat Yonan yang sedang meringis kesakitan.
Bugh...
"Cowok pengecut"Ucap Nata yang memegang kerah baju Yonan dengan kasar.
-
-
-
****Hai kakak?gimana kabar kalian?
Terimakasih untuk segalanya.
Seperti biasa jangan lupa Coment ,vote dan tekan koin nya ya!!
Sungguh kalian sangat berharga bagi saya!!
Terima kasih kakak:(
Aku kasih bonus pic lagi deh****....
Lais depan Aaric belakang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments