Tasya pun kini beralih ke caffe nya yang siap untuk open berberapa menit lagi.Dia mulai menata meja ,merias,mendekor ulang,bahkan disetiap tataan meja caffe nya Tasya menyimpan berbagai bunga dengan sengaja agar ruangan dapat terlihat lebih cantik ,harum nan segar.
Selesai dari acara dekorasi,dia berjalan ke dapur untuk melihat peralatan masak yang ternyata sudah kumplit,bahkan bahannya pun masih segar-segar untuk menu nanti.Seusai mengecek peralatan dan bahan untuk menu di caffe nya,
Tasya tertegun secara spontan ketika ia melihat seorang laki-laki sedang mencuci sayur dan berbagai macam buah-buahan di sebuah tempat pencucian piring yang sangat higenis ,dengan pakaian ala koki membuat Tasya penasaran siapa sosok di balik badan yang tegap itu?
dan mengapa bisa masuk ke restorannya sedangkan pintunya tadi masih tertutup?
Pria yang sudah menyadari kehadiran Tasya pun kini tersenyum hangat,sungguh Tasya terlonjak kaget.Lelaki dihadapnnya amatlah familiar,akan etapi ia tidak mengenalinya dan memilih untuk berdiam diri.
"Hi Tasya ,bagaimana kabarmu?"Tanya nya dengan senyum yang mengembang sehingga terlihat lesung pipit dikedua pipinya .Satu kata dari Tasya untuk sosok itu
"Manis"
"Ma..maaf aku tidak mengenalmu,kamu siapa?"Tanya Tasya
"Ah masa kamu lupa,dia itu Deon teman kamu yang dulu sering ke rumah nenek dulu"Sela Ibu Tasya yang kini telah berada di belakangnya.Sedangkan Tasya malah terlonjat kaget atas kehadiran ibundanya dengan tiba-tiba,tapi dengan segera dia merubah ekspresi wajahnya dan mulai
mengerenyitkan dahi berusaha berfikir keras mengingat siapa Deon itu.
Selang berberapa menit wajah Tasya kembali berubah menjadi raut kebahagiaan ,Tasya kini mengembangkan senyum manisnya dan berkata,
"Wahh benarkah ini Deonn?bagaimana kabarmu sobat?"Ucap Tasya dengan raut wajah bahagia,karena dia bisa bertemu kembali dengan sahabat lamanya.
"Ternyata kau masih ingat tentang diriku.Ahh .. aku baik bagaimana dengan kabarmu?"Sahut Deon yang masih mencuci buah -buahan dan sayuran itu.
"Sama baiknya dengan dirimu,bahkan lebih baik"Ujar Tasya dengan diiringi senyuman mantap
"Syukur deh kalo begitu"Ucap Deon kembali
"Kamu beda banget sekarang Yon"Kagum Tasya yang memanggil Deon dengan Yon seperti panggilan dari teman-teman lainnya bahkan masyarakat sekitar lingkungannya dulu.
"Kamu juga tambah cantik dan anggun"Puji Deon yang menatap tampilan Tasya dari ujung kaki sampai ujung kepala
"Ah kamu bisa aja.Oh iya kenapa kamu sekarang berada disini ?bukanya kamu bakalan sekolah ke Amerika ya?"Tanya Tasya sangat kepo
"Hahah...aku berencana akan berangkat setelah bertemu denganmu Tasya.Aku sungguh merindukan sahabatku ini ,dari mulai tawa sampai sifat galakmu itu membuatku tak bisa melupakan semuanya.Dan sekarang do'a ku terkabul karena aku telah melihat dirimu telah melakukan perubahan besar yang mendampingi umurmu setiap waktu"Tutur Deon dengan terkikik geli melihat Tasya yang dulu sangatlah galak.
"Ah sialan nih anak"Batin Tasya kepada Deon karena menyatakan rindu bahwa dia gadis galak.
"Yaudah deh,btw kenapa kamu bajunya lengkap banget kaya koki?"Tanya Tasya melihat penampilan Deon yang sedikit unik
"Ya aku sengaja ,untuk tiga hari kedepan sebelum aku ke Amerika,aku akan membantumu memasak di caffe ini ,itu juga kalau kamu gak keberatan "Papar Deon dengan Nada lembut
"Akhmmmm...ibu tinggal dulu yah ada pelanggan mau beli bunga tuh"Ucap Ibu Nita dengan nada menggoda,lalu pergi dari hadapan kedua insan yang memang berbeda genre itu
Mereka yang sadar ibu Nita terkacang kan ,hanya menyunggingkan senyum merona berupaya menahan rasa malu yang teramat sangat.
"Hehe.. maaf,yaudah hati-hati ya bun "Ujar Tasya mengingatkan bundanya
"Iya ,sekarang kamu mending Open Caffe nya deh"Titah ibu Nita seraya melangkahkan kakinya untuk kembali ke toko bunga yang berada disebelah Caffe nya.
Tasya hanya mengangguk lalu melakukan apa yang Ibunya perintahkan.
________________________________
Sementara itu.....
Nata baru sampai ditempat latihannya yang memang amat luas,dia sangat terburu-buru oleh waktu karena dirinya telah gagal untuk datang lebih awal.
Akan tetapi apa daya apabila banyak cewek yang sekarang menghadang dirinya yang ingin masuk menuju tempat latihannya.
"Halah apes banget sih hidup gua"Umpat Nata membatin
"Ah Nataa...ternyata kamu datang ,tampannya pangeranku"Puji seorang gadis muda yang merupakan siswi satu sekolahnya.
"Minta nomor hp nya dong"
"Semangat ya latihannya sayang"
"Ya ampunnn tak kalah tampannya nih sama abangnya"
begitulah rayuan -rayuan terlontar dari berbagai tipe gadis yang kini berkerumun di kanan,kiri,belakang ,depan Nata.
"Jijik anyeeer gua lihatnya"Ucap hati Nata berusaha menahan kesabarannya yang memang tidak suka atas perlakuan mereka yang agak berlebihan kepadanya.
Namun Nata hanya tersenyum lalu menepis lengan-lengan yang menyentuh tubuhnya agar bis akeluar dari kerumunan.
"Nata"Panggil seorang pria paruh baya yang tak lain adalah pelatihnya yang bernama Pak Suryo,dia segera menarik lengan Rafa dari kerumunan para fansgirlnya dan langsung masuk kedalam lapangan yang memang diberi pagar besi di tiap sisinya.
"Kamu kemana aja?udah telat 15 menit tahu "Tanya Pak Suryo dengan nada tegasnya.
"A..anu pak habis beli sepatu"Ucap Nata berkata jujur
"Alesan aja kamu,sekarang masuk ke tim kamu!kamu tahu kan sebentar lagi ada pertandingan antar daerah?"Pak Suryo kembali bertanya
"Sialan udah gua jawab ,dia malah bilang gue alesan, bener-bener bukan otak pelatih gue ini mah"Batin Nata dengan geram.
"Woii....malah bengong,tunggu apalagi sekarang ayo masuk!"Perintah Pak Suryo dengan nada sedikit membentak yang membuat Nata kelimpungan
"Astagfurullah,eh i...iya pak"Angguk Nata dengan wajah kagetnya
Nata pun memulai permainannya diiringi sorak sorai para wanita yang suaranya memekikan telinga bagi siapa saja yang sapat mendengarnya,sedangkan yang diberi sorakan hanya geleng-geleng kepala melihat sikap mereka yang menurutnya sudah keluar dari batas normal.Upssss maaf!
○
○
Menjelang Maghrib permainan pun selesai,Nata merasa amat lelah serta lapar yang tiba -tiba mendera perutnya.
Para gadis yang setia menunggunya mulai berdatangan dan mendekat memberikan Nata berbagai minuman yang memang tidak sama sekali disentuh oleh Nata.
Dia hanya berterima kasih lalu pergi untuk menghadap Pak Suryo yang tak lain adalah pelatihnya.
Para gadis mulai merasa kecewa dan lebih baik memutuskan untuk segera pulang karena langit sebentar lagi akan gelap tertutup awan biru yang merupakan tempat pergantian benda langit antara mentari dan rembulan berada.
"Pak permisi,bolehkah saya pulang terlebih dahuly? Saya merasa lelah sekali hari ini"Ucap Nata memohon ,karena memang begitulah kondisi tubuhnya sekarang.
"Baiklah,maafkan bapak tadi sempat membentak kamu"Ucap pak Suryo yang kini merasa khawatir dan mengizinkan Nata untuk pulang dengan segera.
"Terima kasih pak,kalau begitu saya pulang dahulu"Ucapnya,
Nata pun berlalu dan memberikan salam kepada kawan-kawan satu tim nya yang sedang membereskan peralatan pribadi.
"Bradd gua pulang dulu ya"Pamit Nata
"Baiklah hati -hati ya Nat"Ucap seorang temannya yang bernama Tio.
"Iya makasih"Balas Nata singkat
Nata pun mulai mengayunkan kakinya,tapi selang berberapa langkah tiba-tiba pak Suryo memanggilnya kembali.
"Nata, tunggu sebentar bapak mau bicara!"Titah Pak Suryo
"Iya pak silahkan"Ujar Nata mempersilahkan
Pak suryo pun mendekatkan bibirnya ke telinga Nata dan mulai berbisik,
"Jangan lupa bagi ketampanannya untuk bapak, biar istri bapak tambah nempel sama bapak ya"Ucap pak Suryo memasang wajah amat polos dengan lipatan kulit yang menjadi ciri khasnya.
"Halah nih bapak,gua kira apaan .Gua juga manusia biasa kali gak tampan -tampan amat"Batin Nata yang sedikit aneh melihat kelakuan kocak pelatihnya
" Hahaha bapak ada -ada aja.Yaudah saya pergi dulu,terimakasih telah melatih saya dengan sabar ya pak"Ucap Nata kembali
"Iya sama-sama,makasih juga sudah datang"Balas Pak suryo
Nata pun hanya menganggukan kepala dan mengayunkan langkahnya kembali ke tempat dia memakirkan motor kesayangan abangnya.Sesampainya di parkiran,Nata melihat Riyan yang tak lain kiper dari tim futsalnya sedang menunggangi motor siap untuk meluncurkannya yang tidak Nata ketahui arah tujuannya.
"Lo pulang juga Yan?"Tanya Nata
"Eh Nata,iya gua pulang gasik.Gue ditunggu bunda nih"Ucapnya
"Oh yaudah Titi Dj"Nata
"Apaan tuh?"tanya Riyan
"Hati-hati dijalan"Balas Nata sambil terkekeh
"Oh ... bisa aja lo,yaudah duluan"Izin Riyan
"Ya silahkan bro" Sahut Nata
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments