Maaf

Seketika pemuda itu berucap kembali,kali ini dengan nada kesungguhan dan tatapan penuh kebencian yang membuat kening Nata berkerut aneh.Bagaimana bisa abangnya dimusuhi banyak orang?apa dia suka membuat onar diluar sana tanpa sepengetahuannya?atau memang Rafa selalu menganggu gadis yang disukai oleh mereka?

Entahlah ini terlalu berat untuk Nata hari itu,dia tidak bisa befikir jernih dan memilih kembali mendengarkan percakapan mereka dengan pendengaran yang lebih teliti.

"Gua pengen bunuh dia,kalau perlu Nata juga bakalan gua bunuh"Tuturnya dengan tegas ,membuat semua temannya disekelilingnya menganga lebar,bahkan Nata yang mendengarkan secara sembunyi pun tak percaya dengan apa yang diucapkan pemuda tersebut.

"Lo jangan main -main bro,masa cuma gara -gara cewe lo main bunuh orang aja .Ingat masih ada hukum yang bisa ngebalikin semua kejahatan lo"Ucap seorang temannya yang memakai topi putih dan baju yang rapih

"Gua benci mereka.Bukan karena cewe doang,kalian gak tahu urusan gua jadi lebih baik diam.Dan jangan bocorin permainan gua kesiapapun"Ucap nya lagi lalu pergi melangkah meninggalkan ke lima temannya yang masih bingung dengan sikap sahabatnya yang arogan itu.

Sementara Nata segera pergi dari kantin setelah memesan minum dan makannya untuk hari ini.

"Kali ini gue harus hati-hati dengan orang itu,dia bisa nyelakain keluarga gue kapan aja.Gue harus cari tahu info tentang dia"batin Nata

Alam sadarnya telah kembali dari lamunannya,kini ia mengusap kedua air matanya lalu tersenyum simpul agar dirinya berusaha untuk menjadi orang yang kuat bagi keluarganya.

"Gue gak boleh sedih dan gak boleh ngelarang abang gue buat deketin cewe lagi.Biarin dia bahagia dan gue cukup memantaunya dari jauh"Ucapnya lirih dan kembali dengan tatapan dinginnya.

Nata melihat jam dinding yang menunjukan pukul tiga lebih lima menit.Dia terlonjak kaget dan langsung menuju kamar mandi karena sebentar lagi jadwal ia latihan futsal.

Sedangkan Rafa masih melamun diteras mengingat peristiwa yang menimpanya berberapa jam yang lalu.

Dia tak menyangka adiknya akan senekat itu hanya untuk menjaga harga dirinya.

"Apa yang gua lakuin selama ini salah ya?gue terlalu asik sama dunia gua sendiri tanpa melihat adik gue yang kesusahan melindungi gua sebagai abangnya.Apa gak kebalik?"Tanya hatinya yang kini mulai tersentuh oleh perlakuan adiknya

Darrrrr......

"Astagfirullohalzim,lindungi hamba ,selamat kan ham....ah mama ngagetin aja deh"Ucap Rafa yang melihat mamahnya tengah tertawa cekikikan bersama papahnya.

"Hahahaha ,lagian kamu melamun terus.Lagi mikirin pacar kamu yang kesekian kalinya ya?"Tanya mamah Lili dengan senyum jahilnya

"Kayanya anak kita ini harus cepet-cepet nikah deh mah,biar gak banyak cewe yang jadi korban dia nantinya"Jahil Pak Fadli yang disusul tawa mamah Lili

"Apaan sih papah sama mamah,udah ngagetin malah ngomongin cewe.Bikin kuping Rafa panas aja,lagian Rafa masih muda buat apa nikah?mendingan kerja dulu sampe Rafa bisa sukses"Tutur Rafa dengan nada yang sangat bersungguh-sungguh manatap masa depannya

Sedangkan mamah dan papanya malah terbengong-bengong mendengarkan ucapan anaknya yang istimewa,biasanya sih lontaran katanya selalu unfaedah,tetapi beda hal nya dengan kali ini yang terdengar lebih memotivasi dirinya sendiri.

"Kamu gak panas kan?gak terlalu dingin juga kan?apa kamu kurang sehat?"Ucap pak Fadli dengan wajah polosnya yang membuat istrinya gemas melihatnya

Takkkk

"Aw...sakit mah"

satu jitakan sukses mengenai kepala pak Fadli yang merupakan hadiah dari istri tercintanya.Rafa memutar bola matanya jengah melihat kelakuan kedua orang tua nya yang seperti anak -anak.

"Papah berlebihan banget,Rafa gapapa.Rafa cuma pengen bersikap dewasa dari sekarang,kasihan Nata yang selalu terbebani oleh masalah yang Rafa miliki"Ucap nya menatap lurus dengan tatapan mata yang nampak kosong.

"Kamu kenapa?ada masalah ya sama adik kamu?"Ucap mamah Lili

"Iya tuh,kayaknya Nata marah banget tadi sampai pintu kamarnya terbanting kuat"Ucap pak Fadli menambahkan sebuah ingatan yang ia dapatkan

"Ini salah Rafa mungkin mah,ternyata sudah lama Rafa menikmati kesenangan tanp-"Kata-katanya terpotong ketika Nata datang dengan wajah yang super mempesona.

"Mah pah Nata berangkat Futsal dulu ya"Ucapnya dengan penuh senyuman yang membuat luluh bagi siapa saja yang melihatnya.

Mereka bertiga melihat ke arah sumber suara yang tengah meminta izin untuk keberangkatannya.

"Wah Nata,cakep banget anak mamah.Udah kaya oppa korea aja"Ucap mamah Lili yang memandang takjub wajah anak bungsunya itu

"Siapa dulu ayahnya ya kan"Sahut pak Fadli dengan dadanya yang dibusungkan

Pletak...

Lagi-lagi pak Fadli kena jitakan dari istrinya,yang akhirnya dia memilih diam daripada berbicara lagi.Sedangkan Rafa hanya menonton percakapan mereka tanpa mengukirkan seutas senyuman diwajah sendunya.

"Jahaha makasih mah pah ,yaudah Nata berangkat dulu"Ucapnya sambil mengambil motor kesayangan Rafa dari garasi

"Bang ,Nata berangkat dulu ya.Makasih sepatu kece nya dan gue minjem motor lu bentar ya"Paparnya sambil berteriak keras lalu melesat keluar gerbang menghilang dari hadapan keluarganya yang tengah duduk manis diteras.

Namun Rafa malah dibuat bingung dengan sikap adiknya kali ini,tadi dia marah-marah kepadanya.Sekarang malah ramah tamah sambil berkoar keras yang suaranya memang khas keturunan toa ,jujur saja sesungguhnya suaranya sangat memekikan telinga bagi para pendengarnya.

Tapi dia bersyukur dengan perubahan sikap adiknya terhadapnya dan Rafa berjanji akan meminta maaf kepada adiknya sepulang Nata futsal nanti.Senyum pun kembali terlukis di wajah tampan Rafa yang disambut oleh senyuman papah dan mamahnya yang ikut merasakan kebahagiaan secara spontan .

Di sisi lain ,seseorang tengah memperhatikan kegiatan mereka dengan mengintip dan memasang mode ekstra hati-hati agar tidak ada yang mengetahui keberadaanya.

Dirinya tersenyum miring dengan pancaran sorot mata penuh kebencian.

Siapa sangka seseorang yang memilik wajah tampan nan indah ternyata isi hatinya lebih busuk dari sampah.

"Lihat aja,senyuman terakhir lo dan keluarga lo bakalan gua mulai"Ucap pemuda itu pelan dengan seringaian mode devil bagi para penglihatnya.

"Gua bakalan nyakitin adik lo pertama-tama karena dia ternyata sumber kebahagiaan lo Rafa"Ucap pemuda tersebut lalu melangkahkan kakinya meninggalkan rumah Keluarga pak Fadli dan mulai menghilang tanpa jejak.

________________________________

Sementara itu ,seorang gadis tengah merangkai bunga di sebuah toko yang berada di tepi jalan ,membantu sang bunda yang menata berbagai bunga untuk dijual ke berberapa pelanggan setianya .Bahkan orang-orang luar yang membutuhkannya

pun berdatangan sendiri ke tokonya yang beralasan selalu disambut dengan keharuman berbagai bunga yang tentunya dihasilkan dari penanaman langsung di kebunnya.

"Tasya bantu ibu jaga Caffe ya setelah ini!"Terdengar Suara wanita paruh baya yang memanggil gadis tersebut yang tak lain adalah Tasya.

"Baiklah bun,bunda istirahat saja.Biar yang lain Tasya yang menyelesaikannya".Ucapnya yang disambut tatapan lembut dari sang bunda

"Kamu gak keberatan sayang?"Tanya bunda Nita orang tua dari Tasya.

"Gapapa bu,lagian caffe nya juga terletak dipinggir toko bunga ini ko"Tasya

"Baiklah kalau begitu nak,kalau sudah merasa letih istirahat dahulu ya"Bunda Nita kembali berucap bermaksud mengingatkan anaknya yang keras kepala

"Iya komandan laksanakan"Jawab Tasya seraya memberikan hormat lalu meninggalkan ibunya.

Terpopuler

Comments

Diana novika

Diana novika

Terus semangat ya.. aku br liat nih, cerita ny seru, lucu

2020-05-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!