Kecewa

Sementara itu....

"Lama banget nih si cunguk"Ucap Nata yang kini mulai merasa bosan dengan kesendiriannya.

"Ah gerah banget lagi"Lenguh nya kembali dengan nada malas layaknya orang tidak minum air sepuluh abad.

(Lemas plus Letoy)

Nata mulai celingukan mencari kakaknya dari dalam mobil.

Tetapi dia tidak menemukan siapa -siapa terkecuali para cewe yang sedang berkerumun dengan berbagai teriakan histeris yang memperebutkan sesuatu

yang mereka angankan.

"Ah mungkin mereka lagi rebutan diskon kali,bukan abang gua"Ucapnya dalam hati sekedar untuk menenangkan

kegundahannya.

Nata yang malang pun memutuskan untuk menunggu kehadiran abangnya berberapa menit lagi dan sekarang mulai pindah tempat duduk ke sebuah kursi mobil yang tepatnya berada di belakang sekedar untuk melepas rasa lelahnya.Dia memilih rebahan dan mulai mengeluarkan ponsel yang langsung memasang mode on internet untuk menghapus rasa bosan karena menunggu abangnya yang tak kunjung kembali .

Dan ternyata banyak sekali notifikasi masuk dari berbagai aplikasi chatnya.

Bahkan banyak DM yang masuk terutama dari para cewe yang sangat jelas ingin mengusik ketenangannya.

Nata selalu begitu,bagi dia cewek tidak istimewa dimatanya.Berbeda dengan Rafa yang sangat suka digemari oleh para cewe,bahkan dia selalu bergonta -ganti pasangan yang membuatnya di cap sebagai Playboy tingkat Akut.

Nata tidak bermaksud untuk merendahkan martabat seorang permpuan,namun ia takut akan terjadi sesuatu hal yang bisa merugikan kedua pihak akibat perilaku mereka yang nantinya bisa keluar dari batas wajar.

15 menit sudah Nata menunggu,tetapi tidak ada tanda-tanda abangnya kembali dari tempat perbelanjaan megah itu.Akhirnya dia terpaksa mencarinya sendiri karena kontak Rafa tidak menunjukan mode on sama sekali.

Panggilan biasa pun tak diangkat oleh Rafa yang dipastikan akan sulit dihubungi untuk saat ini.

Nata segera memasang wajah dingin dan langsung berlari menuju mall untuk mencari Rafa.

Tapi matanya kembali tertuju pada kerumunan para cewe yang sedang memperebutkan sesuatu yang amat diangankan mereka.

Nata memutuskan untuk mengawasi dari jarak jauh dan melihat sedikit celah yang menunjukan wajah abangnya dengan jelas sedang asyik berselfie ria bersama fans abal-abalnya.

"Punya abang napa sikapnya laknat banget sih?"Tanya Nata pada diri sendiri.

Lalu berlari menabrak kerumunan para cewe yang tak terhitung jumlahnya itu.

"Misi -misi gua mau lewat"Izin Nata dengan memasang wajah garangnya yang tengah menahan emosi menatap wajah abangnyna.

Para gadis yang menyadari kehadiran Nata ,segera berpaling dari Rafa yang sekarang terlihat kecewa karena fansgirl nya berpaling semua kearah Nata yang merupakan adiknya sendiri.

"Aaaaaaa ganteng banget"

"Kyaaaaa si tak kalah tampan"

"Ouuuuuuuu bahkan lebih tampan"

"Selfie bareng dong sayang"

"Aku rela ninggalin Rafa demi kamu"Ucap seorang gadis yang genit memegang tangan Nata.

Nata yang merasa risih segera menarik abangnya dari kerumunan.

Dia terpaksa berlari karena para cewe tengah mengejarnya secara masa .

"Sialan,lu malah enakan berfoto ria sama para cewek yang gak jelas"Ucap Nata yang tengah berlari bersama Rafa untuk segera memasuki mobil pribadinya.

Setelah memasuki mobil ,para ketukan dari cewek di luar memenuhi seluruh kaca mobilnya,yang membuat Nata harus rela berteriak agar para wanita genit itu segera menyingkir dari hadapannya.

Nata keluar mobil kembali dengan tatapan garang ala es batu dari kutub utara yang dipadukan iblis hitam yang ingin menghabisi siapa saja.

"Hai para wanita terhormat,menyingkir dari hadapan gua dan bang Rafa.Apa kalian semua mau gua tabrak masa hah?"Marah Nata menahan luapan kata pedas kendati hatinya sangat panas,

Sedangkan Rafa hanya menonton santai dari dalam mobilnya yang memang masih dipenuhi oleh para cewe yang tadi mengejarnya.

"Gapapa sih kalo kamu yang nabrak, aku rela mati untukmu tahu"Ucap seorang gadis beperawakan agak tinggi ,berambut panjang dan gaya yang elegant membuat Nata berfikir aneh ,bagaimana bisa penampilannya jauh berbeda dengan sikapnya yang bertindak seenaknya itu.

"Kalian terlalu murah menjaga harga di mata pria,seharusnya kalian tahu tata krama bertegur sapa dengan seseorang.Jangan asal main keroyok aja,udahlah pusing gua urusin kalian "Ucap Nata yang kini masuk mobil kembali dan menjadi sopir untuk abangnya.

Tetapi para wanita itu kini sedang menunduk masa layaknya orang yang tengah berduka cita atas kehilangan seseorang dalam kehidupannya, posisi mereka masih sama tidak pindah sama sekali setelah mendengar ucapan Nata yang menyayat hati itu .

Nata pun dibuat semakin menjadi-jadi serasa ingin melahap mentah satu persatu dari mereka yang sama sekali tidak menunjukan kedewasaannya,padahal umur mereka berada jauh diatas umur Nata yang usianya baru memasuki 18 tahun.Lagi dan Lagi Nata harus berkoar dengan suara beratnya yang nyaring dan lebih ditinggikan itu,

"Minggir kalian atau gua tabrak aja sampai kalian mengerti,bosen gua liat kalian yang sikapnya diluar batas peraturan"Ucap Nata mengamuk dengan wajah merah nyala layaknya serigala.

Alhasil para wanita pun menyingkir dari mobil pribadi Rafa dan Nata .

Dengan segera meninggalkan tempat kejadian tersebut untuk mengurus hal lain agar bisa melupakan kejadian yang baru menyita waktunya berberapa menit tadi.

Mobil kemudian melesat dengan cepat menjadikan saksi bisu amarah Nata yang masih belum mereda.Sedangkan Rafa merasa canggung karena baru melihat adiknya yang kali ini marah besar akibat ulahnya tadi.

"Harusnya gua yang ngasih contoh buat adik gua bukan dia ke gue,sialan"Ucap Hati Rafa yang kesal terhadap dirinya sendiri.

Nata yang tetap fokus pada jalan didepannya,tidak melihat bahwa Rafa sedang merutuki dirinya sendiri.

Selang berberapa menit ,mobil mereka telah sampai di rumah mewah yang megahnya nyampe tujuh turunan dan cukup untuk menampung warga lima (RT) itu,Nata segera memasukan mobilnya ke garasi secara perlahan , lalu memarkirkannya dengan tertib berdampingan dengan deretan mobil lain yang memang pemiliknya masih sama atas nama keluarga Pak Fadli.

Wajah Nata masih merah nyala melihat abangnya yang bersikap egois dan gengsi itu.Padahal dirinya selalu melindungi abangnya dan berusaha menanamkan nama baik abangnya dengan sungguh-sungguh.Tapi nyatanya semua perjuangannya kini hanya sia-sia.

Nata masuk ke dalam rumahnya dengan tergesa-gesa tanpa mempedulikan orang-orang yang melihatnya.

Dia menggebrak pintu kamarnya dengan sangat keras dan duduk termenung di kasur kesayangannya yang selalu mengantarkan roh nya ke alam mimpi yang indah itu.

Perlahan buliran-buliran cair yang amat bening mulai turun dari sela bibir matanya melalui pipi putih tanpa adanya lipatan kulit itu.Ya Nata menangis,bukan karena ia cengeng sebagai seorang lelaki,tetapi orang yang paling disayang setelah kedua orangnya begitu tidak memperhatikannya sedikitpun,dia mencintai abangnya sangat tulus.Bahkan kedua orangnya tidak boleh menyakiti Rafa dengan cara yang berlebihan agar abangnya tidak depresi.Dia sangat penyayang kepada semua orang terkecuali saat dirinya sudah merasa risih dan benci,dia tidak akan segan memarahinya bahkan orang tersebut akan menjadi santapan kekuatan Narutonya baik itu perempuan maupun laki-laki.

"Gue tau gue gak sempurna,sekiranya mohon beri jalan agar abang Rafa berubah"Lirih Nata dengan mengingat kejadian berberapa hari yang lalu dengan kepala yang masih mengadah menatap langit-langit kamar bersamaan dengan gejolak hati yang menahan sendu

Flash back on

Pagi itu panas mentari sangatlah terik dan terang menyilaukan matanya.Keringat bercucuran tak kunjung henti membuat Nata kelelahan ,dia memutuskan untuk pergi ke kantin sekedar untuk mengisi perut nya yang kosong dan tenggorokan yang telah kering.Tanpa mengajak temannya ,dia berjalan sendiri sampai seseorang dari kerumunan sebayanya sedang membicarakan aib tentang abangnya.

Dia mendengarkan lontaran kata dengan teliti yang diucapkan pemuda tersebut tentang kakak laki-lakinya yang amat disayanginya itu.

"Eh kalian pada tau gak abangnya si Nata yang mukanya kaya banci pasaran ?"Tanya seorang anak laki-laki yang seragamnya tidak dimasukan ke celana,kancing baju atas terbuka lebar,dan rambut acak-acak an membuat pemuda tersebut terlihat bukan orang baik-baik dan termasuk siswa begajulan .

"Banci dari mana wong cakep gitu,lo buta apa kelilipan"Seru seorang temannya menyanggah anggapannya.

"Cih ..gantengan juga gua.Dia sok kecakepan,masa cewe satu caffe dia embat semua.Sungguh murahan kan?"Ucap seorang pemuda yang lagi-lagi menurunkan harga diri abangnya itu.

Nata sebisa mungkin untuk menahan emosinya agar tidak menimbulkan kegaduhan di kantin,untung tidak banyak perempuan waktu itu dan dia dengan leluasanya dapat mendengarkan semua kata-kata yang terucap dari bibir laknat itu tanpa ada yang mengetahui keberadaannya.

Terpopuler

Comments

Kania Gustina

Kania Gustina

sama banget nih sikap rafa sama abang gw

2020-06-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!