Ep.3 Ketibaan Nathan

Nathan dan asistennya Marco dengan tergesa-gesa memasuki koridor rumah sakit.Ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan adiknya.

Pintu terbuka dan nampaklah pemandangan yang sangat memilukan hati. Nathan tak kuasa mengeluarkan airmatanya , dengan nanar memandang keadaan adik bungsunya.

Papa dan mama pun kembali menitikkan air mata. Sesaat Nathan tenggelam dalam kesedihannya sampai ia tersadar jika ada dua orang warga asing dengan pakaian berjas hitam di depan dan dua di dalam.

Tuan Robi menjelaskan dua orang itu adalah pengawal Em dan yang tengah bersama mereka itu adalah kaki tangan dari Em.

Nathan kemudian memberi hormat ke mereka dan meminta mereka untuk memberi ruang kepada orangtua dan anak untuk berbicara.

"Terimakasih atas pengertiannya." Nathan tersenyum ramah.

Winda dan Willy pun pamit keluar.Sementara Nathan dan papa mamanya duduk di sofa.

"Pa bagaimana ini bisa terjadi?"

Nathan menghela napas panjang setelah mendengar penjelasan dari Tuan Robi. Nyonya Sunny hanya mampu menangis bersandar di bahu suaminya.

"Oh ya bagaimana kabar cucuku nak?" Tanya Nyonya Sunny .

"Roman sehat ma dan dia bersama Mira.Mama tidak perlu khawatir. "

"Sebaiknya bawa anakmu kesini, mama tidak terlalu percaya dengannya. Jangan buat mama tambah spot jantung Nath." Tegas Nyonya Sunny tak ingin dibantah.

"Tapi ma...." Nathan tidak yakin dengan ide ini.

"Tolong Nath. Karena sementara papa dan mama tinggal disini jadi mama mau cucu mama juga dekat mama." Matanya memohon pada suaminya.

"Papa juga sependapat dengan mamamu. Kau pulang dan bawalah anakmu kemari. Kita akan tinggal di rumah kita. Tadi papa dah menyuruh Andra mengurusnya."

"Kalau begitu baiklah..Nath akan pulang dulu dan membawa Roman." Nathan akhirnya menyetujui.

Dalam situasi seperti ini pikirannya menjadi buyar dan bercabang. Antara menjaga anak, mengurus bisnis dan juga bungsu saat ini.

"Ya Tuhan berikanlah papa dan mamaku kekuatan."

Setelah menghubungi orang rumah untuk menyiapkan keperluan Roman , Nathan dan Marco kembali dan menjemputnya.

Em mendapat kabar jika atas perintah abangnya Rere , semua pengawal dan kaki tangannya sudah tidak perlu menjaga lagi. Nathan berpesan akan menggunakan kakitangannya langsung.

Em nampak mengirim pesan singkat pada Willy agar mereka berpamitan baik-baik sebelum pergi.

"Beres ."

Setelah kepergian Nathan dan Marco ,Winda,Willy dan dua pengawal berpamitan pada Tuan Robi dan Nyonya Sunny.

"Terimakasih banyak atas bantuannya dan tolong sampaikan kepada nak Em, terimakasih dari kami."

"Tentu."

"Kalau begitu kami permisi."

Lalu mereka meninggalkan rumah sakit dan kembali ke tugas dan pekerjaan masing-masing.

Di Korea Em dan papanya tengah mengadakan upacara untuk memperingati kematian mamanya. Tepat 2 tahun , mamanya pergi untuk selamanya. Nyonya Alma meninggal karena mengalami kecelakaan tragis. Kecelakaan yang dibuat untuk mencelakai papa dan mamanya. Nyawa mamanya tidak tertolong sementara papanya mengalami patah tulang kaki sedangkan dia selamat tanpa cedera apapun.

Yang sangat membuat Em terpukul adalah tempat dimana mamanya mengalami kecelakaan dan dimana Rere kemarin ditabrak adalah tempat yang sama.

Entah bagaimana nasib Rere jika Em tidak datang kemarin malam, mungkin juga akan mengalami hal yang sama seperti mamanya.

Malam itu Em mau menabur bunga di pusat tempat terhempasnya jasad mamanya.Saat melihat Rere hendak menyeberang ke arah jalan yang lain, tiba-tiba dengan sangat kencang mobil itu menabrak hingga Rere terpental belasan meter.

Em yang berada di samping jalan melihat sekilas siapa di balik mobil itu. Belum sempat mengejar, hatinya justru berkata lain. Ia dengan berlari langsung membawa Rere ke rumah sakit.

Melihat kondisinya ,kenangan akan kejadian dua tahun silam kembali muncul kepermukaan. Dengan menguatkan hati dan tenaga Em melarikan dia ke rumah sakit. Sebelum akhirnya ia menyuruh kembar siam untuk menjaga dan mengawal ruang VIP tersebut.

Ia menceritakan tentang apa yang barusan dialami kepada papanya.Dengan airmata mengalir deras dan tubuh bergetar. Trauma saat melihat mamanya terhempas keluar sangat membekas di kepalanya.

"Ya Tuhan berikanlah mama tempat yang layak di sisiMu.Amin."

Acara diakhiri dengan bagi-bagi sedekah ke beberapa panti, anak-anak jalanan dan juga para tuna wisma yang dibagikan oleh para pengawalnya dan bawahan papanya.

"Pa ayo ..papa harus banyak istirahat!" Yang diangguk oleh papanya.

Em mengajak Tuan Sedat masuk ke kamar. Em tahu betapa papanya juga sangat merindukan mamanya. Mansion sebesar itu seperti tak berpenghuni sejak mamanya tiada.

Em menutup pintu dan kembali turun. Ia menghela nafas lega, setidaknya ia telah menolong semampu dia. Masalah hidup dan mati, hanya Tuhan yang tahu.

"Ya Tuhan berikanlah kesembuhan dan kesehatan padanya. Karenanya hamba mendapatkan arti apa itu sahabat.Amin." Doa Em pada Rere .

🙏🙏🙏

Jangan lupa yah dukungannya ya.❤❤❤

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!