Leya mencoba berdamai dengan Geri, ia bahkan tidak menolak jika harus tinggal di rumah Geri beberapa hari sampai kakinya sembuh.
Karena merasa canggung Leya pun meminta Geri untuk memindahkan kamarnya ke kamar tamu saja, karena kamar yang dia tempati adalah kamar Geri.
Geri yang tak kalah Leya kabur darinya pun menuruti kemauan Leya. Ia bahkan sudah menyuruh para pelayan yang ada di rumahnya untuk membersihkan kamar tamu yang nanti akan di tempati oleh Leya.
Dan untuk baju yang akan di pakai Leya, Geri pun sudah menyuruh Bram untuk membeli beberapa pakaian yang di simpan di lemari kamar Leya.
" Leya, kamarmu sudah siap.. kita ke kamar mu dulu ya untuk melihat kamarnya apa sudah sesuai dengan keinginan mu atau tidak " ucap Geri
" Baiklah " ucap Leya sambil tersenyum
Geri menggedong tubuh Leya menuju lantai bawah, karena Leya meminta jika kamarnya ingin berada di bawah agar dia bisa bergerak.
" Geri tolong turunkan aku saja, aku mau duduk di kursi roda " ucap Leya
" Aku akan menggedong mu sampai kamarnya " ucap Geri
" Tapi itu akan merepotkan mu " ucap Leya
" Aku tidak keberatan " ucap Geri
" Entah mengapa aku ingin selalu dekat dengannya " batin Geri
" Aku merasakan jantung ku berdektak kencang, apa karena aku terlalu dekat dengan Geri " batin Leya
Kini mereka sudah sampai di kamar Leya, Geri langsung membuka pintu kamarnya, Leya begitu kaget dengan kamar itu, Hiasannya bagus, ruangannya cukup besar ditambah ruangan itu rapih dan wangi membuat Leya semakin suka dengan kamarnya.
" Leya maaf jika kamar ini tidak sesuai dengan keinginan mu " ucapnya Geri
" Tidak juga, aku suka kamarnya besar, Rapi dan wangi " ucap Leya sambil tersenyum
" Syukurlah jika kamu suka " ucap Geri
" Terima kasih " ucapnya Leya
" Sama-sama " ucap Geri
" oh Ia aku juga sudah menyiapkan baju untukmu di lemari ini " ucap Geri
" Apa tidak salah... banyak sekali bajunya satu lemari.. itu seperti menyuruhku tinggal selamanya " batin Leya
" Ah, ia aku jadi berhutang banyak padamu " ucap Leya
" Tidak juga anggap saja ini adalah cara ku memperlakukan tamu ku " ucap Geri
" Beruntung sekali yang menjadi tamu mu " ucap Leya sambil tersenyum
" Ah biasa saja " ucap Geri sambil tersenyum senang
Tak lama kemudian suara Handphone milik Leya berbunyi tanda seseorang menghubunginya tidak lain adalah sang manager.
Kring... Kring...
" Maf, aku angkat dulu teleponnya " ucap Leya
" Silahkan " ucap Geri
" Dari siapa itu, Apakah laki-laki.. sesuai penyelidikan ku kalau Leya itu tidak punya pacar... lalu itu siapa " batin Geri
Kring... Kring...
" Halo " ucap Leya menjawab teleponnya
" Ada Halo Leya.. kamu kemana saja sih aku teleponin kamu tapi Handphone mu tidak aktif terus " ucap Haris
" Ah ia maf, aku beberapa hari ini di rumah sakit " ucap Leya
" Apa dirumah sakit, kamu kenapa.. coba jelaskan padaku " ucap Haris
" Hanya kecelakaan kecil, kakiku bengkak dan harus di rawat di rumah sakit " ucapnya Leya
" Lalu sekarang bagaimana keadaan mu " tanya Haris
" Aku baik-baik saja tapi kakiku masih bengkak, dokter menyarankan aku tidak bisa berjalan untuk beberapa hari sampai bengkaknya sembuh " ucap Leya
" Apa... kamu gimana sih, kaki itu aset kamu yang berharga mana besok ada pemotretan.. kamu makananya jangan ceroboh.. kita akan rugi.. gimana kalau kita di tuntun " ucapnya Haris
Geri yang mendengarkan pembicaraan Leya dengan seseorang itu merasa kesal karena Leya di marahi oleh sang penelepon.
" Kamu tenang saja.. aku akan melakukan pemotretan besok meskipun keadaan ku seperti ini " ucap Leya
Tak disangka ternyata Handphone milik Leya di rebut oleh Geri dan ia segera berbicara pada penelepon itu.
" Bagus kalau kamu tau tugasmu " ucap Haris
" Heh dengar ya kamu kan manager Leya kenapa kamu tidak membatalkan pemotretan itu, kamu kan jika Leya kini sedang terluka " ucap Geri dengan wajah Kesal
" Maf anda siapa.... " ucap Haris
" Suara laki-laki ini sebenarnya siapa dia " batin Haris
" Saya Geri Vanderlois.. apa kamu tidak mengenali suaraku " ucap Geri
" Apa... Tuan Geri... " ucap Harus kaget
" Bagaimana Tuan Geri bisa bersama dengan Leya... " batin Haris
" Aduh bisa panjang aku ceritakan kejadian ini sama Haris " batin Leya
" Beraninya kamu memarahi wanitaku " batin Geri
" Tuan Geri... maafkan Saya " ucap Haris dengan wajah ketakutan
" Kalau kamu masih kau hidup tenang undur kontraknya atau batalkan sekalian kontraknya kalau perlu saya akan bayar kerugiannya " ucap Geri
" Baik Tuan Geri, nanti saya akan berbicara dengan perusahaan anda " ucapnya Haris
" Nanti Bram akan menyelesaikannya " ucap Geri
" Baik Tuan " ucap Geri
Geri langsung menutup teleponnya, Leya melihat Geri dengan tatapan tidak senang.
" Kau tadi sangat kesal pada Haris jadi aku berkata begitu kasar... semoga Leya tidak Marah padaku " batin Geri
" Leya ini Handphone mu " ucapnya Geri mengalihkan pembicaraan
" Kenapa kamu bicara begitu pada Haris " ucap Leya
" Maafkan aku, aku cuma tidak mau terjadi apa-apa dengan kakimu.. lagian itu kontrak dengan perusahaan ku... nanti Bram akan menyelesaikannya " ucap Geri
" Lain kali jangan begitu " ucap Leya tidak senang
" Baiklah... " ucap Geri
" Em mau aku ajak kamu berkeliling melihat-lihat rumah ku " ucap Geri
" Tidak usah aku mau istirahat saja " ucap Leya
" Baiklah kalau begitu " ucapnya Geri langsung menggendong Leya dan membaringkannya di tempat tidur
" Kalau kamu butuh apa-apa hubungi aku " ucap Geri
" Baiklah " ucap Leya
" Oh ia aku akan menyuruh satu pelayan untuk menemani mu " ucap Geri
" Em... tidak usah " ucap Leya
" Agar aku tenang " ucap Geri langsung pergi dari kamar Leya.
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......
Biar saya lebih semangat nulisnya..
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......
So... Ikuti terus kisahnya...
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.... jangan lupa jaga kesehatan ya guyz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments