Sudah satu jam Leya tertidur di kamar tersebut, ia pun akhirnya bangun. Namun ia kaget ketika melihat ruangan yang bukan ruangan rumah sakit ini seperti di kamar tapi yang jelas bukan kamarnya.
" Astaga aku dimana " ucap Leya
" Nona sudah bangun " ucap sang pelayan sambil tersenyum
" Dia siapa... aku dimana... aduh ko aku jadi pusing memikirkan ini semuanya " batin Leya
" Nona apa nona tidak apa-apa, atau nona mau sesuatu " ucap Sang pelayan
" Aku dimana " tanya Leya
" Nona di Rumah Tuan Geri " ucap Sang pelayan
" Apa... Rumah Geri... kenapa aku ada disini " ucap Leya semakin Kaget
" Saya tidak tahu nona, tadi nona di gendong oleh Tuan Geri kesini " Ucapnya
" Tadi aku ada di rumah sakit terus kenapa di sini " ucapnya semakin bingung
" Saya tidak tahu nona, nona mungkin nona harus tanya pada Tuan Geri " ucap Sang pelayan
" Kamu benar... Dimana Geri " tanya Leya
" Tuan ada di kamar mandi " ucapnya
" Kamu bisa bantu aku duduk di kursi roda " ucap Leya
" Bisa nona " ucap sang pelayan
" Ah ternyata Nona ini cacat.. kenapa Tuan Geri mau sama dia " batin Sang pelayan
Leya pun duduk di kursi roda dan langsung menuju kamar mandi dan hendak mengetuk pintu namun Geri malah membuka pintu, Leya melihat Geri yang telanjang dada membuatnya sangat kaget dan berteriak.
" Ahhhhh " ucap Leya ambil menutup matanya oleh tangannya
" Leya... kenapa kenapa kamu disini dan berteriak " tanya Geri kaget
" Kamu pakai dulu bajumu " ucap Leya
" Bagaimana aku mau memakai baju, kamu menghalangi jalanku " ucap Geri
" Maf " ucap Leya kini menjauh dari Geri
" Ada apa dengan Leya... tumben dia bilang maf " batin Geri
" Harusnya aku pulang agar tidak merepotkan dia terus " batin Leya
" Bahkan Tuan juga tau kalau kehadirannya hanya akan menjadi beban " batin sang pelayan
" Kalau begitu aku keluar dulu " ucapnya Leya
" Biar aku bantu Nona " ucap sang pelayan
" Terima kasih " ucap Leya
" Sama-sama " ucapnya ramah
Leya hendak di bawa oleh sang pelayan namun Geri malah menahannya.
" Kamu mau kemana, kamu disini saja " ucap Geri
" Tapi kan kamu mau ganti baju " ucap Leya
" Kamu saja yang keluar " ucap Geri pada sang pelayan
" Loh Tuan ko jadi aku " ucap sang pelayan
" Kamu kan disini hanya pelayan, dan dia akan menjadi Nyoya besar Disni " ucap Geri
" Baiklah kalau begitu Tuan, saya minta maf.. dan permisi " ucap sang pelayan segera pergi dari ruangan itu dengan perasaan sedih
Leya menatap Geri dengan penuh kesal karena Geri sudah sembarangan bicara dan juga sembarangan sudah membawanya ke rumah Geri bukan kerumahnya.
" Kenapa kamu menatapku seperti itu " tanya Geri dengan wajah heran
" Setelah kamu memakai baju, aku mau berbicara penting denganmu " ucap Leya
" Mau berbicara apa " tanya Geri
" Cepat pakai bajumu... aku risih lihatnya " ucap Leya
" Baiklah " ucap Geri segera membawa bajunya ke kamar mandi dan menggantinya disana.
" Sebenarnya Leya mau bicara apa padaku.. aku jadi penasaran " batin Geri
Kini Geri menghampiri Leya karena ia sudah memakai baju. ia duduk di sofa dekat dengan kursi roda Leya.
" Kamu mau bicara apa cantik " ucapnya Geri sambil tersenyum
" Aku mau tanya sama kamu, kenapa kamu bawa aku kesini " ucap Leya
" Em... karena tadi kamu tertidur, aku jadi tidak tahu rumahmu.. jadi aku berinisiatif untuk membawa mu keisni dan jika kakimu sudah sembuh kamu boleh pulang " ucapnya Geri
" Untung aku punya alasan yang tepat jadi Leya tidak akan marah padaku... " batin Geri
" Ia juga sih, tapi tetap saja dia salah, kenapa dia tidak menghubungi ku " batin Leya
" Kalau begitu aku mau pulang " ucap Leya
" Leya.. biasalah aku merawat mu sampai kakimu benar-benar sembuh, karena biar bagaimanapun kamu juga terluka gara-gara aku " ucapnya Geri dengan rasa bersalahnya
" Tidak usah, Kamu sudah banyak membantu.. aku tidak mau menyusahkan dan merepotkan mu lagi " ucap Leya
" Aku tidak merasa di merepotkan atau merasa di susahkan oleh mu " ucap Geri sambil tersenyum
" Aku mau pulang " ucapnya Leya
" Leya aku mohon... sampai kamu sembuh dan kamu boleh keluar dari rumah ini " ucap Geri
" Bagaimana ini... tapi kalau aku tolak keinginan Geri kasian juga dia " batin Leya
" Semoga Leya menyetujuinya " batin Geri
" Baiklah kalau begitu, sampai Aku bisa berjalan lagi, aku akan pergi dari rumahmu " ucap Leya
" Terima kasih ya Leya " ucap Geri langsung memeluknya karena senangnya
" Kamu bahagia " tanya Leya
" Sangat " ucapnya
" Kalau begitu bisa tolong lepas pelukannya " ucap Leya
" Tidak mau... ini sangat nyaman " ucap Geri
" Pria ini benar-benar menyebalkan... " batin Leya
" Aku berhasil menahan Leya disini " batin Geri
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......
Biar saya lebih semangat nulisnya..
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......
So... Ikuti terus kisahnya...
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.... jangan lupa jaga kesehatan ya guyz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
San Nittt8
semangat thorrrr, ditunggu up nyaa.
2021-12-30
0
Refita
lanjutkan
2021-12-30
0