Setelah menikmati pemandangan Geri memutuskan untuk membawa Leya kembali ke kamar.
" Leya ayo kita kekamar lagi " ucap Geri
" Baiklah " ucap Leya sambil tersenyum
Semenjak Geri menangis di hadapan Leya, Leya merasa ternyata Geri hanya galak di luar namun hatinya rapuh. Namun ia tak tahu apa yang menyebabkan Laki-laki segalak Geri menjadi rapuh, pikirannya mungkin karena kekasihnya dulu.
Geri sudah berada di ruangan Leya, ia segera menggendong Leya ke tempat tidur.
" Saatnya Kamu sarapan " ucap Geri
" Baiklah... " ucap Leya menuruti kemauan Geri tanpa protes
" Kalau kamu penurut begini aku jadi tenang " batin Geri
" Aku turuti saja kemauan Geri.. hari ini dia kelihatannya sedang sedih " batin Leya
Leya pun di Suapi oleh Geri tanpa proses, Geri senang dengan sikap Leya yabg seperti ini. Setelah kenyang Leya pun meminum obat agar ia cepat sembuh.
" Sarapan sudah, minum obat juga sudah " ucap Geri sambil tersenyum senang
" Ia.. terima kasih sudah merawat ku " ucapnya Leya sambil tersenyum
" Tidak masalah, sekarang kamu tidur " ucap Geri
" Ia, kebetulan aku mengantuk " ucap Leya
Geri menyelimuti Leya, Leya yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya bisa tersenyum dan mencoba menutup matanya.
Setelah Leya pulas dari tidurnya, ia segera menemui sang dokter di ruangannya untuk menanyakan kepulangan Leya.
Tok.. Tok... Tok...
" Masuk "
Ceklek
" Siang dok " ucap Geri
" Siang juga Tuan, silahkan duduk " ucap Sang dokter
" Dok maf kedatangan saya kesini mau bertanya pasien atas nama Leya kapan bisa pulang " tanya Geri sambil duduk di kursi di hadapan sang dokter
" Keadaan Nona Leya sebenernya sudah membaik, hanya perlu beberapa hari saja untuk memulihkan kakinya " ucapnya sang dokter
" Bagaimana kalau Leya di rawat di rumah, saya akan menjamin apa saja yang Leya butuhkan saya akan persiapkan " ucap Geri
" Tidak usah Tuan, hanya perlu beristirahat dan jangan sampai Nona Leya berjalan dulu untuk beberapa hati kedepan sampai bengkaknya hilang " ucap Sang dokter
" Apakah Dokter mengijinkan saya jika saya membawa tunangan saya pulang dan saya yabg akan menjaganya " ucap Geri
" Baiklah jika Tuan maunya seperti itu saya ijinkan " ucap Sang dokter
" Terima kasih dok... " ucap Geri senang
" Saya akan sudah mengurus semua administrasi, saya akan bawa Leya sekarang juga " ucap Geri
" Silahkan Tuan " ucap sang dokter
Geri keluar dari ruangan sang dokter, dan segera menuju ruangan Leya untuk membawanya pulang.
Namun ketika ia masuk kedalam ruangan Leya, Di sana Leya sedang tertidur pulas, ia pun tak tega jika harus membangunkan Leya. Ia hanya bisa menghubungi Bram untuk membawakan barang-barang Leya.
Ia langsung menggendong Leya dari sana menuju Mobil, Anehnya Leya tidak bangun sama sekali entah pengaruh Obat atau tubuh Geri membuatnya nyaman.
" Kamu sangat cantik kalau lagi tidur " batin Geri mencuri-curi pandang pada Leya yang tertidur pulas.
Ia masuk kedalam mobilnya dan membaringkan tubuhnya Leya di kursi belakang, sementara ia segera menuju kursi supir dan segera mengendarai Mobilnya dengan pelan-pelan takut Leya bangun.
Sesampainya di rumahnya, ia segera membawa Leya ke kamarnya. Sang pelayan dan penjaga pun di buat heran karena sebelumnya ia belum pernah melihat Sang majikan membawa wanita kerumah ini.
" Siapa wanita itu yang di gendong Tuan " batin Mis
" Siapa wanita itu " bisik pelayan yang lainnya
" Sepertinya dia cantik " bisik para pelayan
" Mis tolong siapkan Makanan untukku sekarang " ucap Geri berbicara pada kepala pelayan di rumahnya
" Baik Tuan " ucapnya sambil tersenyum
" Oh ia kamarku sudah rapi " tanya Geri
" Sudah Tuan " ucapnya
" Ok.. " ucap Geri melangkah pergi menuju kamarnya
Geri langsung ke lantai dua dimana kamarnya berada. hati ini Geri benar-benar bahagia karena bisa membawa Leya ke kerumahnya.
Leya di tidurkan di tempat tidurnya. Sebelum meninggal Leya ia menyelimutinya Leya dan mencium kening Leya. Ia segera menuju ruang makan untuk Segera makan karena perutnya sudah lapar.
" Tuan silahkan makanannya sudah siap " ucap kepala pelayan itu
" Terima kasih Mis.. " ucap Geri duduk di kursinya
" Mau saya ambilkan nasinya Tuan " ucapnya
" Tidak usah biar aku saja.. " ucap Geri
" Oh ia, Kamu tolong suruh seorang pelayan wanita untuk diam di kamarku dan menjaga Tunangan ku " ucap Geri sambil tersenyum
" Tu.. tunangan Tuan " ucapnya kaget
" Oh jadi yang tadi tunangan Tuan " bisik mereka
" Ia.. dia orang yang spesial di hidupku jadi kamu dan yang lainnya harus memperlakukan dia spesial jangan juga.. jangan sampai dia terluka kalau itu terjadi nyawa kalian taruhannya " ancam Geri
" Baik Tuan " ucap Mis
" Aku belum pernah Tau jika wanita itu adalah Tunangan Tuan " batin Mis
" Jadi wanita itu ancaman bagiku..." batin pelayan yang lainnya
Geri pun makan makanannya dengan lahap dan sampai habis. Ia seperti seseorang yang sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya tapi ia belum menyadari akan perasaannya.
Setelah selesai Geri kembali ke kamarnya untuk pergi mandi dan membersihkan tubuhnya. Sedangkan Leya masih tertidur pulas, dan seorang pelayan wanita mengamati Leya yang sedang tidur.
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......
Biar saya lebih semangat nulisnya..
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......
So... Ikuti terus kisahnya...
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.... jangan lupa jaga kesehatan ya guyz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments