Kini tinggal sendiri Geri di ruangan Leya. ia duduk di samping Leya sambil memegang tangannya Leya.
" Leya.. kamu kapan bangun " tanya Geri
Tak lama kemudian tangan Leya yang di pegang Geri pun bergerak. Geri kaget dan langsung memencet tombol untuk memanggil para suster.
" Leya kamu sudah bangun " ucap Geri
Leya langsung melihat kelangit-langit rumah sakit, ia juga melihat kesekeliling dimana dia berada.
" Aku dimana, sepertinya ini bukan rumahku... ini seperti rumah skait " batin Leya
" Leya apa yang kamu rasakan " ucap Geri
" Kenapa harus bertemu dengan dia lagi sih, membuat kepalaku semakin pusing " batin Leya
Seorang dokter dan beberapa Suster pun datang keruangan Leya untuk memeriksa keadaan Leya.
" Tuan maf, kami akan memeriksa Nona Leya dahulu " ucap sang Suster
" Maksudnya aku harus keluar dari ruangan inj " ucap Geri dengan wajah kesal
" Ia Tuan " ucap sang suster
" Saya tidak mau, dia tunangan saya.. saya mau disini menemani dia " ucap Geri
" Tapi Tuan " ucap Sang suster
" Berisik sekali sih dia.. membuat kepalaku semakin sakit " batin Leya
" Suster biarkan dia disini " ucap Leya
" Baik Nona " ucap sang suster
Suster pun mulai memeriksa keadaan Leya dengan detail. namun ketika dokter memegang kaki Leya. Leya langsung berteriak kesakitan.
" Nona Leya apa yang anda rasakan " tanya sang dokter
" Kepala ku sakit, dan badanku sakit-sakit semua " ucap Leya
" Nanti saya akan berikan obat agar badan anda tidak sakit-sakit lagi " ucap sang dokter
" Baik Dok terima kasih " ucap Leya
" Kalau yang ini sakit tidak " tanya sang dokter memegang kaki Leya
" AW.... " ucap Leya
" Leya kamu kenapa... " ucap Geri kaget
" Tuan tenangkan diri anda " ucap Suster
" Maf sus, saya hanya terlalu khawatir dengan tunangan saya " ucap Geri
" Kenapa dia berbohong... ngaku-ngaku aja " batin Leya
" Nona kaki anda masih bengkak, untuk beberapa hari anda tidak berjalan dengan kaki anda sampai bengkaknya sembuh, " ucap sang dokter
" Kalau ga pakai kaki terus saya pake apa Dok " ucap Leya
" Nona akan di bantu oleh Kursi rota " ucap sang suster
" Saya tidak mau " ucap Leya
" Leya... ada aku kamu tenang saja " ucap Geri
" Bahkan aku sedang kesal padanya... gara-gara dia aku jadi begini " batin Leya
" Nanti saya akan berikan obat salep untuk di oleskan di kaki bengkak anda nona agar bengkaknya cepat sembuh " ucap sang dokter
" Baik Dok " ucap Leya
Kini suster dan dokter pun Segera pergi dari sana setelah selesai memeriksa keadaan Leya. Diruangan itu hanya ada Leya dan Geri.
" Leya kamu makan ya " tanya Geri
" Aku ga laper " ucap Leya
" Ayolah sedikit saja " ucap Geri
" Aku bilang ga mau ya ga mau " ucap Leya
" Aku mau minta maf sama kamu.. ku harap kamu memaafkan ku dan tidak marah padaku " ucap Geri dengan wajah sedihnya
" Dari mana dia tau kalau aku marah " batin Leya
" Aku hanya ingin cepat pulang " ucap Leya
" Kamu bisa pulang kalau kamu makan dulu " bujuk Geri
" Benar juga, kondisi tubuhku harus kuat " batin Leya
" Semoga dia mau makan " batin Geri
" Baiklah tapi aku mau makan sendiri " ucap Leya
" Ok... " ucap Geri menyerahkan tempat makananya pada Leya
Kini Leya menyantap makanan dengan lahap entah Memang ia lapar atau memang dia terbujuk rayuan Geri yang menyatakan jika dia makan yang banyak dia akan membawa Leya segera pulang.
" Kalau dia jadi penurut begini aku jadi senang... " batin Geri
" Sebenarnya makanannya ga enak tapi dari pada aku disini selamanya sama dia lebih baik aku paksakan makan saja " batin Leya
Setelah Leya selesai makan, Geri pun memberikan beberapa obat untuk di minum Leya.
" Karena makannya sudah selesai, kamu harus minum obat dulu " ucap Geri memberikan gelas air putih
" Baiklah " ucap Leya menerima obat dari Geri
Leya segera meminum obatnya, setelah itu dia kaget karena Geri mulai mengoleskan salep yang tadi di berikan sang suster.
" Kamu mau ngapain " tanya Leya kaget
" Aku akan mengoleskan salep pada kakimu " ucap Geri
" Tidak usah biar aku saja " ucap Leya
" memang kamu bisa " ucap Geri
" Benar juga kaki ku terasa sakit " batin Leya
" Yasudah kamu saja yang oleskan, tapi pelan-pelan " ucap Leya
" Ok " ucap Geri sambil tersenyum
" AW.. pelan-pelan dong " ucap Leya
" Maaf-maaf aku akan lebih pelan lagi " ucap Geri
Dengan hati-hati Geri mengoleskan salep tersebut sambil di tiap-tiap kakinya. Leya memperhatikan Geri saat itu benar-benar menyentuh hati tapi sikap Geri sebelum-sebelumnya membuat Leya kesal kalau ingat.
" Apa masih sakit " tanya Geri karena Leya malah melamun
" Em tidak " ucap Leya gugup
" baguslah.. karena sudah selesai kamu lebih baik tidur " ucap Geri
" Tapi aku tidak mengantuk " ucap Leya
" Yang penting kamu berbaring dulu " ucap Geri
Leya pun membaringkan tubuhnya di ranjang tempat rumah sakit. Sedangkan Geri tersenyum karena Key menjadi penurut kali ini
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......
Biar saya lebih semangat nulisnya..
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......
So... Ikuti terus kisahnya...
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.... jangan lupa jaga kesehatan ya guyz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
Key??
2023-03-30
0
Sumawita
Alhamdulillah Gery melupakan dendam nya
2022-01-07
0
nuna
next thorr
2021-12-28
1