David sudah menemukan lokasi dimana Leya berada, ia segera menuju tempat itu dengan wajah khawatir dan cemas.
Sesampainya di rumah sakit David segera menuju ruang UGD untuk melihat keadaan Leya, namun yang ia lihat adalah Geri yang sedang duduk di pintu ruangan itu.
" Mana Leya " tanya David
" Ngapain kamu kesini " ucap Geri
" Leya adalah wanitaku " ucap David
" Jangan sembarang bicara.. Leya adalah tunangan ku... " ucap Geri berbohong
" Kau tidak percaya " ucap David
" Terserah yang penting aku sudah memberitahukan kamu " ucap Geri
Tak lama kemudian Dokter keluar dari ruangan UGD. Langsung menghampiri Geri dan David.
" Keluarga Nona Leya " ucap sang dokter
" Ia Dok saya tunangannya " ucap Geri dengan wajah panik
" Saya temanya Dok " ucap David
" Bagaimana keadaan tunangan saya Dok " ucap Geri
" Tidak ada luka serius, kepalanya baik-baik saja begitu pun dengan tangannya hanya lecet-lecet saja, tapi kakinya karena betulan keras membuat kakinya bengkak dan untuk beberapa hari tidak boleh berjalan agar lukanya cepat sembuh " ucap sang dokter
" Baik Dok saya mengerti " ucap Geri
" Untung Leya tidak kenapa-kenapa " batin David
" Aku akan merawat Leya.. untuk menebus rasa bersalah ku " batin Geri
" Dok saya mau melihat keadaan Leya " ucap David
" Jika kalian ingin melihat kondisi Nona Leya bisa tapi nanti setelah kami pindahkan ke ruangan pasien " ucap sang dokter
" Kapan Leya di pindahkan ke kamar pasien dok " tanya Geri
" Setelah Tuan membereskan administrasinya " ucap Sang dokter
" Baik Kalau begitu saya akan membereskan Administrasinya Leya " ucap Geri
" Silahkan Tuan " ucap sang dokter pergi ke dalam ruangan UGD lagi
Sementara Geri langsung membawa David ke ruang administrasi untuk menyelesaikan Administrasi Leya.
" Kenapa aku dibawa kesini " ucap David
" Sudah kamu ikut saja " ucap Geri
" Tapi.. Tapi... " ucap David hendak menolak namun tangan Geri malah menyeretnya
Geri dan David sudah berada di ruangan administrasi.
" Ada yang bisa saya bantu " ucap petugas disana
" Saya mau menyelesaikan administrasi Pasien yang bernama Leya " ucap Geri
" Baik Tuan.. sebentar " ucap sang petugas
Petugas itu merinci biaya pengobatan Pasien itu. dan langsung memberikan dokumen itu pada Geri.
" Ini tuan, silahkan dilihat " ucap sang petugas
" Saya mau Leya di tempatkan di kamar VVIP " ucap Geri
" Baik Tuan " ucap petugas itu
" Saya bayar pakai kartu debit boleh " tanya Geri
" Silahkan Tuan " ucap sang petugas.
Geri sibuk membayar biaya pengobatan Leya sedangkan David hanya jadi penonton saja. Sebenarnya Geri sengaja membawa David bersama dengannya agar tidak bisa menemui Leya.
Setelah selesai Geri pun segera menuju kamar Leya sementara David bingung karena kali ini dia tidak di bawa oleh Geri.
" Geri kamu mau kemana " tanya David
" Bye-bye " ucap Geri sambil berlari
" Sialan aku malah ditinggal " ucap David langsung berlari mengikuti Geri
" Aku sengaja meninggalkan mu David, agar kamu tidak mengikuti ku ke kamar Leya " batin Geri
" Dasar Licik... masa aku ditinggal " batin David kesal
Geri tidak mengira jika David mengikutinya dari belakang, ia segera masuk kedalam kamar Leya , disana ia melihat Leya masih pingsan dan para suster sedang memeriksa keadaan Leya lagi
" Sus kenapa tunangan saya tidak sadarkan diri " ucap Geri
" Pasien masih mengalami shock itu yang membuat dia belum sadar namun setengah jam lagi ia akan sadar " ucap sang suster
" Baiklah kalau begitu sus.. terima kasih " ucap Geri sambil tersenyum.
Sedangkan David kini tau dimana kamar Leya, ia Segera masuk kedalam untuk melihat keadaan Leya.
Ceklek,,
" Geri... " ucap David
" Leya... dia kenapa belum sadar " batin David
" Sstttt tuan mohon untuk tidak berteriak di ruangan ini, pasien belum membaik keadaanya " ucap sang Suster
" Maafkan saya sus " ucap David merasa bersalah
Geri melihat ekspresi wajah David, ia tidak senang dengan kehadiran David.
" Ngapain dia kesini lagi.. padahal aku sudah menghindarinya " batin Geri
" Awas aku akan balas nanti " batin David
" Tuan... saya permisi.. kalau pasien sudah sadar segera pencet tombol itu agar saya segera kesini untuk memeriksa keadaan nona Leya lagi " ucap sang suster
" Baiklah Sus... Terima kasih " ucap Geri
" Sama-sama Tuan, kalau begitu saya permisi " ucap sang suster
Sang suster segera pergi dari ruangan itu menuju ruangan lainnya untuk memeriksa keadaan pasien yang lainnya.
" Geri Aku mau bicara padamu " ucap David dengan wajah marahnya
" Ada apa... kenapa kamu datang kesini " ucap Geri
" Aku teman Leya.. jadi aku berhak menemuinya " ucap David
" Takan aku biarkan kamu dekat-dekat dengan Leya " batin Geri
" Lalu kamu mau bicara apa denganku " ucap Geri
" Terlepas kamu benar tunangannya atau bukan, aku hanya ingin kamu tidak menghalangi jalanku untuk berteman dengan Leya " ucap David
" Kamu bukan berniat untuk berteman, tapi untuk mengerjai Leya kan " tanya Geri
" Dari mana dia tahu tentang perasaan ku " batin David
" Kalau ia kamu mau apa " tantang David
" Jangan berharap banyak, aku tidak akan membiarkanmu " ucap Geri
" Biarkan Leya yang memilih ku atau kamu " ucap David
" Kamu tidak akan pernah menang dariku " ucap Geri sambil tersenyum jahat
" Kita lihat saja nanti " ucap David
" Kalau begitu Tuan David bisa pergi dari sini.. kehadiran mu menggangu ku saja " cibir Geri
Dengan wajah kesal David segera pergi dari sana.
.
.
.
Bersambung...
Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......
Biar saya lebih semangat nulisnya..
Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......
So... Ikuti terus kisahnya...
Jangan bosen-bosen ya .....
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua.... jangan lupa jaga kesehatan ya guyz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Sumawita
Gery sama David ada masalah apa ya
2022-01-07
0