"Siang ini sungguh malang nasibku, kenapa aku seceroboh ini, tapi ini bukan seratus % kesalahku. Matilah aku jika pria ini mengadu sama Pak Bos." Diandra begitu bingung dan tidak menyangka jika nasib sial akan menimpanya lagi.
"Maafkan aku Tuan, aku tidak sengaja." Ucapnya memelas agar pria itu mau memaafkannya.
"Kamu lagi,,, kenapa setiap ketemu kamu hidupku selalu sial. Kamu adalah wanita pembawa sial." Ucapan pria itu sungguh menyayat hati. Ucapan itu membuat Diandra teringat akan kata-kata ayahnya, jika dirinya adalah anak pembawa sial.
Butiran mutiara jatuh berlinang dari pelupuk matanya.
Hatinya terasa hancur berkeping- keping tapi dirinya tatap berusaha tegar meskipun pria itu terus memakinya.
"Maaf Tuan, aku memang wanita sial tapi bisakah anda melihat yang sebenarnya. Aku tidak sengaja dan anak kecil itu yg menabrakku." Diandra berucap dengan nada seraknya membela dirinya sendiri.
"Heeh..anak kecil kau jadikan alasan. Aku tidak perduli dengan alasanmu, dasar wanita pembawa sial." Ucapnya kasar.
Pria ini sungguh keterlaluan hanya masalah sepele saja dia tega memaki Diandra.
"Aku memang miskin tapi aku punya harga diri. Aku akan mengganti bajumu." Ucap Diandra menantang.
"Apa kamu mampu membelinya." Ucap pria itu
sombong dan meremehkan kemampuan Diandra.
Pria itu sungguh sombong, apa karena Dia kaya jadi seenak jidatnya menindasku.
"Aku pasti akan ganti rugi jadi anda jangan khawatir Tuan. Aku tidak akan lari dari tanggung jawab ini."
"Iwan...kemarilah."pria ini berteriak memanggil Bos Restoran.
Bos itu berlari menghadap pria sombong itu dengan wajah yg memerah karena ketakutan
"Iya Tuan, maafkan anak buah saya." Ucap Pak Bos memohon belas kasihan karena Dia yakin jika pria itu akan memecat Diandra saat itu juga.
"Aku ingin kau pecat gadis sialan ini."Ucapnya sangat marah sembari menunjuk ke arah wajah Diandra.
"Baik Tuan." Pak Bos langsung mengambil tindakan tegas meskipun sesungguhnya Dia berat karena harus kehilangan karyawan teladannya.
"Apa maksud kamu, siapa dirimu beraninya memecatku seenak jidatmu. Kamu pria sombong tidak tau sopan santun. Aku sumpahin kamu ngak bakal punya nyesel nantinya."
Diandra sungguh tidak bisa menahan emosinya.
"Sungguh keterlaluan pria ini beraninya dia memecat ku hanya karena kesalahan sepele, awas aja kamu." batinnya.
"Maaf Diandra,,, mulai hari ini kamu di pecat."
Pak Bos terpaksa memecatnya di hadapan orang banyak.
"Sungguh memalukan hanya masalah sepele Pak Bos memecatku." Jawabnya.
"Semua pengunjung melihatku, ini sungguh membuatku malu. Ya Tuhan, kenapa hari hariku penuh dengan kesialan. Apa memang aku anak pembawa sial. Dosa apa yg dulu aku perbuat, Tuhan tolong cabut kutukan itu." Gerutu Diandra dalam hati.
"Apa maksud Pak Bos." Diandra masih tidak percaya jika pak bos akan seluluh itu dengan Pria itu.
"Maafkan aku Diandra, aku bukan pemilik Restoran ini, tapi Tuan Kafka lah pemilik Restoran ini . Sekali lagi aku minta maaf." Ucapnya sendu.
Pak Bos terpaksa memecat Diandra karena itu perintah. Sesungguhnya pak bos juga tidak tega melakukannya karena Diandra anak yang rajin.
"Baik Pak aku mengerti." Jawabnya lirih sambil melirik ke arah Kafka tajam.
"Sekarang kamu sudah dengarkan Nona, siapa yg berkuasa di sini. Mulai hari ini jangan pernah muncul di hadapanku lagi atau aku akan membuat perhitungan lagi "ucap Kafka mengancam.
"Iya aku mengerti, aku juga tidak ingin bertemu dengan pria sombong dan arogan sepertimu. Aku yakin jika tidak akan ada wanita yg akan mencintai mu dengan tulus." Ketusnya dan Diandra berlalu begitu saja.
Ucapan Diandra membuat Kafka ingin mencekiknya.
"Beraninya gadis sialan ini berbicara di depan banyak orang, dasar wanita aneh." batinnya.
Namun Kafka masih tegap memandang tubuh Diandra hingga tidak terlihat di matanya.
Entah apa yg di rasakannya saat itu. Dia pun sejujurnya tidak ingin bersikap kasar padanya, itu semua Dia lakukan kerena suatu keadaan.
\_\_\_\_\_\_\_\_\_😭😭\_\_\_\_\_\_\_\_\_
Diandra melangkah lesu karena hatinya hancur berkeping keping. Pikirannya melayang tak tentu arah.
Air matanya semakin deras menggenangi pipinya.
Tidak tau apa yg harus iya katakan pada Ibu dan Ayahnya.
"Ayah pasti akan memakiku jika tau aku sudah di pecat. Apa yang harus aku lakukan?
sungguh tidak kusangka jika semua ini akan menimpaku. Betapa malangnya aku, sudah jatuh tertimpa tangga lagi, hiks....."
Diandra berhenti di bangku trotoar takut untuk pulang ke rumah. Menghela napasnya dalam dan duduk di pinggir trotoar.
"Hai teman,,,! Ada apa denganmu kok cemberut kaya gitu." Sapa seseorang yg sudah berdiri di sampinya.
Suara itu membuyarkan tangisannya. Menyeka air matanya pelan dan tersenyum tipis ketika melihat wajah tampan itu sudah ada di sampingnya.
"Kakak,,, kok ada di sini?? Diandra mencoba mengalihkan pembicaraan tidak ingin kesedihannya di lihat orang lain.
"Hanya ingin menemanimu." Jawaban itu membuat diandra tersenyum lebar.
"Kenapa menangis?" lanjutnya.
Raffa tau apa yg baru saja menimpa gadis malang itu. Dia sudah bisa menebak karena tidak sengaja Dia tadi ada di tempat kejadian. Raffa hanya ingin Diandra sendiri yg menceritakannya.
"Tidak ada apa- apa kok, aku baik-baik saja ." Diandra masih enggan untuk bercerita.
"Baiklah jika kamu tidak ingin berceeita. Bukankah Senin besok kamu ada ujian, Kamu harus semangat jadi jangan sedih lagi.
Percayalah jika Tuhan tidak akan menguji umatnya melampau batas kemampuannya."
Raffa mencoba menenangkan hati Diandra yg dari tadi masih galau.
Diandra merasa lega karena masih ada orang yg mau menyemangatinya. Mungkin orang itu Malaikat tak bersayap yg di kirim Tuhan untuk menjaganya. Hanya ucapan terimakasih yg mampu Dia ucapkan.
"Terimakasih kak sudah memberiku semangat. Aku pasti akan belajar dan lebih semangat lagi. Doakan aku semoga aku lulus ujian ya kak." Diandra memaksakan senyumannya karena sesungguhnya hatinya masih remuk dan hancur.
\_\_\_**Di Rumah**\_\_\_
Diandra pulang dengan wajah sembabnya.
Ada Ibu, Ayah dan Susana duduk di teras depan rumah.
"Matilah aku, kenapa mereka ada di situ terus aku harus bagaimana ini. Ya Tuhan tolong berikan aku hati dan pikiran yg jernih agar aku mampu menyembunyikan semua masalah ini dari mereka." Ucapnya lirih.
"Ibu aku pulang." Ucap Diandra lirih dengan pandangan menunduk.
Ibu Laela melihat ada yg aneh pada putrinya sedang kan Ayah dan Susana cuwek bebek sok tak perduli.
"Sayang... tumben kamu sudah pulang." tanya Ibu Laela heran karena tidak biasanya Diandra pulang lebih awal.
"Iya Bu, aku ambil cuti soalnya senin besok kan aku ada ujian." Jawabny berbohong karena tidak ingin Ubunya bersedih jika tau dirinya sudah di pecat dari pekerjaanny.
"Aku capek, aku mau istiraht dulu." Diandra pergi berlalu begitu saja meninggalkan mereka.
"Halah palingan Dia bikin ulah di tempat kerjanya terus di suruh pulang deh ." Sahut Susana asal jeplak aja.
"Dasar anak sialan, di manapun dia berada selalu membawa kesialan." Sambung Ayahnya yg memang tidak suka dengan d
Diandra.
Sungguh tidak ku sangka jika ada Ayah yg tega melihat putrinya menderita. Bukankah Dia darah dagingnya sendiru llalu kenapa Dia begitu membencinya.
Ayah macam apa yg tega melihat putrinya hidup dalam kesingsaraan.
Entahlah hanya Dia dan Tuhan yg tau.
Ibu Laela hanya diam tidak memperdulikan ocehan mereka, memilih pergi meninggalkan mereka.
"Ada masalah apa kamu Nak kamu sudah cukup menderita. Karena ulahku di masalalu kini kamu harus menderita. Maafkan aku Nak ,aku wanita tidak berdaya. Aku tidak mampu berbuat apa apa. Andai waktu bisa kuputar kembali, ingin rasanya aku menghapus masalalu itu menjadi indah agar hidupmu bahagia." Batinnya.
"Ini hanya salah paham antara aku dan ayahmu, karena keegoisan ayahmu yg tidak mau mendengar penjelasanku dan lebih memilih percaya dengan wanita penggoda itu. Seandainya wanita itu tidak ada mungkin ayah mu tidak akan menilai mu seburuk itu."
______________
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
HelloFah
haii thor mampir juga "Hati untuk ibu"
saling dukung yuk !!
semangat thorrr
2020-06-13
0
Fanadicky
lanjut kk
2020-05-28
2
Anggria Mawadati
Kasihan diandra. bakal tragis kah ini kisahnya? Next akan lanjut ke bab berikutnya. Semangat menulis, thor💪💪
Jangan lupa kunjungi karyaku jg ya judulnya "Revealed"
2020-05-01
2