14. Kesilafan yang Indah

...Hai Readers bab ini, bukan berarti author memperbolehkan apa yang tidak diperbolehkan sebelum menikah ya, karena kita tidak tahu bagaimana seseorang itu memperjuangkan hidupnya....

...***...

Pagi ini Merlin beberes rumah. Tadi Jecko menelepon, setelah pulang dinas malam akan sarapan di rumah. Kebiasaan baru mereka. Di mata Merlin Jecko sangat perhatian. Ia tak ragu-ragu tidur bersama dengan Khalil. Khalil kini sudah memasuki usia hampir lima bulan. Sudah bisa diajak bercanda. Jika mereka sedang bersama persis seperti anak dan bapaknya saja.

"Assalamualaikum!" Jecko memberi salam. 

"Waalaikumsalam!" jawab Merlin.

Merlin memindahkan bubur ayam yang dibawa Jecko ke dalam mangkok. 

"Sayang, sepertinya aku ingin mengubah nama Khalil deh, aku gak mau bapaknya mencari-cari dia dengan mudahnya, mumpung Khalil belum buat akte kelahiran!" kata Merlin pada Jecko setelah selesai sarapan.

"Emangnya mau dikasih nama apa?"  tanya Jecko.

"Kalau Arza Ardana, gimana?" usul Merlin.

"Bagus, Arza Ardana Sandiru, gimana!" Jecko menambahkan nama belakang dirinya ke nama Khalil.

"Loh, kok pakai nama belakang kamu?" tanya Merlin.

"Ya sudah, pakai nama belakang bapaknya saja?" Kata Jecko.

Merlin tampak kesal, saat Jecko menyebut kata bapaknya.

"Ya, sudah, nama belakang kamu juga bagus, lagian semua orang bisa membuat nama yang sama seperti nama belakang kamu itu!" kata Merlin.

"Nah, begitu dong!" kata Jecko lagi.

"Aku mau ngurus surat cerai, ini sudah lebih lewat empat bulan dari aku melahirkan, tolong bantu aku urusin!" kata Merlin memohon.

"Iya, sabar, ini uangnya sudah terkumpul, besok sudah bisa didaftarkan!" kata lelaki yang bernama asli Arzaki Sandiru, namun kerap dipanggil Jecko, membuat Merlin tenang. Setidaknya ini adalah proses yang harus ia lalui. Ia tak mau berlama-lama berstatus istri David.

Jecko berlalu ke kamar mandi, ia membersihkan diri. Matanya sudah menantikan sinyal-sinyal untuk tidur. Ia tidur di kamar belakang. Sejak mengontrak rumah ini, Jecko tidak lagi tinggal di rumah kosnya. Jika di rumah ini bersama Merlin, semua perlengkapannya sudah disiapkan. Ya, layaknya sudah suami istri. Bersyukur sudah beberapa bulan mereka mengontrak disana tidak ada yang mengetahui status pernikahan mereka yang belum menikah itu.

Hari ini dan besok Jecko libur total. 

"Kemana kita hari ini?" tanya Jecko saat makan siang.

"Ke tepi sungai yuk, yang banyak hamparan pasir itu!" ajak Merlin.

"Oh boleh, nanti kita kesana, jangan lupa perlengkapan Arza dibawa!" kata Jecko.

"Arza?" tanya Merlin.

"Tuh, baru dibicarakan tadi pagi sudah lupa!" kata Jecko.

"Eh, iya, Arza Ardana Sandiru?" kata Merlin.

"Anak dari Arzeki Sandiru." tambah Jecko.

Merlin tak mau berkutik mendengar kata-kata Jecko. "Ah, biarlah, mungkin dia memang sudah merasa bahwa Arza adalah anaknya." gumam Merlin dalam hati.

***

Merlin menyiapkan perlengkapan untuk mereka. Pakaian Arza pun sudah disiapkan lengkap dengan susunya.

Mereka pergi dengan motor. Merlin menggendong Arza dengan gendongan yang kuat. 

Sesampainya di tepian sungai di kota itu, mereka mencari tempat yang santai menghadap ke sungai. Pedagang kaki lima yang menjajakan pisang goreng kepok bakar, jagung, kerupuk opak yang diberi bihun serta kuah sate di atasnya, serta bakso bakar berkeliaran di tepi sungai itu. Makanan sederhana yang sangat dirindukan bagi para pecinta Dejavu masa lalu.

Ada seorang ibu-ibu paruh baya, menyapa Merlin dam David. 

"Hai, ibu, ii anaknya lucu sekali, mana ganteng mirip papanya lagi!" kata seseibuk yang gemas melihat Arza. 

"Terimakasih, Buk!" kata Jecko.

"Udah berapa bulan umurnya?" tanya ibuk itu lagi.

"Sudah lewat empat bulan buk." jawab Jecko sambil mendudukkan Arza ke pangkuannya sambil digoyang-goyang.

"Wah ini, ibuknya ya, pantesan anaknya ganteng gini!" kata ibuk itu memuji lagi.

"Sehat-sehat ya nak!" kata ibu itu lagi sambil berlalu pergi.

"Tuh, kan benar, aku ganteng kata orang!" kata Jecko menggoda Merlin.

"Aku juga cantik, makanya anaknya ganteng gini!" kata Merlin lalu tertawa simpul.

Mungkin sejak bertemu dengan Merlin dengan statusnya sudah menikah kemarin, inilah baru Merlin tersenyum lepas, tertawa dengan manisnya, tanpa ada guratan kesedihan.

"Kamu gak ada rencana ke rumah ibumu, Lin?" tanya Jecko.

"Nanti saja jika urusan sudah selesai, atau jika aku akan menikah lagi dengan orang yang mau menerima aku dan Arza.!" jawab Merlin.

"Aku malu Jeck, aku mau tunjukkan bahwa Arza benar-benar pantas untuk selalu bersamaku. Aku bisa menjaga Arza, aku kuat!" kata Merlin lagi.

Sejak biaya hidup Merlin ditanggung oleh Jecko, ia tidak lagi bekerja. Ia bisa fokus menjaga Arza, dan bisa melayani kebutuhan Jecko. Namun, Merlin merasa jika seperti ini terus Jecko bisa kehabisan tabungan.

"Jeck, kita buat usaha yuk, aku tak mau hanya menumpang hidup dengan kamu, kasihan calon istri kamu nanti, aku seperti benalu saja!" kata Merlin.

"Iya, nanti, kita urus saja perceraian kamu, baru kita buka usaha!" kata Jecko.

"Iya, Jeck, terimakasih bantuan kamu!" kata Merlin kembali.

"Memang rencananya mau buat usaha apa Lin?" tanya Jecko lagi.

"Kalau laundry gimana, setidaknya itu yang aku bisa baru, aku cuma tamat SMA Jeck, gak punya keahlian apa-apa, lagi pula kalau kerja di luar kasihan dengan Arza!" kata Merlin lagi.

"Ya sudah, kalau gitu, bisa dirumah saja ya, tak perlu sewa-menyewa tempat. Nanti sistem online saja, antar jemput. Biar aku yang antar jemputnya!" kata Jecko.

"Memangnya kamu nggak malu, masa' polisi jadi ojek laundry?" kata Merlin lagi.

"Ya, dari pada polisi yang kerjanya nodong rakyat, mending kayak gitu, ya kan?" balas Jecko meyakinkan Merlin.

Hari sudah sore, mentari mulai turun ke ufuk barat. Namun, pengunjung semakin ramai berdatangan. Di sisi kiri tempat wisata ini ada mushola yang memudahkan para pengunjung untuk melaksanakan ibadahnya. 

Namun, Jecko dan Merlin harus pulang. Tak baik buat Arza ketika magrib ada di alam terbuka.

Dalam perjalanan Arza tertidur pulas. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit. Sesampainya di rumah, Merlin langsung memposisikan Arza untuk tidur.

Jecko menutup pintu ruang tamu. Lalu masuk ke kamar Merlin yang belum sempat tertutup itu, namun Jecko mengunci pintu itu.

"Jeck, mau apa?" tanya Merlin.

Jecko mendekat, lalu memeluk tubuh Merlin dengan erat.

"Jeck, kamu gak kenapa-napa kan?" tanya Merlin lagi.

"Aku ingin, Lin, harus berapa lama lagi aku menahan gairah saat kamu keluar kamar mandi dengan wanginya? Apa kamu tidak butuh, setelah lama tidak bercinta!" kata Jecko, langsung mel*mat bibir seksi Merlin. Sebenarnya Merlin saat ini benar-benar ingin menolak. Tapi pelukan Jecko sungguh kencang, mau berteriak, nafasnya sendiri sudah tersengal-sengal.

"Jangan disini Jeck, ada Arza!" kata Merlin, disela-sela lepasan ci*man bibir Jecko.

"Oke, kita ke sebelah!" kata Jecko tanpa melepaskan pelukannya dengan Merlin.

Pelan-pelan mereka pemanasan hingga tiba di kamar Jecko.

"Jeck, ini tidak benar!" kata Merlin.

Namun, Jecko terus menginginkannya, hingga Merlin benar-benar tak bisa berkata-kata lagi. Lepaslah sudah pertahanannya. 

"Ah, Jeck, tidak sabarnya kamu menunggu proses perceraian aku, Jeck?" tanya Merlin dengan pelan setelah mereka selesai bertarung.

"Apa kau tidak suka, sepertinya kau juga sangat menikmati permainanku tadi?" tanya Jecko.

"Aku dulu memang menikahi seorang bajingan, Jeck, tapi setidaknya aku nikah masih dalam keadaan perawan!" kata Merlin. 

"Apa maksud kamu membandingkan aku dengan suamimu yang tak bertanggung jawab itu?" tanya Jecko sambil mengambil handuk.

"Bukan begitu, Jeck!" belum sempat Merlin berkata, Jecko sudah menutup pintu kamar mandi.

Selang beberapa menit, Jecko keluar dengan handuknya.

"Aku mau keluar, aku harap kamu tidak berpikiran yang bukan-bukan, aku baru sekali ini melakukan hal ini, dan itu hanya bersama kamu, camkan itu!"

"Tapi, Jeck, kamu mau kemana?" tanya Merlin.

"Keluar, apa kamu mau aku melakukannya lagi, sementara hanya ada dua orang dewasa di rumah ini!" kata Jecko lantas berjalan ke arah motornya, dan menghidupkannya, lalu pergi entah kemana.

Terpopuler

Comments

sasip

sasip

Ini ep paling favorite sasip.. wkwkwkwkwk.. berasa kurang panjang aja penjelasan kata "bertarung"-nya.. 🤭😉😋

Semangat saling dukung.. 👍🏻🙏🏻💪🏻

2022-02-08

3

YUKI

YUKI

mantap jecko

2022-02-01

0

auliasiamatir

auliasiamatir

jeco kok jadi brandalan gitu yah

2022-01-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!